Waters of LifeBiblical Studies in Multiple Languages |
|
Home Bible Treasures Afrikaans |
Home -- Indonesian -- Matthew - 129 (Parable of the Sower)
This page in: -- Arabic -- Armenian -- Azeri -- Bulgarian -- Chinese -- English -- French -- Georgian -- Hausa -- Hebrew -- Hungarian? -- Igbo -- INDONESIAN -- Javanese -- Latin? -- Peul? -- Polish -- Russian -- Somali -- Spanish? -- Telugu -- Uzbek -- Yiddish -- Yoruba
Previous Lesson -- Next Lesson MATIUS - Bertobatlah, Kerajaan Kristus Sudah Dekat!
Belajar dari Injil Kristus menurut Matius
BAGIAN 2 - Kristus Mengajar dan Melayani di Galilea (Matius 5:1 - 18:35)
D - Orang-Orang Yahudi Yang Tidak Percaya dan Permusuhan Mereka Kepada Yesus (Matius 11:2 - 18:35)
2. Pertumbuhan Rohani dari Kerajaan Surga: Kristus Mengajarkan Perumpamaan (Matius 13:1-58) -- Kumpulan Ketiga dari Perkataan Kristus
a) Perumpamaan tentang Penabur (Matius 13:1-23)MATIUS 13:10-17 Kesempatan luar biasa diberikan kepada para murid Kristus untuk mendengar dan memahami rahasia itu. Pengetahuan itu sendiri pertama-tama adalah anugerah Allah. Hal itu diberikan kepada semua orang yang sungguh-sungguh percaya, yang memiliki pengetahuan dan pengalaman akan rahasia Injil. Pengetahuan yang demikian, tidak diragukan lagi, adalah pengetahuan yang paling baik. Betapa luar biasa gambaran yang ada, Yesus duduk di atas perahu di tepi pantai sementara orang banyak duduk di pasir pantai mendengarkan perkataan-Nya. Ia mulai mengajarkan kepada mereka hukum pertumbuhan orang-orang percaya dan hal-hal yang juga terjadi di dalam diri orang-orang yang tidak bertumbuh. Orang-orang percaya mendengar Firman Allah, menyetujuinya, dan kemudian percaya kepada Anak Allah yang berinkarnasi, menyatu dengan Dia di dalam iman kepada perjanjian yang baru. Mereka berdiam di dalam Dia, dan akar mereka merambat, semakin mendalam kepada firman-Nya yang hidup sehingga mereka bisa menerima kuasa untuk menggenapi kehendak-Nya dan untuk membebaskan orang-orang lain, di dalam nama-Nya dari kegelapan dosa. Kristus sendiri berdiam di dalam hati mereka dan memberikan kepada mereka kesempatan untuk memberitakan keselamatan dari-Nya. Betapa luar biasa pertumbuhan rohani di dalam diri para pengikut Yesus yang diberkati Tuhan, karena mereka sudah melihat Dia, mengenal-Nya, mendengar tentang Dia, dan taat kepada Firman-Nya. Betapa memprihatinkan tingkat kejatuhan dan kemunduran dari orang-orang yang menolak Yesus sebagai Juruselamat mereka. Allah mengutus nabi Yesaya 700 tahun sebelum Kristus lahir untuk mengeraskan orang-orang di Perjanjian Lama, karena mereka tidak sungguh-sungguh bertobat setelah Tuhan menyelamatkan mereka dari bangsa Asyur. Mereka sedikit demi sedikit tenggelam ke dalam kejahatan dan kekejian, dan akibatnya Tuhan menghukum mereka dan membuang mereka dengan memakai bangsa Kasdim yang membawa mereka ke Babel. Ini yang disebut oleh para sejarawan sebagai “Masa Pembuangan ke Babel.” Setelah itu, Tuhan berbelas kasihan kepada mereka dan membukakan pintu untuk mereka kembali, setelah 70 tahun terbuang, ke tanah mereka sendiri agar mereka bisa mendengarkan kebenaran dan kembali kepada Tuhan. Ketika Kristus datang, kebanyakan orang-orang Yahudi bertingkah laku seperti leluhur mereka, dan mengeraskan hati mereka kepada Yesus dan Injil-Nya. Ini menunjukkan sekali lagi bahwa hanya sebagian kecil saja dari mereka yang bertobat dan dengan hangat menyambut Anak Allah, sementara sebagian besar dari antara bangsa itu melawan Dia dengan giat, keras kepala dan keras hati. Namun, nubuat Yesaya juga digenapkan sekali lagi; Tuhan meremukkan mereka dan membuang mereka ke berbagai penjuru tanah asing. Apakah orang-orang yang menyebut diri ahli di dalam ke-Kristenan akan belajar dari sejarah tentang keras kepalanya keturunan Yakub dan menghindar dari hukuman yang sama? Semua orang yang mendengar Injil dan tidak meresponinya akan menjadi semakin lama semakin keras. Tuhan harus menghukum mereka pada akhirnya, karena mereka menolak keselamatan dari-Nya, berpaling dari pembaharuan, dan tidak menghasilkan buah-buah kehidupan rohani. Yesus menunjukkan kepada kita di dalam perumpamaan-Nya yang pertama tentang hasil dari pelayanan penginjilan di ladang Allah. Injil adalah untuk semua orang tanpa kecuali. Penabur menaburkan benih dalam jumlah yang banyak, menaburkan benih yang baik ke berbagai penjuru; ke sisi jalan, ke tanah berbatu, ke tengah semak yang akan menghimpit benih. Allah memberikan kepada semua orang kesempatan yang sama mengenai Injil yang lengkap—inilah benih Ilahi. DOA: Bapa yang Kudus, kami memuliakan Engkau karena Engkau mengirimkan Injil-Mu, Injil keselamatan ke segala bangsa. Kami bersyukur atas Anak-Mu Yesus, Firman-Nya yang menyegarkan yang membawa dan memimpin kami ke dalam pertobatan, iman, kelahiran baru, dan kekudusan, serta menawarkan kepada kami pengharapan kemuliaan. Ampunilah kami atas kasih kami yang lemah, karena kami tidak menjelaskan upah dari dosa kepada orang-orang berdosa dalam bahasa mereka supaya mereka bisa bertobat dan percaya kepada-Mu sebagai Juruselamat dan Tuhan. Kasihanilah mereka, Bapa Surgawi, agar mereka bisa mendengar tentang Engkau, memahami kekayaan kasih-Mu, melihat Anak-Mu Yesus di dalam Injil, mengenali Dia secara sempurna, dan berubah ke dalam gambaran belas kasihan-Mu. PERTANYAAN:
|