Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":

Home -- Indonesian -- Colossians -- 042 (How Can the Unity of a Church Grow?)

This page in: -- Arabic -- Chinese -- English -- French -- German -- INDONESIAN -- Portuguese -- Spanish -- Turkish

Previous Lesson -- Next Lesson

KOLOSE - Kristus di tengah-tengah kamu, pengharapan akan kemuliaan!
Pelajaran dari surat Paulus kepada jemaat di Kolose
BAGIAN 3 - Seperti Apakah Kehidupan Kebangkitan Anda? (Kolose 3:1-17)

17. Bagaimana Kesatuan Sebuah Gereja Dapat Bertumbuh? (Kolose 3:11-15)


Paulus telah mengalami bahwa ketika pengampunan, kesabaran dan kasih dipraktikkan secara terus menerus, maka perdamaian di dalam gereja akan tetap ada (Matius 18:21-35). Tetapi ia juga menyadari bahwa upaya manusia untuk rekonsiliasi dan inisiatif perdamaian yang memiliki maksud baik, yang bergantung pada waktu dan tempat, tetaplah bersifat sementara. Oleh karena itu, ia berbicara tentang “damai sejahtera Yesus Kristus”, damai sejahtera yang memerintah dalam Tritunggal Maha Kudus, yang telah dikatakan oleh Yesus: “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan Aku memberi kepadamu tidak seperti dunia memberi. Janganlah gelisah dan gentar hatimu” (Yohanes 14:27).

Karunia Kristus yang penuh belas kasihan ini dapat memelihara ikatan kasih di dalam gereja. Iblis terus berusaha untuk menghancurkan damai sejahtera ilahi ini. Oleh karena itu, kita tidak perlu terkejut ketika ketegangan, kejengkelan dan ketidakpuasan muncul di antara individu-individu dan kelompok-kelompok di dalam gereja. Itu adalah hal yang normal! Karena itu, obat rohani yang memungkinkan saling mengampuni dan ketundukan yang sukarela perlu ditelan berulang kali. Untuk itu, rasul kepada bangsa-bangsa mengakui dan memerintahkan:

KOLOSE 3:15
15 Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah di dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil dalam satu tubuh. Dan bersyukurlah.

Poin penting dari kalimat ini terletak pada dua kata “dipanggil dan memerintah”! Setiap orang yang hidup bersama Kristus dipanggil untuk percaya, bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk menjadi, bersama dengan anggota-anggota lain dari sebuah gereja, sebuah tubuh yang bersatu, yang dibentuk di dalam Injil. Keanggotaan tindakan ini adalah tubuh rohani Kristus, di mana Dia adalah kepala yang paling penting dan kita adalah anggota-anggota-Nya yang taat. Di sini, kepala tidak memikirkan apa yang kita inginkan, tetapi sebaliknya; kita menginginkan apa yang dipikirkan oleh kepala. Sejalan dengan itu, Roh Kudus, Roh damai sejahtera dan pendamaian, tidak hanya bertujuan untuk menghibur dan menguatkan kita, dan tidak hanya memotivasi kita untuk melakukan pelayanan yang penting, tetapi juga, memerintah secara menyeluruh di dalam diri kita dan di dalam gereja! Seharusnya tidak ada pertentangan di dalam diri kita terhadap pimpinan-Nya, tetapi hanya ketaatan yang penuh kepercayaan. Di mana Roh Raja kita memerintah, di situlah Kerajaan Allah dinyatakan. Oleh karena itu, kita seharusnya tidak hanya “terkejut” ketika gereja mengalami sedikit tekanan, tetapi yang lebih penting adalah mengucap syukur untuk itu. Ucapan syukur membentengi kita dalam rencana Allah, seperti yang kita baca dalam Perjanjian Lama: “Siapa yang mempersembahkan kurban syukur, ia memuliakan Aku; orang yang benar jalannya, akan Kuperlihatkan kepadanya keselamatan dari Allah” (Mzm. 50:23).

DOA: Bapa di surga, kami menyembah Engkau, karena melalui darah Kristus kami telah menjadi orang-orang kudus dan kekasih-Mu. Kami bersyukur karena Engkau telah memanggil kami untuk menghidupi Injil dan, sebagai sebuah komunitas, untuk memberitakan damai sejahtera-Mu. Tolonglah kami untuk senantiasa mengampuni dan melupakan kesalahan satu sama lain, sehingga si jahat tidak berkuasa atas kami. Amin.

PERTANYAAN:

  1. Bagaimana perdamaian dapat dipertahankan di dalam gereja?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on April 01, 2025, at 03:24 PM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)