Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- Revelation -- 036 (Immediate Vicinity of the Almighty)
This page in: -- Arabic -- Armenian -- Bulgarian -- English -- French? -- German -- INDONESIAN -- Polish? -- Portuguese -- Russian -- Yiddish

Previous Lesson -- Next Lesson

WAHYU - Lihatlah, Aku datang segera
Pelajaran dari Kitab Wahyu
BUKU 2 - PENOBATAN YESUS KRISTUS (WAHYU 4:1 - 6:17)
BAGIAN 2.1 ALLAH, KUDUS DAN MAHAKUASA DI SURGA (WAHYU 4:1-11)

2. Sekeliling Yang Mahakuasa (Wahyu 4:4-8)


Tujuh Obor Yang Menyala di Hadapan Tahta

WAHYU 4:5b
5 ... tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh Allah.

Di sebuah restoran yang terletak di sebuah tempat yang tinggi di seberang Tembok Ratapan di Yerusalem ada sebuah reproduksi abstrak dari kaki dian dengan tujuh obor yang menyala dalam bentuk lidah api listrik kecil di dekat tempat yang dahulunya adalah Ruang Maha Kudus, dan obor itu menyala siang dan malam. Namun, kalau listrik mati, maka nyala api dari kaki dian modern ini juga akan mati.

Yohanes melihat di hadapan tahta Allah ada obor-obor yang menyala. Obor-obor itu sama sekali tidak padam, bahkan meskipun ada petir dan guruh yang menyambar dari tahta itu. Obor-obor itu tetap menyala dengan tenang seperti ketujuh kaki dian berdiri di sebelah kiri Tempat Kudus di hadapan tabir Ruang Mahakudus (Keluaran 40:24).

Ketujuh obor di surga itu juga melambangkan ketujuh kaki dian emas yang mewakili ketujuh jemaat di Asia Kecil (Wahyu 1:20).

Angka tujuh di dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru adalah lambang dari perkara-perkara surgawi dan juga untuk perkara-perkara yang berkaitan dengan gereja Yesus Kristus di dunia ini. Tujuh adalah jumlah dari tiga dan empat yang melambangkan kontak yang penuh dengan anugerah antara Tritunggal yang Kudus dengan keempat penjuru dunia.

Berbeda dengan semua detail lain dalam penglihatannya tentang tahta, Yohanes menjelaskan makna dari ketujuh obor yang menyala itu: ketujuh obor itu adalah tujuh Roh Allah.

Siapakah Roh Allah ini? Pada mulanya Roh Allah bergerak di atas bumi yang kacau balau sampai kemudian Allah berfiraman, “Jadilah terang!” Dan terang itu jadi (Kejadian 1:1-3). Roh Allah adalah kuasa keselamatan. Ia bekerja senantiasa pada masa Perjanjian yang Lama untuk membuat dunia yang kacau balau karena kejatuhan manusia, menjadi sebuah ciptaan rohani yang baru. Yesus mengatakan, Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku (Kisah Para Rasul 1:8). Yang dimaksud oleh sang saksi itu tentang saksi-saksi-Nya –yang akan dikerjakan oleh Roh Kudus—Yesus menciptakan kehidupan kekal di dalam diri manusia yang fana. Kuasa Roh Kudus adalah kuasa kehidupan kekal di dalam diri para pengikut Kristus (Yohanes 3:16; 17:3 dan ayat-ayat lain).

Kitab Wahyu Yohanes berbicara beberapa kali mengenai ketujuh Roh Allah: Yohanes memberikan jaminan sejak awal kepada ketujuh jemaat di Asia Kecil tentang jaminan adanya anugerah dan damai sejahtera dari Allah yang kekal, dari ketujuh roh dan dari Yesus Kristus, Anak Allah (1:4). Untuk pemimpin rohani dari gereja yangmati di Sardis Tuhan memperkenalkan diri-Nya sebagai salah satu dari ketujuh Roh Allah dan mendorong dia untuk waspada karena Ia akan datang secara tiba-tiba di akhir jaman (Wahyu 3:1). Kemudian, ketika Anak Domba Allah dijelaskan, Ia bersaksi bahwa Ia memiliki ketujuh Roh Allah (Wahyu 5:6).

