Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- Do we Know the Holy Spirit? -- The Holy Spirit and the Apostles of Christ
This page in: -- Arabic? -- English -- German -- INDONESIAN -- Portuguese -- Russian
TOPIK 1: Apakah Kita Mengenal Roh Kudus?
Short explanations to 335 Bible texts that speak of the Holy Spirit
III. Roh Kudus dan Para Rasul Yesus Kristus
1. Roh Kudus di dalam Kitab Kisah Para Rasul
(dituliskan sekitar tahun 60-62 MD.)

PETRUS dan Kuasa Roh Kudus



Kedatangan Roh Kudus yang Dipenuhi Kuasa dan Khotbah Petrus yang Pertama

KISAH PARA RASUL 2:1-4
1 Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. 2 Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; 3 dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. 4 Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.

Sesuai dengan kalender Yahudi, Pentakosta dilakukan 50 hari setelah perayaan Paskah. Sementara hari raya Paskah adalah untuk mengingat keselamatan dari murka dan penghukuman Allah mealui darah domba yang disembelih, Pentakosta mengingat tentang persembahan buah sulung sebagai ucapan syukur di awal musim panen. Pentakosta Kristen berarti “buah-buah sulung” dari orang-orang yang “dilahirkan kembali” melalui Roh Kudus, yang bisa terjadi karena anak domba Passah, yang darah-Nya sudah menyelamatkan kita dari murka dan penghukuman Allah. Jadi kayu salib adalah syarat yang tidak bisa dilepaskan dari kedatangan Roh Kudus.

Barangsiapa pernah mengalami puting beliung atau topan bisa memahami betapa dahsyatnya kekuatan badai itu. Roh Kudus menembus masuk ke dalam lingkaran kekuasaan Iblis seperti angin puyuh yang menggemuruh yang tak terkalahkan, namun tanpa menimbulkan kerusakan apapun kepada manusia. Tidak ada selembar daunpun yang bergoyang di pepohonan, dan di dalam ruangan tidak ada selembar tiraipun yang bergerak. Roh Kudus menembus masuk seperti nagin ribut, meskipun bukan angin ribut yang sebenarnya. Tiba-tiba ada nyala api kecil nampak melayang di sana, tetapi sebelum orang-orang yang ada berkesempatan untuk mengambil air dan menyiramnya, api itu hinggap di atas kepala mereka yang sedang berdoa seperti lidah-lidah api. Tetapi tidak ada sehelai rambutpun yang gosong. Roh Kudus menyatakan diri-Nya seperti angin ribut, dan menempatkan diri-Nya seperti lidah api di atas kepala para penyembah yang penuh harapan itu.

Namun, orang-orang yang terkena itu tidak menjadi marah atau terganggu, karena Roh dari Bapa dan Anak memenuhi mereka dengan kesukaan Ilahi. Kasih dan kuasa-Nya, sukacita dan damai sejahtera-Nya, kesabaran dan kesetiaan-Nya, ketulusan dan kerendahan hatin-Nya mengalir melalui mereka semua. Karena orang-orang Timur biasanya lebih cepat menunjukkan perasaan mereka dibandingkan dengan orang-orang Eropa yang berkepala dingin, mereka yang dipenuhi dengan Roh Kudus pasti langsung berdiri, saling berpelukan, menari dengan sukacita, dan mulai menyanyikan pujian dan Mazmur. Roh Kudus memberikan kepada mereka, pada saat itu, karunia untuk berbicara dalam berbagai bahasa yang berbeda, sehingga penghukuman Allah yang terjadi di dalam kekacauan di Babel bisa dikalahkan. Roh yang Mahatahu itu memberikan kepada mereka masing-masing kata-kata yang tepat! Mereka menjadi seperti para nabi yang diberi karunia Roh, yang tidak mengatakan apa yang ada di dalam pikiran mereka, tetapi mengatakan apa yang Tuhan kehendaki untuk mereka katakan. Semua orang yang berpengharapan di dalam doa itu semua dipenuhi dengan Roh Kasih Karunia secara merata. Tidak ada yang lebih saleh dan lebih suci dibandingkan yang lainnya.

Orang-orang yang ada di luar yang bergegas mendekat ke tempat itu menjadi sangat terkejut melihat semangat para penyembah itu. Para pengejek di antara mereka berpikir bahwa orang-orang yang sedang menyanyikan pujian itu sedang mabuk. Namun, semakin mereka mendengarkan, mereka semaki mendengar bahasa mereka diucapkan oleh para penyembah yang dipenuhi Roh Kudus itu, yang menyaksikan kebesaran karya Allah.

KISAH PARA RASUL 2:14-36
14 Maka bangkitlah Petrus berdiri dengan kesebelas rasul itu, dan dengan suara nyaring ia berkata kepada mereka: ... "Itulah yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi Yoël: 17 Akan terjadi pada hari-hari terakhir -- demikianlah firman Allah -- bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia; ... Dan barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan.” 22 “Hai orang-orang Israel, dengarlah perkataan ini: ... “Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi. 33 Dan sesudah Ia ditinggikan oleh tangan kanan Allah dan menerima Roh Kudus yang dijanjikan itu, maka dicurahkan-Nya apa yang kamu lihat dan dengar di sini... 36 Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus.”

Petrus, yang berbicara dengan logat Galilea, tiba-tiba menjadi pengkhotbah dan penginjil yang berapi-api melalui kuasa Roh Allah. Ia tidak memberitakan pikirannya sendiri, tetapi diingatkan oleh Roh Kudus tentang apa yang harus disampaikannya dari perkataan para nabi dan dari kehidupan Yesus. TUHAN sudah menyatakan kepada Yoel, “Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia.” Pernyataan ini menghancurkan pola pemikiran anak-anak Yakub itu: bahwa Roh yang berdiam di dalam Allah akan masuk ke dalam kehidupan manusia berdosa yang fana, sehingga mereka juga bisa mengambil bagian di dalam hakekat Ilahi dan memiliki kehidupan kekal! Hak istimewa untuk ikut menerima kelahiran kembali ini bukan hanya dibatasi untuk orang-orang yang bertobat dari antara umat pilihan saja, tetapi bagi semua manusia di segala tempat di dunia ini yang membuka diri mereka kepada rasa takut akan Allah kepada kerendahan hati dari Roh Kudus yang penuh rahmat. Semua orang yang berseru kepada nama TUHAN dengan sungguh-sungguh akan menerima janji keselamatan melalui berdiamnya Roh-Nya.

Petrus, yang berbicara di bawah tuntunan Roh Kudus, merumuskan sebuah penjelasan Perjanjian Baru terhadap pernyataan kepada nabi Yoel itu: Ia memahami bahwa setelah kebangkitan dan kembalinya Kristus kepada Bapa-Nya di surga, Bapa yang sama ini juga memberikan kepada Yesus Roh Kudus yang dijanjikan. Karena itu, Yesus, sebagai TUHAN, bisa mencurahkan Roh ini kepada siapapun yang dikehendaki-Nya. Petrus bersaksi dengan iman tentang pengalamannya sendiri dan para rasul lainnya. Merekalah bukti nyata dari pencurahan Roh Kudus.

Bangsa pilihan Allah tidak memahami tujuan dari sejarah milik Allah. Rasa terkejut karena tuduhan ini menusuk tajam ke dalam hati para pendengar yang sangat terkejut itu. Tidak ada yang bisa melawan tuduhan dari Roh Kudus melalui Petrus itu. Keheningan yang menyelimuti orang banyak itu menjadi tanda akan kenyataan mengenai penyaliban Yesus, yang masih disangkali oleh orang-orang Muslim sampai hari ini. Kalau saja mereka memiliki satu saja argumentasi, sesederhana apapun, untuk melawan tuduhan Petrus itu, mereka pasti akan dengan keras menyangkali tuduhan yang disampaikan. Akan tetapi, mereka sudah diyakinkan di dalam hati nurani mereka oleh Roh Kebenaran sehingga mereka hanya bisa berdiam diri saja.

