Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":

Home -- Indonesian -- Ephesians -- 043 (How can parents today live in peace with their children?)

This page in: -- Arabic -- English -- German -- INDONESIAN -- Turkish

Previous Lesson -- Next Lesson

EFESUS - Hendaklah Kamu Penuh dengan Roh
Meditasi, Renungan, Doa dan Pertanyaan Seputar Surat-surat kepada Gereja di Efesus

Bagian 3 - Pendahuluan Kepada Etika Menurut Sang Rasul (Efesus 4:1 – 6:20)

Bagaimana orang tua di jaman ini hidup damai dengan anak-anak mereka? (Efesus 6:1-4)


Efesus 6:01-04
Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian. Hormatilah ayahmu dan ibumu -- ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini: supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi. Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan.”

Seringkali anak-anak lebih taat kepada orangtua mereka sampai mereka berusia delapan atau bahkan sampai dua belas tahun. Sampai usia itu mereka masih sangat percaya, mencari keamanan dan sangat senang hidup di bawah bimbingan rohani keluarga mereka. Selama masa itu seorang Ibu harus mengajar anak-anaknya banyak doa dan lagu pujian anak-anak yang akan memberikan kesan dan memenuhi jiwa anak-anak yang masih muda itu. Paulus menuliskan surat ini tentang anak-anak “di dalam Tuhan,” yang berarti anak-anak yang mengasihi Yesus dan yang mempercayakan hidup mereka kepada-Nya. Di Jerman ada sebuah doa yang sering diucapkan oleh anak-anak,

Aku masih kecil
Buatlah hatiku suci
Agar tak satupun masuk ke dalamnya
Selain sang Juruselamat saja

Apa yang banyak ditampilkan di televisi modern, sayangnya, banyak yang tidak menumbuhkan damai sejahtera namun menumbuhkan ketakutan yang menonjolkan kekerasan dan tindakan-tindakan yang di luar Tuhan. Yang lebih ditonjolkan di dalam pertunjukan modern seringkali adalah sisi “modern” dan bukan sisi membangunnya. Dan apa yang dipelajari oleh anak-anak di taman kanak-kanak dan juga di sekolah dasar, seringkali bergantung kepada apa pandangan dan keyakinan dari guru-guru yang mengajar mereka.

Ketika anak-anak masuk ke dalam masa pertumbuhan mereka, mereka sudah melalui banyak sekali serangan dari si jahat yang berusaha untuk menggoda dan menyesatkan mereka. Sistem ekonomi modern, dengan iklan-iklan yang dibuat dengan sangat menarik untuk anak-anak, sangat mengerti bagaimana memancing perhatian mereka. Keseluruhan sistem seolah-olah mengarahkan mereka tentang apa yang harus mereka lakukan. Keseluruhan sistem mengarahkan mereka tentang apa yang harus mereka miliki. Bahkan ada orang-orang yang sangat ahli dalam melatih anak-anak untuk mengembangkan kebebasan mereka, yang membawa mereka kepada sikap memberontak dan melawan. Gerakan pencerahan seksual bukan hanya memberikan gambar-gambar telanjang kepada mereka, tetapi juga menjelaskan kepada mereka dengan sangat terperinci bahkan ada yang sampai menjelaskan mengenai dorongan seksualitas dan proses orgasme bagi masing-masing jenis kelamin. Pembicaraan tentang kondom dan alat-alat kontrasepsi lainnya tidak lagi dilakukan secara diam-diam, tetapi bahkan diajarkan cara pemakaiannya. Beberapa sekolah mewajibkan semua muridn mengucapkan kalimat syahadat, padahal mengucapkan kalimat itu sebanyak dua kali merupakan dasar hukum yang sah bagi seseorang untuk masuk Islam. Beberapa pelajaran mengajarkan bahwa dunia ini terjadi karena adanya ledakan besar dan bahwa dalam perkembangan evolusi, manusia memiliki jalur yang sama dengan kera. Ketika para pemuda berkumpul bersama-sama, tidak heran bahwa mereka berbicara dalam bahasa yang sama sekali berbeda dengan bahasa yang mereka pakai di rumah ketika berbicara dengan orangtua mereka. Beberapa pendeta tidak lagi merasakan pentingnya menjelaskan doktrim iman yang diangkat oleh Luther dari buku katekisasi, atau menyuruh para pemuda untuk menghafalkannya bersama-sama dengan ayat-ayat pendukung serta lagu-lagu rohani yang terinspirasi oleh pengakuan iman itu. Mereka menganjurkan agar anak-anak muda menyusun pengakuan iman mereka sendiri tanpa harus mengikuti apa yang dikatakan di dalam Alkitab atau yang diajarkan oleh orangtua mereka.

Karena itu, orangtua harus mendapatkan waktu yang tepat dan dengan cara yang menyenangkan mengajarkan kepada anak-anak tentang kapan menyalakan dan kapan mematikan televisi. Juga sangat baik kalau mereka mau mengambil waktu memperhatikan buku bilogi atau buku IPA anak-anak mereka, dan kemudian menjelaskan apa yang dikatakan Alkitab. Apa kata Alkitab tentang kehidupan seksual merupakan sesuatu yang harus dijelaskan, dan memasukkan anak-anak yang sudah cukup umur ke dalam persekutuan pemuda Kristen yang cocok untuk mereka merupakan sebuah keharusan. Doa untuk anak-anak yang bisa berpikir secara bebas dan yang juga bisa menahan tekanan dari teman-teman sebayanya menjadi jauh lebih penting dibandingkan dengan pelajaran di sekolah ataupun pengajaran oleh para guru mereka. Seringkali camp-camp gereja atau retreat bersama dengan para pemimpin yang dewasa secara rohani bisa menolong mereka untuk bertumbuh secara rohani. Namun, doa yang dilandasi oleh iman dari orangtua-orangtua lebih memberikan kesan yang mendalam dan pengaruh yang besar kepada para pemuda itu lebih dari yang mereka sadari. Memang tidak dianjurkan untuk memaksa mereka untuk datang ke gereja atau sebuah kelompok pemahaman Alkitab, akan tetapi, sangat perlu untuk mendukung mereka dengan doa.

