Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- Do we Know the Holy Spirit? -- The Holy Spirit and the Apostles of Christ
This page in: -- Arabic? -- English -- German -- INDONESIAN -- Portuguese -- Russian
TOPIK 1: Apakah Kita Mengenal Roh Kudus?
Short explanations to 335 Bible texts that speak of the Holy Spirit
III. Roh Kudus dan Para Rasul Yesus Kristus

6. Roh Kudus di dalam Surat-Surat Paulus Kepada Rekan-Rekan Sekerjanya

(dituliskan antara tahun 62-67 Masehi)


1 TIMOTIUS 3:16
16 Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan.

Paulus memeteraikan pengakuan imannya di dalam kehidupan Timotius, rekan sekerjanya, agar ia nantinya mengajarkan iman yang satu yang akan mengikat semua jemaat yang ada. Ia menyebut formulasi Injil itu sebagai “rahasia ibadah.” Setelah menjelaskan tentang inkarnasi Kristus ia menjelaskan tentang pembenarannya di dalam Roh Kudus sebagaimana yang dijelaskannya juga di dalam surat Roma, “... Injil Allah ... tentang Anak-Nya, yang menurut daging diperanakkan dari keturunan Daud, dan menurut Roh kekudusan dinyatakan oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati, bahwa Ia adalah Anak Allah yang berkuasa, Yesus Kristus Tuhan kita” (Roma 1:1-4). Kebangkitan Kristus dipahami pada saat itu sebagai bagian yang tak terpisahkan dari pembenaran oleh-Nya, dan sebagai bukti keberadaan-Nya sebagai Anak Allah.

Dahulu para malaikat harus menjelaskan kepada manusia tentang arah kehidupan Yesus yang tidak bisa dipahami oleh manusia. Yesus kemudian menampakkan diri kepada mereka setelah kebaikan-Nya ke surga sebagai Anak Domba Allah, yang kemudian diterima dan disembah dengan penuh sukacita (Wahyu 5:11-12(. Melalui Petrus dan Paulus, Yesus diberitakan kepada bangsa-bangsa bukan Yahudi, dan sejak itu, sudah dipercaya oleh banyak orang yang tersebar di berbagai tempat di bumi ini dimana Injil sudah diberitakan. Hari ini, Yesus duduk di sebelah kanan Allah di dalam kemuliaan-Nya yang sejati. Di negara-negara Barat, kelahiran dan penyaliban Kristus menjadi titik yang sangat penting dari iman orang-orang di sana, sedangkan di Timur kebangkitan Yesus dirayakan sebagai perayaan yang sangat meriah.

1 TIMOTIUS 4:1-2
1 Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan 2 oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka.

Menjauhkan diri dari berbagai makanan tertentu sebagai persiapan akan kedatangan Kristus yang mendekat dan dilarangnya orang-orang kudus untuk menikah disebutkan oleh Paulus sebagai tanda-tanda penyesatan yang memang sudah dinubuatkan akan terjadi di jaman akhir (pasal 4:3-4). Jemaat harus mendengarkan nasehat para nabi dan kemudian membiarkan diri mereka dituntun dalam hal-hal praktis kehidupan oleh Roh Kudus. Roh-roh penyesat dengan petunjuk-petunjuk buatan sendiri tentang kekudusan hidup pribadi akan terus berusaha untuk menyusup masuk ke dalam gereja. Paulus menjelaskan pengajaran mereka sebagai ajaran setan-setan. Para nabi palsu demikian adalah orang-orang yang munafik dengan hati nurani yang kotor, yang tidak mengenal damai sejahtera Yesus Kristus.

2 TIMOTIUS 1:6-7
6 Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu. 7 Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.

Paulus mendorong Timotius yang sangat peka itu agar tidak mengajar gereja dengan menggunakan kepintarannya sendiri atau kemampuannya untuk membujuk, tetapi dengan kuasa Roh Kudus, di alam kasih dan pemeliharaan Allah. Roh Allah tidak menyatakan diri-Nya sebagai perasaan suatu perasaan yang tidak jelas atau mimpi. Namun, Ia mengalahkan ketakutan di dalam kita dan menyatakan diri-Nya sebagai kuasa yang berkelanjutan untuk membangun jemaat-Nya di dalam hikmat dan kesabaran. Kita harus menghafalkan ayat 7 dari pasal satu itu, da menerapkan isinya di dalam kehidupan iman kita.

Paulus tidak berbicara di dalam ayat ini mengenai sebuah karunia rohani yang khusus, seolah-olah ada sesuatu yang mengalir ke dalam diri Timotius melalui penumpangan tangannya. Namun, ia berbicara mengenai hakekat dasar dan Roh Kudus, yang sudah diterima oleh hamba Tuhan muda itu.

2 TIMOTIUS 1:13-14
13 Peganglah segala sesuatu yang telah engkau dengar dari padaku sebagai contoh ajaran yang sehat dan lakukanlah itu dalam iman dan kasih dalam Kristus Yesus. 14 Peliharalah harta yang indah, yang telah dipercayakan-Nya kepada kita, oleh Roh Kudus yang diam di dalam kita.

