Previous Lesson -- Next Lesson
10. Apa Yang Anda Pahami Dari Nama Dan Gelar Kristus?
Beberapa nabi memiliki gelar khusus. Abraham adalah sahabat Allah, Musa, juru bicara Allah dan Kristus, firman Allah dan Roh dari-Nya. Tetapi dalam Injil kita membaca wahyu langsung, ketika suara dari surga mengatakan: “Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia.” (Matius 17:5)
Apa arti pernyataan "Anak Allah"? Seorang anak biasanya memiliki citra yang sama dengan ayahnya. Dengan cara yang sama kita melihat atribut Allah di dalam Kristus, seperti yang Yesus katakan kepada murid-murid-Nya: “Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa.” (Yohanes 14:9) Anda mungkin berkata amit-amit! Dia hanyalah seorang nabi. Namun kami bertanya kepada anda: Mengapa anda tidak mengikuti perintah-perintah-Nya? Anda sudah dihakimi jika anda belum benar-benar bertobat dan berubah dalam pikiran dan perbuatan anda.
Merupakan misteri besar bahwa Yesus muncul sebagai Hamba Allah untuk membebaskan mereka yang diperbudak dalam dosa. Dia datang ke dunia sebagai manusia yang rendah hati untuk menunjukkan kepada kita apa arti kemanusiaan yang sejati. Jadi bukan kekuatan dan kemuliaan yang menyelamatkan kita, tetapi hanya kasih Kristus. Siapa pun yang membawa pedang tampak kuat, tetapi barangsiapa yang mengendalikan dirinya lebih kuat. Yang lebih besar dari semuanya adalah Dia yang memberikan nyawanya sebagai tebusan bagi banyak orang. Untuk alasan ini, rasul Yohanes mengaku mengatakan: “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.” (Yohanes 1:14)
Kristus menjelma dalam wujud manusia, sehingga kita dapat memahami bahwa Allah adalah Bapa yang baik, penuh kasih dan pemaaf dan bukan pribadi yang menaklukkan, merusak atau acuh tak acuh. Jadi, Kristus memberi kita pemahaman baru tentang Allah. Dan Yesus tidak hanya mengajari kita sifat-sifat Ilahi, tetapi Dia menghidupi kasih Allah di hadapan kita, agar kita dapat memahami semboyan zaman baru: Kasih yang kekal.