Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- English -- Mark - 002 (Gospel)
This page in: -- Arabic -- English -- INDONESIAN -- Tamil -- Turkish

Previous Lesson -- Next Lesson

MARKUS - Siapakah Kristus?
Belajar dari Injil Kristus Menurut Matiusus
BAGIAN 1 - PERSIAPAN UNTUK KEDATANGAN KRISTUS (Markus 1:1 - 1:13)
1. Judul dan Lambang dari Injil Markus (Markus 1:1)

a) Apa Makna dari kata “Injil” itu?


MARKUS 1:1
1 Inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus, Anak Allah.

Para rasul mengalami kebersamaan dengan pribadi Kristus, menerima pengudusan dari dosa-dosa mereka, dan dikuatkan dengan kuasa Roh Kudus, yang menerangi pikiran mereka. Mereka hidup dalam perjanjian yang baru dengan Allah, dan menemukan makna yang baru di dalam bahasa mereka sehingga mereka bisa menyatakan sukacita dan ucapan syukur mereka, serta menyatakan pengalaman mereka kepada orang-orang lain.

a) Apa Makna dari kata “Injil” itu?
Kata “Injil” sudah dipakai berabad-abad sebelum Kristus. Kata itu memiliki makna kabar baik dan berita baik.

Kata ini awalnya dipakai di kalangan keluarga Kaisar Romawi untuk pemberitahuan resmi, yaitu ketika seorang anak dilahirkan bagi Kaisar, atau ketikaia memenangkan peperangan melawan musuh; maka kabar baik akan disebarkan ke seluruh wilayah kekaisaran dengan menggunakan papan pengumuman dan suara terompet sehingga semua orang bisa mengetahuinya dan merayakan peristiwa yang sangat penting itu.

Makna dari kata Injil tidak berkaitan dengan suatu filsafat untuk diselidiki, atau suatu hukum untuk ditaati; tetapi sebuah pengumuman resmi yang menunjuk kepada sebuah peristiwa yang sungguh-sungguh terjadi, dan kenyataan bahwa hal itu sungguh-sungguh terjadi tidak dipengaruhi oleh penolakan atau penerimaan seseorang.

Kristus dan para Rasul memakai kata itu, yang cocok untuk Kaisar. Mereka mengisi kata itu dengan makna dan kuasa baru, karena Allah sudah melakukan mujizat dan memberikan kepada manusia kabar baik yang sangat unik, mengutus Yang Diurapi-Nya ke dalam dunia, dengan menjadi manusia. Yesus mencapai kemenangan dalam peperangan yang sangat menentukan melawan musuh-musuh Allah (dosa, maut, Iblis), dan meneguhkan kerajaan rohani kasih-Nya. Karena itu, Ia mengatakan kepada orang-orang yang mendengaran Dia, “Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!” (Markus 1:15).

Allah tidak menurunkan sebuah buku baru mendampingi Kitab Suci, yang sudah ada di dalam dunia sebelum Kristus, tetapi Dia menghendaki agar Anak Tunggal-Nya menjadi manusia, sebagaimana yang disaksikan oleh Yohanes “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya...” Karena itu, Injil tidak terlebih dahulu menunjuk kepada sebuah kitab, tetapi menunjuk kepada pribadi Kristus dengan kehidupan dan akibat dari kehidupan-Nya itu. Semua yang kita baca di dalam Injil berasal dari Yesus sendiri. Orang dari Nazaret itu bukan hanya berbicara mengenai Firman Allah, tetapi Dia sendiri adalah Firman Allah. Kristus adalah Injil kita.

Banyak saksi mata melaporkan perjumpaan mereka dengan Kristus, dan semua laporan itu termasuk dalam golongan kabar baik, atau Injil yang suci. Sebenarnya bukan hanya ada empat injil, tetapi ada banyak injil, karena masing-masing kesaksian tentang kehidupan dan perkataan Kristus adalah kabar baik atau injil. Namun dari antara semua bukti kesaksian tentang kehidupan Yesus itu, para bapa iman memutuskan untuk memilih empat injil. Dan keempat Injil itu adalah: InjilMatius, Injil Markus, Injil Lukas dan Injil Yohanes. Semua Injil itu menyaksikan, dengan satu suara, tentang keagungan dari Anak Maria itu.

Di sisi lain, Paulus sang Rasul juga biasa menyebut surat-suratnya, yang dituliskan sebelum penulisan keempat Injil itu sebagai Injil juga, sebagaimana yang dituliskannya kepada jemaat di Roma, “Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya.” Paulus menganggap suratnya mengenai Kristus lebih penting dibandingkan dengan tulisan Kaisar, karena Kristus tidak tetap tinggal di dalam kubur-Nya seperti para penguasa di dunia ini, tetapi memang sudah bangkit.

Kristus yang hidup itu tidak jauh dari kita. Dia hadir bersama dengan kita melalui perkataan Injil-Nya, yang mengandung segala kuasa Allah. Injil ini lebih seperti sebuah dinamit rohani, yang mampu mengubahkan dunia.

Injil adalah tempat darimana Allah berbicara kepada kita. Yesus secara pribadi hadir di dalam kitab ini dengan semua kuasa penyelamatan-Nya. Barangsiapa membuka Injil, berdoadan percaya kepada Kristus yang hidup, akan diselamatkan sampai selamanya, karena firman Injil menghubungkan orang-orang percaya secara pribadi dengan Kristus. Kemudian kuasa Injil akan mengalir ke dalam kehidupan orang-orang percaya dan mengubahkan mereka sesuai dengan gambaran Kristus yang penuh rahmat dan lemah lembut, dan mereka sendiri juga menjadi saksi akan kuasa Kristus, menyatakan Injil di dalam kehidupan mereka sendiri. Di samping keempat Injil itu, kita mengakui juga Injil Paulus yang adalah rasul kepada orang-orang bukan Yahudi, melalui surat-suratnya yang penuh kuasa, dan Injil tentang kehidupan Kristus yang rendah hati. Sudahkah anda sendiri menjadi Injil yang hidup? Roh apa yang berbicara melalui kehidupan anda?

DOA: Ya Allah yang kudus, kami menyembah Engkau karena Engkau sudah mengutus Kristus ke dalam dunia sehingga kami bisa mengenali hakekat keberadaan-Mu di dalam kehidupan-Nya, dan mendengarkan kehendak-Mu didalam perkataan-Nya. Terima kasih karena Engkau tidak mengutus Dia membawa hukum yang mematikan, tetapi menjadi Juruselamat dan Pemberi Kehidupan. Bukalah pikiran kami sehingga Injil-Mu bisa dinyatakan melalui tubuh kami, dan kuasa-Nya menghasilkan buah-buah di dalam kehidupan kami. Amin.

PERTANYAAN:

  1. Apa makna kata “Injil?”

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on September 30, 2014, at 05:21 PM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)