Home
Links
Bible Versions
Contact
About us
Impressum
Site Map


WoL AUDIO
WoL CHILDREN


Bible Treasures
Doctrines of Bible
Key Bible Verses


Afrikaans
አማርኛ
عربي
Azərbaycanca
Bahasa Indones.
Basa Jawa
Basa Sunda
Baoulé
বাংলা
Български
Cebuano
Dagbani
Dan
Dioula
Deutsch
Ελληνικά
English
Ewe
Español
فارسی
Français
Gjuha shqipe
հայերեն
한국어
Hausa/هَوُسَا
עברית
हिन्दी
Igbo
ქართული
Kirundi
Kiswahili
Кыргызча
Lingála
മലയാളം
Mëranaw
မြန်မာဘာသာ
नेपाली
日本語
O‘zbek
Peul
Polski
Português
Русский
Srpski/Српски
Soomaaliga
தமிழ்
తెలుగు
ไทย
Tiếng Việt
Türkçe
Twi
Українська
اردو
Uyghur/ئۇيغۇرچه
Wolof
ייִדיש
Yorùbá
中文


ગુજરાતી
Latina
Magyar
Norsk

Home -- Indonesian -- The Law of Christ -- 19 - Conduct 1
This page in: -- Arabic? -- Chinese -- English -- German -- INDONESIAN -- Serbian -- Uzbek

Previous Chapter -- Next Chapter

TOPIK 4: HUKUM KRISTUS
1000 Perintah Kristus dalam Perjanjian Baru
G - Perintah-perintah Kristus yang berkaitan dengan Kewajiban kita terhadap Manusia (PERILAKU)

1. PRASYARAT



HUKUM KRISTUS BAGI PARA PENGIKUTNYA

BAGIAN DUA: Perbuatan-perbuatan dan Niat-niat di dalam Perjanjian yang Baru atau: Apa yang Harus Dilakukan oleh Murid-murid Yesus?

B. Kewajiban Terhadap Manusia

Matius 5:7, 9 -- 7 Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan. 9 Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.
Matius 5:43-48 -- 43 Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. 44 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. 45 Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar. 46 Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? 47 Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allahpun berbuat demikian? 48 Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna.
Matius 7:12 -- Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.
Matius 12:7-8 -- 7 Jika memang kamu mengerti maksud firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, tentu kamu tidak menghukum orang yang tidak bersalah. 8 Karena Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat.
Matius 18:3-4 -- 3 lalu berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. 4 Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga.
Matius 19:17-21 -- 17 Jawab Yesus: "Apakah sebabnya engkau bertanya kepada-Ku tentang apa yang baik? Hanya Satu yang baik. Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah." 18 Kata orang itu kepada-Nya: "Perintah yang mana?" Kata Yesus: " Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, 19 hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. " 20 Kata orang muda itu kepada-Nya: "Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?"
Matius 22:37-40 -- 37 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. 38 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. 39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. 40 Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."
Matius 23:11-12 -- 11 Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. 12 Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.
Matius 24:12-13 -- 12 Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin. 13 Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.

Ringkasan

Allah adalah kasih, dan perintah-perintah-Nya mengenai hubungan kita dengan orang-orang di sekitar kita adalah kasih yang kudus semata. Di Timur Tengah, yang terdiri dari suku-suku, ini berarti bahwa setiap individu harus mencintai dan membela setiap anggota sukunya tanpa syarat; dan setiap individu dalam suku tersebut memiliki kewajiban untuk memikul tanggung jawab atas anggota lainnya. Bahkan jika anggota suku yang terakhir melakukan kesalahan, suku tersebut harus membelanya, membenarkannya, dan membayar denda yang dibebankan kepadanya jika ia tidak dapat membayarnya.

Yesus mengalahkan model kesukuan yang tak bernyawa ini. Dia menolak roh kecemburuan dan ketidaksukaan kesukuan, dan menekankan dalam perumpamaan tentang orang Samaria yang penuh belas kasihan, bahwa orang asing yang dihina adalah tetangga terbaik bagi orang yang diperhitungkan di antara para penyamun, sementara para pemimpin agama dari bangsanya sendiri tidak peduli dengan orang yang terluka dan melewatinya dengan acuh tak acuh. (Lukas 10: 25- 37)

Yesus menjelaskan kasih kepada sesama dalam aturan emas: “Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.” (Matius 7:12) Apa yang kita harapkan dari orang lain? Kita mengharapkan ketertarikan, kebaikan, rasa hormat, bantuan dalam kesulitan dari mereka; dan bukan gangguan, dan sandungan, tetapi bantuan, pertukaran pengalaman, dan syafaat jika mereka adalah orang beriman. Hal ini diperlukan sebagai kebaikan minimal, yang pantas kita lakukan kepada mereka terlebih dahulu.

Makna kasih rohani meluas hingga mencakup pengampunan, kesabaran, memberkati orang yang keras hati, dan mencari bimbingan Roh Kudus dalam percakapan kita dengan sesama. Jika tetangga kita tidak mengenal Yesus, kita harus menggambarkan Juruselamat kepada mereka sebagai terang dunia, dan berdoa agar mereka dapat melihat Dia dengan mata hati mereka. Jika tidak memungkinkan untuk berbicara secara bebas dan terbuka, maka ada literatur yang membangun, atau rekaman rohani, yang dapat kita sajikan pada hari raya dan acara-acara lainnya.

Yesus ingin membawa para pengikutnya keluar dari keterasingan mereka, dan membebaskan mereka dari sikap mementingkan diri sendiri, memberi mereka wawasan yang melampaui suku mereka. Dengan perintah kasih-Nya yang tak terbatas, Dia menghasilkan elemen-elemen dari sebuah budaya baru. Kita, sebagai orang-orang yang mencintai diri sendiri, mungkin masih jauh dari penerapan kasih-Nya yang praktis dalam kehidupan kita; oleh karena itu, Dia menjadikan diri-Nya sebagai pusat dari budaya sosial yang baru ini. Betapa indahnya bahwa semakin kita bersatu dengan Yesus, semakin kita bersatu dengan satu sama lain. Yesus mengakui misteri ini dalam doa syafaat-Nya, seperti yang Ia katakan: “Supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.” (Yohanes 17:21)

Yesus adalah seorang yang praktis. Dia tidak berdoa untuk dunia, tetapi untuk gereja-Nya. Dia tahu bahwa tanpa Allah, manusia tidak akan mengenal kasih yang kudus, tetapi didorong oleh ketamakan dan pengalihan pada belenggu dosa. Namun, orang yang mengikut Yesus akan dikuduskan untuk melayani. Dia mengalahkan keegoisannya setiap hari sampai dia menjadi fokus pada standar-standar Yesus yang tinggi: “Sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.” (Matius 20:28)

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on May 06, 2024, at 03:48 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)