Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- Revelation -- 059 (The First Seal)
This page in: -- Arabic -- Armenian -- Bulgarian -- English -- French? -- German -- INDONESIAN -- Polish? -- Portuguese -- Russian -- Yiddish

Previous Lesson -- Next Lesson

WAHYU - Lihatlah, Aku datang segera
Pelajaran dari Kitab Wahyu
BUKU 2 - PENOBATAN YESUS KRISTUS (WAHYU 4:1 - 6:17)
BAGIAN 2.3 ANAK DOMBA ALLAH MEMBUKA KETUJUH METERAI (WAHYU 6:1-17)

1. Meterai pertama: penunggang kuda putih (Wahyu 6:1-2)


Penungggang Apokaliptik Pertama: Yohanes sangat terkejut ketika ia melihat seekor kuda putih melangkah dengan gagah keluar dari kabut kekekalan. Kuda itu adalah kuda yang sangat gagah—kuda bangsawan! Kuda itu bisa ditunggangi untuk menyerang dan juga dalam sebuah peperangan jarak dekat. Penunggang kuda putih ini memegang sebuah panah di tangannya untuk menembakkan panah berapi dan beracun. Ia juga mengenakan sebuah mahkota yang gemerlap di kepalanya yang tidak ditanggalkannya di hadapan Yang Mahatinggi sebagai lambang kerendahan hatinya; ia sendiri nampak memiliki kekuatan, tenaga kuasa dan kehormatan. Ia memulai tindakannya dalam keyakinan yang besar dan kegagahan yang hebat.

Siapakah Penunggang Kuda Putih? Para penafsir memberikan banyak penjelasan yang berbeda mengenai penunggang apokaliptik yang pertama ini. Beberapa penjelasan itu akan dituliskan secara singkat di sini.

Beberapa penafsir berpikir bahwa penunggang ini adalah Yesus Kristus yang menurut tulisan Yohanes (Wahyu 19:11-16) nampak seperti menunggang kuda putih karena Ia adalah Tuhan yang sudah bangkit. Namun, Tuhan tidak hanya mengenakan satu mahkota melainkan banyak mahkota. Dan yang menyertai-Nya bukan peperangan, kelaparan dan malapetaka, melainkan balatentara surgawi yang mengendarai kuda putih. Tuhan yang datang kembali juga tidak membawa busur dan panah tetapi membawa pedang penghakiman.

Beberapa penafsir lain mengatakan bahwa penunggang apokaliptik pertama ini adalah kemajuan persebaran Injil ke seluruh dunia melalui para rasul yang sudah diutus oleh Yesus kepada segala bangsa sebelum Ia naik ke surga. Tetapi para utusan Anak Domba itu tidak membawa busur dan panah untuk membela diri, dan justru harus membiarkan diri mereka dipukuli, dirajam dan bahkan dibunuh, sebagaimana telada yang sudah diberikan oleh Tuhan mereka yang sudah mati di kayu salib.

Beberapa penafsir berpikir bahwa penunggang ini melambangkan bangsa Parthia yang setelah tahun 62 M dikenal karena pasukan berkudanya yang mengancam bangsa-bangsa di Asia Kecil. Bangsa Parthia sangat terlatih menggunakan busur dan panah sehingga bahkan ketika sedang mundur dari peperangan mereka masih bisa menembak pasukan musuh yang mengejarnya.

Beberapa penafsir lain, contohnya J. A. Bengel, A. Schlatter dan H. Lilje, berpikir bahwa penunggang kuda putih itu melambangkan para penakluk yang memakai teknik eksploitasi, penyerbuan dan teknik-teknik modern untuk mewujudkan penguasaan mereka atas dunia.

Antikristus: Beberapa penafsir, diantaranya A. Fuhr dan A. Pohl, berpikir bahwa penunggang kuda putih itu adalah antikristus dengan kuasa dan kelicikannya yang dahsyat. Di dalam suratnya yang pertama Yohanes sudah memperingatkan tentang akan datangnya Antikristus dan menjelaskan mengenai akan datangnya banyak nabi palsu menggunakan roh Antikristus itu (1Yohanes 2:22-23; 4:3).

Sebagaimana Yesus dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun setelah Ia dibaptiskan, agar Ia menghadapi dan mengalahkan Iblia (Matius 4:1-11), demikianlah Anak Domba Allah setelah penobatan-Nya langsung masuk ke dalam peperangan melawan panglima dari pihak Iblis, sang Antikristus. Antikristus melihat bahwa kekuasaan sang penguasa dunia ini sedang terancam bahaya ketika Anak Domba mulai bertahta. Yesus langsung bertindak dengan memaksa anak Iblis itu membuka semua kelicikan dan kekuasaannya sehingga semua itu bisa dihancurkan (2 Tesalonika 2:3-12).

