Waters of LifeBiblical Studies in Multiple Languages |
|
Home Bible Treasures Afrikaans |
Home -- Indonesian -- Matthew - 206 (The Seventh Woe)
This page in: -- Arabic -- Armenian -- Azeri -- Bulgarian -- Chinese -- English -- French -- Georgian -- Hausa -- Hebrew -- Hungarian? -- Igbo -- INDONESIAN -- Javanese -- Latin? -- Peul? -- Polish -- Russian -- Somali -- Spanish? -- Telugu -- Uzbek -- Yiddish -- Yoruba
Previous Lesson -- Next Lesson MATIUS - Bertobatlah, Kerajaan Kristus Sudah Dekat!
Belajar dari Injil Kristus menurut Matius
BAGIAN 4 – Pelayanan Terakhir Yesus di Yerusalem (Matius 21:1 - 25:46)
B – Kristus Menegur dan Memperingatkan para Pemimpin Agama Yahudi (Matius 23:1-39) – Kumpulan Kelima dari Perkataan Yesus
9. Kecaman yang Ketujuh (Matius 23:27-28)MATIUS 23:27-28 Orang-orang Yahudi menganggap mayat sebagai najis, dan barangsiapa menyentuhnya, meski secara tidak sengaja, harus melakukan ritual yang panjang dan melelahkan untuk penyucian kembali. Adalah tanggungjawab orang-orang Yahudi untuk melabur kuburan di sekitar Yerusalem dengan batu putih bersih sehingga para peziarah bisa menghindarinya karena kemungkinan adanya kewajiban ritual karena kecemaran akibat menyentuh kuburan. Yesus menjelaskan kepada orang-orang munafik di zaman-Nya bahwa mereka, sendiri, nampak seperti kubur yang dilabur putih itu. Dari luar mereka nampak bersih dan cerah, tetapi di dalamnya mereka penuh dengan kematian dan kecemaran. Segala kenajisan ada di dalam kehidupan mereka. Mereka sadar akan dosa-dosa mereka, tetapi bertindak seolah-olah mereka baik. Mereka terus dalam perilaku kejahatan dan dosa mereka meski sudah mengakui kebenaran. Kristus menyebut orang-orang munafik itu seperti kuburan yang busuk, dan perkataan yang demikian dianggap sangat menghina pada masa itu. Dengan keras, Yesus berusaha untuk menggoyang para tua-tua bangsa-Nya agar mereka tidak mengandalkan kebenaran sendiri sehingga mereka bisa mengenali keadaan hati mereka. Namun mereka tidak bertobat karena keyakinan mereka sendiri membutakan mereka dari semua yang lain. Kita jangan sampai menghakimi mereka, namun justru, kita meminta Allah untuk membasuh kita dari segala kecemaran di dalam hati kita. DOA: Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah Yang Kudus. Engkau mengenal semua perbuatan kami, perkataan dan maksud kami. Engkau melihat hati dan batin kami. Ampunilah saya atas segala kecemaran saya dan sucikanlah saya dengan darah-Mu yang kudus, serta penuhilah saya dengan Roh Kudus-Mu. Tolonglah saya agar saya tidak berpura-pura benar, dan mengakui bahwa Engkau sajalah kebenaran kami. Kekuatan, kelemahan dan keseluruhan hidup saya tidak benar kecuali di dalam Engkau dan melalui Engkau. Engkaulah kehidupan kekal di dalam kehidupan saya. Terima kasih atas hak istimewa yang diberikan kepada saya. PERTANYAAN:
|