Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":

Home -- Indonesian -- Lukas -- 139 (Yesus Menampakkan Diri pada Hari Minggu Malam)

This page in: -- Arabic -- English -- INDONESIAN -- Russian

Previous Lesson -- Next Lesson

LUKAS - Kristus, Juruselamat Dunia
Pelajaran-pelajaran dari Injil Kristus Menurut Lukas

BAGIAN 6 - Catatan Mengenai Penderitaan, Kematian dan Kebangkitan Kristus (Lukas 22 - 24)

15. Yesus Menampakkan Diri pada Hari Minggu Malam (Lukas 24:36-43)


LUKAS 24:36-43
36 Dan sementara mereka bercakap-cakap tentang hal-hal itu, Yesus tiba-tiba berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata kepada mereka: "Damai sejahtera bagi kamu!" 37 Mereka terkejut dan takut dan menyangka bahwa mereka melihat hantu. 38 Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu terkejut dan apa sebabnya timbul keragu-raguan di dalam hati kamu? 39 Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku." 40 Sambil berkata demikian, Ia memperlihatkan tangan dan kaki-Nya kepada mereka. 41 Dan ketika mereka belum percaya karena girangnya dan masih heran, berkatalah Ia kepada mereka: "Adakah padamu makanan di sini?" 42 Lalu mereka memberikan kepada-Nya sepotong ikan goreng. 43 Ia mengambilnya dan memakannya di depan mata mereka.

Sekali lagi, Yesus menepati janji-Nya, “Dimana dua atau tiga orang berkumpul di dalam nama-Ku, Aku ada di sana bersama-sama dengan mereka.” Sementara para murid saling menguatkan iman melalui kabar baik dari pengalaman mereka dengan Kristus, tiba-tiba Ia menampakkan diri di tengah mereka. Ia datang tanpa suara. Tidak ada pintu yang dibuka, tidak ada jendela yang dibuka, dan tidak ada aliran udara yang masuk, tetapi Kristus sungguh-sungguh menyatakan diri dan nampak bagi mereka semua.

Saat itu, para murid sungguh-sungguh ketakutan. Mereka memang percaya kepada kebangkitan Yesus, tetapi masih ada sisa-sisa keraguan di dalam pikiran mereka. Mereka merasa bahwa kebangkitan Kristus dari kematian menjadi tanda awal dari kerajaan Allah, dan permulaan dari suatu masa yang baru. Tetapi mereka juga tahu bahwa mereka sudah lari meninggalkan Tuhan pada saat-saat pencobaan yang sangat penting. Mereka tahu bahwa Kristus melihat dosa-dosa mereka secara jelas. Beberapa di antara mereka berpikir bahwa Ia adalah hantu yang nampak seperti Yesus. Mereka sangat ketakutan sampai tidak bisa berpikir atau berbuat apa-apa.

Yesus berbelas kasihan kepada mereka. Ia menyelamatkan mereka yang kecil imannya dari keraguan dan ketidakpercayaan, dan berbicara kepada mereka dengan kata-kata yang bisa mereka pahami. Mereka mendengar suara-Nya yang sangat mereka kenal, dan merasakan penghiburan dari Allah di dalam hati mereka yang gelisah. Kata-kata kasih-Nya menyucikan mereka, dan pernyataan kuasa-Nya meneguhkan iman yang baru. Ia mengampuni segala dosa mereka dengan mengucapkan salam damai kepada mereka. Ia tidak memaksa mereka untuk menerima iman dengan terpaksa, dan tidak memaksa mereka untuk menerima damai dengan mengatakan, “Damai sejahtera padamu” tetapi membuat mereka menjadi partner dalam menerima berdiamnya damai sejahtera itu di dalam kehidupan mereka, dan mengatakan kepada mereka, “Damai sejahtera bagi kamu.” Pada saat itu mereka sadar bahwa mereka sudah dipilih, dipanggil, dibenarkan, dan dikuduskan, dan bahwa Allah sudah menerima kematian Anak-Nya dan memperdamaikan mereka dengan Diri-Nya melalui pengorbanan Yesus. Karena itu mereka berpegang kepada kebenaran ini, meneguhkan hati mereka di dalamnya, dan mendapatkan penghiburan.

Mesi ada pernyataan itu mereka masih tidak percaya kepada kebenaran tentang kehadiran-Nya, karena pikiran mereka lambat, dan hati mereka keras. Yesus memberikan rahmat sekali lagi kepada orang-orang pilihan-Nya, dan menunjukkan kepada mereka tanda paku di kaki dan tangan-Nya, sebagai lambang pengampunan untuk dosa-dosa mereka. Dia yang Hidup yang bangkit dari kematian adalah sama dengan Dia yang disalibkan. Kalau ada malaikat terang mendatangi anda dan mengatakan kalau dia adalah Allah, usirlah dia di dalam nama Kristus, karena Allah kita memiliki tanda paku di tangan dan kaki-Nya dan kita tidak memiliki Tuhan selain Yesus yang sudah disalibkan itu.