KISAH PARA RASUL 2:37-41
37 Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: "Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?" 38 Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus. 39 Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita." 40 Dan dengan banyak perkataan lain lagi ia memberi suatu kesaksian yang sungguh-sungguh dan ia mengecam dan menasihati mereka, katanya: "Berilah dirimu diselamatkan dari angkatan yang jahat ini." 41 Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.

Khotbah pertama dari Roh Kudus melalui Petrus menyebabkan banyak pendengar yang bergegas datang ke tempat itu merasa tersengat di dalam hati mereka. Pedang Roh menembus memisahkan tulang dari sendi dan menghakimi pikiran serta maksud di dalam hati manusia. Mereka yang sudah menjadi percaya ingin langsung melakukan sesuatu untuk menyelamatkan diri mereka dari penghukuman Allah (Ibrani 4:12).

Petrus menjawab mereka: Bukan apa yang kamu lakukan yang bisa menyelamatkanmu dari murka Yang Mahakudus. Kemu harus mengadakan perubahan di dalam pikiranmu, bertobat, dan mengakui kecemaran totalmu di hadapan Hakim yang kekal itu. Terimalah air baptisan sebagai tanda bahwa kamu memerlukan pembasuhan mendasar dan bahwa manusia lama harus dimatikan dengan diselamkan. Dengan melakukannya, kamu akan mengambil bagian di dalam kasih karunia dan menggenapi karya Yesus. Kamu perlu dibaptiskan ke dalam Dia, mengenakan Dia, menjadi milik-Nya, dan tetap berdiam di dalam Dia. Barangsiapa menyerahkan diri sepenuhnya kepada Yesus akan menerima pengampunan dari segala dosanya secara cuma-cuma.

Pengampunan ini bukan hanya sebuah janji hukum dari Kristus melalui Petrus. Namun, janji itu sudah diteguhkan dan dipastikan kebenarannya melalui Roh Kudus. Barangsiapa menyerahkan diri sepenuhnya kepada Yesus dalam pertobatan yang dipimpin oleh Roh Kudus akan menerima Roh Kudus sebagai karunia anugerah dari Anak Allah. Demikianlah memang hasil dari khotbah yang pertama pada hari Pentakosta yang pertama dari jaman yang baru. Tiga ribu orang beragama Yahudi mendengar khotbah itu, bertobat, percaya kepada Yesus dan kebangkitan-Nya dari kematian, dibaptiskan, menerima Roh Kudus, dan menjadi yakin akan pengampunan mereka. Mereka tidak, secara langsung pada saat itu, percaya kepada Roh Kudus, tetapi kepada Mesias yang dimuliakan! Karena itu Roh Kudus bisa berdiam di dalam kehidupan mereka.


Persekutuan Orang-Orang Kudus

Di dalam Kisah Para Rasul 2:42-47 kita membaca bahwa orang-orang yang baru percaya itu tetap berpegang teguh kepada pengajaran para rasul, di dalam persekutuan, dalam memecahkan roti perjamuan, dan dalam doa. Rasa takut akan Allah datang kepada banyak orang dan banyak sekali mujizat dan dan tanda-tanda ajaib terjadi melalui para rasul. Semua orang yang menjadi percaya tetap bersekutu bersama dan semua milik mereka dianggap menjadi milik bersama. Mereka menjual harta milik mereka dan membagikan hasilnya kepada orang-orang yang membutuhkan. Mereka senantiasa bersekutu setiap hari di Bait Allah dan memecahkan roti dengan sesaa mereka dari rumah ke rumah. Mereka menikmati perjamuan mereka dengan sukacita dan hati yang tulus. Mereka memuji Allah dan sangat dihormati oleh orang-orang lain di sekitar mereka. Tuhan menambahkan jumlah anggota setiap hari ke gereja dengan orang-orang yang diselamatkan.

Dalam penjelasan yang sangat unik akan Gereja Mula-Mula ini kita tidak membaca sedikitpun perkataan tentang Roh Kudus, meskipun Dialah yang sebenarnya memanggil “Persekutuan Kasih” di dalam Perjanjian Baru ini. Itu sekali lagi menunjukkan bahwa Roh Allah tidak menghormati atau meninggikan diri-Nya sendiri, tetapi memuliakan Kristus yang akan datang kembali. Orang-orang yang baru percaya itu yakin bahwa Yesus akan segera datang kembali. Karena itu mereka menjual rumah dan ladang mereka, menyembah Allah, dan mengharapkan bahwa kerajaan Mesias akan segara datang dengan segera.


Kesembuhan Orang yang Lumpuh dan Konsekwensinya

KISAH PARA RASUL 3:12-16
12 “Petrus melihat orang banyak itu lalu berkata: "Hai orang Israel, mengapa kamu heran tentang kejadian itu dan mengapa kamu menatap kami seolah-olah kami membuat orang ini berjalan karena kuasa atau kesalehan kami sendiri? 13 Allah Abraham, Ishak dan Yakub, Allah nenek moyang kita telah memuliakan Hamba-Nya, yaitu Yesus yang kamu serahkan dan tolak di depan Pilatus, walaupun Pilatus berpendapat, bahwa Ia harus dilepaskan. 14 Tetapi kamu telah menolak Yang Kudus dan Benar, serta menghendaki seorang pembunuh sebagai hadiahmu. 15 Demikianlah Ia, Pemimpin kepada hidup, telah kamu bunuh, tetapi Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati; dan tentang hal itu kami adalah saksi. 16 Dan karena kepercayaan dalam Nama Yesus, maka Nama itu telah menguatkan orang yang kamu lihat dan kamu kenal ini; dan kepercayaan itu telah memberi kesembuhan kepada orang ini di depan kamu semua.”

Kesaksian Petrus di Bait Allah ini menunjukkan sekali lagi bahwa bukanlah iman kepada Roh Kudus yang sudah menyembuhkan orang yang lumpuh itu, tetapi iman di dalam nama Yesus yang membawa mujizat kesembuhan. Nama Yesus memiliki kuasa dari Roh Kudus untuk menyembuhkan. Barangsiapa percaya kepada Yesus dan sungguh-sungguh menyatukan diri dengan Dia menerima kasih karunia demi kasih karunia dan kuasa dari kepenuhan-Nya.

Namun, kesembuhan dari orang yang lumpuh ini, memiliki konsekwensi legal. Para imam-imam kepala dari mahkamah agama sangat terganggu dengan mujizat yang terjadi yang sama sekali tidak melibatkan mereka, dan tidak melibatkan semua otoritas keagamaan. Karena itu kedua belas rasul itu ditangkap dan dipenjara semalaman sampai kemudian mereka dibawa ke hadapan pengadilan bangsanya di hari selanjutnya.

KISAH PARA RASUL 4:5-12
5 Pada keesokan harinya pemimpin-pemimpin Yahudi serta tua-tua dan ahli-ahli Taurat mengadakan sidang di Yerusalem 6 dengan Imam Besar Hanas dan Kayafas, Yohanes dan Aleksander dan semua orang lain yang termasuk keturunan Imam Besar. 7 Lalu Petrus dan Yohanes dihadapkan kepada sidang itu dan mulai diperiksa dengan pertanyaan ini: "Dengan kuasa manakah atau dalam nama siapakah kamu bertindak demikian itu?" 8 Maka jawab Petrus, penuh dengan Roh Kudus: "Hai pemimpin-pemimpin umat dan tua-tua, 9 jika kami sekarang harus diperiksa karena suatu kebajikan kepada seorang sakit dan harus menerangkan dengan kuasa manakah orang itu disembuhkan, 10 maka ketahuilah oleh kamu sekalian dan oleh seluruh umat Israel, bahwa dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret, yang telah kamu salibkan, tetapi yang telah dibangkitkan Allah dari antara orang mati -- bahwa oleh karena Yesus itulah orang ini berdiri dengan sehat sekarang di depan kamu. 11 Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan -- yaitu kamu sendiri --, namun ia telah menjadi batu penjuru. 12 Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.”