Kita juga menerima pandangan bahwa penunggang kuda putih itu menunjuk kepada kuasa Antikristus dan semua pemimpin pasukannya yang berperan sebagai nabi-nabi palsu yang berusaha untuk mendorong orang banyak melakukan kehendak mereka, dengan memakai program-program yang membutakan orang banyak itu, untuk mengikat orang banyak itu kepada mereka dan kemudian membinasakan mereka di dalam peperangan yang terjadi. Para penguasa yang mereka kuasai adalah para pahlawan gagah perkasa, ahli-ahli strategi yang berpengalaman, dan pengatur pasukan yang sangat baik. Pasukan mereka akan melanda dan menghancurkan semua yang melawan mereka. Orang-orang yang melawan akan langsung dibinasakan. Semakin banyak orang yang akan mengikuti para nabi palsu itu dengan penuh semangat. Mereka menarik dan mengikat perhatian orang banyak dengan makanan dan hiburan, dengan memakai media modern dan dengan menjanjikan akan datangnya sebuah dunia baru yang penuh damai dalam masyarakat yang makmur.

Karl Marx mempropagandakan surga bagi kaum buruh, Adolf Hitler menawarkan sebuah kekaisaran kekal, Jamal Abd al-Nasser ingin melontarkan masyarakat petani buta huruf Mesir untuk masuk ke dalam teknologi modern, Mao memerintahkan adanya lompatan jauh ke depan dalam revolusi budaya yang dilakukannya, dan Ayatollah Khomeini berharap untuk bisa meneguhkan kekuasaan Allah di bumi ini. Jutaan orang mengikuti para pemimpin, diktator dan nabi-nabi palsu itu, mengorbankan uang dan nyawa mereka untuk mati di dalam peperangan, karena kelaparan atau penyakit. Para pemimpin itu berjanji akan mendatangkan surga dunia dengan teknologi. Namun semuanya berakhir dalam kesengsaraan. Mereka menolak Anak Domba Allah dan Roh-Nya dan karena itu berakhir dengan kematian kekal.

Tidak diragukan lagi, Muhammad adalah salah satu dari roh Antikristus itu, seorang nabi palsu yang membuat seperlima umat manusia di dunia ini melawan Anak Allah yang disalibkan. Ia menjadi roh Antikristus yang paling efektif di dunia ini sampai sekarang, karena tidak ada satupun roh lainnya yang bisa mengikat begitu banyak manusia kepada dirinya, seperti yang terjadi dalam 1380 tahun ini.

Antikristus, yang harus menyatakan diri di masa Akhir Jaman sebagai perwujudan dari si jahat itu, akan memahkotai dirinya, akan melakukan penaklukkan demi penaklukkan, membutakan orang banyak, memenuhi mereka dengan semangat yang menyala-nyala, mengikat mereka kepada dririnya, dan mengadakan peperangan di seluruh dunia melawan Kristus dan gereja-Nya. Pada awalnya ia akan mendatangi dunia seperti anak domba yang penuh kedamaian sampai-sampai para pemimpin gereja juga merasa simpati terhadapnya. Namun pada akhirnya ia akan menanggalkan bulu dombanya dan menelan siapa saja yang tidak waspada dan yang tidak mau menjadi serigala dengan penuh kesombongan seperti dirinya, dan saat itu Antikristus akan menjadi pemimpin di antara para serigala itu (2 Tesalonika 2:3-12).

Mesias Palsu: Yohanes melihat bahwa si pendurhaka itu berusaha meniru penampilan Kristus sebagai penunggang kuda putih di masa Akhir Jaman dan ia bergegas masuk ke dalam lingkaran sejarah dengan menunggang kuda putih (Wahyu 6:1-2).

Kepada penunggang kuda putih ini akan diberikan kuasa atas semua suku, bangsa dan bahasa oleh sang penguasa dunia ini untuk melawan kekuasaan dari sang Anak Domba, sang Penguasa langit dan bumi (Daniel 9:27; 2 Tesalonika 2:9-12; Wahyu 13:11-14). Saat itu Antikristus nampak seolah-olah tak terkalahkan (Wahyu 13:4).

Di paruh kedua pemerintahannya, ia akan berperang melawan gereja Yesus Kristus dan nampaknya berhasil mengalahkannya (Wahyu13:7). Tetapi Yesus sudah menebus gereja-Nya dengan darah-Nya dan memberikan kehidupan kekal kepada gereja-Nya itu. Tidak seorangpun yang bisa merampas mereka dari tangan-Nya (Yohanes 10:28). Alam maut tidak sanggup memenguasa gereja-Nya (Matius 16:18).

