Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":

Home -- Indonesian -- Lukas -- 117 (Khotbah di Bukit Zaitun Tentang Kebinasaan yang Akan Datang)

This page in: -- Arabic -- English -- INDONESIAN -- Russian

Previous Lesson -- Next Lesson

LUKAS - Kristus, Juruselamat Dunia
Pelajaran-pelajaran dari Injil Kristus Menurut Lukas

BAGIAN 5 - Kedatangan Kristus dengan Penuh Kemenangan ke Yerusalem (Lukas 19:28-21:38)

10. Khotbah di Bukit Zaitun Tentang Kebinasaan yang Akan Datang (Lukas 21:5-38)


LUKAS 21:5-11
5 Ketika beberapa orang berbicara tentang Bait Allah dan mengagumi bangunan itu yang dihiasi dengan batu yang indah-indah dan dengan berbagai-bagai barang persembahan, berkatalah Yesus: 6 "Apa yang kamu lihat di situ -- akan datang harinya di mana tidak ada satu batu pun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan." 7 Dan murid-murid bertanya kepada Yesus, katanya: "Guru, bilamanakah itu akan terjadi? Dan apakah tandanya, kalau itu akan terjadi?" 8 Jawab-Nya: "Waspadalah, supaya kamu jangan disesatkan. Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Dia, dan: Saatnya sudah dekat. Janganlah kamu mengikuti mereka. 9 Dan apabila kamu mendengar tentang peperangan dan pemberontakan, janganlah kamu terkejut. Sebab semuanya itu harus terjadi dahulu, tetapi itu tidak berarti kesudahannya akan datang segera." 10 Ia berkata kepada mereka: "Bangsa akan bangkit melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan, 11 dan akan terjadi gempa bumi yang dahsyat dan di berbagai tempat akan ada penyakit sampar dan kelaparan, dan akan terjadi juga hal-hal yang mengejutkan dan tanda-tanda yang dahsyat dari langit.”

Yesus meninggalkan Bait Allah, yang dianggap oleh orang-orang Yahudi sebagai pusat dunua, dan sebagai tempat kediaman Allah. Bait suci pertama kali diririkan pada tahun 968 sM selama tujuh tahun pada masa pemerintahan Salomo. Ia memilih pincak bukit dimana Yerusalem berada sebagai tempat didirikannya Bait Suci, dan Bait Suci itu berada di tempat tinggi bagaikan mahkota di atas kota Yerusalem.

Pada tahun 587 SM, pasukan Nebukadnezar membakar Bait Suci yang pertama. Kemudian, ketika bangsa Israel kembali dari pembuangan di Babel, mereka membangun kembali Bait Suci yang lebih sederhana pada tahun 520-516 sM, dengan dipimpin oleh Zerubabel dan Yosua. Kemudian terjadi peperangan sengit di sekitar pusat budaya Yahudi ini, dan pasukan musuh menjarah Bait Suci serta merampas alat-alat ibadah, perkakas-perkakas, dan barang-barang berharga di sana. Raja Herodes kemudian memperbesar ukurannya menjadi dua kali lipat pada paruh kedua abad pertama sebelum Masehi dan membangun kembali Bait Suci dengan model yang baru. Kaisar Agustus dari Roma memberikan perkakas untuk dipakai di dalam Bait Suci itu.

Bait Suci yang ketiga inilah yang dilihat dengan sangat jelas oleh Yesus dan para murid-Nya ketika mereka duduk di Bukit Zaitun dan memandang ke arah Kota Suci itu, dimana Bait Suci menjadi salah satu pusatnya. Yesus mengatakan kepada para murid-Nya, “Sekarang kamu melihat bangunan yang indah dihiasi dengan emas. Kamu bisa membayangkan tentang kekudusan tempat itu yang memancar ke seluruh penjuru dunia. Tetapi Aku melihat di pelatarannya ada hamparan kekejian hati manusia yang jahat dan mati di dalam dosa-dosa mereka. Mereka bagaikan mayat yang masih berjalan. Penghakiman Allah akan segera menimpa mereka, dan Bait Suci itu pasti juga akan dihancurkan, karena Allah tidak bediam di dalam satu bangunan yang dibuat oleh tangan manusia, tetapi berpusat di dalam hati mereka yang mengasihi Kristus.

Bagi para murid nubuatan ini menunjuk kepada berakhirnya suatu masa dimana korban dihapuskan dan tidak ada pendamaian dengan Allah memakai cara Perjanjian Lama. Mereka memiliki pengharapan yang besar bahwa Yesus akan tetap menjadi Raja Ilahi mereka sampai selamanya, dan meneguhkan kerajaan Allah di Yerusalem, sehingga semua bangsa di dunia akan datang ke sana. Tetapi Yesus justru menubuatkan tentang kehancuran total dari gedung yang sangatt megah itu, karena dengan lenyapnya bangunan yang lama itu maka akan terbuka jalan untuk dibangunnya suatu bangunan rohani yang baru. Bangunan yang baru ni terbentuk dari orang-orang kudus di segala masa dan tempat, dan bangunan ini tidak akan pernah bisa dihancurkan, karena didirikan di atas Kristus dan menjadi tempat kediaman Allah yang hidup.