Petrus mengalami kenyataan akan janji Yesus bahwa mereka tidak perlu khawatir tentang apa yang harus mereka katakan ketika mereka diperhadapkan ke pengadilan, karena Roh Bapa mereka di surga akan memberikan kepada mereka perkataan-perkataan yang benar (Matius 10:19-20). Karena itu, “jurubicara para rasul” itu dipenuhi dengan Roh Kudus sehingga mereka bisa memuliakan Yesus. Kita harus sungguh-sungguh merenungkan pernyataan yang sangat penting tentang Roh Kudus ini.

Dalam penjelasan ini sekali lagi kelihatan bahwa Roh Kudus tidak meninggikan diri-Nya sendiri, tetapi memuliakan dan bersaksi tentang Yesus. Nama Yesus, Mesias dari Nazaret yang Disalibkan dan bangkit dari kematian, penuh dengan kuasa, Roh dan berkat. Roh Kudus bersaksi, melalui bibir Petrus, akan kebenaran yang menarik ini di hadapan para pemimpin bangsanya. Pada saat yang sama, Ia menuduh mereka sebagai orang-orang yang sudah menyalibkan Mesias yang dijanjikan. Tuduhan ini tidak mengandung tuntutan akan penghukuman, tetapi lebih mewakili dorongan yang kuat atau panggilan untuk bertobat pada saat itu juga. Melalui Petrus, para pejabat di mahkamah agama yang bersalah itu secara tidak langsung diberi tawaran, “keselamatan yang cuma-cuma,” di dalam nama Yesus yang mencakup bukan hanya keselamatan bagi dunia yang berdosa, tetapi huga untuk semua anggota mahkamah agama dan setiap rasul. Barangsiapa percaya kepada Yesus menerima kuasa Roh Kudus dan kehidupan kekal.


Doa Jemaat yang Dinaikkan

KISAH PARA RASUL 4:23-33
23 Sesudah dilepaskan pergilah Petrus dan Yohanes kepada teman-teman mereka, lalu mereka menceriterakan segala sesuatu yang dikatakan imam-imam kepala dan tua-tua kepada mereka. 24 Ketika teman-teman mereka mendengar hal itu, berserulah mereka bersama-sama kepada Allah, katanya: "Ya Tuhan, Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya. 25 Dan oleh Roh Kudus dengan perantaraan hamba-Mu Daud, bapa kami, Engkau telah berfirman: Mengapa rusuh bangsa-bangsa, mengapa suku-suku bangsa mereka-reka perkara yang sia-sia? 26 Raja-raja dunia bersiap-siap dan para pembesar berkumpul untuk melawan Tuhan dan Yang Diurapi-Nya.” ... Dan sekarang, ya Tuhan, lihatlah bagaimana mereka mengancam kami dan berikanlah kepada hamba-hamba-Mu keberanian untuk memberitakan firman-Mu. 30 Ulurkanlah tangan-Mu untuk menyembuhkan orang, dan adakanlah tanda-tanda dan mujizat-mujizat oleh nama Yesus, Hamba-Mu yang kudus." 31 Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani. 32 Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorang pun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama. 33 Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah.

Persekutuan doa di Gereja Mula-Mula adalah jawaban dari Roh Kudus terhadap berkembangnya penolakan terhadap Yesus dan tawaran keselamatan dari-Nya oleh para anggota mahkamah agama. Para rasul dan jemaat, beribadah bersama-sama menyembah sang Pencipta langit dan bumi. Mereka mengakui bahwa penolakan yang terus menerus terhadap keselamatan oleh anugerah yang dilakukan oleh mahkamah agama hanyalah sekedar pemberontakan yang terus menerus yang dilakukan manusia untuk melawan Tuhan dan Yang Diurapi-Nya, sebagaimana yang sudah disaksikan oleh Roh Kudus melalui Daud di dalam Mazmur 2:1-9. Roh Kebenaran meneguhkan di dalam Perjanjian Baru nubuatan yang dihembuskan oleh Roh Kudus di dalam Perjanjian Lama.

Pemahaman tentang adanya kebencian para penguasa terhadap Yang Diurapi Allah dan para pengikut-Nya sama sekali tidak menyebabkan ketakutan di antara mereka yang sedang berdoa. Mereka hanya mengatakan, “Lihatlah bagaimana mereka mengancam kami!” Itu sudah cukup, karena Tuhan memperhatikan gereja-Nya seperti biji mata-Nya. Mereka yang berdoa tidak meminta perlindungan bagi diri mereka sendiri, tetapi meminta keberanian dan kesukaan untuk memberitakan firman salib dan kebangkitan Yesus, karena di dalam kesaksian itu terletal seluruh kuasa Roh Kudus. Lebih dari itu, mereka mmeinta agar melalui mereka akan terjadi kesembuhan, tanda-tanda ajaib yang dibuat di dalam nama Yesus. Dengan itu, mereka tidak hanya menyebut Dia sebagai Anak Allah, tetapi Hamba Allah, karena Roh Kudus juga menegaskan mengenai kerendahan hati Yesus, sebagaimana yang dijelaskan di dalam Yesaya 40-66.

Doa missi dan iman dari gereja yang sedang terancam bahaya ini membuat pondasi-pondasi kota Yerusalem berguncang. Persitiwa itu memenuhi mereka yang sedang berdoa itu dengan ketenangan dan kuasa Roh Kudus. Doa mereka didengar: Mereka terus dengan penuh keberanian menyaksikan tentang Kristus dan keselamatan dari-Nya. Tuhan mereka yang mulia sudah mengadakan tanda-tanda ajaib dan mujizat terjadi melalui mereka bagi kemuliaan-Nya.


Ananias and Safira

KISAH PARA RASUL 5:3-10
3 Tetapi Petrus berkata: "Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu? 4 ... Engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendustai Allah." 5 Ketika mendengar perkataan itu rebahlah Ananias dan putuslah nyawanya. Maka sangatlah ketakutan semua orang yang mendengar hal itu. 6 Lalu datanglah beberapa orang muda; mereka mengapani mayat itu, mengusungnya ke luar dan pergi menguburnya. 7 Kira-kira tiga jam kemudian masuklah isteri Ananias, tetapi ia tidak tahu apa yang telah terjadi. 8 Kata Petrus kepadanya: "Katakanlah kepadaku, dengan harga sekiankah tanah itu kamu jual?" Jawab perempuan itu: "Betul sekian." 9 Kata Petrus: "Mengapa kamu berdua bersepakat untuk mencobai Roh Tuhan? Lihatlah, orang-orang yang baru mengubur suamimu berdiri di depan pintu dan mereka akan mengusung engkau juga ke luar." 10 Lalu rebahlah perempuan itu seketika itu juga di depan kaki Petrus dan putuslah nyawanya. Ketika orang-orang muda itu masuk, mereka mendapati dia sudah mati, lalu mereka mengusungnya ke luar dan menguburnya di samping suaminya.”

