Previous Lesson -- Next Lesson
(i) Kepala Rumah Ibadat Memohon agar Yesus Bergegas datang ke Rumahnya (Markus 5:21-24)
MARKUS 5:21-24
21 Sesudah Yesus menyeberang lagi dengan perahu, orang banyak berbondong-bondong datang lalu mengerumuni Dia. Sedang Ia berada di tepi danau, 22 datanglah seorang kepala rumah ibadat yang bernama Yairus. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya 23 dan memohon dengan sangat kepada-Nya: "Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati, datanglah kiranya dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup." 24 Lalu pergilah Yesus dengan orang itu. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan berdesak-desakan di dekat-Nya.
Dengan kuasa-Nya, Kristus memberikan kepada kita pengharapan di tengah-tengah kesesakan, di tengah berbagai macam bencana alam, dan di tengah cobaan dari roh-roh jahat, karena Yesus adalah Pemenang atas semua kuasa yang menghancurkan. Dia adalah Tuhan yang menang atas maut, karena tidak seorangpun mengalahkan musuh yang mengerikan ini selain Allah yang adalah Kehidupan itu sendiri. Yesus meneguhkan kesatua-Nya dengan Bapa Surgawi-Nya, karena itu Dia adalah sang Pemberi Hidup yang sejati. Dia sudah membuktikan kemuliaan-Nya dengan membangkitkan orang mati dan memberikan pengharapan kepada kita.
Mata-mata diutus oleh para imam kepala di Yerusalem yang memerintahkan agar Yesus ditangkat di depan orang banyak, karena dituduh sebagai nabi palsu dan penyesat bangsa itu. Akan tetapi, kepala rumah ibadat mendatanginya dari Kapernaum, karena keluarganya sedang kesusahan akibat dari penyakit anak perempuannya. Dia sudah hampir mati dan hal itu membuat kepala rumah ibadat itu mencari sang Juruselamat. Pemimpin ini percaya kepada kuasa dan kemuliaan Kristus, dan langsung tersungkur di kaki Yesus di hadapan orang banyak. Yesus tidak menghentikannya, karena mereka berdua sama-sama mengetahui apa arti penyembahan. Orang Yahudi yang percaya ini jatuh tersungkur di hadapan orang Nazaret di depan umum, karena dia mengenali Yesus sebagai Kristus Anak Allah, dan memohon dengan sangat agar Dia datang untuk menyembuhkan anak perempuannya yang sakit dan hampir mati. Kristus membiarkan adanya penyembahan kepada diri-Nya, karena memang Allah sajalah yang layak disembah.
Dengan tersungkur di kaki Yesus, kepala rumah ibadah itu mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan yang layak menerima penyembahan dari semua manusia.
Yesus menyertai orang percaya ini, yang sudah menyatakan imannya secara terbuka,dan yang mengakui bahwa kuasa kehidupan mengalir dari Kristus kepada semua orang yang menyentuh-Nya.
Orang banyak mengamati, dan merasakan ada mujizat besar yang terjadi. Mereka bertanya-tanya apakah Yesus mau menyembuhkan anak perempuan kepala rumah ibadah itu! Apakah Kerajaan Allah mau masuk ke dalam pusat Taurat melalui iman kepala rumah ibadah mereka! Apakah ada kebangunan rohani yang terjadi di rumah ibadah di Kapernaum dan wilayah sekitarnya, walaupun ada mata-mata yang mengawasi dari Yerusalem! Orang banyak berkumpul untuk melihat apa yang akan dilakukan Kristus di tengah semua tuduhan dan penganiayaan itu.
Saudara, apakah anda bergegas datang kepada Yesus, untuk mengenal Pribadi-Nya, mendengar firman-Nya, dan mencari Roh Kudus-Nya agar anda mengalami mujizat-Nya hari ini?
DOA: Oh Tuhan Yesus, Engkaulah Allah yang sejati yang mengampuni, menyembuhkan, menyelamatkan, dan memberikan kehidupan. Aku menyembah Engkau, dan menyerahkan seluruh kehidupanku ke dalam tangan-Mu. Ampunilah dosa-dosaku, bawalah aku kepada iman yang hidup, dan teguhkanlah aku di dalam kasih kehidupan-Mu sehingga aku tidak akan menjauh dari pengharapan perjanjia-Nya-Mu, dan aku akan terus mengakui kuasa-Mu di hadapan semua manusia. Amin.
PERTANYAAN:
- Mengapa Yesus membiarkan kepala rumah ibadah itu tersungkur di hadapan-Nya?