Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":

Home -- Indonesian -- Lukas -- 082 (Panggilan Yesus kepada Pertobatan)

This page in: -- Arabic -- English -- INDONESIAN -- Russian

Previous Lesson -- Next Lesson

LUKAS - Kristus, Juruselamat Dunia
Pelajaran-pelajaran dari Injil Kristus Menurut Lukas

BAGIAN 4 - Pelayanan Yesus dalam Perjalanan ke Yerusalem (Lukas 9:51 - 19:27)

15. Panggilan Yesus kepada Pertobatan (Lukas 13:1-9)


LUKAS 13:6-9
6 Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini: "Seorang mempunyai pohon ara yang tumbuh di kebun anggurnya, dan ia datang untuk mencari buah pada pohon itu, tetapi ia tidak menemukannya. 7 Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma! 8 Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya, 9 mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!"

Allah memiliki kebun anggur di dunia ini, dan di dalamnya ada tanaman yang sangat berharga. Masing-masing orang seharusnya menghasilkan buah yang layak dari roh surgawi, juga bahwa semua pohon di kebun anggur itu harus menghasilkan buah setiap waktu. Tetapi Allah tidak menemukan apapun di antara manusia selain peperangan, kesombongan, perjinahan, kebencian, dan skandal, dan karena itu Ia memutuskan untuk membinasakan semua kejahatan itu. Keadaan masyarakat kita sekarang tidak lebih baik dibandingkan dengan keadaan maysrakat Yahudi pada masa Yesus. Pada masa hidup-Nya Yesus tidak menemukan buah-buah kudus bagi Allah di antara bangsa-Nya, dan Ia tahu bahwa Allah menentukan untuk membinasakan bangsa-Nya.

Yesus menjelaskan diri-Nya di dalam perumpamaan ini sebagai pengurus kebun anggur yang meminta agar Allah menunda satu tahun lagi sebelum Ia menebang dan melenyapkan bangsa itu, meskipun pohon itu memakai tanah dengan sia-sia. Mungkin bangsa lain akan menggantikan tempatnya dan menghasilkan buah-buah yang lebih baik. Mereka layak ditebang, tetapi Kristus meminta satu tahun lagi kesempatan untuk mereka, dan mengatakan, “Aku akan melakukan segalanya untuk memperbaiki mereka, merawat hati mereka dengan firman penghakiman yang bagaikan cangkul yang menggali tanah di sekitarnya, dan menumbuhkan mereka dengan berkat kuasa-Ku sehingga mereka bisa bertobat, sungguh-sungguh percaya, dan mengasihi. Kalau orang-orang ini tidak juga bertumbuh tahun depan dan di saat kedatangan Tuhan mereka, tebanglah dan potong pohonnya. Dan memang, Allah menindak bangsa Yahudi sebagai sebuah bangsa, mencabut mereka dari akar mereka, dan membakar mereka selama ratusan tahun di dalam perapian murka-Nya.

Kita jangan sampai menganggap enteng murka Allah, karena berita setiap hari melaporkan tentang kesombongan, kebencian, kecemaran dan tipu daya. Seluruh dunia sudah menjadi seperti permainan catur untuk perjinahan: Roh Allah hanya berdiam di dalam kehidupan sedikit orang saja. Menurut anda, berapa lama lagi Allah akan bersabar terhadap kita? Kita semua layak dibinasakan, tetapi syafaat yang dinaikkan Kristus bagi jemaat-Nya, dan kuasa Roh Kudus yang bekerja di antara orang-orang percaya mencegah turunnya murka Allah. Kristus sudah memelihara manusia selama dua ribu tahun dengan firman kekudusan-Nya, dan menyuburkan hati manusia dengan kuasa Roh Kudus-Nya. Apakah Allah merasa puas dengan panenan yang buruk dari orang-orang percaya yang lemah hati? Atau apakah Tuhan sedang berdiri dengan kapak teracung siap untuk diayunkan menebang kita, dan membinasakan manusia? Manusia sudah tidak taat kepada-Nya dengan mengikuti para pemimpin yang sombong yang juga akan dibinasakan.

Kita semua hidup karena syafaat dan kesetiaan Kristus. Kita berharap dengan sepenuh hati bahwa perkataan terakhir-Nya bukanlah bahwa Ia akan menebang kita, tetapi bahwa kita menghasilkan buah-buah yang memuaskan bagi-Nya. Jangan membayangkan bahwa keadaan akan menjadi semakin baik, tetapi bertobatlah dan minta juga agar bangsa anda bertobat secara rohani, bukan hanya sekedar perasaan sentimentil saja, atau pertobatan dengan air mata palsu, tetapi biarkan Tuhan memperbaharui hati mereka, mengubahkan pikiran mereka, dan meneguhkan karya kasih-Nya dengan cara memenuhi hati mereka dengan Injil-Nya.

DOA: Oh Tuhan yang menjadi syafaat bagi kami, kami berterima kasih bahwa Engkau mengasihi manusia, dan menjadi syafaat bagi kami di hadapan Bapa. Ampunilah sikap kami yang mementingkan diri sendiri dan juga ketamakan kami, kuduskanlah kami untuk melayani di dalam kekudusan, dan tunjukkan kesabaran-Mu kepada kami dan kepada semua manusia. Tolonglah kami untuk menaikkan doa untuk sahabat-sahabat dan sesama kami, dan memberitakan Injil kepada mereka sehingga mereka bisa menghasilkan buah-buah yang kudus.

PERTANYAAN 91: Apa yang kita pelajari dari pembelaan penjaga kebun anggur itu?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on May 01, 2017, at 05:28 PM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)