Ketika para murid mendengar perkataan yang menakutkan itu hati mereka menjadi gentar, dan mereka bertanya kepada Kristus tentang kapan dan bagaimana hal itu akan terjadi. Mereka ingin menyiapkan dan mengamankan diri mereka, agar mereka bisa selamat dan tidak dibinasakan dengan pedang dari Allah yang akan menelan bangsa itu. Namun, Kristus tidak mengkhawatirkan kematian mereka, tetapi khawatir mengenai kemungkinan bahwa mereka akan dicobai dan jatuh ke dalam tipu daya dosa. Ia tidak langsung menjawab tentang bagaimana dan kapan hal itu akan terjadi, tetapi Ia memperingatkan para murid-Nya tentang cobaan untuk mengikuti roh-roh pendusta dan teladan yang buruk, yang akan membawa mereka menjauh dari hukuman Allah. Yesus memberikan kesaksian bahwa Ia akan mati, dan bahwa kemudian, sebelum Ia datang kembali, banyak pendusta akan muncul dan memberikan kebohongan serta harapan palsu kepada dunia bahwa mereka bisa memberikan keselamatan dan penebusan kepada dunia ini. Kristus terlebih lagi memberikan peringatan Ilahi yang tegas kepada kita, agar kita berhati-hati terhadap tarikan dari filsafat, mimpi, pemikiran, agama atau kelompok apapun. Jangan silau oleh kehebatan kuasa mereka, bahkan kalaupun ada orang yang bangkit dari kematian dan mengatakan, :Akulah Kristus yang sudah disalibkan” dan menampakkan diri di hadapan jemaat dengan diselimuti cahaya terang memancar dari kayu salib-Nya. Jangan percaya kepada para nabi palsu, karena hari ini Tuhan Yesus Kristus tidak lagi berada di kayu salib, Dia duduk di sebelah kanan tahta Allah di dalam kemuliaan. Ini kebenaran yang pasti. Kristus yang sejati akan datang kembali di dalam kemuliaan yang besar, dengan nyata dan jelas ke dalam hati kita, dan kita tidak akan meragukan atau salah mengenali Dia.

Tetapi sebelum Dia, Iblis akan datang, dan membuka gerbang neraka, dan semua roh kesombongan akan merajalela, menciptakan kebencian, pembunuhan, iri hati, dan pemberontakan sehingga bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan semua orang akan menuduh sesamanya serta menyerang untuk membinasakan sesamanya. Dalam pernyataan yang singkat ini Yesus menjelaskan keadaan dari sejarah dunia kita dengan tepat. Demikianlah badai dari neraka akan melanda dan menyeret manusia ke dalam kebnasaan, dan mesin dari neraka akan menghisap jutaan mnusia ke dalam lubang Iblis. Peperangan dunia yang mematikan tidak akan bisa dielakkan, karena seluruh dunia ada di bawah pengaruh dari si jahat.

Gempa bumi menjadi lambang dari ketidakpastian dan keguncangan dunia kita yang sedang mendekati masa kedatangan Anak Allah yang kedua kali. Hari ini kita bisa melihat bagaimana Iblis mendatangkan semakin banyak kemiskinan dan kesakitan ke dunia ini sehingga manusia melupakan Allah atau mengutuki Penciptanya. Si jahat akan menelan begitu banyak orang yang tak tahu berterima kasih dengan melemahkan mereka, dan si jahat akan memunculkan ketakutan yang sangat mendalam dan penghujatan kepada Allah. Lebih lagi, seteru dari Yang Mahakudus itu akan menunjukkan banyak mujizat dan tanda-tanda yang ajaib, yang seolah-olah datangnya dari surga. Ia akan mengubah dirinya menjadi malaikat terang di hadapan semua orang yang kagum akan dia, dan akan mendorong orang-orang yang percaya kepadanya untuk memunculkan penemuan yang hasulnya akan sangat mengerikan. Ia akan menyiapkan makhluk yang nampak bagaikan manusia super yang kemudian akan memimpin pemberontakan semua makhluk untk melawan Allah yang hidup.

Semua ketakutan, kegentaran dan juga kekaguman itu akan terhadi sebelum kedatangan Kristus yang kedua kali, karena manusia akan meninggalkan Allah dan tidak puas dengan Injil yang Kudus, sehingga Allah menyerahkan orang-orang yang tidak beriman itu kepada hawa nafsu hati mereka sendiri, dan membiarkan mereka membinasakan diri mereka sendiri. Sejarah ketidaksetiaan manusia itu bagaikan sebuah film tentang murka Allah, dimana kita melihat Iblis menghasut manusia dan mendorong mereka melakukan penghancuran, dan kemudian dia sendiri tertawa dan mengejek manusia.

DOA: Tuhan Yesus, Engkaulah Raja kami. Peliharalah kami dari sikap silau terhadap bangunan yang megah maupun terhadap orang-orang yang memiliki kemampuan luar biasa atau keajaiban yang menyesatkan. Engkau sajalah yang layak untuk disembah dan diikuti. Kami menantikan Engkau, dan mengasihi-Mu. Engkau mengampuni kesalahan kami. Kuduskanlah kami untuk menyambut kedatangan-Mu yang kedua kali, dan peliharalah kami sampai selamanya dari murka yang membinasakan.

PERTANYAAN 125: Apakah inti dari pengajaran Yesus tentang kehancuran dunia ini?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on May 10, 2017, at 09:16 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)