Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- English -- Mark - 064 (Jesus’ Entry into Jerusalem)
This page in: -- Arabic -- English -- INDONESIAN -- Tamil -- Turkish

Previous Lesson -- Next Lesson

MARKUS - Siapakah Kristus?
Belajar dari Injil Kristus Menurut Matiusus
BAGIAN 6 - YESUS MASUK KE YERUSALEM DAN KARYA TERAKHIR-NYA (Markus 10:46 - 12:44)

2. Yesus Masuk ke Yerusalem (Markus 11:1-10)


MARKUS 11:1-10
1 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya telah dekat Yerusalem, dekat Betfage dan Betania yang terletak di Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya 2 dengan pesan: "Pergilah ke kampung yang di depanmu itu. Pada waktu kamu masuk di situ, kamu akan segera menemukan seekor keledai muda tertambat, yang belum pernah ditunggangi orang. Lepaskan keledai itu dan bawalah ke mari. 3 Dan jika ada orang mengatakan kepadamu: Mengapa kamu lakukan itu, jawablah: Tuhan memerlukannya. Ia akan segera mengembalikannya ke sini." 4 Mereka pun pergi, dan menemukan seekor keledai muda tertambat di depan pintu di luar, di pinggir jalan, lalu melepaskannya. 5 Dan beberapa orang yang ada di situ berkata kepada mereka: "Apa maksudnya kamu melepaskan keledai itu?" 6 Lalu mereka menjawab seperti yang sudah dikatakan Yesus. Maka orang-orang itu membiarkan mereka. 7 Lalu mereka membawa keledai itu kepada Yesus, dan mengalasinya dengan pakaian mereka, kemudian Yesus naik ke atasnya. 8 Banyak orang yang menghamparkan pakaiannya di jalan, ada pula yang menyebarkan ranting-ranting hijau yang mereka ambil dari ladang. 9 Orang-orang yang berjalan di depan dan mereka yang mengikuti dari belakang berseru: "Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, 10 diberkatilah Kerajaan yang datang, Kerajaan bapak kita Daud, hosana di tempat yang maha tinggi!"

Kristus membuka mata Bartimeus, sehingga ia bisa memahami makna masuknya Kristus ke Yerusalem, karena meski ada banyak mata-mata dari para imam kepala, ia mengenal Yesus dari Nazaret sebagai Mesias yang dijanjikan, Anak Daud, dan Raja yang sejati.

Yesus tidak menolak gelar kebesaran ketika orang banyak datang mengelu-elukan-Nya, dan bahkan Ia menyembuhkan orang yang memberikan kesaksian akan kuasa-Nya, sebagai bukti bahwa Ia memang Mesias yang dijanjikan. Dengan itu, Ia menggerakkan gelombang pengharapan yang besar di dalam hati para murid-Nya dan di dalam hati bangsa itu. Mereka semua ingin mengambil bagian di dalam kemenangan Allah, dan karena itu mereka mau melalui jalanan yang panas dan mendaki di padang gurun bersama dengan Yesus ke puncak bukit dimana kota Yerusalem berada.

Sebelum Ia melewati Bukit Zaitun, Yesus menggenapi nubuat Zakharia, untuk menyatakan bahwa Ia tidak datang sebagai seorang Raja yang sombong dengan naik seekor kuda perang, atau menaiki unta yang gagah diiringi pasukan yang menggentarkan hati, dengan tujuan untuk menaklukkan kota, tetapi Ia justru menunggang seekor keledai muda. Dan lebih dari itu, Tuhan yang mahakuasa itu dalam kerendahan hati-Nya menjadi miskin dan sederhana, Ia bahkan tidak memiliki keledai sendiri; karena itu Ia harus meminjam dari seorang sahabat. Anak Allah bahkan tidak memiliki pelana untuk keledai itu, dan karena itu Ia memakai jubah sahabat-Nya, yang meminjamkan keledai itu, sehingga Ia bisa duduk di atas keledai dengan nyaman. Demikianlah, Ia masuk dengan penuh kerendahan hati ke dalam kota damai sejahtera itu. Pasukan Romawi tidak mencegah-Nya masuk, karena arak-arakan sederhana ini sama sekali tidak bisa dianggap sebagai ancaman kepada penguasa, terlebih lagi karena para pengikut Yesus berjalan sambil berdoa dan memuji Allah, seperti ketika sedang mengadakan perayaan..

Orang-orang yang mengikuti Yesus memuji Dia dengan salah satu Mazmur Hallel yang dinyanyikan pada musim Paskah, ketika menerima Imam Besar masuk ke dalam Bait Allah, untuk memperdamaikan bangsa itu dengan Allah. Jadi, mereka mengelu-elukan Dia seperi sedang mengelu-elukan penobatan seorang raja.

Kristus adalah Imam Besar yang sejati yang memperdamaikan kita sepenuhnya dengan Allah. Ia adalah Raja segala raja yang menetapkan kerajaan damai sejahtera-Nya hari ini di dalam hati kita. Apakah anda sudah mempersiakan jalan bagi Tuhan sehingga Ia bisa masuk ke dalam hati anda, rumah anda, desa anda, kota anda? Merupakan sebuah rahasia besar bahwa setiap kali Yesus, sang Raja Ilahi itu diterima, maka damai sejahtera yang kekal juga akan dimulai, sebagaimana yang sudah dinyatakan kepada Raja Daud melalui Roh Kudus.

Apakah anda merasakan sukacita yang besar atas kedatangan Kristus yang lemah lembut, karena Ia juga datag sebagai Raja dan sekaligus Anak Domba Allah? Apakah anda mengalami kehadiran Kerajaan Allah di dalam hati para pengikut dari Raja yang rendah hati itu di tengah-tengah dunia yang jahat ini? Bagaimana anda mempersiapkan jalan bagi Dia di dalam lingkungan dimana anda berada saat ini?

DOA: Oh Tuhan Yesus, Engkau adalah Anak Daud, sang Raja Ilahi. Engkau tidak memiliki cacat atau kesalahan. Engkau adalah kasih yang menjadi manusia. Di dalam Engkau kami menemukan kekudusan, keadilan, kebaikan, kesabaran dan rahmat. Masukkanlah kami ke dalam persekutuan kerajaan-Mu. Sucikanlah kami agar kami bisa mengikut Engkau. Bukalah pikiran kami kami sehingga kami bisa selalu melihat Engkau sebagai pusat bagi alam semesta ini, meski Engkau menyatakan diri dalam kesederhanaan. Bangunkah rohani orang-orang di jaman ini agar mereka menerima pernyataan sukacita dari Engkau. Amin.

PERTANYAAN:

  1. Mengapakah para prajurit Romawi tidak mencegah Yesus masuk ke Yerusalem?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on October 06, 2014, at 05:04 PM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)