Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- Matthew - 047 (The Beatitudes)
This page in: -- Arabic -- Armenian -- Azeri -- Bulgarian -- Chinese -- English -- French -- Georgian -- Hausa -- Hebrew -- Hungarian? -- Igbo -- INDONESIAN -- Javanese -- Latin? -- Peul -- Polish -- Russian -- Somali -- Spanish? -- Telugu -- Uzbek -- Yiddish -- Yoruba

Previous Lesson -- Next Lesson

MATIUS - Bertobatlah, Kerajaan Kristus Sudah Dekat!
Belajar dari Injil Kristus menurut Matius
BAGIAN 2 - Kristus Mengajar dan Melayani di Galilea (Matius 5:1 - 18:35)
A - Khotbah di Bukit: Tentang Peraturan di dalam Kerajaan Surga (Matius 5:1 - 7:27) -- Koleksi Pertama dari Perkataan Yesus

a) Ucapan Bahagia (Matius 5:1-12)


MATIUS 5:9
9 Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.
(Ibrani 12:14)

Dentingan lonceng perkenanan Allah yang ketujuh memanggil anda untuk melakukan pelayanan pendamaian. Orang beriman tidak akan hidup hanya bagi dirinya sendiri. Ia tidak akan menjadi malas dan mementingkan diri sendiri. Ia akan keluar dan menjadi pengantara antara Allah dengan manusia dan mengundang mereka yang binasa untuk berdamai dengan Allah. Katakan kepada orang-orang lain bagaimana damai sejahtera surgawi sudah datang dan berdiam di dalam hati anda. Panggillah mereka kepada iman dan pengharapan. Kemudian anda akan berada di dalam keselarasan dengan Roh Kristus dan anda akan menjadi saudara dari Kristus, yang oleh kematian-Nya sudah memperdamaikan dunia dengan Allah Bapa-Nya. Ia ingin menyebarkan damai sejahtera-Nya ke seluruh dunia. Allah di dalam kasih-Nya akan menerima anda ke dalam keluarga surgawi-Nya, kemudian mengutus anda kepada orang-orang lain untuk membawa berita damai kepada mereka. Tetapi jangan pernah lupa bahwa tidak akan pernah ada damai tanpa kayu salib, dan orang yang ingin menciptakan damai tanpa Raja Damai itu pasti akan gagal.

Orang-orang yang membawa damai akan disebut sebagai anak-anak Allah. Tuhan yang kekal itu akan menerima mereka sebagai “anak-anak-Nya” dan mengutus mereka sebagai pembawa damai kepada dunia yang penuh dengan kebencian. Allah sendiri adalah Allah damai sejahtera; Anak Tunggal-Nya adalah Roh Damai sejahtera. Allah sudah menyatakan diri-Nya kepada kita sebagai Bapa kita yang pengampun, tetapi Ia tidak akan menerima mereka yang terikat di dalam kebencian kepada sesamanya. Kalau pembawa damai akan diberkati, celakalah mereka yang menghancurkan damai!

Kristus tidak pernah merencanakan untuk menyebarkan agama-Nya dengan menggunakan pedang atau api, atau hukuman mati, atau menerima kefanatikan, atau mengakui sikap yang keras di dalam usaha itu, menjadi tanda untuk para murid-Nya. Anak-anak dunia ini suka memancing di air keruh, tetapi anak-anak Allah adalah para “pembawa damai”, yang “rukun di negeri” (Mazmur 35:20).

Ada sebuah kritik yang didasarkan kepada pandangan bahwa ada perbedaan dan pertentangan antara ayat ini dengan perkataan Yesus, “Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang” (Matius 10:34). Kristus adalah Raja Damai yang sebenarnya yang memerintahkan kepada semua pengikut-Nya, “Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu,” dan “siapa pun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu,” dan “Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu,” dan ayat-ayat lain yang serupa (Matius 5:38-48).

Ia memang mengatakan, Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang.” Tujuan pernyataan-Nya bukanlah untuk menciptakan perselisihan dan pertengkaran atau menghilangkan kasih dan kedamaian. Tujuan-Nya adalah untuk memperjelas perbedaan antara kekudusan dengan kejahatan. Tidak akan ada kesamaan antara roh kebenaran-Nya dengan prinsip kejahatan dari mereka yang sudah menjauh dari kebenaran dengan dustanya. Kristus datang untuk menciptakan pemisahan antara kebenaran dengan ketidakbenaran, antara terang dengan kegelapan. Banyak orang-orang percaya yang masih baru bergumul dengan panggilan Kristus ini. Mereka tidak akan mati dalam pergumulan diri sendiri, tetapi akan menderita di dalam pergumulan dengan sahabat dan keluarga yang menghendaki agar orang-orang percaya itu menjauh dari kebenaran. Sangat sering seorang yang baru percaya harus melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan orang tua mereka karena mereka mengasihi keselamatan yang mereka dapatkan. Sangat sering seorang percaya memilih untuk mengikuti Injil dan mengakibatkan kemarahan keluarga, sahabat dan orang tua mereka karena ia memandang kepada sesuatu yang lebih baik dan yang kekal.

PERTANYAAN:

  1. Bagaimanakah Kristus memakai kita untuk membawa damai bagi orang-orang lain?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on July 22, 2023, at 04:22 PM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)