Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":

Home -- Indonesian -- Lukas -- 124 (Kata-Kata Perpisahan Yesus kepada Para Murid-Nya)

This page in: -- Arabic -- English -- INDONESIAN -- Russian

Previous Lesson -- Next Lesson

LUKAS - Kristus, Juruselamat Dunia
Pelajaran-pelajaran dari Injil Kristus Menurut Lukas

BAGIAN 6 - Catatan Mengenai Penderitaan, Kematian dan Kebangkitan Kristus (Lukas 22 - 24)

5. Kata-Kata Perpisahan Yesus kepada Para Murid-Nya (Lukas 22:21-38)


LUKAS 22:31-34
31 Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum, 32 tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu." 33 Jawab Petrus: "Tuhan, aku bersedia masuk penjara dan mati bersama-sama dengan Engkau!" 34 Tetapi Yesus berkata: "Aku berkata kepadamu, Petrus, hari ini ayam tidak akan berkokok, sebelum engkau tiga kali menyangkal, bahwa engkau mengenal Aku.”

Setelah Kristus menjanjikan bahwa para murid akan mengambil bagian di dalam Kerajaan Allah, Petrus melihat didinya duduk tepat di sebelah kanan Yesus, dan memerintah bersama Dia sampai selamanya. Ia bersandar kepada pengalaman, kekuatan, keberanian dan kesaksiannya sendiri, tetapi ia tidak meilihat pergerakan dari dunia yang tidak kelihatan yang berusaha menjatuhkan para rasul.

Hikmat Ilahi mengijinkan Iblia untuk menghadap Allah dan memberikan dakwaan atas orang-orang kudus, dan mendapatkan ijin untuk menguji mereka. Ujian ini seperti menampi orang percaya beberapa kali dengan tampi untuk memisahkan antara gandum yang baik dengan lalang. Demikian juga, si jahat meminta ijin Allah untuk duduk di antara kedua belas murid dengan tujuan untuk menggoncang mereka tanpa belas kasihan, dan membuktikan bahwa mereka tidak layak menduduki jabatan kerasulan. Apakah anda melihat di sini peperangan antara Allah dan Iblis demi kita di balik layar perjalanan alam semesta? Si jahat berketetapan untuk membinasakan anda. Jadi yang manakah anda, gandum yang baik atau lalang?

Yesus menyebut nama Simon sampai dua kali menggunakan namanya yang lama, untuk memperingatkan dia, dan menunjukkan kepadanya tentang perilakunya yang lama yang pemarah. Kristus tidak hanya melihat tentang kejatuhan Petrus, tetapi juga Ia berdoa dan menjadi Pengantara antara Petrus degan Allah, meminta agar Bapa menguatkan iman Petrus. Ini menunjukkan bahwa tidak seorangpun yang bisa hidup dengan kekuatan-Nya sendiri, tetapi iman, kasih dan pengharapannya adalah karena hasil dari syafaat Kristus. Karena itu iman anda juga adalah kasih karunia. Itu bukan hasil usaha anda.

Yesus memandang lebih jauh ke masa depan. Ia melihat juga Petrus menyesal dan kemudian Roh Kudus akan dicurahkan ke atasnya. Ia juga melihat bahwa Petrus, setelah penyangkalannya, akan bangkit dengan penuh keberanian, bukan dengan kekuatannya sendiri, tetapi karena tuntunan dari Roh Kudus, dan kemudian ia menyatakan kebenaran Allah di dalam Injil dengan tanpa mengenal takut. Ini merupakan perubahan yang sangat radikal di dalam kehidupan Petrus, bahwa ia menyadari bahwa di dalam dirinya ia sama sekali tidak memiliki apa-apa, dan hanya seorang pengecut yang berdosa; tetapi anugerah Kristus saja yang menyucikan dan memampukan dia untuk memberikan kesaksian yang berhasil tentang penebusan Kristus. Jadi Petrus yang tadinya sangat percaya diri dan kemudian gagal, menjadi seseorang yang bisa menguatkan banyak orang. Ia menyatakan kuasa Allah dengan iman yang hidup yang didirikan di atas pertobatan yang sejati. Ia megaku di hadapan konsili rasuli yang pertama, “Kami percaya bahwa kita bisa diselamatkan melalui anugerah Tuhan Yesus Kristus saja dan bukan melalui kekuatan kita yang sia-sia.”

