Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- English -- Mark - 001 (Introduction)
This page in: -- Arabic -- English -- INDONESIAN -- Tamil -- Turkish

Next Lesson

MARKUS - Siapakah Kristus?
Belajar dari Injil Kristus Menurut Matiusus

PENDAHULUAN


Kristus menuntun beberapa orang sahabat terdekat-Nya untuk menuliskan perkataan, perbuatan-Nya; dan juga mengenai kejadian-kejadian di dalam kehidupan, kematian, kebangkitan dan kenaikan-Nya. Beberapa di antaranya adalah Matius, sang saksi mata dan ahli bahasa; Yohanes, murid yang sangat dikasihi yang berasal dari kaum keturunan imam; Lukas, tabib Yunani yang menyertai Paulus sang rasul; dan Markus, pemuda yang menuliskan khotbah-khotbah Petrus, rasul yang paling terkemuka di antara para murid.

Siapakah Markus?

Kita sepakat dengan pandangan gereja yang secara bulat mengatakan bahwa penulis dari Injil yang kedua ini adalah Yohanes Markus, yang menyertai Barnabas pamannya, dan Paulus sang rasul, dalam perjalanan missi mereka yang pertama (sebagaimana dituliskan di dalam Kisah Para Rasul 12:12-25; 13:5-13; 15:37-39). Namun, ia tidak bisa menahan kesulitan jasmani dan perjuangan rohani di dalam perjalanan itu, karena saat itu dia masih sangat muda, sehingga ia berhenti dari perjalanan itu, meninggalkan kedua rasul, dan kembali ke kampung halamannya. Kepergian Markus ini membuat Paulus tidak merasa senang.

Namun, dengan pengamatan yang bersih dan kebijaksanaannya, Barnabas melihat di dalam diri Markus, keponakannya, seorang yang akan berguna di masa yang akan datang. Dia berusaha untuk mendorong Paulus agar membawa Markus lagi di dalam perjalanannya yang kedua, tetapi Paulus tidak mau membawa orang muda yang masih goyah dan mudah patah semangat itu. Hal itu menimbulkan perselisihan di antara kedua pemimpin missionaris ini. Tetapi beberapa tahun kemudian, kita melihat bahwa Markus sekali lagi berada di Roma bersama dengan Paulus dan rekan-rekan sekerjanya dan menjadi “penghibur” bagi Paulus selama dia berada di dalam penjara (Kolose 4:10; Filemon 24; 2 Timotius 4:11).

Ada juga pandangan yang mengatakan bahwa Markus adalah orang muda yang mengikuti Yesus dari jauh, yang hanya memakai sehelai kain lenan untuk menutupi tubuhnya; dan ketika para prajurit menangkap Yesus, Markus lari dalam keadaan telanjang, karena para prajurit itu menangkap kain lenannya (Markus 14:51). Markus menyaksikan kenyataan ini di dalam Injilna bahwa ia menjadi telanjang di dalam penyaliban Kristus dan tidak layak untuk menuliskan Injil. Akan tetapi, Kristus menunjukkan kasih karunia kepadanya dan mempercayai dia untuk menuiskan biografi Ilahi ini.

Bagaimana Injil menurut Markus ini Disusun?

Eusebius, tokoh sejarah gereja mengatakan bahwa Markus mengikuti Petrus setelah kematian Paulus, dan menyertai Petrus sebagai pelayan yang setia. Markus menuliskan dengan tepat kata-kata dan khotbah dari sang rasul tua itu tentang kehidupan Kristus. Ia tidak mencatat semua itu dalam urutan sejarah, tetapi mengikuti gaya Petrus yang memakai bingkai pengajarannya untuk memenuhi kebutuhan pendengarnya, bukan seperti menyusun catatan yang teratur mengenai pengajaran Tuhan, tetapi justru menggambarkan kehidupan Kristus dengan cara sedemikian sehingga bisa dipahami dengan jelas seolah-olah Tuhan memang secara langsung mereka lihat di depan mereka. Dan memang, sumber dari tulisan ini, sebagaimana yang dituliskan di dalam Injil ini, bukanlah dari Markus, tetapi dari Petrus, rasul yang terkemuka di antara para rasul lainnya.

