Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- Matthew - 082 (The Leper Healed)
This page in: -- Arabic -- Armenian -- Azeri -- Bulgarian -- Chinese -- English -- French -- Georgian -- Hausa -- Hebrew -- Hungarian? -- Igbo -- INDONESIAN -- Javanese -- Latin? -- Peul? -- Polish -- Russian -- Somali -- Spanish? -- Telugu -- Uzbek -- Yiddish -- Yoruba

Previous Lesson -- Next Lesson

MATIUS - Bertobatlah, Kerajaan Kristus Sudah Dekat!
Belajar dari Injil Kristus menurut Matius
BAGIAN 2 - Kristus Mengajar dan Melayani di Galilea (Matius 5:1 - 18:35)
B – Mujizat Kristus di Kapernaum dan Sekitranya (Matius 8:1 - 9:35)

1. Orang Kusta Disembuhkan (Matius 8:1-4)


MATIUS 8:1-4
1 Setelah Yesus turun dari bukit, orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia. 2 Maka datanglah seorang yang sakit kusta kepada-Nya, lalu sujud menyembah Dia dan berkata: "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku." 3 Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata: "Aku mau, jadilah engkau tahir." Seketika itu juga tahirlah orang itu dari pada kustanya. 4 Lalu Yesus berkata kepadanya: "Ingatlah, jangan engkau memberitahukan hal ini kepada siapa pun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah persembahan yang diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi mereka.
(Markus 1:40-44; Lukas 5:12-14)

Mujizat ini dengan tepat ditulis sebagai mujizat yang pertama dari Kristus, karena orang kusta memang dipandang rendah, di antara orang-orang Yahudi, secara khusus dianggap sebagai tanda hukuman Allah. Kita melihat di dalam diri Miriam, Gehazi dan Uzia, ditimpa oleh kusta atas suatu dosa tertentu. Karena itu Kristus, untuk menyatakan bahwa Ia datang untuk meredakan murka Allah dengan menanggung segala dosa, memulai dengan menyembuhkan orang kusta.

Karena penyakit ini dianggap langsung datangnya dari Allah, karena itu harus langsung disembuhkan oleh-Nya juga. Karena itu penyakit ini dianggap tidak perlu disembuhkan oleh tabib, tetapi di bawah pengawasan khusus para imam, para pelayan Tuhan, yang harus memeriksa dan melihat apa yang akan dilakukan Allah (Imamat 13:1 – 14:57). Para pengikut Yesus bertanya-tanya bagaimana Kristus membiarkan orang kusta mendekat kepada-Nya dan tidak mengusirnya, dan bagaimana Kristus melangkahi aturan dan kebiasaan bangsa mereka dan bahkan menyelamatkan orang yang terhina dan rendah itu. Kristus membuktikan dirinya sebagai Allah, dengan menyembuhkan banyak orang terkena kusta dan memberi kuasa kepada para murid-Nya, di dalam nama-Nya, untuk melakukan hal yang sama (Matius 10:8). Ini salah satu bukti bahwa Ia adalah Mesias.

Orang kusta itu, yang terbuang, percaya dengan segenap hatinya, kepada kuasa Kristus, karena Ia sudah mendengar karya ajaib-Nya dan percaya kepada kemampuan ilahi-Nya. Ia menyembah Yesus di depan orang banyak, dengan mengatakan, “Tuan.” Orang miskin ini mengajukan permintaan untuk ditahirkan, membuka hati dan jiwanya kepada kemurahan Kristus, dan percaya kepada kuasa-Nya yang ajaib. Ia menambahkan, “jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku.” Kristus langsung menanggapi akan penyerahan diri yang penuh kepada-Nya itu. Ia tidak takut tertular, tetapi langsung menyentuh kulit orang itu, meski ada kejijikan di dalam hati orang banyak yang menjauh karena takut dan gentar. Dengan jamahan kepada orang kusta ini, Kristus membuktikan keilahian-Nya dengan mengatakan, “Aku mau, jadilah engkau tahir,” ketika Ia mentahirkan dan menyembuhkan orang itu. Ia tidak mengatakan, seperti yang dikatakan Elisa kepada Naaman, “Pergi basuhlah dirimu di sungai Yordan.” Ia tidak memberikan kepada orang kusta itu daftar yang panjang, sulit dan mahal bagi pengobatannya, tetapi dengan kuasa-Nya yang mutlak mengucapkan firman-Nya dan menyembuhkan orang kusta itu.

Di dalam perkataan yang singkat itu, kita melihat pernyataan dari kehendak Allah yang efektif dan yang sangat nyata. Ia sudah menciptakan kita dan Ia akan membimbing, menyembuhkan, menyelamatkan, menyucikan dan menyempurnakan kita. Allah menghendaki dan bekerja bagi pentahiran kita akan kecemaran, dan Ia memiliki kuasa untuk menyelamatkan kita. Jangan pernah lupa bahwa Kristus menjawab doa orang kusta itu dengan perkataan yang jelas, “Aku mau, jadilah engkau tahir.” Dengan kuasa Tuhan yang luar biasa, penyakit kusta meninggalkan orang itu, kulitnya menjadi sembuh, dan uratnya yang tadinya tidak aktif, tidak memiliki kehidupan kemudian bertumbuh.

Orang banyak sangat terkejut dan kagum akan kuasa Yesus dan kebesaran kasih-Nya. Mereka mengalami kehadiran kuasa ilahi dan melihat mujizat sebagai bukti keilahian dari Tabib yang agung itu. Demikian juga Ia akan menjamah anda untuk mentahirkan anda dan mendukung anda sehingga anda bisa percaya bahwa Tuhan sungguh-sungguh mengasihi anda dan mau dengan segenap hati-Nya menolong anda dan menyucikan anda melalui kuasa-Nya yang kudus.

Juruselamat mengutus orang yang baru disembuhkan itu kepada para imam untuk secara resmi meneguhkan kemenangan Allah atas penyakit yang mengerikan itu, agar ia percaya kepada Yesus senantiasa dan menyaksikan kuasa-Nya yang hebat atas dosa dan akibatnya. Kristus tidak menghapuskan Hukum Taurat dengan perintah-Nya, tetapi menggenapinya dengan roh yang penuh kasih dan kerendahan-hati-Nya.

DOA: Oh Bapa, kami bersyukur kepada-Mu, karena Engkau menghendaki keselamatan dan penyucian kami senantiasa. Engkau menghendaki kami disucikan, untuk menyembah-Mu dan menyatakan rancangan-Mu bagi keselamatan di dalam Yesus. Ajarkanlah kepada kami keberanian iman dan keyakinan sehingga kami bisa datang kepada-Nya dan menyerahkan masalah, dosa dan penyakit kami kepada-Nya untuk penebusan kami, sehingga kami bisa disucikan, karena Engkau menghendaki agar kami disucikan dan diselamatkan selamanya.

PERTANYAAN:

  1. Mengapa Matius menjelaskan kesembuhan orang kusta ini sebagai yang pertama dari mujizat Kristus?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on July 25, 2023, at 07:20 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)