Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- Revelation -- 053 (All Creatures Worship the Lamb)
This page in: -- Arabic -- Armenian -- Bulgarian -- English -- French? -- German -- INDONESIAN -- Polish? -- Portuguese -- Russian -- Yiddish

Previous Lesson -- Next Lesson

WAHYU - Lihatlah, Aku datang segera
Pelajaran dari Kitab Wahyu
BUKU 2 - PENOBATAN YESUS KRISTUS (WAHYU 4:1 - 6:17)
BAGIAN 2.2 YESUS KRISTUS DINOBATKAN DENGAN DIBERI GULUNGAN KITAB YANG DIMETERAI (WAHYU 5:1-14)

3. Semua Makhluk Menyembah Anak Domba (Wahyu 5:8-14)


c) Argumentasi ketiga mengenai layaknya Anak Domba disebutkan oleh kedua puluh empat tua-tua di dalam penyembahan yang mereka naikkan: Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi.

Melkhisedek adalah seorang imam dan raja yang memberkati Abraham (Kejadian 14:18-20). Musa adalah pengantara antara Allah dan bangsanya dan melakukan tanggungjawab rohani keimaman sekaligus tanggungjawab politis sekular. Daud adalah seorang raja dan imam. Ia mengajar banyak orang dari berbagai generasi tentang doa, pengakuan dosa dan pujian.

Peranan ganda dari kewenangan politis dan imamat menjadi milik dari jabatan dan kharisma dari para pemimpin di beberapa agama dan budaya. Para Firaun sudah menjadi pemimpin sekuler dan pada saat yang sama juga sekaligus menjadi pengantara dalam hubungan dengan para roh. Para kaisar Romawi menuntut ketaatan politis, dan sekaligus penyembahan keagamaan. Muhammad menuntut kepercayaan dan ketaatan kepada dirinya sendiri sebagaimana kepada Allah. Hitler membuat kerumunan orang berseru dengan penuh semangat "Hail Hitler", yang akhirnya menunjuk kepada keselamatan dari Hitler. Antikristus akan duduk di baitnya di Yerusalem, berkuasa dari sana atas segala bangsa dan pada saat yang sama menuntut penyembahan dari semua manusia (2 Tesalonika 2:3-4; Wahyu 13:15-17; 20:4).

Namun bagaimana keadaan dari theokrasi rohani dari Yesus Kristus, bisa kelihatan dilihat dari karakter Anak Domba itu. Semua imamat rajani atau raja imam d dalam kerajaan-Nya haruslah mengikuti karakter Anak Domba, karena kalau tidak maka mereka akan menjadi unsur asing yang akan merusak. Kedua puluh empat tua-tua mengatakan bahwa di dalam Yesus semua orang yang akan dipanggil-Nya dari antara kaum Israel dan dari antara bangsa-bangsa akan menjadi raja-raja dan imam-imam. Pada saat yang sama mereka memandang kepada Anak Domba itu sebagai satu-satunya yang layak untuk membuka ketujuh gulungan kitab yang dimeteraikan. Kehormatan duniawi, berjuang untuk kekuasaan, senjata, pajak, kewenangan politik, peperangan atau suatu dunia baru yang didapatkan melalui pemaksaan bukanlah cara dan metode yang dipakai oleh kaum imamat yang rajani dari Yesus Kristus. Mereka mengikuti Anak Domba. Para rasul Yesus tidak memegahkan diri mereka sendiri, tetapi menanggalkan hakekat mereka sebagai serigala serta dipenuhi dengan Roh Anak Domba. Tuhan sudah menyatakan kepada mereka suatu janji yang luar biasa, “Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.” (Matius 5:5)

Yesus tidak pernah memaksakan kehendak-Nya sendiri, tetapi Ia senantiasa tunduk kepada Bapa Surgawi-Nya. Ia memerintahkan kita untuk meneladani Dia. Kaum imamat yang rajani itu akan dilahirkan kembali oleh Roh Kudus. Namun, mereka tidak langsung bisa melaksanakan jabatan itu sejak lahir. Di dalam sekolah iman, Yesus mengajar, mematahkan, menguatkan mereka melalui kerendahan hati dan kelemah-lembutan-Nya terlebih dahulu tentang bagaimana berdoa, mengasihi dan berharap.