Yesus sudah menegaskan kepada para murid-Nya bahwa tidak ada orang yang melayani Allah dan mammon pada saat yang sama. Ia menantang mereka untuk secara total bersandar kepada Tuhan dan tidak mempercayakan diri kepada tumpukan uang tabungan di asuransi. Ananias pasti tetap berhak menyimpan sebagian uang hasil penjualan tanah itu untuk dirinya sendiri. Tetapi karena kebanyakan anggota jemaat menyerahkan seluruh uang hasil penjualan harta mereka di kaki para rasul, mereka tidak mau dianggap kurang rohani dibandingkan dengan orang-orang lain. Ia memilih untuk memainkan peran munafik dan mengatakan bahwa ia sudah menyerahkan semua hasil penjualan tanahnya kepada gereja. Namun, kerohanian yang munafik, sebagaimana yang ada dalam diri orang-orang Farisi, adalah sesuatu yang sangat dikecam oleh Yesus, karena sikap itu menutupi kebenaran dengan kesalehan dusta.

Dalam posisi kepemimpinan Petrus, ia memahami dari Roh Kudus bahaya akan kesalehan yang munafik yang bisa menembus masuk ke dalam jemaat mula-mula. Ia secara terbuka menyebutkan dusta itu berasal dari Iblis, yang, jika dipikirkan secara mendalam, tertuju kepada Roh Kudus. Ananias langsung mati saat itu juga, seperti tersambar petir, ketika kesalehan munafiknya diungkapkan. Hal yang sama terjadi kepada istrinya, Safira. Petrus harus mengatakan kepada Safira bahwa ia bukan hanya sepakat bersama suaminya untuk mendustai jemaat mula-mula, tetapi ia juga sedang memainkan peran yang tidak jujur di hadapan Roh Kebenaran. Roh ini tidak bisa membiarkan kebohongan atau kemunafikan.

Anggota jemaat menjadi sangat ketakutan ketika mereka melihat penghakiman Allah, yang dibuat oleh Petrus di dalam nama Roh Kudus. Roh Yesus Kristus bukan hanya mendatangkan keharmonisan dan karunia-karunia rohani yang indah, tetapi juga mendatangkan rasa takut akan Allah, mengevaluasi diri, dan pengakuan yang rendah hati akan keberdosaan dan kegagalan di dalam kehidupan orang-orang kudus. Topeng kesalehan dan kemunafikan yang busuk harus ditanggalkan, sehingga pengampunan melalui darah Kristus bisa tetap menjadi dasarbagi kekudusan untuk semua anggota jemaat. “Sebab oleh satu korban saja Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan” (Ibrani 10:14).


Banyak Kesembuhan

KISAH PARA RASUL 5:14-16
14 Dan makin lama makin bertambahlah jumlah orang yang percaya kepada Tuhan, baik laki-laki maupun perempuan, 15 bahkan mereka membawa orang-orang sakit ke luar, ke jalan raya, dan membaringkannya di atas balai-balai dan tilam, supaya, apabila Petrus lewat, setidak-tidaknya bayangannya mengenai salah seorang dari mereka. 16 Dan juga orang banyak dari kota-kota di sekitar Yerusalem datang berduyun-duyun serta membawa orang-orang yang sakit dan orang-orang yang diganggu roh jahat. Dan mereka semua disembuhkan.

Setelah terjadinya badai pembasuhan oleh Roh Kudus maka kehidupan rohani dari jemaat mula-mula sangat bertumbuh. Tuhan dan Juruselamat yang sudah bangkit selalu siap untuk bertindak oleh Roh-Nya di dalam hati orang-orang percaya. Bukan hanya jumlah orang-orang yang dilahirkan kembali bertambah, yaitu jumlah orang-orang yang secara total menyerahkan diri kepada Yesus, tetapi banyak orang sakit juga disembuhkan. Ada kuasa yang besar muncul dari diri para rasul. Roh sendiri, tetap tidak menampakkan diri dan tersembunyi. Ia memberikan penekanan bahwa Mesias yang sudah bangkit itu adalah Juruselamat yang bertindak dan yang akan datang.


Pengadilan Lainnya

KISAH PARA RASUL 5:27-33
27 Mereka membawa keduanya dan menghadapkan mereka kepada Mahkamah Agama. Imam Besar mulai menanyai mereka, 28 katanya: "Dengan keras kami melarang kamu mengajar dalam Nama itu. Namun ternyata, kamu telah memenuhi Yerusalem dengan ajaranmu dan kamu hendak menanggungkan darah Orang itu kepada kami." 29 Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya: "Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia. 30 Allah nenek moyang kita telah membangkitkan Yesus, yang kamu gantungkan pada kayu salib dan kamu bunuh. 31 Dialah yang telah ditinggikan oleh Allah sendiri dengan tangan kanan-Nya menjadi Pemimpin dan Juruselamat, supaya Israel dapat bertobat dan menerima pengampunan dosa. 32 Dan kami adalah saksi dari segala sesuatu itu, kami dan Roh Kudus, yang dikaruniakan Allah kepada semua orang yang mentaati Dia." 33 Mendengar perkataan itu sangatlah tertusuk hati mereka dan mereka bermaksud membunuh rasul-rasul itu.

Kuasa anugerah yang berkarya di dalam jemaat mula-mula tidak senantiasa tersembunyi dari pandangan orang-orang luar. Para imam kepala yang sedang menjabat dan orang-orang Saduki, yang tidak percaya kepada dunia roh dan malaikat, menjadi cemburu kepada para rasul. Mereka kemudian menangkap dan memenjarakan para rasul. Namun, Dia yang Bangkit itu, menunjukkan diri-Nya kepada orang-orang liberal itu dengan cara yang sangat luar biasa. Ia mengutus salah satu malaikat-Nya untuk membebaskan para tawanan itu, dan kemudian melarang mereka untuk bersembunyi, tetapi untuk kembali ke pelataran Bait Allah dan memberitakan kepada bangsanya seluruh firman hidup itu (Kisah Para Rasul 5:19-20). Anggota-anggota mahkamah agama sudah hadir untuk menjatuhkan hukuman kepada para rasul ketika berita tentang penjara yang dijaga dengan sangat ketat, tetapi sudah menjadi kosong itu, sampai kepada mereka. Mereka kemudian mengutus orang untuk menangkap kembali para rasul dan membawanya ke depan mahkamah agama, tetapi tanpa melakukan kekerasan.

Pada saat ancaman baru diberikan dan larangan baru disampaikan yang melarang mereka untuk mengajar di Yerusalem di dalam nama Yesus, kemudian Roh Kudus memimpin Petrus untuk mengakui bahwa kesetiaan untuk taat sepenuhnya kepada Allah adalah melebihi perintah atau pertimbangan manusia. Ia bersaksi di depan anggota mahkamah yang menjadi murka itu tentang kebangkitan orang mati. Allah nenek moyang mereka sudah membangkitkan Yesus yang dibunuh dengan cara disalibkan, dan mengangkat-Nya ke surga. Peristiwa itu sebenarnya menjadi saat pemanggilan kepada pertobatan untuk bangsa Israel, agar semua orang di sana akan menerima pengampunan atas segala dosa mereka. Tanpa pertobatan dan iman kepada Yesus, tidak akan ada pengampunan bahkan bagi bangsa Israel sekalipun. Petrus kemudian meyakinkan seluruh anggota mahkamah agama itu: Kami adalah saksi-saksi dari semua peristiwa itu, dan Roh Kudus ada bersama kami. Ia menggenapi keselamatan di dalam kehidupan semua orang yang membuka diri mereka kepada kebenaran itu. Tanpa ketaatan dan iman tak seorangpun yang akan menerima Roh Kudus.

