Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- English -- Mark - 014 (Christ Heals a Leper)
This page in: -- Arabic -- English -- INDONESIAN -- Tamil -- Turkish

Previous Lesson -- Next Lesson

MARKUS - Siapakah Kristus?
Belajar dari Injil Kristus Menurut Matiusus
BAGIAN 2 - PERMULAAN PELAYANAN YESUS DI GALILEA (Markus 1:14 - 1:45)

5. Yesus Menyembuhkan Seorang Kusta (Markus 1:40-45)


MARKUS 1:40-45
40 Seorang yang sakit kusta datang kepada Yesus, dan sambil berlutut di hadapan-Nya ia memohon bantuan-Nya, katanya: "Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku." 41 Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata kepadanya: "Aku mau, jadilah engkau tahir." 42 Seketika itu juga lenyaplah penyakit kusta orang itu, dan ia menjadi tahir. 43 Segera Ia menyuruh orang itu pergi dengan peringatan keras: 44 "Ingatlah, janganlah engkau memberitahukan apa-apa tentang hal ini kepada siapa pun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan, yang diperintahkan oleh Musa, sebagai bukti bagi mereka." 45 Tetapi orang itu pergi memberitakan peristiwa itu dan menyebarkannya kemana-mana, sehingga Yesus tidak dapat lagi terang-terangan masuk ke dalam kota. Ia tinggal di luar di tempat-tempat yang sepi; namun orang terus juga datang kepada-Nya dari segala penjuru.

Pada masa Yesus, sinagog menganggap kusta sebagai hukuman dari Allah untuk suatu dosa yang tidak diketahui. Karena itu, orang kusta itu diusir dengan penuh penghinaan, dan barangsiapa mengalami penyakit itu akan sangat merasakan penderitaan jasmani dan rohani karena murka Allah.

Salah seorang dari orang kusta yang tak berpengharapan itu mendengar tentang kebaikan dan kuasa Kristus. Dia langsung berlari mendatangi Yesus, dan bersujud di hadapan-Nya karena percaya bahwa Yesus adalah Tuhan Yang Mahakuasa yang bisa menyembuhkan tubuhnya dari kusta,dan jiwanya dari murka Allah. Dia menyerahkan diri sepenuhnya kepada kepedulian dari sang Juruselamat yang penuh rahmat.

Di dalam hati-Nya Yesus melihat adanya kelaparan akan kasih, keselamatan dan kesembuhan. Dia tidak mengusir orang-orang berdosa yang datang kepada-Nya di dalam pertobatan dan iman, karena Dia memang datang ke dalam dunia ini untuk menghancurkan pekerjaan si jahat, dan membangun Kerajaan Allah. Yesus merasakan belas kasihan kepada manusia. Ia bahkan menyentuh kulit yang rusak itu itu agar orang kusta itu bisa memahami rahasia yang sangat besar: Anak Allah mengasihi aku. Dia menyembuhkan dan menyelamatkan aku. Dialah sahabat terbaikku.

Kemudian Yesus mengucapkan kalimat yang sangat unik yang menyatakan prinsip dari kehendak Allah: “Aku mau; jadilah engkau tahir.”

Apakah anda memahami kegenapan dari kehendak Allah di dalam kalimat itu? Yang Mahakudus “menghendaki” agar anda dan semua manusia diselamatkan, diberkati, dan dipenuhi dengan kehidupan kekal dari-Nya. Allah menginginkan agar semua manusia diselamatkan dan mendapatkan pengenalan akan kebenaran.

Apakah kehendak anda seturut dengan perkenanan Allah? Kristus siap untuk menyelamatkan anda secara sempurna sampai selamanya. Datanglah kepada-Nya, sujudlah di hadapan-Nya,dan mintalah kesembuhan dan keselamatan dengan jelas di dalam doa anda.

Kristus membasuhkan anda. Anak Allah mengampuni anda. Yang Mahapemurah itu menguduskan pikiran anda. Yang Mahakudus memenuhi anda dengan kasih-Nya yang suci. Pikiran anda akan diterangi, dan mata anda akan bersinar penuh sukacita, karena Kristus menjadi terang di dalam kehidupan anda. Dialah matahari kebenaran kita dan penghiburan ketika kita tiada berpengharapan.

Kristus tidak mau mengirim orang yang baru disembuhkan itu ke tengah-tengah hiruk-pikuk orang banyak, tetapi mengutus dia untuk merasakan ketenangan di hadapan Allah sehingga dia bisa berpikir, bersyukur, memuji, dan memahami melalui kesembuhannya bahwa di dalam Kristus Yesus seluruh kepenuhan keilahian berdiam secara tubuh.

Yesus juga mengutus dia menemui para imam agar dia bisa menunjukkan dirinya di hadapan para pemimpin agama sebagai seseorang yang sudah ditahirkan, sehingga mereka juga bisa mengenali kedatangan Kerajaan Allah kedalam kehidupan mereka. Orang kusta itu menjadi kesaksian di hadapan para pemimpin agama Yahudi bahwa Anak Allah berdiam di antara mereka sebagai Pelayan, Penyembuh, dan Juruselamat.

Namun, karena sukacita yang teramat besar, orang yang baru disembuhkan itu lupa kepada perkataan Yesus. Ia tidak pergi ke tempat sunyi untuk berdoa, tetapi ia langsung pergi dan menceritakan kepada semua orang tentang apa yang terjadi kepada dirinya, dan orang banyak kemudian datang kepada Yesus dan mengerumuni Dia dengan harapan agar Dia menyembuhkan mereka juga. Tetapi Yesus tidak hanya bermaksud untuk menyembuhkan tubuh jasmaniah saja. Dia ingin menuntun hati manusia kepada perubahan pikiran dan pembaharuan yang kekal, karena memang semua manusia sakit di dalam hatinya, dan dosa merusak gambar Allah di dalam diri kita. Yesus datang untuk menyelamatkan dari kusta dosa, dan mengembalikan gambar Allah ke dalam wajah, hati dan seluruh kehidupan kita.

DOA: Oh Tuhan Yesus, kami menyembah-Mu karena Engkau Mahakuasa. Engkau menyembuhkan orang kusta itu dengan firman kuasa-Mu, dan hari ini Engkau mau menyembuhkan kami dari dosa-dosa, kesombongan dan penyakit kami. Ciptakanlah di dalam diri kami kerinduan untuk percaya seturut dengan kehendak dan kasih-Mu sehingga kuasa-Mu bisa menjadi kuat di dalam tubuh kami, dan kami bisa mengalami kesembuhan yang sempurna serta keselamatan yang sejati dari semua kecemaran kami. Amin.

PERTANYAAN:

  1. Apakah kegenapan kehendak Allah bagi kita?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on September 30, 2014, at 05:37 PM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)