Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- Do we Know the Holy Spirit? -- The Holy spirit in the Gospels
This page in: -- Arabic? -- English -- German -- INDONESIAN -- Portuguese -- Russian
TOPIK 1: Apakah Kita Mengenal Roh Kudus?
Short explanations to 335 Bible texts that speak of the Holy Spirit
II. Roh Kudus di dalam Kitab-Kitab Injil

6. Yesus dan Perlawanan Terhadap Roh Kudus


MATIUS 12:32
32 “Apabila seorang mengucapkan sesuatu menentang Anak Manusia, ia akan diampuni, tetapi jika ia menentang Roh Kudus, ia tidak akan diampuni, di dunia ini tidak, dan di dunia yang akan datang pun tidak”.
(Markus 3:29; Lukas 10:10,12)

MARKUS 3:29
29 “Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun selama-lamanya, melainkan bersalah karena berbuat dosa kekal.”

Sayangnya, kita berulangkali bertemu dengan musuh-musuh Injil, yaitu orang-orang yang mencemooh dan menghujat Kristus dan Roh-Nya. Di atas kayu salib, Yesus memperdamaikan dan mengampuni perkataan dan perbuatan jahat mereka yang ditujukan terhadap-Nya (Lukas 23:34). Namun, Ia menantikan saatnya orang-orang yang keras hati untuk bertobat. Barangsiapa menolak, mentertawakan atau menuduh roh kasih, kebenaran dan kuasa itu sebagai pekerjaan Iblis, jatuh ke dalam penghukuman kekal, dan tidak akan lagi mendapatkan pengampunan, baik di dunia ini maupun di dunia yang akan datang.

Mungkin karena adanya bahaya dosa terhadap Roh Kudus adalah salah satu alasan sehingga para rasul kebanyakan berbicara mengenai Yesus dan kebangkitan-Nya ketika berbicara kepada orang-orang yang tidak memiliki hubungan iman. Di sisi lain, mereka hanya menjelaskan mengenai rahasia tentang Roh Kudus dan cara untuk menerima Dia kepada orang-orang yang sudah menjadi percaya. Roh Allah tidak bisa diukur dengan logika atau kepintaran. Ia menyatakan diri-Nya kepada mereka yang bisa dipercaya dan berpaling kepada Yesus dan kasih-Nya, dan juga kepada mereka yang mencari, percaya, dan memberitakan Injil-Nya.

LUKAS 10:21
21 Pada waktu itu juga bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu.”
(Matius 11:25-26)

Mungkin Yesus bergembira karena orang-orang tidak percaya yang congkak tidak akan bisa mengenal dan menerima Roh Kudus, karena kalau bisa mereka akan mencemooh dan menghujat Dia. Tentu saja, Anak Allah menghendaki untuk membawa semua orang berdosa yang ada di sekitar Danau Galilea itu masuk surga juga. Mereka sudah mendengar Dia mengajar, melakukan mujizat, dan secara pribadi sudah bertemu dengan Dia. Tetapi api Roh Kudus tidak pernah menyala di dalam diri mereka. Mereka tetap saja tuli, bisu dan mati secara rohani. Yesus berbicara dengan penuh kuasa, yang mendatangkan kekaguman, ketakutan, keraguan atau kemarahan di antara mereka yang mendengar-Nya. Tuhan menderita karena sikap keras kepala dari bangsa-Nya (Matius 13:10-17). Ia juga pernah menangisi Yerusalem (Matius 23:37-39; Lukas 19:41).

Ketika Yesus memperhatikan tentang siapa yang menolak Dia dan siapa yang tidak bisa memahami Dia, Dia menemukan banyak orang: Orang Farisi yang merasa saleh, ahli Taurat yang terlalu licik, orang kaya yang tamak, orang yang pintar dan congkak, politikus yang berpengaruh, dan mereka yang tergolong dalam golongan atas dalam masyarakat keagamaan. Bagi mereka semua rahasia mengenai Roh Kudus tetap tersembunyi. Yesus secara terbuka memberikan kesaksian kepada mereka tentang kenyataan rohani mereka yang sebenarnya, “Apakah sebabnya kamu tidak mengerti bahasa-Ku? Sebab kamu tidak dapat menangkap firman-Ku. Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu” (Yohanes 8:43-44).

Di sisi lain, Yesus juga mengenal orang-orang yang bisa mengerti dia, mengasihi Dia, dan yang menerima kuasa Roh Kudus. kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang miskin dan dianggap hina, mereka yang bekerja keras dan berbeban berat, para pengemis secara rohani, banyak yang sakit, dan mereka yang pernah bertobat di hadapan Yohanes Pembaptis. Mereka diberkati oleh-Nya, “Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga, tetapi kepada mereka tidak ... 16 Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar. 17 Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya” (Matius 13:11, 16, 17).

Yesus memuji dan memuliakan Bapa-Nya di surga meski ada perkembangan yang mengecewakan ini! Dengan hati yang berat, tetapi dengan sepenuh kehendak-Nya, Ia mengatakan “Ya” berkenaan dengan rahasia rohani ini. Ia mengakui bahwa perkenanan dan kesukaan Bapa-Nya adalah terhadap orang-orang menderita yang menerima panggilan itu. Kita bisa melihat dari doa Yesus ini, siapakah yang mendengar Injil dan membuka diri mereka kepada Roh Kudus-Nya.