Melalui semua penjelasan tentang ketujuh roh Allah di dalam kitab Wahyu maka akan menjadi jelas bahwa ketujuh roh itu adalah sumber dari kasih karunia dan damai sejahtera, menciptakan kehidupan rohani yang baru dan senantiasa berhubungan erat dengan Tuhan yang sudah disalibkan dan bangkit. Roh Kudus tidak akan bisa berdiam di dalam kehidupan para pengikut Kristus dengan segala kuasa-Nya, kalau Juruselamat belum menghapuskan segala dosa dunia melalui darah-Nya di kayu salib. Tanpa kayu salib manusia tidak akan bisa menerima Roh Kudus, dan tanpa pengorbanan Anak Domba maka tidak akan ada kepenuhan berkat! Sejak itu gereja Yesus Kristus menjadi Bait Roh Kudus. Bukan hanya orang-orang percaya di jaman ini saja tetapi juga mereka yang hidup dijaman dahulu dan semua orang-orang kudus yang akan datang kemudian juga akan secara bersama-sama menjadi tubuh rohani Yesus Kristus.

Ketujuh obor yang dilihat oleh Yohanes menyala di hadapan tahta Allah memberikan kesaksian mengenai kuasa Roh Allah, yang bekerja di dalam Allah, di dalam Kristus dan di dalam gereja. Roh menyelidiki bahkan pikiran Allah (1 Korintus 2:10). Sebagaimana Tuhan adalah Roh, demikian juga Allah Bapa adalah Roh, dan mereka yang mau menyembah Dia harus menyembah di dalam roh dan kebenaran (Yohanes 4:24).

Di dalam Islam tidak seorang Muslimpun yang bisa mengatakan kalau Allah itu roh, karena tidak seorangpun mengenal Allah. Allah lebih besar dari segala istilah yang ada dan tetap tidak bisa dikenal. Tidak ada orang Muslim yang mengenai roh Allah dan mengenal Dia. Roh yang memberikan wahyu kepada Muhammad adalah Jibril (Gabriel) dan dianggap sebagai roh yang diciptakan yang senantiasa tunduk sebagai hamba Allah (Surat al-Nisa' 4:97; al-Nahl 16:2; al-Isra' 17:85; al-Shurah 42:85).

Seluruh jemaat Yesus Kristus memiliki hak istimewa untuk bersinar dengan tenang dan terus menerus sebagaimana ketujuh kaki dian emas yang ada di Asia Kecil dan juga seperti obor yang senantiasa menyala di hadapan tahta Allah. Roh Allah menciptakan penerangan dan mengubah kita menjadi anak-anak terang (Efesus 5:8). Terangnya menerangi kegelapan. Kita dipanggil menjadi kerajaan imam dan warga dari suatu bangsa yang kudus milik Allah dimana buah-buah roh menjadi matang di sana (Keluaran 19:6; Galatia 5:22; 1 Petrus 2:9; Wahyu 1:6). Kristus mengatakan: Kamulah terang dunia! ... hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di surga (Matius 5:14-16).

Di dalam perumpamaan Yesus mengenai gadis-gadis yang bijaksana dan gadis-gadis yang bodoh, minyak melambangkan Roh Kudus (Matius 25:1-13), sumbunya adalah Firman Allah, dan lampunya adalah kita atau kehidupan kita. Apakah anda memiliki minyak yang cukup untuk lampu anda? Dan apakah sumbu Firman Allah di dalam diri anda bersih dan tidak dikotori oleh kecemaran? Roh ingin menyala dengan terang di dalam kehidupan anda sehingga anda bisa menjadi seperti obor yang menyala di hadapan tahta Allah.

DOA: Bapa Surgawi, penuhilah kami dengan Roh Kudus-Mu sehingga kami bisa membawa kuasa-Mu kepada mereka yang lapar dan haus akan kebenaran, dan untuk memperingatkan para seteru agar mereka bertobat dan kembali kepada kebenaran. Terima kasih karena kepenuhan Roh Kudus-Mu mengelilingi seluruh bangsa untuk menyalakan kembali api kasih-Mu di dalam kehidupan orang-orang yang percaya kepada-Mu.

PERTANYAAN:

  1. Mengapakah Roh Kudus menyatakan diri sebagai ketujuh roh?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on August 14, 2013, at 11:22 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)