Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- Matthew - 055 (Forbidding Adultery)
This page in: -- Arabic -- Armenian -- Azeri -- Bulgarian -- Chinese -- English -- French -- Georgian -- Hausa -- Hebrew -- Hungarian? -- Igbo -- INDONESIAN -- Javanese -- Latin? -- Peul -- Polish -- Russian -- Somali -- Spanish? -- Telugu -- Uzbek -- Yiddish -- Yoruba

Previous Lesson -- Next Lesson

MATIUS - Bertobatlah, Kerajaan Kristus Sudah Dekat!
Belajar dari Injil Kristus menurut Matius
BAGIAN 2 - Kristus Mengajar dan Melayani di Galilea (Matius 5:1 - 18:35)
A - Khotbah di Bukit: Tentang Peraturan di dalam Kerajaan Surga (Matius 5:1 - 7:27) -- Koleksi Pertama dari Perkataan Yesus
1. Tanggungjawab kita kepada Manusia (Matius 5:21-48)

b) Melarang Perzinahan Mencari Kekudusan (Matius 5:27-32)


MATIUS 5:31-32
31 Telah difirmankan juga: Siapa yang menceraikan isterinya harus memberi surat cerai kepadanya. 32 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang menceraikan isterinya kecuali karena zinah, ia menjadikan isterinya berzinah; dan siapa yang kawin dengan perempuan yang diceraikan, ia berbuat zinah.
(Ulangan 24:1; Matius 19:3-9; Markus 10:4-12)

Beberapa peraturan yang ditarik dari Perjanjian Lama mengatakan bahwa seorang laki-laki tidak boleh menceraikan istrinya secara lisan ketika ia sedang marah. Ia harus melakukannya secara sengaja dengan menggunakan alat hukum yang tertulis, dengan dihadiri oleh saksi. Kalau ia mau melakukan pemutusan hubungan pertunangan, ia harus melakukannya secara diam-diam. Jadi beberapa hukum mereka berusaha untuk mencegah perceraian yang kasar dan tergesa-gesa. Di masa-masa awal, catatan tertulis tidaklah lazim di antara orang-orang Yahudi, dan karena itu perceraian menjadi jarang. Tetapi semakin lama perceraian menjadi semakin umum, dan ini adalah petunjuk tentang bagaimana melakukannya, yaitu hanya kalau ada alasan yang patut untuk melakukannya, dipahami sebagai kelonggaran untuk melakukannya untuk alasan apapun.

Allah, di dalam belas kasihan-Nya, memberikan peraturan untuk “menikah hanya dengan satu wanita saja,” sehingga masing-masing pasangan akan melayani sesamanya di dalam kasih yang benar dan saling menghormati. Rahasia dari ikatan perkawinan bukanlah persatuan daging saja tetapi hormat dan saling menghargai sesamanya. Roh Kudus akan menguduskan hubungan keduanya kalau mereka senantiasa ada di dalam firman Injil dan di dalam kasih.

Kalau salah satunya melakukan perzinahan, ini akan berakibat adanya keterpisahan rohani di antara keduanya, dan mereka akan saling kehilangan kepercayaan, hormat, pelayanan dan perhatian bersama. Tetapi kalau mereka hidup dalam kesalehan, kasih-Nya akan memberkati kasih mereka dan memelihara mereka di dalam keharmonisan dan keserasian. Kalau Yesus tidak menjadi Tuhan atas sebuah perjanjian perkawinan, tindakan perzinahan akan masuk dengan cepat lebih dari yang kita bayangkan. Kristus yang akan menjadi sponsor untuk sebuah keluarga, kalau masing-masing anggotanya setia berada di dalam Dia, karena ia mengajarkan pengampunan, toleransi, kesabaran dan ketekunan.

Kristus, bagi Dia kiranya segala kemuliaan, tidak membuka pintu untuk hancurnya hubungan pernikahan seperti yang ada di agama lain. Ketika hubungan pernikahan hancur karena terputusnya tali rohani atau ada ketidaksukaan, dan kemauan untuk mengampuni sudah tidak ada, ada beberapa yang menganjurkan kemungkinan perceraian, tetapi itu bertentangan dengan perintah Kristus. Mereka mengatakan bahwa jalan keluar perceraian itu merupakan jalan keluar terbaik bagi kedua belah pihak untuk menghindari pertengkaran dan kekerasan. Orang-orang yang malang itu lupa akan kuasa dari kasih ilahi dan pendamaian di dalam salib Kristus.

Setiap perceraian (kecuali karena kasus perzinahan) dianggap sebagai perzinahan. Karena itu apa yang sudah disatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia. Kesatuan pernikahan diteguhkan bukan hanya di dalam daging tetapi juga di dalam jiwa. Perempuan itu tetap berkaitan dengan mantan suaminya meski ia sudah menikah lagi dengan laki-laki yang lain. Celakalah pasangan yang tidak mau mengampuni dan bercerai secara sembrono. Ia akan melakukan dosa yang besar. Kita semua tercemar oleh dosa dan memerlukan pengampunan Allah yang berkelanjutan dan pengudusan setiap hari untuk batin kita. Roh Kudus mampu menyembuhkan penyakit bawah sadar kita dan menguduskan kita. Tanpa Roh Kristus, kita tidak bisa mendapatkan pernikahan yang sehat atau pengudusan yang kekal, karena Roh ini menghormati sang Pencipta dan tidak menyangkali hukum-hukum alam.

DOA: O Tuhan Yesus, kami menyembah Engkau karena Engkau hidup di antara kami di dalam kekudusan yang sempurna, dan Roh Kudus-Mu terus mengendalikan tubuh-Mu di dalam kekudusan yang mutlak. Ampunilah kami akan hawa nafsu mementingkan diri sendiri dan perbuatan buruk kami serta tanamkanlah kami di dalam kekudusan Roh Kudus-Mu sehingga kami bisa rendah hati dan mengampuni orang-orang lain seperti Engkau mengampuni kami. Dan tolonglah kami mengampuni para pezinah dan bukannya mengutuk dia.

PERTANYAAN:

  1. Siapakah para pezinah menurut Hukum Kristus?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on July 24, 2023, at 05:31 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)