MARK 13:11
11 “Dan jika kamu digiring dan diserahkan, janganlah kamu kuatir akan apa yang harus kamu katakan, tetapi katakanlah apa yang dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga, sebab bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Kudus.”
(Matius 10:20; Lukas 10:10-12)

Yesus mengetahui sebelumnya bahwa penginjilan ke seluruh dunia melalui para utusan-Nya yang diberi karunia Roh akan memunculkan, di berbagai tempat, reaksi perlawanan yang keras. Pelayanan mereka akan bisa mendatangkan akibat hukum, penghinaan, tuduhan, dan bahkan penyiksaan. Akan tetapi, Ia memerintahkan para pengikut-Nya untuk tetap kuat hati bahkan pada saat mereka tidak tahu apa yang harus mereka katakan ketika diperhadapkan kepada interogasi yang licik dan pengadilan yang brutal sekalipun.

Karena itu, Yesus meyakinkan para pengikut-Nya yang percaya kepada-Nya bahwa Roh Kudus, Roh Bapa-Nya, akan tetap menyertai mereka. Ia adalah pembela mereka, penghibur mereka, pengetahuan dan hikmat mereka. Mereka harus tetap tenang dan terhibur, karena mengetahui bahwa Roh Kudus ini akan memberikan kepada mereka perkataan yang tepat dalam keadaan kritis demikian. Ia akan mengingatkan mereka tentang apa yang juga akan dikatakan oleh Tuhan kepada para musuh-Nya. Pernyataan ini secara tidak langsung menjadi bukti bahwa para pengikut Yesus menerima karunia kenabian melalui Roh Kudus. Karena itulah, mereka bisa, seperti anak-anak yang memegang tangan orangtuanya penuh keyakinan, memandang ke masa depan mereka. Allah adalah Bapa mereka yang peduli kepada mereka. Roh Bapa tidak hanya menyertai mereka, tetapi akan berbicara melalui mereka (Matius 10:20).

MATIUS 28:18-20
18 Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. 19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, 20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”

Perintah missi yang sangat terkenal dari Dia yang sudah bangkit itu memberikan kesaksian kepada kita mengenai kuasa Yesus yang tak terbatas atas semua makhluk (Matius 11:27; Yohanes 3:35; 5:20; 16:15; 17:10). Kita harus percaya akan pengakuan Tuhan yang melingkupi semuanya ini, dan menarik dari dalamnya semua hal yang kita perlukan bagi kehidupan kita.

Demi kuasa yang dimiliki-Nya, kita dipanggil untuk mengalahkan egoisme rohani kita dan tidak lagi membiarkan semuanya berkisar kepada kenyamanan “aku” masyarakat kita yang sudah begitu terlena dalam kenyamanan. Kemudian, kita juga harus membiarkan Roh-Nya untuk menggerakkan kita sehingga kita bisa berbicara dan menawarkan kepada orang-orang yang tidak percaya itu kepenuhan anugerah Injil-Nya.

Barangsiapa mendengar dan taat kepada ajakan dari para hamba Kristus ini harus dibaptiskan di dalam nama Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus. Untuk orang-orang yang percaya demikian, baptisan itu bisa menjadi lambang bahwa mereka masuk ke dalam Perjanjian yang Baru, jaminan keamanan bagi mereka terhadap murka Allah yang akan datang, pengurapan mereka untuk pelayanan Tuhan, dan penerimaan mereka akan kuasa dari Allah Tritunggal (Markus 16:16; Efesus 1:13; 1 Yohanes 2:27; Kisah Para Rasul 1:8; 2 Timotius 1:7 ).

Barangsiapa mengasihi Yesus akan belajar untuk membicarakan dan melakukan lebih dari seribu perintah dan aturan yang diberikan-Nya (Yohanes 14:15, 21, 23). Barangsiapa mau mengajarkan semua itu kepada orang lain harus terlebih dahulu membaca, mempraktekkan, dan menghidupi semuanya itu dengan kuasa dari Roh Kudus. Orang-orang yang memahami kedalaman semua perintah Kristus itu akan menjalani kehidupan yang penuh dengan pertobatan sepanjang hidupnya.

Yesus menantang kita untuk membuka mata hati kita sehingga kita bisa memahami bahwa Dia, dengan Roh-Nya, senantiasa menyertai kita. Ia dengan penuh rahmat mengampuni segala dosa kita, memimpin, menghibur, dan memikul kita dalam hidup kita setiap hari. Bahkan kedatangan Antikristus sekalipun tidak akan bisa memisahkan dan melepaskan kita dari tangan-Nya (Yohanes 10:27-30).

DOA: Bapa di surga, kami berterima kasih dan menyembah Engkau karena Engkau sudah mengutus Anak Tunggal-Mu ke dalam dunia kami yang memberontak terhadap Engkau. Engkau membuat Anak-Mu menjadi korban menggantikan kami sehingga kami bisa dibenarkan karena anugerah dan menerima Roh Kudus-Mu. Kami dengan sepenuh hati menyembah Engkau. Terima kasih karena Kristus menjadi teladan tentang sifat dan karakteristik dari Roh Kudus sehingga kami bisa mengenal Engkau, dan memahami apa yang terjadi kepada kami. Kami berterima kasih karena Roh kebenaran-Mu akan mengingatkan kami segala sesuatu yang diajarkan dan dijanjikan Anak-Mu kepada kami, karena Ia sudah membawa kami kepada segala kebenaran. Tolonglah kami untuk taat kepada Firman-Mu. Amin.

“Roh Tuhan
ada pada-Ku,
oleh sebab Ia telah mengurapi Aku,
untuk menyampaikan kabar baik
kepada orang-orang miskin;
dan Ia telah mengutus Aku
untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan,
dan penglihatan
bagi orang-orang buta,
untuk membebaskan
orang-orang yang tertindas,
untuk memberitakan
tahun rahmat Tuhan telah datang.”

(Kesaksian Yesus tentang diri-Nya sendiri di dalam Lukas 4:18-19)

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on February 18, 2013, at 10:50 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)