Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- Revelation -- 039 (Worshiping the One That Sits on the Throne)
This page in: -- Arabic -- Armenian -- Bulgarian -- English -- French? -- German -- INDONESIAN -- Polish? -- Portuguese -- Russian -- Yiddish

Previous Lesson -- Next Lesson

WAHYU - Lihatlah, Aku datang segera
Pelajaran dari Kitab Wahyu
BUKU 2 - PENOBATAN YESUS KRISTUS (WAHYU 4:1 - 6:17)
BAGIAN 2.1 ALLAH, KUDUS DAN MAHAKUASA DI SURGA (WAHYU 4:1-11)

3. Menyembah Dia yang Duduk di Tahta (Wahyu 4:8-11)


WAHYU 4:8b
8 ... dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang!”

Penyembahan oleh Keempat Makhluk: Komitmen yang tiada henti dari keempat penjaha tahta itu memuncak dalam bentuk penyembahan mereka yang sukarela kepada Allah.

Karena memang tidak ada malam dan siang di surga, penyembahan dan kesaksian mereka senantiasa berlangsung di hadapan sinar terang dari Dia Yang Mahakudus. Allah adalah terang (1 Yohanes 1:5; 1 Timotius 6:16). Kepenuhan terang-Nya dinyatakan kepada keempat penjaga tahta itu sebagai kekudusan dan keagungan yang tidak mungkin dihampiri. Mereka hanya bisa melihat penampakan luar-Nya saja, dan sudah sangat kagum akan kekudusan keberadaan-Nya serta menyembah Yang Mahakuasa yang sudah menciptakan mereka bagi pelayanan-Nya.

Keempat makhluk itu memuji Allah tanpa harus menemukan alasannya. Dalam kegerakan mereka, mereka senantiasa terdorong untuk menyembah Dia yang Kudus dan memuliakan serta meningikan Dia. Mereka senantiasa melihat apa yang dilakukan-Nya, apa yang diputuskan-Nya dan betapa sabar-Nya Ia terhadap manusia dan bangsa-bangsa. Mereka juga mengenal murka-Nya, kebenaran dan penghakiman-Nya. Mereka tidak memiliki pilihan lain selain menyerukan penyembahan kepada Allah yang Mahakudus itu terus menerus.

Keempat makhluk itu tidak menyebut nama Allah secara pribadi ketika mereka menyembah Dia. Tidak ada hubungan keluarga antara Allah dengan mereka. Ketika Yohanes mendengarkan penyembahan mereka, mereka tidak saling berseru satu kepada yang lain seperti Serafim yang dilihat oleh Yesaya (Yesaya 6:3), mereka hanya menyerukan penyembahan mereka kepada Dia yang Kudus ke keempat penjuru dunia sehingga seluruh surga bisa menyerukan kegemparan penuh sukacita dan pujian kepada sang Pencipta, Tuhan dan Hakim dan mengasihi serta menyembah Dia.

Pujian dari para penjaga tahta itu berisi tiga bagian dan memanggil Allah selalu dengan tiga pola.

Pertama-tama mereka berseru: Kudus, Kudus, Kudus! Dan kemudian dilanjutan dengan penyembahan: Tuhan, Allah yang Mahakuasa, Dan mereka menutup dengan pujian ini: Yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang.

Dia, adalah kudus. Karena itu keempat makhluk itu memberikan kesaksian bahwa Allah sang Pencipta itu kudus. Segala sesuatu yang diciptakan-Nya pada awaknya diciptakan dengan sangat baik, tanpa cacat dan kudus (Kejadian 1:31). Keajaiban ciptaan-Nya tidak bisa diukur. Semua ahli ilmu pengetahuan seharusnya ikut bergabung dalam penyembahan bersama dengan para penjaga tahta itu. Kita sendiri juga seharusnya bersyukur atas air, terang dan udara terus menerus karena kita tahu bahwa kita adalah makhluk yang berhutang kepada sang Pencipta (Mazmur 103:1-5; Mazmur 104:1-35).

