Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- English -- Mark - 004 (Christ's Official Title)
This page in: -- Arabic -- English -- INDONESIAN -- Tamil -- Turkish

Previous Lesson -- Next Lesson

MARKUS - Siapakah Kristus?
Belajar dari Injil Kristus Menurut Matiusus
BAGIAN 1 - PERSIAPAN UNTUK KEDATANGAN KRISTUS (Markus 1:1 - 1:13)
1. Judul dan Lambang dari Injil Markus (Markus 1:1)

c) Pentingnya Gelar Kristus


“Kristus”adalah kata Yunani yang setara dengan kata dalam bahasa Ibrani “Mesias” yang berarti “Yang Diurapi.” Istilah ini dipakai secara khusus menunjuk kepada para raja di dalam Perjanjian Lama dan bukan sekedar gelar. Cyrus, raja Persia, juga disebut sebagai kristus Yesaya 45:1). Bukan hanya para raja, tetapi juga para imam dan nabi juga adalah para kristus karena mereka sudah diurapi dengan minyak suci. Pengurapan ini adalah lambang dari semua berkat Ilahi yang diberikan untuk penugasan itu. Pemakaian kata ini sebagai figuratif secara khusus menunjuk kepada kedatangan Roh Kudus ke atas diri orang-orang yang diurapi sehingga mereka akan menerima segala hak, kuasa, kekuatan, kasih, dan semua kemampuan lain yang diperlukan untuk menjalankan fungsi atau ha istimewa yang memampukan dia melakukan tanggungjawab itu sesuai dengan kehendak Allah.

Melalui orang-orang yang diurapi di jalam Perjanjian Lama itu, Roh Kudus menyatakan bahwa satu Pribadi Kristus yang unik akan datang dimana di dalam diri-Nya berdiam seluruh kepenuhan kasih karunia Allah. Nabi Yesaya menubuatkan sekitartahun 700 sM, dengan mengatakan, “Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya” (Yesaya 9:5-6).

Yesus sendiri menegaskan mengenai nubuat lain dari Yesaya, ketika Dia duduk di sinagog yang ada di Nazaret, dan mengutip nubuat yang berbicara mengenai diri-Nya, ketika Dia membaca, “Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang” (Lukas 4:18-19).

Dia juga mengakui di depan umum mengenai kerajaan Ilahi-Nya di hadpan Pilatus, sang gubernur Romawi atas daerah Yudea, dengan mengatakan, “Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini; ...Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku” (Yohanes 18:36-37).

Dari bukti ini, kita melihat bahwa Yesus bukan sekedar yang diurapi, tetapi Dia adalah Pribadi yang Diurapi, Kristus sendiri, Pribadi Pilihan Allah yang sangat unik yang di dalam Dia segala hak dari segala raja, nabi dan imam menyatu. Dia adalah Raja yang rendah hati yang kepada-Nya segala kuasa di surga dan di bumi telah diberikan. Dia lebih besar dari semua nabi, karena Dia adalah Firman Allah yang berinkarnasi, yang memiliki segala penyataan di dalam diri-Nya. Dia adalah Imam Besar yang sejati, yang melalui persembahan diri-Nya memperdamaikan semua manusia dengan Allah. Dialah satu-satunya Pengantara dimana Allah berjumpa dengan manusia.

Yesus adalah sang Raja imam yang membeli umat kerajaan-Nya dengan darah-Nya sendiri, yang memanggil mereka kedalam persekutuan, membenarkan, menyucikan, dan mengubahkan mereka menjadi ciptaan baru sehingga mereka bisa menjadi imamat rajani yang menjadi syafaat bagi dunia yang terhilang ini.

Di Hari Penghakiman Kristus akan menjadi Hakim, karena selain keilahian-Nya, Dia juga adalah Manusia sejati dan Dia mengerti keadaan manusia. Dialah Yang Mahakuasa yang bisa membangkitkan orang mati, sebagaimana telah dibuktikan-Nya.