Beberapa di antara anggota mahkamah yang menjadi sangat marah kemudian menuntut agar anggota sekte baru itu dijatuhi hukuman mati saat itu juga. Tetapi seorang pengajar Taurat yang sangat dihormati, Gamaliel, seorang Farisim menganjurkan kepada mereka, agar mereka melihat bagaimana perkembangan dari gerakan itu, agar mereka tidak ternyata justru melawan Allah sendiri. Demikianlah kemudian para rasul “hanya” mendapatkan hukuman cambuk, setelah mereka diberi peringatan yang sangat keras agar tidak lagi berbicara tentang nama Yesus itu. Mereka pergi dari sana dengan penuh sukacita, karena dianggap layak untuk menderita bagi nama-Nya. Setiap hari mereka berkumpul di Bait Suci dan di rumah-rumah untuk mengajarkan bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan itu (Kisah Para Rasul 5:34-42).


Para Pelayan dalam Gereja Mula-Mula

KISAH PARA RASUL 6:3-4
3 “Karena itu, saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang terkenal baik, dan yang penuh Roh dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas itu, 4 dan supaya kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman.”

Gereja Kristus diserang baik dari dalam maupun dari luar dengan tujuan untuk menelan dan membinasakannya. Dalam pembagian makanan dari milik bersama, beberapa janda Yahudi pendatang terlewatkan, karena mereka tidak bisa berkomunikasi dengan baik dalam bahasa asli mereka. Mungkin mereka juga sangat lemah lembut dan rendah hati sehingga tidak mau mendesak ke depan ketika bantuan-bantuan itu dibagikan. Hal itu memunculkan masalah yang sangat nyata di dalam gereja.

Petrus memutuskan bahwa bukan para rasul, tetapi gereja, yang harus memilih dari antara merka tujuh orang yang penuh Roh, penuh dengan pengalaman hikmat, untuk mengawasi dan mengatur pelayanan sosial dan kemanusiaan yang dilakukan jemaat. Para rasul ingin memusatkan perhatian mereka seluruhnya untuk berdoa dan memberitakan firman hidup. Mereka tidak ingin terlibat dalam kuasa uang yang penuh dengan dusta. Ketika gereja berkembang maka tidak bisa lagi mengharapkan para pelayan dan para gembala untuk menangani semua tanggungjawab yang ada. Mereka perlu mendelegasikan seluruh bidang pekerjaan kepada rekan-rekan sekerja yang mampu melakukannya.

Tujuh orang penatua yang memiliki hati penginjilan dipilih dan diteguhkan untuk menangani tugas itu melalui penumpangan tangan dari para rasul. Meskipun mereka bekerja secara independen, mereka masih ditempatkan di bawah tanggungjawab para rasul. Roh Kudus bukanlah Allah yang mengendaki kekacauan, tetapi menghendaki kerendahan hati. Ia memberikan sukacita untuk melayani sehingg damai sejahtera bisa tetap ada di dalam gereja. Kemudian di Yerusalem bahkan beberapa orang Saduki yang liberal dari kaum imam-imam juga menjadi pengikut Yesus. Salah satu dari tujuh penatua dan penginjil itu aalah Stefanus, seorang Yahudi yang berasal dari perantauan, yang dipenuhi dengan hikmat dan dipimpin di dalam pelayanannya oleh Roh Allah (Roma 8:14).


Pembelaan Diri Stefanus Di Hadapan Mahkamah Agama

KISAH PARA RASUL 6:8-12
8 Dan Stefanus, yang penuh dengan karunia dan kuasa, mengadakan mujizat-mujizat dan tanda-tanda di antara orang banyak. 9 Tetapi tampillah beberapa orang dari jemaat Yahudi yang disebut jemaat orang Libertini -- anggota-anggota jemaat itu adalah orang-orang dari Kirene dan dari Aleksandria -- bersama dengan beberapa orang Yahudi dari Kilikia dan dari Asia. Orang-orang itu bersoal jawab dengan Stefanus, 10 tetapi mereka tidak sanggup melawan hikmatnya dan Roh yang mendorong dia berbicara. 11 Lalu mereka menghasut beberapa orang untuk mengatakan: "Kami telah mendengar dia mengucapkan kata-kata hujat terhadap Musa dan Allah." 12 Dengan jalan demikian mereka mengadakan suatu gerakan di antara orang banyak serta tua-tua dan ahli-ahli Taurat; mereka menyergap Stefanus, menyeretnya dan membawanya ke hadapan Mahkamah Agama.

Tuduhan terhadap Stefanus adalah berkaitan dengan pengajarannya tentang Bait Suci sebagai tempat kediaman Perjanjian Allah, dan tentang pandangannya dalam hubungannya dengan 613 perintah di dalam Hukum Taurat Musa, dimana ia mencoba untuk memahaminya dalam terang pengajaran Perjanjian Baru (Kisah Para Rasul 6:13-14).

Dalam sebuah aplogia yang panjang dan sudah sangat dikuasainya, Stefanus memberikan kesaksian akan imannya, sebagai seorang Yahudi Kristen, tentang Hukum Taurat Musa, dan tentang pengembaraan bangsanya di padang gurun, sampai kepada masa Daud. Mengenai bangunan Bait Allah pada masa Salomo ia mengatakan,

KISAH PARA RASUL 7:48-54
48 “Tetapi Yang Mahatinggi tidak diam di dalam apa yang dibuat oleh tangan manusia, seperti yang dikatakan oleh nabi: 49 Langit adalah takhta-Ku, dan bumi adalah tumpuan kaki-Ku. Rumah apakah yang akan kamu dirikan bagi-Ku, demikian firman Tuhan, tempat apakah yang akan menjadi perhentian-Ku? 50 Bukankah tangan-Ku sendiri yang membuat semuanya ini?
(Yesaya 66:1-2) 51 Hai orang-orang yang keras kepala dan yang tidak bersunat hati dan telinga, kamu selalu menentang Roh Kudus, sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu. 52 Siapakah dari nabi-nabi yang tidak dianiaya oleh nenek moyangmu? Bahkan mereka membunuh orang-orang yang lebih dahulu memberitakan tentang kedatangan Orang Benar, yang sekarang telah kamu khianati dan kamu bunuh. 53 Kamu telah menerima hukum Taurat yang disampaikan oleh malaikat-malaikat, akan tetapi kamu tidak menurutinya." 54 Ketika anggota-anggota Mahkamah Agama itu mendengar semuanya itu, sangat tertusuk hati mereka. Maka mereka menyambutnya dengan gertakan gigi.”

Kesaksian Alkitabiah tentang Bait Suci, dimana Allah dengan jelas mengatakan bahwa Ia tidak diam di dalam rumah yang dibuat oleh manusia, sangat menusuk dan menembus hati para imam dan pengawal Bait Suci. Kalau Bait Suci menjadi kosong, maka semua pelayanan yang dilakukan di tempat itu akan kehilangan semua maknanya. Hal itu akan menghentikan semua ziarah yang dilakukan dan menjadikan sia-sia semua perayaan yang dilakukan bangsa itu (Yesaya 66:1-2). Di dalam Roh Kudus, Stefanus bisa merasakan perlawanan yang berkembang di antara orang-orang Saduki. Ia menyebut mereka tegar tengkuk, keras hati, telinga yang lambat mendengar, bukan manusia rohani, sama seperti nenek moyang mereka (Keluaran 32:9; Imamat 26:41; Yesaya 6:10-13; Roma 2:28-29).

Roh Kebenaran memimpin penatua penginjil ini di dalam apologianya untuk secara langsung menuduh seluruh anggota Mahkamah Agama. Anggota Mahkamah Agama itu bertanggungjawab karena sudah mengkhianati dan membunuh Yesus yang tak berdosa. Stefanus sang terdakwa itu menyebut para hakim yang mengadilinya sebagai para pengkhianat dari sejarah mereka sendiri dan para pembunuh yang membunuh Mesias.

