Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":

Home -- Indonesian -- Lukas -- 014 (Kelahiran Yesus di Betlehem)

This page in: -- Arabic -- English -- INDONESIAN -- Russian

Previous Lesson -- Next Lesson

LUKAS - Kristus, Juruselamat Dunia
Pelajaran-pelajaran dari Injil Kristus Menurut Lukas

BAGIAN 1 - PERISTIWA-PERISTIWA SEJARAH YANG BERKAITAN DENGAN KELAHIRAN KRISTUS (Lukas 1:5 - 2:52)

5. Kelahiran Yesus di Betlehem (Lukas 2:1-20)


LUKAS 2:1-7
1 Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia. 2 Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria. 3 Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri. 4 Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, -- karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud --5 supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya, yang sedang mengandung. 6 Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, 7 dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.

Setiap negara membutuhkan persediaan dana yang sangat besar untuk memperlengkapi suatu pasukan yang kuat, mengatur departemen-departemen dan pejabat kenegaraan di setiap wilayah negara itu, dan membangun gedung-gedung yang megah. Inilah sebabnya bangsa Romawi mengadakan aturan untuk diadakannya sensus setiap empat belas tahun sekali, ketika rakyat dari seluruh Kekaisaran Romawi akan didaftarkan bersama dengan semua harta milik mereka, untuk memungkinkan para pemungut cukai mengendalikan dan mengumpulkan pajak. Para pejabat mendaftarkan semua pohon, binatang peliharaan, dan anggota keluarga secara paksa dan memberikan peringatan serta menyebarkan mata-mata ke setiap tempat untuk menangkap orang-orang yang tidak memberikan angka yang tepat. Kemudian mereka akan menaikkan jumlah pajak untuk tahun selanjutnya tanpa memperdulikan hasil panen, kematian, atau persitiwa-peristiwa lainnya. Dengan demikian, kebencian semakin bertumbuh di dalam hati banyak orang karena ketidakadilan yang terjadi pada masa kelahiran sang Mesias. Semua rakyat membenci sensus ini, tetapi semua orang bergegas menuju ke kampung halaman dan tempat kelahiran mereka untuk didaftarkan di sana karena takut akan penghukuman yang sangat berat.

Seturut dengan perintah Kaisar, Yusuf sang tukang kayu menyertai tunangannya Maria dari Nazaret mengadakan perjalanan ke selatan ke kota Betleham. Kata Betlehem berarti rumah roti; tempat yang sangat tepat untuk kelahiran Yesus, karena Dia adalah Roti Hidup, Roti yang turun dari surga.

Yusuf menghadapi banyak bahaya dalam perjalanan sejauh 179 kilometer itu bersama dengan tunangannya melalui pegunungan, perbukitan dan bahaya penyamun yang mengancam untuk menyerang orang-orang yang melalui wilayah itu, merampok dan bahkan membunuh mereka. Yusuf sangat mengkhawatirkan mengenai perjakanan bersama dengan Maria ini, yang juga sedang dalam masa-masa akhir kehamilannya. Namun, ia memang harus mengadakan perjalanan itu sebagai ketaatan terhadap ketetapan pemerintah.

Di sini, kita bisa menemukan satu keadaan yang sangat menarik berkaitan dengan kelahiran Kristus. Allah memakai Kaisar Agustus yang berkuasa itu, yang menyebut dirinya sebagai juruselamat ajaib atas dunia ini, untuk menggerakkan para pejabat di seluruh penjuru kekaisarannya, dalam rangka untuk menggenapkan janji yang sudah dirangkum di dalam Perjanjian Lama di dalam Kitab Mikha bahwa Juruselamat dunia akan dilahirkan di Betlehem dan bukan di kota Roma yang megah, atau di Nazaret, atau di kota Yerusalem yang dianggap suci, atau di Bait Allah, tetapi di sebuah desa yang dianggap hina, yang tidak dikenal oleh dunia. Jadi Allah memulai karya besar-Nya dengan senyap melalui perkara kecil. Ia memakai raja-raja dan bangsa-bangsa untuk menggenapi rencana keselamatan-Nya, dan mencapai semua rencana-Nya jauh dari semua yang dianggap hebat dan penting di dalam pandangan manusia.