Antikristus akan memberikan tanda di dahi atau di tangan semua orang sebagai usaha untuk mendapatkan juga kepemilikan atas orang-orang pilihan Yesus Kristus. Tetapi Tuhan sudah memeteraikan mereka terlebih dahulu dengan Roh Kudus (Efesus 1:13-14; Wahyu 7:1-8; 13:16-17).

Salah satu anak dari si jahat itu akan terbunuh di dalam peperangan itu, tetapi ia akan bangkit kembali dari kematian untuk meniru Tuhan yang sudah bangkit itu (Wahyu 13:3).

Di puncak kekuasaanny aitu ia akan mengambil tempat duduknya di bait suci yang sudah dibangun kembali di Yerusalem dan memaksa semua manusia untuk menyembah dia. Ia akan sepenuhnya menggenapi cobaan Iblis untuk dosa yang mula-mula “Engkau akan menjadi seperti Allah!” (Kejadian 3:5). Hal itu bertentangan dengan apa yang selalu dilakukan oleh Yesus sebagai Allah yang sejati, menyangkal diri-Nya dan mengambil rupa seorang hamba (Matius 11:29; Filipi 2:5-11).

Pada akhirnya anak si jahat itu akan mendorong para pengikutnya untuk berperang melawan Kristus yang datang kembali, dengan tujuan untuk membinasakan-Nya, kalau mungkin, sebelum Ia datang kembali. Tetapi Tuhan akan membunuh semua orang yang melawan Dia dengan hembusan nafas dari mulut-Nya (Daniel 8:23-25; Yesaya 14:16-17; 2 Tesalonika 2:8; Wahyu 19:11-21).

Orang-orang Muslim juga memiliki tradisi dalam keyakinan mereka tentang kedatangan Tuhan dan peperangan-Nya melawan Antikristus. Mereka bersaksi bahwa Anak Maria akan datang kembali untuk membunuh sang Antikristus. Ia akan mengejar Antikristus itu sampai ke Damsyik dimana musuh-Nya itu kemudian akan meleleh seperti lilin ketika melihat kemuliaan Kristus yang datang dari Allah. Setelah itu Anak Maria akan mematahkan semua salib yang dibuat di pemakaman, membunuh semua babi, menikah dan memiliki keturunan, dan sebagai pembaharu ia akan membuat dunia kafir masuk Islam. Kemudian ia akan mati dan dikuburkan di Media di sebelah makam Muhammad. “Memberikan pengetahuan akan hari kiamat” (Sura al-Zukhruf 43:57-61). Pada saat itu juga Allah akan menyatakan diri untuk melakukan penghakiman dan membangkitkan Muhammad dan Isa dari kuburan mereka, lalu menempatkan keduanya di tahta dan memberikan kepada mereka kuasa untuk menghakimi para pengikut mereka dan semua manusia, kalau mereka tidak menjadi orang Muslim yang setia.

Betapa lucunya lelucon itu! Namun perhatikan bahwa kemenangan Yesus Kristus atas Antikristus juga disebutkan di dalam laporan yang diselewengkan di dalam Islam tentang kembalinya Kristus.

Di dalam semua wahyu tentang kedatangan Antikristus di dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru ada satu kenyataan yang bisa dilihat: kuasa Antikristus itu bukanlah kemahakuasaan seperti yang dimiliki oleh Anak Domba Allah (Matius 28:18). Ia tidak bisa melakukan apapun selain yang diijinkan oleh Anak Domba. Yesus selalu mengendalikan semua peristiwa di sekitar Akhir Jaman itu. Orang jahat akan menjadi sangat jahat dan orang baik akan menjadi sangat baik (Matius 24:12-24).

DOA: Anak Domba Allah yang Benar, Engkau mengutus Roh Kudus-Mu ke dunia meskipun manusia Anak Domba di bawah pengendalian dari Si Jahat, dan orang banyak berada di bawah pimpinan roh kecemaran. Bukalah telinga dan hati mereka yang tersesat sehingga mereka bisa mendengar panggilan-Mu, menerima Mesias dan bergabung dengan tubuh rohani-Mu. Namun, orang yang menolak keselamatan dari-Mu akan akan jatuh menjadi mangsa penguasa kejahatan dan membenci-Mu.

PERTANYAAN:

  1. Siapakah penunggang kuda putih itu?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on August 14, 2013, at 11:40 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)