Keagungan Yesus Kristus melebih kemampuan pemahaman manusia, karena Dia adalah Firman dan melalui Dia Allah menciptakan segala sesuatu. Dia adalah Tuhan atas alam semesta yang menghendaki agar kita taat sepenuhnya kepada-Nya. Dia layak menerima penyembahan kita, sebagaimana Dia menerima penyembahan dari orang-orang yang disembuhkan-Nya di Galilea. Kita menemukan di dalam nama “Kristus” adanya kuasa Allah dan kemampuan untuk menggenapi karya penebusan-Nya.

Pada jaman Yesus, orang-orang Yahudi mengetahui tentang nubuat akan kedatangan Kristus, dan dengan sungguh-sungguh menantikan kdatangan-Nya karena berharap bahwa Dia akan membebaskan mereka dari kuk penjajahan Romawi. Mereka salah memahami maksud Allah, dan mengharapkan pembebas dan pahlawan politik yang akan memobilisasi dan mempersiapkan mereka membinasakan musuh-musuh mereka, dan bukannya mengharapkan Juruselamat yang lemah lembut dan penuh belas kasihan. Kemudian, ketika Yesus Kristus datang dengan penuh kerendahan tanpa membawa senjata atau uang, tanpa memiliki kekuasaan duniawi, berkeliling dari kota ke kota, memberitakan Injil keselamatan, orang-orang Yahudi menjadi sangat marah, menolak Dia yang Dijanjikan itu, dan menyerahkan Dia ke dalam tangan penguasa Romawi sebagai seorang pemberontak politik agar Dia dijatuhi hukuman mati yang memalukan. Orang-orang Yahudi masih menantikan kedatangan Kristus yang akan membangkitkan orang mati, dan yang memerintah bangsanya dengan menggunakan tongkat Musa. Inilah sebabnya banyak di antara mereka dengan penuh semangat menyambut sang antikristus yang menyesatkan manusia melalui tipu dayanya, menarik orang banyak, melemparkan bangsa-bangsa ke dalam penderitaan dan keputus-asaan.

Namun, Kristus yang sejati, yaitu Yesus yang penuh simpati dan lemah lembut sudah mengalahkan cobaan menuju dosa-dosa jasmaniah. Ia menyangkal diri-Nya dan dengan pengorbanan diri-Nya itu Dia menggenapkan pengampunan atas dosa-dosa kita di hadapan Allah. Ia juga sudah menaklukkan kuasa maut ketika Ia bangkit dari kematian dan naik ke surga. Di sana Dia memerintah di sebelah kanan Allah dalam kesatuan yang sempurna dengan-Nya, menjadi pengantara dan syafaat bagi semua orang yang percaya kepada-Nya, yang sudah dibasuhkan-Nya dan diberi kuasa Roh Kudus-Nya sebagai karunia dan anugerah. Demikianlah Dia meneguhkan kerajaan kasih-Nya di tengah-tengah kebencian manusia. Kristus adalah Raja Damai, yang menang atas segala kuasa yang melawan Allah.

Semua orang Kristen yang rendah hati menyimpan nama Kristus di dalam hati mereka, karena melalui iman kepada-Nya, dan melalui baptisan mereka di dalam nama-Nya, Roh Kudus berdiam di dalam diri mereka ketika mereka menjadi orang-orang yang menerima urapan ilahi, sebagaimana Petrus berseru pada hari Pentakosta, “Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus”

DOA: Ya Allah yang kudus, kami memuji Engkau karena Engkau sudah mengutus Kristus yang Kau janjikan kepada kami, di dalam Dia berdiam seluruh kepenuhan keilahian-Mu, dan Dia mengatasi segala raja, imam dan nabi. Kami menyembah Engkau karena Engkau tidak menaklukan dunia ini dengan senjata dan peperangan, tetapi dengan kasih dan kerendahan hati, memberikan kepada para pengikut Kristus pengurapan Roh Kudus. Urapilah kami juga sehingga kami bisa hidup dalam keharmonisan dengan Kristus. Amin.

PERTANYAAN:

  1. Apakah pentingnya gelar “Kristus”?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on September 30, 2014, at 05:23 PM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)