Previous Lesson -- Next Lesson
Yesus meneguhkan kemenangan-Nya dalam kebangkitan-Nya dari antara orang mati
Gembala yang baik, yang mati dalam pertarungan melawan Serigala utama, bukanlah sekadar manusia atau Gembala biasa; pada saat yang sama Ia adalah Anak Allah dan Anak Manusia. Itulah sebabnya Ia hidup selamanya. Ia tetap hidup, di sepanjang penderitaan-Nya sebagai Gembala, tanpa dosa apa pun. Maut tidak memiliki hak dan kuasa atas-Nya. Oleh karena itu, tidak ada yang dapat menghalangi Yesus untuk bangkit dari kematian, seperti yang telah Ia nubuatkan:
YOHANES 10:17-18
17 … Aku memberikan nyawa-Ku agar Aku mengambilnya kembali. 18 Tidak seorang pun mengambilnya dari Aku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah perintah yang kuterima dari Bapa-Ku.
Kebangkitan Kristus menyingkapkan jalan kehidupan kekal kepada kita. Yesus secara diam-diam melewati batu karang. Tidak ada seorang pun atau keadaan yang dapat mencegah kebangkitan-Nya yang penuh kemenangan atau meniadakannya. Pertama-tama Ia mengunjungi murid-murid-Nya yang sedang mengalami kesulitan dan sekali lagi menyatukan kawanan domba-Nya yang tercerai-berai. Bahkan setelah kebangkitan-Nya, Ia tidak hidup untuk diri-Nya sendiri. Ia menguatkan dan mengajar para pengikut-Nya yang terguncang hingga mereka dapat memahami pentingnya penderitaan dan kematian-Nya. Dia memberi makan domba-domba-Nya dengan makanan formula yang penuh kuasa yang akan mempersiapkan mereka untuk saat-saat yang paling penting dalam hidup mereka. Dia mewujudkan kehidupan kekal-Nya secara nyata di hadapan mereka, sehingga mereka dapat memahami tema zaman baru yang akan datang. Kemenangan Yesus atas Iblis dan maut memang luar biasa, tetapi kenaikan-Nya kepada Bapa mengawali kemuliaan yang lebih besar lagi. Dalam kenaikan-Nya, Ia tidak meninggalkan domba-domba-Nya menjadi yatim piatu, tetapi menggenapi janji-Nya kepada mereka melalui pencurahan Roh Kudus: "Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."