Home
Links
Bible Versions
Contact
About us
Impressum
Site Map


WoL AUDIO
WoL CHILDREN


Bible Treasures
Doctrines of Bible
Key Bible Verses


Afrikaans
አማርኛ
عربي
Azərbaycanca
Bahasa Indones.
Basa Jawa
Basa Sunda
Baoulé
বাংলা
Български
Cebuano
Dagbani
Dan
Dioula
Deutsch
Ελληνικά
English
Ewe
Español
فارسی
Français
Gjuha shqipe
հայերեն
한국어
Hausa/هَوُسَا
עברית
हिन्दी
Igbo
ქართული
Kirundi
Kiswahili
Кыргызча
Lingála
മലയാളം
Mëranaw
မြန်မာဘာသာ
नेपाली
日本語
O‘zbek
Peul
Polski
Português
Русский
Srpski/Српски
Soomaaliga
தமிழ்
తెలుగు
ไทย
Tiếng Việt
Türkçe
Twi
Українська
اردو
Uyghur/ئۇيغۇرچه
Wolof
ייִדיש
Yorùbá
中文


ગુજરાતી
Latina
Magyar
Norsk

Home -- Indonesian -- Colossians -- 033 (Are We Complete in Him?)

This page in: -- Arabic -- Chinese -- English -- French -- German -- INDONESIAN -- Portuguese -- Spanish -- Turkish

Previous Lesson -- Next Lesson

KOLOSE - Kristus di tengah-tengah kamu, pengharapan akan kemuliaan!
Pelajaran dari surat Paulus kepada jemaat di Kolose
BAGIAN 2 - Pengenalan akan Misteri Kristus Menjaga Kita dari Pengajaran Palsu (Kolose 2:1-23)

11. Apakah Kita Lengkap di Dalam Dia?


Paulus menulis kepada para pengikut Kristus di Kolose dan Laodikia dengan isi iman yang kuat dari sel penjaranya. Ia meyakinkan mereka bahwa mereka adalah anggota rohani dari tubuh Kristus yang telah dibangkitkan, dan bahwa Ia adalah Kepala mereka yang utama dan yang mengatur segalanya (Kolose 1:18). Ia menyatakan kepada mereka bahwa berdiamnya Roh Kudus di dalam hati mereka juga berarti berdiamnya Kristus secara pribadi di dalam diri mereka (Kolose 1:27). Lebih jauh lagi, ia meyakinkan mereka bahwa mereka hidup di dalam Dia, dan mereka juga akan hidup di dalam Dia (Kolose 2:6). Setelah kesaksiannya yang menakjubkan tentang kepenuhan keilahian Yesus Kristus, ia melangkah lebih jauh lagi, dengan menulis bahwa mereka, sebagai orang-orang Kristen yang telah dilahirkan kembali, telah menerima sebagian dari keilahian Juruselamat mereka. Beberapa penerjemah menulis: “Kamu telah lengkap di dalam Dia!” (Kolose 2:10).

Jika seseorang jujur, dia pasti terkejut dengan pengakuan ini. Siapakah kita, dan siapakah Dia?! Kita fana, Dia kekal! Kita berdosa, Dia kudus! Kita percaya diri, egois yang sombong, Dia, bahkan dalam kemuliaan-Nya, tetap lemah lembut dan rendah hati, penuh dengan belas kasihan dan kasih. Seluruh 350 nama Allah yang ada di dalam Alkitab beserta sifat-sifatnya terkandung di dalam Dia. Dalam cahaya kemuliaan-Nya, kita dinyatakan sebagai orang-orang yang hina! Dosa dan kekurangan kita sama banyaknya dengan pasir di pantai. Barangsiapa tidak menyadari hal itu, berarti ia belum mengenal Allah sebagai standarnya.