Iman para murid bertumbuh, dan kerohanian mereka berkembang, tetapi mereka belum memiliki Roh Kudus. Kristus memberikan kepada mereka tanda yang lain bahwa mereka bisa percaya kepada kebenaran kebangkitan-Nya, dan memahami mujizat terbesar yang diberikan kepada umat manusia, agar mereka percaya kepada keilahian-Nya. Ia mengatakan, “Rabalah tangan-Ku, sentuhlah Aku! Lihat bahwa Aku sungguh-sungguh sudah bangkit dengan tubuh-Ku. Aku memiliki daging dan tulang seperti manusia yang lainnya.” Penulis Injil Lukas, karena dia adalah seorang tabib, memberikan kepada kita pemahaman yang sangat indah dan penting yaitu bahwa Kristus, setelah kebangkitan-Nya, masuk dengan tubuh rohani-Nya menembus dinding tanpa dibatasi oleh waktu dan tempat, dan hadir senantiasa. Ia adalah Allah yang sejati, dan pada saat yang sama Ia juga manusia yang sejati yang memiliki darah dan daging, bisa dilihat, didengar dan disentuh. Kita mendapatkan kesaksian yang sangat besar dari Lukas, sang tabib, bahwa Kristus memakai tubuh rohani. Ia adalah Roh Allah yang menjadi manusia. Ini menyatakan kepada kita mujizat kebangkitan, karena Kristus adalah lambang dari masa depan kita.

Para murid sangat bersukacita di dalam hati dan pikiran mereka karena kebenaran tentang kebangkitan Kristus dan kemenangan-Nya atas maut sampai mereka tidak mampu percaya, berbicara, atau berpikir karena mereka sudah melihat jasad Kristus yang sudah mati dan kemudian Ia bangkit dari kematian. Orang-orang yang mengasihi Kristus sangat bersukacita dan sekaligus takjub.

Namun Kristus tidak hanya ingin membangkitkan sukacita kita, Dia juga ingin meneguhkan iman kita, dan menundukkan pikiran dan kehendak kita kepada kebenaran kebangkitan. Ia meminta makanan kepada para murid-Nya. Memang tentu saja Dia yang bangkit dari kematian tidak mungkin membutuhkan makanan, karena Ia memiliki tubuh yang tidak bisa binasa, kekal, tubuh rohani yang tidak bisa dicobai. Tetapi karena kasih-Nya kepada para murid, dan untuk membuat mereka berpikir dan memahami sungguh-sungguh tentang identitas-Nya, maka Dia Yang Hidup itu menunjukkan kepada mereka bahwa Ia manusia sejati, bukannya roh atau hantu. Ia membuktikan hal itu dengan meminta makanan. Ia makan di hadapan mereka, memakan ikan goreng yang mereka berikan kepada-Nya.

Tabib Lukas sudah menyelidiki dari rekan-rekan sepelayanannnya dan juga dari mereka yang secara langsung melihat Kristus setelah kebangkitan-Nya, dan memahami dari mereka bahwa Yesus yang bangkit memang sungguh-sungguh manusia sejati. Kristus adalah manusia pertama yang bangkit dari maut secara badani, karena Ia memang Allah sejak kekekalan. Para murid bersukacia dan menjadi percaya. Mereka memahami bahwa kematian bukanlah akhir dari segalanya, tetapi kehidupan yang dari Allah itu lebih kuat dari maut. Kristus tidak tetap berada di dalam kubur dan menjadi busuk seperti para filsuf, pendiri agama, dan para tokoh sejarah, tetapi Ia bangkit dan menggenapi apa yang pernah difirmankan-Nya, “Akulah kebangkitan dan hidup. Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan tetap hidup meskipun ia mati. Dan barangsiapa hidup dan percaya kepada-Ku maka Ia tidak akan pernah mati.”

DOA: Oh Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah Allah yang sejati, yang dilahirkan dari Bapa sebelum segala abad. Engkau juga manusia sejati, lahir dari anak dara Maria. Engkau bangkit dari kematian, meski Engkau menderita kematian. Terima kasih atas pernyataan kebangkitan-Mu, yang menjadi jaminan bagi kebangkitan tubuh kami juga. Oh Tuhan pemilik kehidupan, berikan kehidupan kepada kami dan peliharalah kami di dalam kasih-Mu.

PERTANYAAN 147: Bagaimanakah Yesus menunjukkan mujizat dari tubuh rohani-Nya?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on May 10, 2017, at 11:32 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)