Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- The Law of Christ -- 10 - Faith 6
This page in: -- Arabic? -- Chinese -- English -- German -- INDONESIAN -- Serbian -- Uzbek

Previous Chapter -- Next Chapter

TOPIK 4: HUKUM KRISTUS
1000 Perintah Kristus dalam Perjanjian Baru
E - Perintah-perintah Kristus yang berkaitan dengan Prinsip-Prinsip IMAN dalam Perjanjian Baru

6. KASIH YANG BERASAL DARI ALLAH



Matius 22:36-40 -- 36 "Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?" 37 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. 38 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. 39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. 40 Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."
Yohanes 3:16-17 -- 16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal 17 Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.
Yohanes 13:34-35 -- 34 Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu, demikian pula kamu harus saling mengasihi. 35 Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi."
Yohanes 15:9-13.17 -- 9 "Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu. 10 Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya. 11 Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh. 12 Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. 13 Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. … 17 Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain..
Yohanes 16:27 -- sebab Bapa sendiri mengasihi kamu, karena kamu telah mengasihi Aku dan percaya, bahwa Aku datang dari Allah.
Yohanes 17:26 -- dan Aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka dan Aku akan memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka, dan Aku di dalam mereka."
Matius 5:43-48 -- 43 Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. 44 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu, dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu 45 Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar. 46 Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? 47 Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allahpun berbuat demikian? 48 Karena itu haruslah kamu sempurna,, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna.
Lukas 6:27-36 -- 27 "Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; 28 mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu. 29 Barangsiapa menampar pipimu yang satu, berikanlah juga kepadanya pipimu yang lain, dan barangsiapa yang mengambil jubahmu, biarkan juga ia mengambil bajumu. 30 Berilah kepada setiap orang yang meminta kepadamu; dan janganlah meminta kembali kepada orang yang mengambil kepunyaanmu. 31 Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka. 32 Dan jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu? Karena orang-orang berdosapun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi mereka. 33 Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosapun berbuat demikian. 34 Dan jikalau kamu meminjamkan sesuatu kepada orang, karena kamu berharap akan menerima sesuatu dari padanya, apakah jasamu? Orang-orang berdosapun meminjamkan kepada orang-orang berdosa, supaya mereka menerima kembali sama banyak. 35 Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat. 36 Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati.
Matius 12:7 -- Jika memang kamu mengerti maksud firman ini: 'Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan,' tentu kamu tidak menghukum orang yang tidak bersalah.
Matius 20:25-28 -- 25 Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa pemerintah-pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. 26 Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, 27 dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; 28 sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."
Lukas 23:34 -- Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.”

Ringkasan

Rasul Yohanes memahami misteri kasih Allah, dan menulis: “Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.” (1 Yohanes 4:16) Allah tidak menuntut kita untuk mengasihi sebagai hukum atau perintah terlebih dahulu, tetapi Dia sendiri adalah kasih, dan telah menunjukkan kasih-Nya kepada kita yang tidak taat dan berdosa, ketika Dia memberikan Anak-Nya yang tunggal dan terkasih untuk menyelamatkan orang-orang berdosa dari murka dan penghakiman-Nya yang adil, dan memperbaharui kita dengan kasih karunia-Nya.

Kristus adalah perwujudan dari kasih Allah, di dalam Dia berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan. Dia memerintahkan kita, sebagai ringkasan dari hukum-Nya: Hendaklah kamu saling mengasihi, sama seperti Aku telah mengasihi kamu. Dalam perintah ini, Ia menetapkan kasih-Nya sebagai ukuran bagi kasih kita. Pribadi Yesus adalah hukum, teladan, dasar dari hak-hak, dan sumber kasih kita, yang mengalir melalui Roh-Nya kepada kita. Hanya di dalam dan melalui Dia, kita dapat mengasihi sebagaimana Allah mengasihi kita. Dia hanya memberi kita perintah-perintah yang dapat dilakukan, dan memberi kita hak dan kuasa yang diperlukan untuk menaatinya. Oleh karena itu, tidak mustahil bagi para pengikut-Nya untuk terus berada di dalam kasih-Nya. Terlebih lagi, Roh-Nya memimpin dan mendorong kita untuk menaati perintah-Nya yang baru.

Betapa hebatnya suasana yang lembut dan tidak rumit, yang mengelilingi sebuah kelompok yang para anggotanya menghidupi kasih dan sukacita Kristus! Mudah bagi seorang pengkhotbah untuk berkhotbah di sana, karena Roh Kudus telah mempersiapkan hati dan pikiran para pendengarnya. Namun, tugas yang lebih sulit adalah mengasihi, memberkati, dan melayani musuh-musuh kita. Pelayanan ini membutuhkan kekuatan untuk mengatasi ego dan kebencian dalam diri kita. Kemenangan ini datang kepada kita dari kesatuan terdalam dari Roh Kudus, tidak hanya sekali, tetapi terus menerus sebagaimana dibutuhkan. Tuhan menolong kita untuk mengasihi mereka yang keras hati dan sulit di sekitar kita, karena Dia mengasihi kita. Ini adalah ujian bagi kasih kita: Apakah kasih ini berasal dari Allah? Atau hanya mengacu pada perasaan atau emosi internal kita? Mengasihi musuh-musuh kita setiap saat adalah misteri Kekristenan, karena Allah sendiri membuktikan kasih ini dengan mengutus Anak-Nya, juga dengan kematian-Nya sebagai pengganti kita yang adalah musuh-musuh-Nya.

Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita. Di atas segalanya, Dia mengasihi kita, dan mengorbankan yang terbaik untuk menyelamatkan kita dari penghakiman yang akan datang. Apakah kasih-Nya memengaruhi kita, menggerakkan kita, dan mengajar kita untuk bertekun di dalamnya? Karena Allah adalah kasih, maka anak-anak-Nya harus mengasihi satu sama lain seperti Dia. Inilah revolusi Kristus: mengubah pikiran dan tujuan kita. Barangsiapa mengasihi, membangun, menolong, berpikir positif, dan memiliki hubungan dengan pusat kuasa surgawi yaitu hati Allah yang penuh kasih. Iblis menyindir kita bahwa perbuatan baik, yang ditegakkan oleh roh Kristus di dalam diri kita, akan menyelamatkan kita dari murka Allah pada hari Penghakiman Terakhir (Matius 25: 31- 46). Sungguh suatu penipuan yang luar biasa! Roh Kudus memberi tahu kita melalui rasul Paulus: “23 Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, 24 dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.” (Roma 3:23-24)

Kita tidak diselamatkan oleh perbuatan kita sendiri, tetapi perbuatan baik kita adalah buah dari iman yang sejati, dan iman yang tidak disertai perbuatan adalah mati (Yakobus 2:14). Perbuatan baik adalah bukti nyata dari kehadiran dan keampuhan Roh Kudus di dalam diri kita, seperti yang dikatakan oleh Yesus: “Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.” (Matius 7:16). Namun, mereka yang dengan sengaja dan terus menerus menolak pendamaian kudus dan pengorbanan Yesus, seperti yang dilakukan oleh sebagian besar orang Yahudi dan Muslim, akan dihukum sesuai dengan perbuatan mereka sendiri, dan kejatuhan mereka akan sangat besar.

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on April 29, 2024, at 03:49 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)