Paulus memberikan penjelasan tentang pengajaran dari Sepuluh Hukum Allah tentang anak-anak yang harus menghormati orangtua mereka karena semua prinsip Alkitab itu juga disertai dengan janji—yang tentu saja menarik bagi kaum muda. Tuhan yang hidup memberikan jaminan kepada mereka tentang berkat-berkat-Nya kalau anak-anak itu menghormati orangtua mereka. Bukan juga para ayah, tetapi juga para ibu harus dihormati, didukung, dan kalau mereka sudah menjadi renta karena usia, mereka juga ditemani. Hal itu akan memelihara ketenangan dan damai sejahtera di dalam keluarga-keluarga baru yang dibangun oleh anak-anak itu juga. Mungkin para orangtua juga bisa mengajar anak-anak mereka tentang pentingnya nutrisi makanan sehat, sehingga orang-orang muda itu bisa mengurangi asupan karbohidrat, sementara mereka juga mengkonsumsi makanan yang bergizi dan bervitamin.

Ketika seorang anak masuk sekolah dan harus bersaing dengan teman-teman sekelasnya, lalu ia tidak menjadi yang terpandai atau terhebat, pelahan tapi pasti ia akan mulai merasa rendah diri. Jika hal yang demikian terjadi, maka kita harus mengembangkan kemampuan khusus yang ada pada anak itu, dan pada saat yang sama menjelaskan bahwa hal-hal yang kurang di dalam nilai rapotnya memang bisa diperbaiki tetapi bukanlah yang terutama. Lalu ajak dia untuk meminta kepada Tuhan Yesus untuk secara khusus memberkati anak yang masih muda dan yang sedang mengalami masalah itu, sesuai dengan janji-Nya (Matius 11:25-30). Bahkan anak-anak yang sangat cerdas dan menonjol juga bisa mengalami masalah karena mereka tanpa sadar bisa berpikir bahwa mereka bisa menaklukkan dunia dengan kekuatannya sendiri. Mereka perlu pertolongan untuk menjadi rendah hati seperti Yesus, lebih daripada mereka yang merasa tidak mampu dan tertekan karenanya.

Ketika anak-anak memiliki rencana masa depan yang berbeda dengan yang diinginkan oleh orangtuanya, jangan sampai kita langsung melarang dan menghalangi kehendak mereka. Namun, cara orangtua menyarankan apa yang dikehendakinya kepada sang anak harus dijelaskan dengan sangat hati-hati dan tunjukan juga apa yang menarik dari rencana itu. Jika memungkinkan, reaksi kemarahan harus dihindari, sebaliknya kesabaran dalam melatih mereka harus selalu ditunjukkan. Di jaman ini banyak pemuda yang menyelesaikan pendidikan dalam bidang tertentu, tetapi kemudian bekerja dalam bidang yang sama sekali berbeda. Sistem keahlian atau kemampuan yang terpaku kepada satu bidang tertentu sudah semakin berkurang dan bahkan hilang. Yang justru berkembang dengan pesat adalah apa yang nampak sangat menarik perhatian saja. Dan seringkali hal itu justru berkahir dengan sangat buruk, meski memang dalam beberapa kasus juga mendatangkan keberhasilan. Di sini doa yang kita panjatkan dengan tenang sangat diperlukan untuk membangun generasi muda, sehingga mereka tidak akan mengambil keputusan hanya berdasarkan pemikiran mereka sendiri dalam pekerjaan, perkawinan dan kehidupan iman mereka, namun mau belajar untuk hidup dari berkat Tuhan dan Juruselamat mereka. Dalam bahasa Jerman ada sebuah istilah yang menggambarkan keadaan ini dengan sangat tepat, yang jika diterjemahkan isinya adalah

Anak-anak kecil, masalahnya kecil
Anak-anak besar, masalahnya juga besar!

Namun Firman Tuhan sudah terbukti benar dan digenapi:

“Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN
dan percayalah kepada-Nya,
dan Ia akan bertindak;
Berdiam dirilah di hadapan TUHAN
dan nantikanlah Dia;
Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN akan mewarisi negeri.”
(Mazmur 37: 5, 7-9)

Doa: Bapa surgawi, Engkaulah Bapa yang adil dan benar atas semua yang dipanggil menjadi anak-anak-Mu. Kami bersyukur atas anak-anak yang Engkau percayakan kepada kami dan untuk mereka yang masih belum dilahirkan. Kami membawa mereka kembali kepada-Mu dengan iman dan ucapan syukur, karena di masa dan waktu yang jahat ini kami tidak tahu bagaimana membesarkanb mereka. Bawalah mereka mendekat kepada-Mu dan menjadi anggota keluarga rohani-Mu, sehingga mereka juga bisa memberikan pujian dan penyembahan atas anugerah-Mu yang mulia. Amin.

Pertanyaan:

  1. Mengapa membesarkan anak menjadi sangat sulit di masa dan jaman kita ini?
  2. Apa beberapa cara yang baik untuk membawa anak-anak dan pemuda kepada Yesus?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on March 09, 2018, at 09:25 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)