Keempat makhluk itu terus melanjutkan pujian mereka dan mengakui bahwa Dia yang ada di sana itu, adalah Tuhan yang berkuasa, dan Dia kudus. Karena kesabaran-Nya Dia menjaga seluruh ciptaan-Nya. Ia mengendalikan milyaran galaksi dan elektron yang mengelilingi nuclei atom mereka. Ia mencegah sehingga manusia tidak merusak dan membinasakan bumi sepenuhnya. Ia menghakimi bangsa-bangsa dan suku-suku yang bersalah atas kejahatan mereka.

Keempat penjaga tahta itu menyimpulkan pujian mereka dalam keyakinan bahwa Allah yang Mahakuasa akan datang untuk menyelamatkan dan menghakimi dunia ini. Berkat-berkat dan penghakiman-Nya semua kudus dan benar. Dia sanggup melaksanakan keselamatan-Nya dan penghakiman-Nya. Tidak ada yang bisa menghentikan kuasa dari kemahakuasaan-Nya.

Sebagai orang-orang Kristen kita memahami pujian dan penyembahan keempat penjaga tahta itu sesuai dengan isi Injil dan surat-surat para rasul dengan cara yang lebih lanjut lagi:

Allah Bapa kudus. Ia menciptakan dunia ini melalui Yesus Kristus, Fiman-Nya dan memelihara dunia dengan kemahakuasaan-Nya. Kasih-Nya tidak terbatas. Tuntunan dan penghakiman-Nya benar dan muncul dari pergesekan antara kekudusan dan belas kasihan-Nya. Kebenaran-Nya adalah dasar dari keberadaan kita (Yeremia 23:6).

Allah Anak kudus. Kelahiran-Nya kudus. Arah hidup-Nya tanpa dosa. Keajaiban-Nya kudus. Ia tetap kudus di dalam kematian-Nya yang memperdamaikan semua manusia, sehingga semua seteru-Nya yang jahat tidak bisa berkuasa atas-Nya. Tuhan kita bangkit dalam kemenangan dari kematian. Roh-roh jahat mengenal siapa diri-Nya. Mereka berseru dengan ketakutan, “Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah!” (Markusus 1:24; Lukas 4:34; Yohanes 6:69).

Allah Roh Kudus juga kudus. Ia adalah Roh dari Bapa dan Anak. Ia membuat pengampunan dari sang Anak sungguh-sungguh dinyatakan di dalam kehidupan para pengikut-Nya; Ia bersemayam di dalam kehidupan orang-orang yang sudah dibenarkan oleh kasih karunia, dan menguduskan mereka sehingga mereka juga menjadi kudus. Buah-buah Roh adalah kudus (Galatia 5:22-23) dan juga kehidupan kekal adalah kudus. Roh Kristus adalah kehidupan kita (Yohanes 3:16; 17:3).

Para Serafim menurut Yesaya menyebut Allah sebagai TUHAN bala tentara. Gelar ini termasuk di dalam nama “Tuhan Allah Yang Mahakuasa” yang didengar oleh Yohanes disebut oleh para penjaga tahta itu. Para Serafim karena pengetahuan dan pengalaman mereka sudah mewartakan bahwa seluruh bumi penuh dengan kemuliaan Allah (Yesaya 6:3). Pernyataan penuh kemenangan ini memang tidak disebutkan di dalam kesaksian paa penjaga tahta di dalam kitab Wahyu karena di dalam wahyu ini kekudusan Allah sudah disebutkan di dalam penghakiman-Nya yang akan datang.

DOA: Kudus, kudus, kudus, Tuhan Allah yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang.

PERTANYAAN:

  1. Apa yang dikenali oleh keempat makhluk itu tentang kebesaran Allah yang ada di dekat mereka?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on August 14, 2013, at 11:21 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)