Roh Kudus menuntun saksi yang taat itu untuk juga menyerang kemunafikan orang-orang Farisi di dalam Mahkamah Agama. Ia menyatakan kepada mereka bahwa mereka sudah menerima hukum dari para malaikat, dan tidak langsung menerimanya dari Allah. Bahkan saat itu, meski mereka mengajarkan berbagai macam bentuk legalisme, mereka tetap tidak mentaatinya. Dan sebenarnya, barangsiapa melanggar satu saja dari perintah yang ada, ia bersalah karena melanggar keseluruhan hukum yang ada. Stefanus merobek semua topeng wajah kesalehan mereka yang palsu pada saat itu. Ia menyebut mereka sebagai para pelanggar hukum yang layak menerima hukuman mati.

Tiga kritik dan tuduhan yang diangkatnya terhadap penyembahan di Bait Suci, fanatisme legalis, dan dorongan keagamaan untuk membunuh Yesus menimbulkan kemarahan yang begitu besar di dalam diri orang-orang dituduh sampai-sampai merea menggertakan gigi karena marah. Kalau bisa, mereka akan langsung mencabik-cabik Stefanus dan menelan dia. Bahkan sampai hari ini, ketika dibicarakan mengenai pembangunan Bait Suci yang ketiga, atau ketika orang-orang Muslim berjuang untuk memberlakukan hukum Shariah, kita harus belajar dari kesaksian Stefanus yang dipimpin oleh Roh. Toh Kebenaran tidak menyangkali kenyataan sejarah akan adanya antikristus. Mereka yang melawan Roh, pasti juga akan memiliki kebencian yang mendalam terhadap orang-orang yang dipenuhi dengan Roh Kudus.

KISAH PARA RASUL 7:55 – 8:1
55Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. 56 Lalu katanya: "Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah." 57 Maka berteriak-teriaklah mereka dan sambil menutup telinga serentak menyerbu dia. 58 Mereka menyeret dia ke luar kota, lalu melemparinya. Dan saksi-saksi meletakkan jubah mereka di depan kaki seorang muda yang bernama Saulus. 59 Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya: "Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku." 60 Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: "Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!" Dan dengan perkataan itu meninggallah ia. 8:1 Saulus juga setuju, bahwa Stefanus mati dibunuh.

Stefanus merasakan hukuman mati yang akan dia lalui dan kemudian memandang ke langit. Ia melihat kemuliaan Allah dan melihat Yesus berdiri di sebelah kanan Bapa-Nya. Ketika ia berseru di hadapan Mahkamah Agama tentang apa yang dilihatnya di langit di dalam penglihatannya yang dipimpin oleh Roh, ahli-ahli Taurat langsung memahami bahwa ia sedang mengatakan penggenapan dari Mazmur 110, yang mengatakan, “Demikianlah firman TUHAN kepada tuanku: "Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuhmu menjadi tumpuan kakimu." Mereka memahami bahwa terdakwa yang masih muda itu mengatakan bahwa mereka semua adalah musuh-musuh Allah yang akan dijadikan sebagai tumpuan kaki Kristus. Sampai sejauh itu Stefanus menyaksikan bahwa Yesus, Anak Allah, adalah Tuhan, yang di dalam kesatuan-Nya dengan Bapa-Nya menguasai dan menghakimi dunia. Penafsiran yang demikian akan isi kitab Mazmur itu tentu saja merupakan penghujatanbagi para anggota Mahkamah Agama. Karena itu, mereka berteriak-teriak dengan suara yang keras dan dan menutup telinga mereka sehingga perkataan Stefanus tidak akan ada yang bisa masuk ke telinga mereka. Namun, mereka tidak memahami bahwa Yesus sedang berdiri dalam penglihatan Stefanus—untuk menyambut martir pertama bagi Dia, ke surga.

Mereka yang sudah meledak kemarahannya menyerang terdakwa, memukulinya, menyeretnya keluar dari kota, dan merajam dia. Stefanus jatuh berlutut, dan di bawah pimpinan Roh Kudus, menaikkan doa yang sama sepertiyang dinaikkan Yesus di kayu salib (Lukas 23:34-46). Roh dari Allah mengasihi-musuh-Nya sebagaimana yang dilakukan Yesus. Seorang pemuda yang masih sedang belajar Taurat, bernama Saulus, dipenuhi dengan semangat ketika melihat Stefanus dirajam.


Permulaan Gereja di Samaria

KISAH PARA RASUL 8:1, 14-17
Pada waktu itu mulailah penganiayaan yang hebat terhadap jemaat di Yerusalem. Mereka semua, kecuali rasul-rasul, tersebar ke seluruh daerah Yudea dan Samaria ... 14 Ketika rasul-rasul di Yerusalem mendengar, bahwa tanah Samaria telah menerima firman Allah, mereka mengutus Petrus dan Yohanes ke situ. 15 Setibanya di situ kedua rasul itu berdoa, supaya orang-orang Samaria itu beroleh Roh Kudus. 16 Sebab Roh Kudus belum turun di atas seorang pun di antara mereka, karena mereka hanya dibaptis dalam nama Tuhan Yesus. 17 Kemudian keduanya menumpangkan tangan di atas mereka, lalu mereka menerima Roh Kudus.

Penganiayaan terhadap jemaat mula-mula di Yerusalem juga membuat tersebarnya Kerajaan Allah. Para pengikut Yesus yang melarikan diri dari sana juga bersaksi tentang keselamatan di dalam Kristus. Iman dari orang-orang yang baru percaya di Samaria, setelah dibaptiskan di dalam nama Yesus, mula-mula hanya terbatas kepada pengetahuan di akal budi saja. Hanya setelah Petrus dan Yohanes datang dari Yerusalem untuk mendoakan mereka dan menumpangkan tangan ke atas orang-orang yang masih muda di dalam iman itu sajalah mereka menerima kuasa Roh Kudus. Dengan cara inilah iman masuk ke dalam hati mereka. Roh Bapa dan Anak menghendaki untuk memiliki, menguduskan, dan memenuhi semua manusia.

KISAH PARA RASUL 8:18-20, 22
18 Ketika Simon
(si tukang sihir) melihat, bahwa pemberian Roh Kudus terjadi oleh karena rasul-rasul itu menumpangkan tangannya, ia menawarkan uang kepada mereka, 19 serta berkata: "Berikanlah juga kepadaku kuasa itu, supaya jika aku menumpangkan tanganku di atas seseorang, ia boleh menerima Roh Kudus." ... 20 Tetapi Petrus berkata kepadanya: "Binasalah kiranya uangmu itu bersama dengan engkau, karena engkau menyangka, bahwa engkau dapat membeli karunia Allah dengan uang. 22 Jadi bertobatlah dari kejahatanmu ini dan berdoalah kepada Tuhan, supaya Ia mengampuni niat hatimu ini.”

Dalam sejarah gereja, kata “simony” sering dipakai untuk menjelaskan mengenai seseorang yang mau mendapatkan jabatan di dalam gereja dengan menggunakan uang atau koneksinya. Tetapi jabatan yang demikian tetap tidak ada kuasanya sampai orang yang menduduki jabatan itu kemudian bertobat dan dilahirkan kembali melalui darah Kristus dan Roh Kudus-Nya. Petrus tidak tunduk kepada godaan untuk mendapatkan uang untuk kepentingannya sendiri dengan menjual kuasa. Yesus sudah memberikan perintah yang cukup jelas akan hal itu. Dimana uang berkuasa, maka tidak ada Roh Kudus di situ! Namun dimana Roh Kudus hadir juga akan ada aliran dana yang diperlukan melalui pengorbanan. Kalau sebuah gereja atau lembaga missi menderita karena kekurangan dana, mereka harus terlebih dahulu memeriksa apakah masalah yang sebenarnya adalah tidak adanya Roh Kudus. Semua orang yang berusaha mendapatkan pengaruh di dalam gereja dengan uang mereka haruslah bertobat, sehingga semua niat dan harapan jahat di dalam hati mereka bisa diubahkan.


