Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":

Home -- Indonesian -- Lukas -- 106. (Yesus Mengunjungi Rumah Zakheus)

This page in: -- Arabic -- English -- INDONESIAN -- Russian

Previous Lesson -- Next Lesson

LUKAS - Kristus, Juruselamat Dunia
Pelajaran-pelajaran dari Injil Kristus Menurut Lukas

BAGIAN 4 - Pelayanan Yesus dalam Perjalanan ke Yerusalem (Lukas 9:51 - 19:27)

33. Yesus Mengunjungi Rumah Zakheus (Lukas 19:1-10)


LUKAS 19:1-10
1 Yesus masuk ke kota Yerikho dan berjalan terus melintasi kota itu. 2 Di situ ada seorang bernama Zakheus, kepala pemungut cukai, dan ia seorang yang kaya. 3 Ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek. 4 Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ. 5 Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: "Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu." 6 Lalu Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita. 7 Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya: "Ia menumpang di rumah orang berdosa." 8 Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat." 9 Kata Yesus kepadanya: "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang ini pun anak Abraham. 10 Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.”

Ketika Yesus masuk ke kota Yerikho, “kota pohon-pohon palem,” orang banyak bersorak-sorai. Tetapi Yesus sudah berkehendak untuk melakukan operasi yang akan membukakan mata rohani mereka, agar mereka bisa melihat siapakah Anak Daud itu. Ia bukan hanya Tabib yang penuh kasih; tetapi Ia juga Juruselamat orang-orang berdosa, yang memiliki belas kasihan kepada orang-orang berdosa, dan mencari mereka yang dianggap tidak layak dan yang ditolak oleh masyarakat.

Di persimpangan Lembah Yordan itu, di kota Yerikho, hiduplah seorang pemungut cukai yang bernama “Zakheus.” Orang ini adalah seorang yang curang, seperti teman-teman sekerjanya yang lain, yang menindas bangsanya untuk bisa mendapatkan cukai dari mereka atas perintah dari pemerintahan penjajah Romawi. Para pemungut cukai itu mengambil lebih banyak dari yang dituntut oleh pemerintah, dan kemudian mengambil sendiri kelebihan itu. Namun hati nurani Zakheus membangunkan dirinya dan menggelitik perasaannya. Karena menyadari bahwa tipu dayanya mendukakan Allah, ia ingin bertemu dengan Yesus dan meminta pertolongan-Nya agar bisa mendapatkan ketenangan perasaan. Zakheus tidak bisa melihat Yesus karena ia adalah seorang yang pendek karena orang banyak mengelilingi Yesus dan mereka sama sekali tidak peduli kepada pemungut cukai yang curang itu. Karena itu Zakheus berlari mendahului rombongan Yesus, dan memanjat sebuah pohon ara untuk bisa melihat Yesus dengan jelas, karena ia yakin bahwa rombongan Yesus akan melewati jalan itu. Yang sangat indah adalah bahwa Yesus sudah tahu apa yang ada di dalam hati Zakheus, namanya dan juga kehidupannya. Yesus langsung menatap mata Zakheus yang bersembunyi di tengah-tengah rimbunnya dedunan, dan memanggil namanya. Zakheus dikenal oleh semua orang sebagai seorang penjahat, antek penjajah dan pencuri. Yesus mengatakan sebuah perkataan yang hanya dituliskan di dalam bagian ini di seluruh Kitab Suci, “Turunlah dari persembunyianmu, karena hari ini Aku, Anak Allah dan Anak Daud, harus berkunjung ke rumahmu dan makan di rumahmu.” Kata “harus” di sini menunjukkan bahwa Yesus sudah memutuskan untuk menyatakan kepada orang banyak bahwa Ia tidak hanya mengasihi orang-orang yang baik dan saleh, tetapi Ia mencari dan menyelamatkan mereka yang sedang terhilang dan tersesat.

Saat itu juga, orang-orang yang menganggap diri benar menjadi sangat marah dan membenci Kristus, karena Ia tidak mengunjungi orang yang terhormat di kota mereka, tetapi justru berhenti di rumah seorang penjahat, pengkhianat, pencuri dan pemungut cukai yang bekerja untuk bangsa yang menjajah bangsa Yahudi. Beberapa di antara mereka mulai bertanya-tanya, “Apakah Yesus mencari uang? Tidakkah Ia tahu bahwa Zakheus adalah seorang pemungut cukai yang berdosa?” Keadaan mulai berbalik di saat itu. Mereka menyangkal keberadaan Yesus sebagai Anak Daud dan juga kenabian-Nya, dan perbincangan itu masih terus berlangsung sampai tengah malam dan juga sepanjang minggu itu.

