Previous Lesson -- Next Lesson
8. Terang Surgawi Turun ke Atas Manusia
Setelah kebangkitan Yesus dari antara orang mati, dan sejenak sebelum kenaikan-Nya ke Surga, Yesus meminta agar para murid untuk menunggu bersama janji dari Allah Bapa untuk menerima kuasa yaitu saat Roh Kudus turun atas mereka.
Kristus mati dan bangkit dari antara orang mati untuk memberikan kepada kita damai yang dari Allah. Dia telah menyucikan dari seluruh dosa kita agar Roh Kudus dapat tinggal di dalam kita. Sungguh, kematian Kristus adalah alasan untuk kita diterangi oleh Allah.
Setelah kenaikan Kristus ke surga, para pengikut-Nya bertemu untuk berdoa dalam ketaatan pada perintah Kristus. Pada hari yang kesepuluh, mereka mendengar suara angin yang keras di sekeliling mereka. Tetapi dedaunan di pohon-pohon tidak bergoyang dan tidak seorang yang merasakan tiupan angin. Saat itu juga tidak ada kilat. Tetapi tiba-tiba mereka melihat nyala api. Mereka melihat sekeliling mereka tetapi tidak melihat ada sesuatu yang tersulut api. Nyala api itu kemudian terbagi-bagi menjadi seperti lidah-lidah dan menghinggapi setiap yang hadir saat itu. Setiap orang dipenuhi dengan Roh Kudus dan inilah momentum dari Pentakosta, yaitu ketika Roh Kudus turun atas para pengikut Kristus.
Kristus yang bangkit tidak menggengam hidup-Nya atau kemuliaan-Nya untuk diri-Nya sendiri saja, tetapi juga merindukan untuk memberikan Roh Kudus-Nya kepada siapa saja yang meminta-Nya. Dengan ini Dia menggenapi janji-Nya yang pasti:
Menerima Roh Kudus adalah hak setiap orang, yang membuka dirinya untuk Injil Kristus. Kematian-Nya yang menebus telah membeli hak atas anugerah bagi setiap orang yang percaya padaNya. Anda juga telah dipilih untuk menerima Roh Kudus Allah, jika anda mau bertobat dari dosa-dosa anda dan percaya pada darah domba Allah, yang telah menebus anda selamanya.
Pencurahan Roh Kudus adalah salah satu dari Janji Allah di dalam perjanjian lama, diketahui oleh setiap orang percaya pada masa itu. Dan Allah memenuhi janji-janji-Nya setelah kenaikan Kristus ke surga. Setiap orang percaya telah menanti-nantikan kejadian itu sehingga nabi Yehezkiel terilhami untuk berkata:
Yesus tidak ingin meninggalkan yang dikasihi-Nya sebagai yatim piatu, tetapi Dia datang kepada mereka secara pribadi. Sejak saat itu, gaung ucapan syukur dan puji-pujian beredar mengelilingi bumi. Roh Kudus tidak menuntut kecerdasan atau kekayaan atau gelar yang tinggi untuk dapat memenuhi manusia. Yang Dia yang perlukan hanyalah hati yang bertobat, siap untuk menerima Dia dan percaya pada Yesus Kristus.