Namun, pada titik inilah keselamatan kita dimulai. Yesus telah menanggung semua dosa manusia ke atas diri-Nya. Dia menebusnya dan mengampuninya (Yohanes 1:29-36; 1 Yohanes 2:1-2). Sejak saat itu setiap orang percaya dibenarkan di dalam Dia dan tidak bersalah di hadapan Allah. Dengan dicurahkannya Roh Kudus ke atas semua manusia (Yoel 3:1), substansi Allah masuk ke dalam diri para pengikut Anak-Nya (Kisah Para Rasul 2:1-4; 16-21). Akan tetapi, penerimaan Roh Kudus hanya dapat terjadi setelah kematian Yesus sebagai pendamaian. Untuk itu, Ia meyakinkan murid-murid-Nya pada perjamuan terakhir-Nya dengan mereka, ketika Ia memberikan roti kepada mereka: “Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku.” Kemudian Ia mengangkat cawan anggur kepada mereka, Ia berkata: “Minumlah, kamu semua, dari cawan ini. Sebab, inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa-dosa.” (Mat. 26:26-28). Tubuh Kristus, darah-Nya, Roh-Nya, kuasa-Nya dan kasih-Nya masuk ke dalam diri setiap orang yang mengakui dosa-dosanya kepada-Nya, yang tanpa syarat membuka diri kepada perkataan Yesus. Keilahian Kristus memenuhi semua orang yang menyatukan diri mereka kepada-Nya dalam kerendahan hati dan ucapan syukur.

Akan tetapi, pemenuhan orang-orang Kristen tidak terjadi dalam bentuk tunggal, tetapi dalam bentuk jamak. Tidak seorang pun dari kita yang memiliki keilahian Kristus sendirian atau hanya untuk diri kita sendiri. Lebih dari itu, sejauh setiap orang Kristen mengizinkan dirinya untuk dikuduskan melalui karya Allah yang penuh belas kasihan, seluruh kekristenan dipenuhi. Setiap pengikut Kristus menerima, melalui Roh Bapa dan Anak, karunia-karunia khusus. “Orang-orang yang dikaruniai” yang banyak dan beragam ini bersama-sama membentuk tubuh Kristus, berdenyut terus menerus dengan darah-Nya, digerakkan oleh kasih-Nya, dan dipenuhi dengan penyembahan kepada Bapa (Rm. 5:5; Ef. 1:13, 14, 22, 23). Dalam pengertian ini, Paulus menulis kalimat yang menggetarkan ini: “Roh itu sendiri bersaksi bersama roh kita bahwa kita adalah anak-anak Allah. Jika kita adalah anak, kita juga adalah ahli waris, yang maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama Kristus, yaitu jika kita menderita bersama Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama Dia…semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambar anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara” (Roma 8:16-17, 29). Dalam salah satu pesannya, seorang penginjil internasional mengatakan bahwa Kristus saat ini lebih besar daripada pada masa Rasul Paulus, karena dalam setiap generasi berikutnya, jutaan pengikut yang telah dilahirkan kembali telah disatukan di dalam Dia. Mereka dipenuhi oleh-Nya dan menjadi sempurna di dalam kepenuhan-Nya.

Akan tetapi, Paulus tidak puas dengan fakta bahwa Yesus hanyalah kepala gereja, yang memenuhi gereja dengan keilahian-Nya selama gereja tetap terikat erat dengan-Nya. Paulus melangkah lebih jauh dan dengan berani mengakui bahwa Yesus juga adalah kepala dari semua pemimpin pemerintahan, pendiri agama, multi-jutawan, pengusir setan, dan roh-roh anti-Kristen yang memenuhi dunia ini (Rm. 8:38-39; Ef. 1:20-21; Flp. 2:9). Tidak ada yang terjadi di luar kehendak-Nya, segala sesuatu berjalan di dalam rencana keselamatan-Nya (Roma 1:18-32). Anak Domba Allah membuka ketujuh meterai dan mengizinkan penunggang kuda kiamat untuk keluar (Wahyu 6:1-8). Ia akan menyelesaikan pekerjaan-Nya yang mulia. Ia memberikan jaminan kepada gereja yang bertekun dan menderita: “Ya, Aku datang segera!” (Wahyu 22:20).

DOA: Bapa surgawi, siapakah kami sehingga Anak-Mu, dengan seluruh kepenuhan keilahian-Nya, memilih untuk berdiam di dalam gereja-Nya? Kami menyembah Engkau dan Anak-Mu sebagai Allah yang “satu-satunya” dan bersyukur kepada-Mu, dengan hati yang bersukacita, atas hak istimewa yang tak terkatakan karena Engkau, dengan kasih karunia dan kemahakuasaan-Mu, telah mengurapi dan menganugerahi kami! Janganlah lewatkan tetangga-tetangga kami, yang belum mengenal Engkau, sehingga mereka juga dapat bertobat dan membuka pintu hati mereka kepada-Mu.

PERTANYAAN:

  1. Bagaimana dan untuk alasan apa berdiamnya Allah Tritunggal menjadi mungkin di dalam diri manusia yang fana?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on March 04, 2025, at 02:28 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)