Orang Percaya yang Pertama dari Afrika

KISAH PARA RASUL 8:27-39
27 Lalu berangkatlah Filipus. Adalah seorang Etiopia, seorang sida-sida, pembesar dan kepala perbendaharaan Sri Kandake, ratu negeri Etiopia, yang pergi ke Yerusalem untuk beribadah. 28 Sekarang orang itu sedang dalam perjalanan pulang dan duduk dalam keretanya sambil membaca kitab nabi Yesaya. 29 Lalu kata Roh kepada Filipus: "Pergilah ke situ dan dekatilah kereta itu!" 30 Filipus segera ke situ dan mendengar sida-sida itu sedang membaca kitab nabi Yesaya. Kata Filipus: "Mengertikah tuan apa yang tuan baca itu?" 31 Jawabnya: "Bagaimanakah aku dapat mengerti, kalau tidak ada yang membimbing aku?" Lalu ia meminta Filipus naik dan duduk di sampingnya. ... 35 Maka mulailah Filipus berbicara dan bertolak dari nas itu ia memberitakan Injil Yesus kepadanya. 36 Mereka melanjutkan perjalanan mereka, dan tiba di suatu tempat yang ada air. Lalu kata sida-sida itu: "Lihat, di situ ada air; apakah halangannya, jika aku dibaptis?” ... 38 Lalu orang Etiopia itu menyuruh menghentikan kereta itu, dan keduanya turun ke dalam air, baik Filipus maupun sida-sida itu, dan Filipus membaptis dia. 39 Dan setelah mereka keluar dari air, Roh Tuhan tiba-tiba melarikan Filipus dan sida-sida itu tidak melihatnya lagi. Ia meneruskan perjalanannya dengan sukacita.

Kerajaan Sri Kandake nampaknya melingkupi Etiopia dan sebagian dari Sudan modern. Tahta kerajaan dari jaman itu sudah ditemukan di daerah Meroe, sebelah utara Khartoum. Di sana juga tinggal beberapa orang Yahudi, yang berulangkali berbicara mengenai kota tercinta mereka Yerusalem. Dan terjadilah bahwa bendahara kerajaan diutus oleh pemimpinnya untuk mengadakan perjalanan ke sana dan melihat apa yang membuat kota itu sangat spesial. Ia mendapatkan gulungan kitab tulisan nabi Yesaya sebagai sesuatu yang berharga. Ia berusaha untuk membaca kitab Ibrani itu tetapi tidak bisa memahami makna teks yang ada.

Roh Kudus memberikan perintah kepada Filipus, salah satu dari penatua penginjil, untuk masuk ke dalam kejadian itu: “Pergilah ke situ dan dekatilah kereta itu!” Diskusi yang kemudian terjadi antara sang bendahara kerajaan dengan penatua itu membawa kepada iman pribadi dan pembaptisan dari orang yang mencari Allah itu. Sesaat setelah pelayanan Filipus selesai, Roh Tuhan melarikan Filipus ke Kaisarea. Peristiwa yang sangat unik ini menunjukkan bahwa Roh Kudus mengambil bagian di dalam missi strategis kepada dunia (Wahyu 5:6), dan bahwa para penginjil yang sangat berhati missi itu juga dipimpin oleh-Nya untuk bertemu dengan orang-orang yang sedang mencari kebenaran (Roma 8:14).


Roh Kudus dalam Peristiwa Pertobatan Paulus

KISAH PARA RASUL 9:17-19
17 Lalu pergilah Ananias ke situ dan masuk ke rumah itu. Ia menumpangkan tangannya ke atas Saulus, katanya: "Saulus, saudaraku, Tuhan Yesus, yang telah menampakkan diri kepadamu di jalan yang engkau lalui, telah menyuruh aku kepadamu, supaya engkau dapat melihat lagi dan penuh dengan Roh Kudus." 18 Dan seketika itu juga seolah-olah selaput gugur dari matanya, sehingga ia dapat melihat lagi. Ia bangun lalu dibaptis. 19a Dan setelah ia makan, pulihlah kekuatannya.

Penampakkan diri Yesus yang penuh dengan kemuliaan kepada sang ahli Taurat di dekat pintu gerbang kota Damsyik menyebabkan perubahan yang mendasar di dalam kehidupan dan pemikirannya. Saat itu juga ia langsung mengerti: Dia yang Disalibkan itu hidup! Ia tidak membunuh aku, sebagai penganiaya gereja-Nya, tetapi berbicara denganku. Ia sudah mengampuni aku dan menyatakan kesatuan-Nya dengan penderitaan tubuh-Nya yaitu orang-orang percaya. Kepenuhan terang dari Kristus yang hidup membutakan mata Saulus. Ia dituntun berjalan kaki menuju kota oasis di tengah padang gurun itu, dimana ia berdoa dan berpuasa!

Tuhan yang hidup memerintahkan seorang yang kurang terkenal di Damsyik yang bernama Ananias untuk mengunjungi Saulus dan mendoakannya. Pada awalnya Ananias tidak mau pergi, karena ia tahu apa yang sudah dilakukan oleh Saulus dan maksud apa yang ada di dalam hatinya. Namun Tuhan memerintahkannya lagi untuk pergi, karena Ia sudah mendengar doa pertobatan yang dinaikkan oleh penganiaya gereja-Nya itu. Karena itu, Ananias memanggil orang buta itu dengan mengatakan, “Saulus, saudaraku!” Kemudian, melalui penumpangan tangan dan doanya dengan iman, penglihatan Saulus dipulihkan dan ia pun dipenuhi dengan Roh Kudus.

Roh Kudus datang dan berkarya atas dasar karya Kristus melalui doa pertobatan dari orang-orang berdosa dan ketaatan yang setia dari salah satu dari hamba-hamba-Nya. Di sini kita bisa melihat kuasa Roh Kudus bisa mengalir.

KISAH PARA RASUL 9:19-22
19 … Saulus tinggal beberapa hari bersama-sama dengan murid-murid di Damsyik. 20 Ketika itu juga ia memberitakan Yesus di rumah-rumah ibadat, dan mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah. 21 Semua orang yang mendengar hal itu heran dan berkata: "Bukankah dia ini yang di Yerusalem mau membinasakan barangsiapa yang memanggil nama Yesus ini? Dan bukankah ia datang ke sini dengan maksud untuk menangkap dan membawa mereka ke hadapan imam-imam kepala?" 22 Akan tetapi Saulus semakin besar pengaruhnya dan ia membingungkan orang-orang Yahudi yang tinggal di Damsyik, karena ia membuktikan, bahwa Yesus adalah Mesias.

Saulus, yang sudah bisa melihat kembali dan dipenuhi Roh Kudus, tidak langsung berbicara mengenai karunia Roh Allah yang ada padanya, tetapi membuktikan bahwa Yesus adalah Anak Allah dan Mesias yang dijanjikan. Inilah pengajaran dari Roh Kudus, yang menyangkal diri-Nya pada saat memuliakan Yesus, Tuhan dan Juruselamat dunia ini! Semakin Paulus taat kepada tuntunan Roh Kebenaran, semakin ia memperoleh kuasa dan hikmat di Damsyik untuk memberitakan Injil. Orang-orang Yahudi di kota oasis ini tidak bisa melawan dia. Karena itu mereka berusaha untuk membunuhnya. Namun, Roh Kudus, menuntun jemaat untuk memasukannya ke dalam sebuah keranjang pada waktu malam dan menurunkannya di luar tembok kota sehingga Paulus bisa lolos di kegelapan.