Injil Markus menggambarkan pribadi Yesus lebih dari apa yang dilakukan-Nya daripada apa yang dikatakan-Nya. Markus dengan jelas mencatat tindakan Yesus lebih dari perkataan-Nya, yang dengan jelas bisa kita baca di dalam Injil-Injil lainya. Meski demikian, karya Kristus dituliskan di sini dengan singkat dan penuh kuasa. Catatan mengenai penyangkalan Petrus terhadap Kristus dituliskan secara lengkap. Kepahitan kegagalan Petrus mendapat penekanan lebih di dalam Injil ini dibandingkan dengan Injil-Injil lainnya, untuk menonjolkan anugerah keselamatan dari Kristus yang sudah memberkati Petrus meskipun dia sudah menyangkali-Nya sampai tiga kali.

Untuk siapakah Injil ini Dituliskan?

Markus belajar dari mengikuti Barnabas, Paulus, dan Petrus bahwa Yesus dari Nazaret adalah Mesias yang menang, kuat dan berkuasa. Markus menggambarkan Yesus kepada orang-orang Romawi sebagai Anak tunggalAllah, karena orang-orang Romawi dan Yunani tidak menemukan di dalam ilah-ilah mereka, yang begitu banyak di kuil-kuil penyembahan mereka, adanya pengharapan yang sejati berkaitan dengan kehidupan dan kematian. Karena itu ia menyatakan dengan jelas kepada mereka tentang Anak tunggal Allah, pengharapan bagi dunia ini.

Demikian juga, dia menjelaskan kepada orang-orang bukan Yahudi itu mengenai beberapa kebiasaan Yahudi agar mereka bisa memahami juga latar belakang Yesus. Ia tidak terlalu memusatkan perhatian untuk menjelaskan pertentangan antarays dengan orang-orang Farisi, tetapi menerjemahkan beberapa frase bahasa Aram dan Ibrani, serta beberapa ungkapan Latin yang cukup terkenal, ke dalam bahasa Yunani. Ini menunjukkan bahwa Injil Markus tidak dituliskan untuk orang-orang Ibrani, tetapi untuk orang-orang bukan Yahudi, dan secara khusus orang-orang Romawi, untuk membawa mereka kepada iman yang hidup di dalam Kristus, Raja segala raja, Tuhan di atas segala tuan, dan pendiri Ilahi dari sebuah kerajaan rohani di dalam dunia yang cemar ini.

Kapankah Injil Markus Dituliskan?

St. Irenaeus menuliskan bahwa Petrus membaca Injil ini, dan dia menyetujui isinya sebelum dia meninggal dunia. Ini menunjukkan bahwa Injil ini dituliskan sebelum tahun 64 M, karena penganiayaan yang dahsyat dari Kaisar Nero terjadi pada tahun itu, yang berakibat kepada kematian Petrus.

Kita belajar dari Injil yang paling singkat ini bahwa kuasa Allah berkarya di dalam Tuhan Yesus Kristus. Kita melihat hal itu dengan merenungkan mengenai kehidupan-Nya, bahwa Dia, yang bangkit dari kematian, hadir di antara kita bahkan sampai hari ini, meneguhkan kerajaan kasih-Nya di antara segala bangsa. Kemudian, Anak Allah memanggil kita dengan perintah untuk beriman, karena di dalam kerajaan-Nya tidak ada kekacauan atau dosa, tetapi di sana kuasa Roh Kudus berkarya, sesuai dengan pengaturan kasih-karunia-Nya yang didasarkan kepada kemenangan kekal-Nya.

Jangan membaca Injil Markus dengan tergesa-gesa atau sekedarnya saja, tetapi pelajari setiap kata di dalamnya, dan berpegang kepada kebenarannya, sehingga anda bisa dikuatkan di dalam kehidupan rohani anda.

Analisa Injil Markus

  1. Persiapan untuk kedatangan Kristus, MARKUS 1:1-13
  2. Permulaan pelayanan Kristus di Galilea, MARKUS 1:14-45
  3. Konflik antara Yesus dengan para pemimpin agama Yahudi, MARKUS 2:1-3:6
  4. Tanda-tanda ajaib dan mujizat Kristus di Galilea dan Sekitarnya, MARKUS 3:7-8:26
  5. Kristus menyiapkan para murid-Nya untuk penderitaan dan kematian-Nya, MARKUS 8:27-10:45
  6. Yesus masuk ke Yerusalem dan perbuatan-perbuatan terakhir-Nya, MARKUS 10:46-52
  7. Kasih dan kematian Yesus, MARKUS 14 dan 15
  8. Kebangkitan Yesus, MARKUS 16

PERTANYAAN:

  1. Siapakah Markus, dan siapakah rekan-rekan sekerjanya?
  2. Dari manakah sumber utama dari Injil Markus?
  3. Untuk siapakah Markus menuliskan Injil ini, dan kapan?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on September 30, 2014, at 05:18 PM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)