Paulus sebelumnya pernah menuliskan kepada Paulus di dalam suratnya yang pertama, “Jika seorang mengajarkan ajaran lain dan tidak menurut perkataan sehat -- yakni perkataan Tuhan kita Yesus Kristus -- dan tidak menurut ajaran yang sesuai dengan ibadah kita, ia adalah seorang yang berlagak tahu padahal tidak tahu apa-apa. Penyakitnya ialah mencari-cari soal dan bersilat kata, yang menyebabkan dengki, cidera, fitnah, curiga” (1 Timotius 6:3-4).

Paulus tidak hanya mengajarkan iman kepada Injil, tetapi ia juga menjalani kehidupan iman dan kasihnya di depan jemaat-jemaat. Ia menjadi teladan bagi generasi-generasi selanjutnya. Barangsiapa bertemu dengan orang-orang yang demikian tidak boleh merendahkan atau mempermuliakan mereka. Namun, orang itu harus dipahami sebagai cermin yang memantulkan gambaran Yesus Kristus, karena Roh Kudus tidak mempermuliakan diri-Nya atau orang yang didiami-Nya, tetapi mempermuliakan Tuhan. Di sisi lain, Roh Kudus menyatakan karunia dan buah-buah dari kuasa-Nya setiap kali Ia berdiam di dalam diri para pengikut Kristus. Kenyataan akan kehadiran Roh Kudus di dalam kita jangan pernah menjadi sesuatu yang bisa dipertanyakan atau dibiarkan menjadi kabur.

2 TIMOTIUS 4:22
22 Tuhan menyertai rohmu. Kasih karunia-Nya menyertai kamu!

Karena Paulus kemungkinan sedang menjelaskan kepada Timotius tentang roh manusia di sini, kehadiran Tuhan dengan Roh-Nya berarti kedaulatan Roh Kristus atas semua pemikiran dan perkataan orang-orang percaya. Kesaksian-kesaksian tentang Kristus dan semua yang dilakukan oleh para hamba Tuhan tidak boleh dilakukan dengan kekuatan atau hikmatnya sendiri, tetapi di bawah pimpinan dan kuasa Roh Kudus. Ini adalah anugerah dan bukan hasil usaha manusia. Berdiam di dalam kasih karunia tidak menuntut adanya pendidikan theologi tertentu, tetapi ketaatan yang setia kepada Injil.

TITUS 3:4-7
4 Tetapi ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan kasih-Nya kepada manusia, 5 pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus, 6 yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita oleh Yesus Kristus, Juruselamat kita, 7 supaya kita, sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya, berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan kita.

Titus, seorang rekan sekerja Paulus, dipilih oleh Kristus untuk pelayanan-pelayanan yang sulit. Ia harus mengawasi perkembangan rohani dari jemaat yang ada di Korintus dan menolong gereja yang sedang bermasalah itu untuk kembali bertumbuh secara rohani (2 Korintus 7:6-7, 13-16; 8:6, 16, 23, 24; 12:18). Paulus memanggil Titus sebagai anaknya di dalam iman yang sama (Titus 1:4) dan saudaranya di dalam 2 Korintus 2:13, yang kepadanya ia bisa mempercayakan uang sumbangan yang dikumpulkan di Korintus untuk penderitaan dari jemaat induk di Yerusalem. Karena Titus juga kemudian dipercaya untuk memilih dan menetapkan para penatua dan diaken di dalam jemaat (Titus 1:5-9), dan ditugasi untuk menghindarkan jemaat dari pengajaran palsu, Paulus kemudian menuliskan petunjuk rohaninya dengan menggunakan penyebutan diri “kita” kalau berkaitan dengan meneguhkan jemaat-jemaat.

Kasih Allah, Juruselamat kita, dinyatakan dalam kebaikan-Nya kepada kita, dan kehendak-Nya untuk menyelamatkan kita. Ia sudah memberkati kita, bukan atas dasar pekerjaan kita, tetapi semata-mata melalui kasih karunia dan anugerah-Nya. Keselamatan ini dinyatakan di dalam kita melalui permandian kelahiran kembali (sebutan untuk baptisan pada saat itu), dan pembaharuan bagi orang-orang berdosa melalui Roh Kudus. Kuasa Allah sudah dilimpahkan dengan kekayaannya kepada kita melalui Yesus, Juruselamat kita. Karena itu kita memiliki kepastian akan pembenaran kita melalui kasih karunia dan mengenali pengharapan yang di dalamnya kita menerima kehidupan kekal.

Dalam katekismus kecil untuk Titus ini, Paulus menyebut Allah dan Kristus sebagai “Juruselamat kita,” yang sekali lagi menunjukkan kesatuan dari Bapa, Anak dan Roh Kudus, yang sejak kekekalan, menjadi dasar bagi keselamatan kita.

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on February 18, 2013, at 11:16 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)