Pada saat mereka berada di ruang atas itu, sama sekali tidak terbayangkan oleh Petrus bahwa ia akan jatuh atau harus bertobat, dan di ruang atas itu ia mengatakan dengan berani bahwa ia akan siap untuk mati bagi Kristus di dalam pergumulannya. Yesus memandang Petrus dengan sdih, dan mengatakan kepada rasul yang pernah bersaksi bahwa Yesus adalah Kristus, Anak Allah yang Hidup bahwa ia akan jatuh, menyangkali Yesus sampai tiga kali, dan menyangkal bahwa dia pernah mengenal sang Juruselamat dunia itu. Ayam jantan yang berkokok akan menjadi tanda bahwa Kristus Kristus adalah Yang Mahakasih dan Mahatahu, yang sudah memperingatkan Petrus dan mengingatkannya untuk berjaga-jaga.

LUKAS 22:35-38
35 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Ketika Aku mengutus kamu dengan tiada membawa pundi-pundi, bekal dan kasut, adakah kamu kekurangan apa-apa?" 36 Jawab mereka: "Suatu pun tidak." Kata-Nya kepada mereka: "Tetapi sekarang ini, siapa yang mempunyai pundi-pundi, hendaklah ia membawanya, demikian juga yang mempunyai bekal; dan siapa yang tidak mempunyainya hendaklah ia menjual jubahnya dan membeli pedang. 37 Sebab Aku berkata kepada kamu, bahwa nas Kitab Suci ini harus digenapi pada-Ku: Ia akan terhitung di antara pemberontak-pemberontak. Sebab apa yang tertulis tentang Aku sedang digenapi." 38 Kata mereka: "Tuhan, ini dua pedang." Jawab-Nya: "Sudah cukup.”

Ketika Yesus melakukan mujizat, menyembuhkan orang sakit, dan mengusir roh-roh jahat di Galilea, para rasul-Nya sangat diterima dengan baik dan sangat dihargai. Mereka disambut dengan senang dan ditemui dengan penuh keramahan, sehingga mereka tidak pernah kekurangan apapun. Namun, di Yerusalem Yesus tidak memiliki banyak sahabat, karena mereka yang berpihak kepada Yesus tidak berani meyatakannya secara terbuka, karena saat itu Yesus sedang dilawan dan dianiaya oleh mahkamah agama Yahudi, dan nama-Nya disebut-sebut dalam kelompok orang-orang yang dicari. Yesus sangat peduli terhadap keadaan para murid setelah kematian-Nya. Ia mengajarkan mereka untuk berhemat, dan mulai menghitung persediaan mereka. Ia bahkan menyarankan agar mereka membeli pedang agar musuh mereka tidak dengan mudah menyerang mereka. Kristus tidak menyuruh mereka untuk menyerang dengan pedang, tetapi untuk mengasihi musuh-musuh mereka, dan lebih memilih mati daripada menumpahkan darah. Para murid tidak memahami bahwa panggilan untuk membeli pedang adalah terutama sekali untuk peperangan rohani agar mereka siap di dalam hati mereka untuk menghadapi peperangan itu, dan meminta agar Tuhan memberikan pedang roh kepada mereka, sehingga mereka bisa bertahan melawan serangan si jahat.

Yesus tahu bahwa saat yang paling pahit bagi-Nya sedang datang. Yang Mahakudus harus mati bagaikan seorang penjahat, dan akan disebut sebagai penghujat dan pemberontak. Tetapi Kristus tahu bahwa Ia harus mati dengan cara yang terhina oleh manusia, agar Ia bisa menebus mereka ketika mereka masih seteru. Ia melihat gelombang kejahatan bangkit melawan Dia dan siap menelan-Nya. Namun, Ia tidak melarikan diri, dan justru memperhatikan para murid-Nya sampai akhir.

DOA: Oh Tuhan, Engkau lebih besar daripada semua nabi yang lain. Engkau adalah Allah sejati. Engkau tahu masa depan, kegagalan dan kelemahan kami. Jadilah syafaat dan pengantara bagi kami agar iman kami tidak menjadi lemah. Ampunilah sikap kami yang merasa puas diri, sombong, dan mementingkan diri sendiri, agar kami bisa menjadi setia kepada-Mu di dalam kasih.

PERTANYAAN 132: Apakah tujuan dari teguran Yesus kepada Petrus?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on May 10, 2017, at 10:18 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)