Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- Matthew - 104 (Encouragement)
This page in: -- Arabic -- Armenian -- Azeri -- Bulgarian -- Chinese -- English -- French -- Georgian -- Hausa -- Hebrew -- Hungarian? -- Igbo -- INDONESIAN -- Javanese -- Latin? -- Peul? -- Polish -- Russian -- Somali -- Spanish? -- Telugu -- Uzbek -- Yiddish -- Yoruba

Previous Lesson -- Next Lesson

MATIUS - Bertobatlah, Kerajaan Kristus Sudah Dekat!
Belajar dari Injil Kristus menurut Matius
BAGIAN 2 - Kristus Mengajar dan Melayani di Galilea (Matius 5:1 - 18:35)
C - Keduabelas Murid Diutus Untuk Berkhotbah dan Melayani (Matius 9:35 - 11:1)
3. Cara Dalam Melebarkan Kerajaan Surga (Matius 10:5 - 11:1) -- Kumpulan Kedua dari Perkataan Yesus

c) Penghiburan di Tengah Kesulitan (Matius 10:26-33)


MATIUS 10:28
28 Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka.
(Ibrani 10:31; Yakobus 4:12)

Perkataan ini mudah diucapkan, tetapi sulit untuk ditanggung. Ketika datang saatnya menghadapi cobaan, cambukan, penjara, pedang dan api maka hati yang paling tangguh sekalipun akan gentar dan berusaha melepaskan diri, khususnya kalau hal itu bisa dilakukan sehingga mereka tidak harus berkompromi.

Yesus mengatakan “jangan takut” sampai tiga kali di dalam khotbah-Nya ketika mengutus para murid-Nya untuk melayani. Perintah ini adalah perintah Ilahi, agar kita tidak takut kepada manusia, maut dan Iblis, bahkan kalaupun ketakutan itu berasal dari para penguasa, orang tua, setan-setan atau ancaman lainnya.

Apa yang ditakuti manusia? Apakah ia takut akan penderitaan? Hal itu hanyalah pendahuluan kepada maut. Apakah maut layak untuk ditakuti? Tidak! Kalau Kristus mencurahkan hidup-Nya kepada kita, kita tidak akan mati dan akan hidup selamanya! Apakah kita takut terhadap kehidupan di balik tabir kematian? Tidak! Karena darah Kristus sudah membasuhkan hati nurani kita dari semua tindakan kecemaran, dan Roh Kudus menghiburkan kita. Apakah kita takut kepada Allah? Tidak! Karena Ia adalah Bapa kita. Semua manusia, kecuali orang-orang Kristen, takut dan gemetar terhadap penghakiman-Nya. Bagi kita, Ia sudah menjadikan kita anak-anak yang dikasihi-Nya, kalau Roh Kudus-Nya yang tulus berdiam di dalam hati kita.

Kristus membentengi para murid-Nya terhadap cobaan yang sangat menakutkan itu. Ia memberikan kepada kita alasan yang baik melawan ketakutan ini, karena keterbatasan kekuatan sang seteru. Mereka hanya bisa membunuh tubuh anda saja, tetapi itu puncak kemarahan yang bisa mereka lakukan, kalau Allah mengijinkannya, dan tidak lebih dari itu. Mereka tidak bisa membunuh atau melukai jiwa kita, karena jiwa kita ada di dalam diri seseorang. Jiwa tidak, seperti yang diimpikan beberapa orang, tidur setelah seseorang mati, atau lenyap dari pikiran dan ingatan; dengan demikian, membunuh tubuh tidak membunuh jiwa juga. Jiwa akan tersiksa kalau ia terpisah dari Allah dan kasih-Nya. Yang ini melampaui jangkauan dan kuasa mereka. Pencobaan, kesusahan dan penganiayaan mungkin akan memisahkan kita dari apa yang ada di dunia ini, tetapi tidak bisa memisahkan kita dari Allah, tidak menyebabkan kita berhenti mengasihi Allah, atau kita berhenti dikasihi Allah. Kalau kita lebih peduli kepada jiwa kita lebih dari kekayaan kita, kita akan berkurang rasa takut kepada manusia, yang kekuatannya tidak bisa merampas jiwa. Mereka hanya bisa membunuh tubuh, yang memang tidak lama pasti akan mati dengan sendirinya, tetapi tidak bisa membunuh jiwa, yang akan menikmati kebersamaan di dalam hadirat Allah. Mereka bisa menghancurkan kotaknya tetapi tidak akan bisa menyentuh mutiara yang tersimpan di dalamnya.

Kemudian bagaimana mungkin Yesus mengatakan bahwa kita harus takut akan Allah? Dan bahwa hanya Dia saja yang bisa membuang jiwa kita ke neraka? Kristus menyatakan kepada kita perintah yang tegas untuk takut kepada Allah kalau kita menganggap bahwa keselamatan hidup kita lebih penting dari keagungan dan kasih dari Bapa surgawi kita, dan menjauhkan kita dari iman kepada Kristus. Kemudian Bapa akan berubah menjadi Hakim bagi kita, karena kita sudah mencampakkan keselamatan dari-Nya akibat ketakutan kepada manusia. Kita harus berdiri di hadapan-Nya dan memberikan pertanggungjawaban atas semua perkataan sia-sia yang kita katakan dan setiap rupiah yang kita pakai dan setiap niat yang kita pikirkan. Berbahagialah mereka yang sudah mengakui dosa-dosanya di hadapan Allah yang maha kudus. Kalau bukan karena darah Yesus Kristus, kita pasti akan dikuasai oleh ketakutan dan keputus-asaan, karena Yesus sudah menyelamatkan kita dari murka yang akan datang, sehingga kita bisa hidup dalam kedamaian yang kekal

DOA: Oh Bapa Surgawi, Roh Kudus-Mu sudah menyatakan bahwa tidak ada ketakutan di dalam kasih, karena kasih yang sempurna akan melenyapkan ketakutan. Ampunilah kami atas kurangnya iman kami dan ketakutan kami akan maut lebih dari kami takut kepada-Mu. Penuhilah kami dengan kasih-Mu sebagaimana Engkau mengasihi kami, dan agar kami bisa mengasihi musuh-musuh kami sebagaimana Engkau mengasihi mereka dan mengorbankan hidup-Mu bagi mereka. Kuatkan kami di dalam kasih sehingga kami bisa bersaksi bagi-Mu di dalam perkataan dan perbuatan kami, dalam doa dan pemikiran kepada mereka yang kepadanya Roh Kudus menuntun kami. Buka telinga hari kami agar kami bisa mendengar petunjuk-Mu dan taat kepada Firman-Mu.

PERTANYAAN:

  1. Bagaimana kita bisa mengalahkan ketakutan kita kepada manusia berkaitan dengan kesaksian kita?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on July 26, 2023, at 01:32 PM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)