Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- Revelation -- 034 (Immediate Vicinity of the Almighty)
This page in: -- Arabic -- Armenian -- Bulgarian -- English -- French? -- German -- INDONESIAN -- Polish? -- Portuguese -- Russian -- Yiddish

Previous Lesson -- Next Lesson

WAHYU - Lihatlah, Aku datang segera
Pelajaran dari Kitab Wahyu
BUKU 2 - PENOBATAN YESUS KRISTUS (WAHYU 4:1 - 6:17)
BAGIAN 2.1 ALLAH, KUDUS DAN MAHAKUASA DI SURGA (WAHYU 4:1-11)

2. Sekeliling Yang Mahakuasa (Wahyu 4:4-8)


WAHYU 4:4
4 Dan sekeliling takhta itu ada dua puluh empat takhta, dan di takhta-takhta itu duduk dua puluh empat tua-tua, yang memakai pakaian putih dan mahkota emas di kepala mereka.

Dan sekeliling takhta itu ada dua puluh empat takhta: Setelah Yohanes dengan rendah hati dan penuh kehati-hatian menjelaskan tentang Dia yang duduk di tahta yang menjadi pusat surga, ia mulai menyadari keadaan di sekeliling tahta itu.

Pertama-tama, yang menarik perhatiannya adalah adanya dua puluh empat tua-tua yang duduk di sekitar tahta Yang Mahakuasa.

Yohanes tidak menuliskan tentang siapakah tua-tua itu dan apa peranan mereka di sana. Mungkin mereka adalah tua-tua yang mewakili Perjanjian yang Lama dengan dua belas suku bersama-sama dengan perwakilan dari Perjanjian yang Baru dengan dua belas rasul.

Penafsir yang lain berpikir bahwa dua puluh empat tua-tua itu adalah para bapa iman dari Perjanjian Lama saja. Alasannya adalah karena penglihatan Yohanes ini mencapai puncaknya dalam kedatangan Yesus Kristus kembali ke surga setelah kenaikan-Nya. Lalu kemungkinannya, siapakah kedua puluh empat tua-tua yang terpilih untuk duduk sebagai orang-orang kudus yang dibenarkan dari antara umat Perjanjian yang Lama dan berada di hadapan Allah dengan mengenakan pakaian putih itu?

Kedua puluh empat tua-tua itu sudah menyadari dosa-dosa mereka dan mengakuinya (Mazmur 51; Yesaya 6:5-7) dan percaya bahwa hanya Tuhan sajalah sumber kebenaran mereka (Yeremia 23:6). Tuhan sudah membuat mereka mengenakan pakaian keselamatan (Yesaya. 61:10). Sekarang mereka tidak berdoa atas dasar kebenaran mereka sendiri, tetapi atas dasar keyakinan akan kasih karunia-Nya yang besar (Kejadian 32:11; Mazmur 51:3; Daniel 9:18; Hosea 2:21).

Mungkinkah Adam, Habel, Yafet, Metusalah, Henokh dan Nuh ada di antara mereka? Atau apakah Allah memanggil Abraham, Ishak, Yakub dan Yusuf sebagai para bapa iman sehingga mereka yang senantiasa ada di dekat-Nya? Allah sendiri menyebut diri sebagai “Allah Abraham, Ishak, dan Yakub” (Keluaran 3:6.15.16; Matius 8:11; 22:23-32; Markusus 12:26; Lukas. 13:28; 20:37-38).

Juga ada kemungkinan bahwa Musa, Samuel, Daud, Elia dan Raja Yosia ada di antara orang-orang yang terpilih itu ( 2 Raja-Raja 22:1-23:25). Juga Yesaya, Yeremia, Yehezkiel, Daniel, Hosea, Yoel, Amos, dan nabi-nabi lainnya yang sudah dengan setia bersaksi dan melayani Yahweh bisa saja ada di antara mereka. Tentang Yohanes Pembaptis, Yesus pernah mengatakan bahwa ia adalah nabi yang terbesar dari antara semua nabi dari Perjanjian yang Lama (Matius 11:11-14).

Penulis surat Ibrani sering menyimpulkan jumlah para tua-tua dan martir dengan menyebut mereka sebagai “saksi bagaikan awan yang mengeliling kita” yang memandang dengan seksama dari surga untuk melihat siapa saja dari antara generasi yang ada sekarang ini akan mengakhiri pertandingan iman dengan berkemenangan (Ibrani 11:1-12:1).

Semua saksi-saksi itu mengenakan mahkota emas di kepala mereka, karena mereka percaya bahkan meski mereka tidak melihat kemenangan yang terjadi, karena mereka tetap mengasihi bahkan ketika dikelilingi oleh kebencian, dan karena mereka tetap berharap bahkan pada saat segala sesuatu nampaknya akan mendatangkan keputus-asaan.

Meski ada semua petunjuk itu di dalam Alkitab, tetapi kita tetap tidak tahu siapakah orang-orang kudus yang duduk sebagai dua puluh empat orang tua-tua di dekat tahta Allah itu. Mungkin juga ada perempuan di sana karena di surga tidak ada lagi pembedaan antara laki-laki dengan perempuan. Mereka semua akan menjadi seperti malaikat di hadapan Allah (Matius 22:29-30).

Pernyataan-pernyataan tadi memang tidak memiliki dasar di dalam Alkitab, dan hanya dugaan saja. Akan tetapi, bisa saja pernyataan itu mendorong kita untuk berdoa, bertobat dan beriman. Pernyataan-pernyataan itu menolong kita untuk berpikir tentang siapa sajakah yang menjadi perwakilan dari semua makhluk untuk duduk di ruangan tahta Allah. Kalau umat dari Perjanjian yang Baru termasuk juga di antara mereka, mungkin perlu diingat bahwa pada saat penglihatan Yohanes itu dinyatakan maka semua rasul, selain rasul Yohanes sudah meninggal dunia termasuk Rasul Paulus, Yakobus, Barnabas, Silas, dan sebagian besar dari saksi mata yang melihat kehidupan Kristus yang dicatat di dalam keduapuluh enam kitab di dalam Perjanjian Baru yang ada sebelum kitab Wahyu.

Kemudian, beberapa penafsir berpikir bahwa dua puluh empat tua-tua itu bukanlah manusia yang dibenarkan dan dikuduskan lalu hidup di hadirat Allah, tetapi kegenapan dari tua-tua itu adalah untuk menunjukkan tentang suatu makhluk roh dalam tingkatan yang lebih tinggi yang diciptakan untuk senantiasa menyembah Allah yang Mahapemurah itu.

Sang pelihat tidak ikut terlibat di dalam pertanyaan dan spekulasi yang kita lakukan. Ia justru sangat terkesan oleh keberadaan, keagingan dan kekudusan dari dua puluh empat tua-tua yang duduk di tahta mereka di hadapan tahta Allah sampai-sampai ia tidak tertarik untuk mengetahui siapakah mereka dan dari mana asal mereka. Di hadapan Allah maka semua standar dan aturan yang berlaku sangat berbeda dengan cara pandang pemikiran kita sebagai manusia (Yesaya 55:8-9; 57:15; Roma 11:33-36).

DOA: Bapa Surgawi, Engkau membawa para pahlawan iman itu sebagai tua-tua di hadapan-Mu. Tolonglah gereja kami untuk menemukan tua-tua yang setia, yang akan melayani Engkau sesuai dengan tuntunan dari Roh Kudus.

PERTANYAAN:

  1. Siapakah kedua puluh empat tua-tua yang duduk di tahta yang ada di sekitar tahta Allah?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on August 14, 2013, at 11:22 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)