Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":

Home -- Indonesian -- Lukas -- 109 (Kristus Mendekati Ibukota dan Sambutan yang Penuh Sukacita)

This page in: -- Arabic -- English -- INDONESIAN -- Russian

Previous Lesson -- Next Lesson

LUKAS - Kristus, Juruselamat Dunia
Pelajaran-pelajaran dari Injil Kristus Menurut Lukas

BAGIAN 5 - Kedatangan Kristus dengan Penuh Kemenangan ke Yerusalem (Lukas 19:28-21:38)

1. Kristus Mendekati Ibukota dan Sambutan yang Penuh Sukacita (Lukas 19:28-44)


LUKAS 19:41-44
41 Dan ketika Yesus telah dekat dan melihat kota itu, Ia menangisinya, 42 kata-Nya: "Wahai, betapa baiknya jika pada hari ini juga engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu! Tetapi sekarang hal itu tersembunyi bagi matamu. 43 Sebab akan datang harinya, bahwa musuhmu akan mengelilingi engkau dengan kubu, lalu mengepung engkau dan menghimpit engkau dari segala jurusan, 44 dan mereka akan membinasakan engkau beserta dengan pendudukmu dan pada tembokmu mereka tidak akan membiarkan satu batu pun tinggal terletak di atas batu yang lain, karena engkau tidak mengetahui saat, bilamana Allah melawat engkau.”

Yesus tidak menjadi silau karena banyaknya orang yang berseru dengan keras serta pujian pengagungan terhadap-Nya, tetapi Ia melihat dalam penglihatan kenabian tentang akhir dan kehancuran dari kota yang ada di hadapan-Nya. Hati-Nya sangat remuk, dan Yesus menangis dengan hati yang hancur. Ya, Yesus menangis, karena Ia tahu bahwa hati yang keras bangkit melawan Dia, sementara Ia membawa di dalam diri-Nya kepenuhan kasih Allah, yang siang dan malam bekerja untuk membwa kembali orang-orang terhilang yang mau bertobat, tetapi apa yang dilakukan-Nya hampir sia-sia karena telinga manusia tuli terhadap panggilan Ilahi, dan mata mereka dibutakan sehingga tidak bisa mengenal Dia yang sudah menang atas maut dan Iblis. Bahkan sampai hari ini, banyak di antara anak-anak Abraham yang matanya masih tertutup selubung. Meskipun Yerusalem memiliki arti “Kota Damai,” tetapi damai dari Yang Mahatinggi tidak ada di dalamnya. Hari ini, Yesus masih menangis melihat kota ini, yang sudah dipilih Allah untuk menjadi pusat bagi kedamaian dunia.

Tuhan melihat sebelumnya bagaimana orang-orang Yahudi akan menolak-Nya dan menyerahkan-Nya ke tangan bangsa asing untuk membunuh-Nya. Anak Allah membiarkan bangsa-Nya menganiaya Dia, dan mengampuni segala pelanggaran dari orang-orang yang melawan-Nya. Namun Ia tahu bahwa kalau mereka tidak menerima kuasa dari Roh Kudus, merekalah yang justru akan jatuh ke dalam hukuman. Tuhan menangis ketika semua orang di sekitar-Nya sedang bersukaria, dan Ia menubuatkan kebinasan mereka.

Kasih yang Ilahi itu melihat dengan pengenalan-Nya bahwa bangsa Romawi akan menggali parit yang dalam, lalu membangun benteng mengelilingi kota itu dengan tanah dan batu dengan tujuan untuk mengepungnya, menghancurkan tembok kota yang tinggi itu, dan menaklukan kota itu sebagian demi sebagian, membiarkan terjadinya penjarahan dan segala kekejian yang biasa dilakukan oleh penakluk yang kejam. Mereka bahkan merampas bayi-bayi dan membunuh mereka dengan menghantamkan ke tembok kota, meremukkan kepala bayi-bayi itu, dan membakar Bait Suci setelah merampas semua emas dan perak di dalamnya, pada tahun 70 M. Dan setelah pemberontakan yang gagal pada tahun 132 Mengampuni segala dosa dunia, bangsa Romawi meruntuhkan tembok kota itu, dan Yerusalem yang sombong itu berubah menjadi puing-puing saja.

Yesus melihat secara detail tentang apa yang akan terjadi kepada para seteru-Nya. Ia menangis karena belas kasihan dan kasih yang mendalam kepada mereka, tidak bersukacita atas kemalangan mereka, dan tidak mengatakan, “Bagus sekali bahwa kota ini dihancurkan dengan begitu kejam. Biarlah Allah melenyapkan orang-orang yang sudah menolak Aku.” Tetapi sang Raja yang penuh kasih itu menangis karena ketidakpercayaan, kekeras-kepalaan dan kebutaan bangsa-Nya. Apakah Yesus juga menangis melihat anda dan sikap keras kepala anda? Apakah Dia juga menubuatkan tentang hukuman bagi bangsa anda? Apakah anda ikut bersama-Nya menangis dengan penuh belas kasihan atas keberdosaan manusia, atau anda memiliki kebencian kepada orang-orang berdosa?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on May 09, 2017, at 02:13 PM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)