KISAH PARA RASUL 9:31
31 Selama beberapa waktu jemaat di seluruh Yudea, Galilea dan Samaria berada dalam keadaan damai. Jemaat itu dibangun dan hidup dalam takut akan Tuhan. Jumlahnya makin bertambah besar oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus.

Saulus langsung kembali ke Yerusalem dan berusaha untuk menemui para rasul yang ketakutan. Namun, hanya Barnabas yang siap untuk menemuinya, yang kemudian menjadi pengantara yang membuat dia bisa masuk ke dalam lingkaran para rasul. Saulus tidak pernah bisa berhenti untuk berbicara mengenai Yesus yang mulia yang sudah menemuinya di dekat pintu gerbang kota Damsyik. Karena itu, orang-orang Yahudi pendatang yang datang ke Yerusalem dalam ziarah mereka kemudian berusaha membunuhnya. Para penatua jemaat kemudian berhasil meyakinkan Saulus bahwa lebih baik baginya kalau ia pergi dahulu ke Kaisarea, kota Romawi yang berbenteng, agar tidak ada gelombang penganiayaan baru yang melanda gereja yang sedang tercerai-berai. Jadi, di sini kita melihat bahwa pengikut Kristus bukan hanya ada di Samaria dan Damsyik saja, tetapi juga sudah mulai bertumbuh gereja-gereja di Galilea – bertumbuh di dalam kuasa dan strategi dari Roh Kudus.


Permulaan Resmi dari Pelayanan Missi Kepada Orang-orang yang Belum Mengenal Tuhan

KISAH PARA RASUL 10:19-20
19 Dan ketika Petrus sedang berpikir tentang penglihatan itu, berkatalah Roh: "Ada tiga orang mencari engkau. 20 Bangunlah, turunlah ke bawah dan berangkatlah bersama-sama dengan mereka, jangan bimbang, sebab Aku yang menyuruh mereka ke mari.”

Laporan tentang iman dan baptisan Kornelius sang perwira dari Kaisarea itu, melalui pelayanan Petrus, menjadi salah satu pusat berita di dalam kitab Kisah Para Rasul (Kisah Para Rasul 10:1-11, 18). Yesus menyiapkan sang jurubicara para rasul itu dengan sebuah penglihatan yang diulang-ulang: Bukan hanya orang-orang Yahudi yang perlu diinjili, tetapi juga “orang-orang bukan Yahudi yang dianggap najis” juga harus ditawari berita Injil. Beberapa ayat menuliskan tentang karya dari Roh Kudus. Roh Kudus berbicara kepada Petrus ketika ia sedang merenungkan Firman Allah! Itulah penguasaan Roh Kudus yang sejati di dalam kehidupan orang-orang Kristen! Roh Kudus meyakinkan para rasul bahwa tiga tentara pendudukan Romawi itu bukan datang untuk menangkap mereka. Namun, Roh Kudus sudah mengutus mereka kepadanya, sehingga Petrus bisa pergi dengan mereka. ia tidak lagi merasakan keraguan, tetapi percaya dan taat!

KISAH PARA RASUL 10:34-48
34 Lalu mulailah Petrus berbicara, katanya: "Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang. 35 Setiap orang dari bangsa mana pun yang takut akan Dia dan yang mengamalkan kebenaran berkenan kepada-Nya.” ... 37 “Kamu tahu tentang segala sesuatu yang terjadi di seluruh tanah Yudea, mulai dari Galilea, sesudah baptisan yang diberitakan oleh Yohanes, 38 yaitu tentang Yesus dari Nazaret: bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa, Dia, yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia….42 Dan Ia telah menugaskan kami memberitakan kepada seluruh bangsa dan bersaksi, bahwa Dialah yang ditentukan Allah menjadi Hakim atas orang-orang hidup dan orang-orang mati. 43 Tentang Dialah semua nabi bersaksi, bahwa barangsiapa percaya kepada-Nya, ia akan mendapat pengampunan dosa oleh karena nama-Nya." 44 Ketika Petrus sedang berkata demikian, turunlah Roh Kudus ke atas semua orang yang mendengarkan pemberitaan itu. 45 Dan semua orang percaya dari golongan bersunat yang menyertai Petrus, tercengang-cengang, karena melihat, bahwa karunia Roh Kudus dicurahkan ke atas bangsa-bangsa lain juga, 46 sebab mereka mendengar orang-orang itu berkata-kata dalam bahasa roh dan memuliakan Allah. Lalu kata Petrus: 47 "Bolehkah orang mencegah untuk membaptis orang-orang ini dengan air, sedangkan mereka telah menerima Roh Kudus sama seperti kita?" 48 Lalu ia menyuruh mereka dibaptis dalam nama Yesus Kristus. ...

Petrus sudah menangkap pelajaran yang diajarkan kepadanya: Di hadapan Allah tidak ada manusia yang najis, tidak perduli bagaimanapun latar belakang status sosialnya, karena di kayu salib Yesus sudah menanggung segala dosa dunia. Sejak saat itulah semua manusia, melalui pertobatan dan imannya, memiliki hak istimewa untuk menerima pengampunan dosa dan kehidupan kekal! Setelah Petrus mendengar tentang penampakkan malaikat kepada Kornelius, ia berani pergi ke sana walaupun bertentangan dengan Hukum Yahudi. Ia msuk ke dalm rumah seorang asing yang dianggap najis untuk mengatakan kepadanya bahwa Allah yang hidup sudah mengurapi Yesus dengan Roh Kudus. Dia yang Diurapi itu sedang bekerja, penuh dengan kuasa dan kasih.

Ketika Petrus menekankan bahwa barangsiapa percaya kepada nama Yesus akan menerima pengampunan dosa, Roh Kudus turun ke atas semua orang yang mendengar dengan sungguh-sungguh. Orang-orang Yahudi yang menyertai Petrus sangat heran ketika melihat bahwa orang-orang Romawi dan orang-orang Yunani juga menerima Roh Kudus. Hal itu meruntuhkan anggapan keyakinan mereka tentang bangsa pilihan Allah, dan membuka lebar pintu missi bagi seluruh dunia. Petrus memerintahkan agar semua orang yang baru percaya, yang berbicara dalam berbagai bahasa, untuk dibaptiskan dengan air sebagai lambang akan pembasuhan dan pertobatan mereka (lihat Kisah Para Rasul 11:1-28).

KISAH PARA RASUL 11:28-30
28 Seorang dari mereka yang bernama Agabus bangkit dan oleh kuasa Roh ia mengatakan, bahwa seluruh dunia akan ditimpa bahaya kelaparan yang besar. Hal itu terjadi juga pada zaman Klaudius. 29 Lalu murid-murid memutuskan untuk mengumpulkan suatu sumbangan, sesuai dengan kemampuan mereka masing-masing dan mengirimkannya kepada saudara-saudara yang diam di Yudea. 30 Hal itu mereka lakukan juga dan mereka mengirimkannya kepada penatua-penatua dengan perantaraan Barnabas dan Saulus.

Di Antiokhia yang di Oronres, sebuah kota kediaman para pensiunan tentara Romawi, juga tumbuh sebuah gereja Kristus. Ketika seorang nabi Perjanjian Baru dari antara Gereja Mula-Mula di Yerusalem mendatangi mereka dan menyatakan melalui kuasa Roh Kudus bahwa sebuah kelaparan besar akan terjadi, jemaat di Antiokhia mulai mengatur pengumpulan uang untuk menolong gereja mula-mula, yang sudah jatuh miskin. Barnabas yang teliti dan Saulus yang berapi-api ditugaskan untuk menyerahkan sumbangan sukarela itu ke Yerusalem.

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on February 18, 2013, at 11:00 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)