Kaum imamat rajani milik Kristus tidak mendahulukan percakapan mengenai diri mereka sendiri atau pengalaman mereka, tetapi mempermuliakan Anak Domba Allah dan karya-Nya. Berulangkali mereka melatakkan mahkota mereka di kaki Anak Domba yang dikorbankan itu dan mengakui bahwa kuasa, kehormatan dan kewenangan mereka semata-mata berasal dari Dia yang disalibkan.

Sebagai imam-imam di dalam Perjanjian yang Baru, mereka diijinkan untuk masuk ke hadirat Allah yang kudus setiap saat dan bersandar kepada darah Anak Domba dan memberikan berkat dari pengorbanan itu kepada orang-orang yang yang mereka percayai. Syafaat mereka adalah kewenangan mereka. Ucapan syukur mereka memuliakan sang Anak Domba.

Kita harus berpikir tentang orang-orang di sekitar kita yang untuknya kita digerakkan oleh Yesus untuk berdoa, dan kemudian kita melakukan pelayanan keimaman ini secara tetap dan setia.

Yesus memanggil rekan-rekan sekerja-Nya dari antara orang-orang berdosa yang fana dan mengubahkan mereka menjadi hamba-hamba Allah yang dikuduskan (1 Korintus 3:9; 4:1). Mereka hidup selamanya dan dipercaya oleh Tuhan untuk melaksanakan missi yang baru, dimana aturan rohani berlaku, contohnya, “Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar” (Lukas 16:10).

Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan (Matius 23:12).

Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya. (Matius 21:22).

Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu. (Matius 6:14-15).

Perjanjian Baru adalah hukum untuk kaum imamat rajani, Roh Bapa dan Anak adalah kekuatan mereka, dan darah Anak Domba adalah kebenaran mereka.

Yohanes menegaskan dengan iman bahwa Yesus memanggil beberapa pemimpin jemaat di Asia Kecil dan Yohanes sendiri untuk menjadi kerajaan para imam yang demikian (Wahyu 1:6).

Kedua puluh empat tua-tua mengerti tentang hak Anak Domba untuk membuka gulungan kitab yang dimeteraikan—bukan hanya karena Yesus mati sebagai domba korban dan penebus dari Allah untuk manusia dari segala suku dan bangsa, tetapi juga karena Ia mengubahkan orang-orang yang dipanggil itu menjadi ciptaan yang baru. Mereka menerima karakter-Nya sebagai Anak Domba; karena itu ia bisa mengutus mereka untuk melayani di dalam Roh-Nya dan memerintah atas manusia dengan cara rohani. Kelemah-lembutan mereka akan meremukkan kecongkakan dari orang-orang yang sombong, di dalam nama Yesus, seperti menggunakan tongkat besi (Mazmur 2:8-12; Daniel 7:27; Wahyu 20:4; 22:5).

DOA: Anak Domba Allah yang lemah lembut, kami memuliakan Engkau dan bersukacita karena Engkah adalah Raja segala raja di dalam kerajaan rohani-Mu dan sudah membeli orang-orang berdosa menjadi hamba-hamba-Mu untuk berdoa, memberitakan firman, berkorban dan beriman demi orang-orang yang masih mengeraskan hati. Engkau menjadikan kesaksian hamba-hamba-Mu menjadi kemenangan-Mu, dan Engkau mengubahkan mereka menjadi domba-domba yang memiliki kekuatan seperti singa, saat mereka menjadi imam-imam yang rendah hati dan raja-raja secara rohani yang menanggung hinaan dunia dengan penuh kesabaran.

PERTANYAAN:

  1. Apakah pelayanan dari kaum imamat rajani di hadapan Tuhan mereka?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on August 14, 2013, at 11:33 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)