Ketika Yusuf sampai ke kotanya di malam hari, semua rumah dan penginapan sudah penuh dengan para pendatang yang datang dari berbagai tempat dalam rangka sensus itu. Ia tidak bisa menemukan tempat untuk tidur. Dalam masa-masa yang sulit demikian, hanya orang-orang yang kaya dan terpandang saja yang bisa menemukan rumah yang mau menerima mereka dan memberikan makanan bagi mereka. Anak Maria dilahirkan di kandang yang hina. Sejak hari pertama kelahiran-Nya Ia sudah menghadapi kesulitan besar dari dunia kita. Kelahiran-Nya di tempat yang hina menunjukkan bahwa Allah tidak mendapatkan tempat di antara manusia, karena kebencian dan sikap mementingkan diri sendiri senantiasa menjauhkan kasih kepada Dia yang Kekal itu ke tempat seperti kandang yang gelap itu, yang penuh dengan kuman dan bau yang busuk. Namun, sang ibu memandang Anak yang dikasihinya dan kemudian dibalutnya dengan kain lampin untuk menghangatkan-Nya. Yusuf juga harus menata jerami di palungan, dan mengatur palungan itu sebelum Yesus dilahirkan, dan dengan demikian maka kandang yang hina itu sudah diubah menjadi tempat penuh kasih, yang bersinar mengalahkan kemiskinan dan kegelisahan.

Kedatangan Anak Allah di kandang itu bukan hanya menghibur bagi manusia, tetapi juga pengharapan untuk para binatang, karena segala makhluk memang menantikan dinyatakannya Anak Allah dan pernyataan dari ciptaan baru (Roma 8:19-23). Anak Allah turun dari kemuliaan surga untuk menggenapi karya penebusan terhadap segala makhluk, bahkan binatang sekalipun.

Demikianlah Anak Yang Mahatinggi itu dilahirkan, dan sembilan bulan pergumulan iman dan kepercayaan dari Yusuf dan Maria sudah berakhir, karena peristiwa yang luar biasa dan sangat indah itu, yaitu inkarnasi Roh Allah, jauh melebihi pemahaman dari Anak Dara itu dan juga Yusuf, tunangannya. Namun, malaikat dan Roh Kudus meneguhkan kebenaran bahwa Anak yang dikandung Maria memang adalah Anak Allah yang hidup. Ia adalah Anak sulung. Betapa besar sukacita, ucapan syukur dan pengharapan di sekitar kandang yang hina itu!

Kegenapan masanya sudah tiba ketika Allah datang ke dunia, memperdamaikan dunia dengan diri-Nya sendiri. Jangan pernah lupa bahwa Allah turun ke dunia dengan mengambil tempat di sebuah kandangan dan bukan di istana, sehingga manusia bisa memahami bahwa Allah yang turun itu tidak membutuhkan manusia untuk naik kepada-Nya. Yang Mahakudus datang untuk mencari yang berdosa, yang tersesat, yang gagal, dan yang mau bertobat, bukan orang-orang yang bermegah, pandai, kaya, sombong dan bersikap saleh.

Bagaimana keadaan hati anda? Apakah hati itu kelihatan seperti kandang yang penuh dengan kesalahan dan dosa, yang sama sekali tidak menyenangkan, dan bahkan berbau busuk? Apakah anda siap untuk menjadi kandang yang hina bagi Yesus? Tidak diragukan, semua manusia itu cemar, tetapi ketika Kristus masuk ke dalam hati seseorang, pembasuhan Ilahi dimulai, dan Anak Allah memberikan kepada kita kasih, ucapan syukur dan pengharapan. Akan ada lebih banyak sukacita di surga jika ada satu orang berdosa yang bertobat, dibandingkan dengan jika ada sembilan puluh sembilan orang yang tidak membutuhkan pertobatan. Karena itu siapkanlah hati anda sehingga Kristus bisa berdiam di dalam hati anda dan menguduskan anda, dan kehadiran-Nya menerangi pikiran dan hati anda dengan Roh Kudus.

DOA: Terima kasih Mesias, karena Engkau sudah menjadi manusia. Kami meminta pengampunan, karena yang kami miliki hanyalah kandang yang hina. Miliki aku dan bersihkanlah hatiku sehingga hatiku bisa menjadi palungan bagi-Mu dan Engkau bisa berdiam di dalam diriku sampai selamanya.

PERTANYAAN 22: Mengapakah Kristus lahir di sebuah kandang?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on April 04, 2017, at 12:58 PM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)