Karena itu Yesus menganggap perlu untuk melepaskan orang banyak itu dari antusiasmi yang dangkal, dan kemudian membawa mereka kepada pemahaman tentang alasan kedatangan-Nya. Ia mau bertemu dengan Zakheus yang memang lapar akan damai sejahtera dengan Allah dan dengan sesamanya. Ia tahu bahwa Zakheus sendiri tidak akan mamu melakukannya sampai saat ia bertemu dengan Yesus. Karena itu Kristus harus masuk ke dalam rumah orang yang dihina dan dtolak itu.

Zakheus langsung turun dari pohon itu, dan dengan sukacita membuka rumahnya. Ia langsung memahami maksud Yesus, merasakan kasih-Nya yang dicurahkan ke atasnya, seorang yang berdosa dan terhilang, dan langsung bersyukur dengan segenap hatinya, karena Yesus memilihnya dari antara orang banyak yang dianggap saleh, dan meninggalkan mereka untuk terlebih dahulu mendatanginya. Dengan pemahaman dan sukacita itu, iman yang kuat bertumbuh di dalam hatinya bahwa Kristus sudah membenarkannya dan berkenan kepadanya. Iman ini menjadi matang di dalam dirinya dan membuahkan karya kasih yang sejati. Zakheus tahu bahwa ia tidak bisa menyembunyikan dusta atau pencurian di hadapan Kristus. Karena itu ia membuka hati sepenuhnya kepada Yesus, menyerahkan semua harta yang didapatkannya secara tidak benar, dan memutuskan untuk menyerahkan setengah dari harta miliknya untuk orang-orang miskin di kota itu, sebagai pemberian, dan yang setengahnya dikembalikan kepada mereka yang sudah dicuranginya dengan penggelapan yang dilakukannya. Ia juga siap untuk membayar lebih banyak dari yang diperintahkan di dalam hukum Taurat Tuhan (Imamat 5:16; Keluaran 22:1; 22:3-9). Apakah ada di antara milik anda, perabotan, atau apapun di dalam rumah anda yang anda dapatkan dengan tidak jujur? Keluarkan semuanya dari rumah anda segera, di dalam nama Kristus; kembalikan semuanya kepada pemiliknya; dan atur kehidupan anda, karena semua harta yang diperoleh dengan jujur akan menjadi kutuk bagi anda.

Kemudian Yesus mengatakan bahwa keberanian iman yang demikian tidak akan menjadikan Zakheus miskin, tetapi akan sungguh-sungguh menjadi kaya. Ia dibebaskan dari mammon yang tidak benar, dan hatinya dipenuhi dengan kasih Allah. Roh Tuhan berdiam di dalam kehidupan orang-orang percaya, yang membua lebar pintunya kepada Yesus dan para rasul-Nya, seturut dengan kehendak Roh Kudus. Iman yang demikian tidak hanya menyelamatkan pribadi-pribadi saja, tetapi juga seluruh keluarga dan seisi rumah. Iman akan menular ke seluruh isi keluarga, ibu, anak-anak, hamba-hamba, kerabat; karena Roh Allah adalah kuasa yang memurnikan dan menyucikan di dalam dunia ini.

Hasil dari iman yang muncul di dalam diri Zakheus adalah kesaksian Yesus terhadap orang banyak yang mencemooh-Nya, karena Ia sudah membuktikan bahwa Allah sanggup mengubah hati, dan membuat orang-orang berdosa menjadi orang benar, sehingga mereka juga bisa membayar kewajiban mereka serta membagikan kekayaan mereka kepada orang-orang miskin. Sekali lagi, seluruh kota berbicara mengenai Yesus, karena Ia sudah menunjukkan kepada mereka tentang bagaimana Ia sudah membuat seorang jahat menjadi seorang anak Abraham, bapa orang beriman. Yesus menunjukkan kepada orang banyak itu, melalui apa yang dilakukan-Nya kepada Zakheus, bahwa Anak Manusia sudah datang untuk mencari dan menyelamatkan mereka yang terhilang. Pertobatan Zakheus adalah penafsiran yang terbesar dan penjelasan yang paling nyata tentang apa yang dikatakan oleh Yesus itu.

DOA: Terima kasih Tuhan Yesus, karena Engkau sudah mengenal, menemukan, dam mengunjungi Zakheus, meski orang banyak mencemooh. Hal ini menguatkan kami dan menghiburkan kami bahwa Engkau juga akan mengunjungi kami, dan tidak akan melewati kami. Kami, sebagaimana Zakheus, membuka hati dan rumah kami untuk-Mu. Hamba siap mengembalikan semua yang hamba curi, dan mengakui ketidakadilan yang hamba lakukan, serta memohon pengampunan-Mu.

PERTANYAAN 115: Mengapa dan bagaimana keselamatan datang ke dalam rumah Zakheus?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on May 09, 2017, at 02:03 PM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)