Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":

Home -- Indonesian -- Lukas -- 142 (Kenaikan Yesus)

This page in: -- Arabic -- English -- INDONESIAN -- Russian

Previous Lesson

LUKAS - Kristus, Juruselamat Dunia
Pelajaran-pelajaran dari Injil Kristus Menurut Lukas

BAGIAN 6 - Catatan Mengenai Penderitaan, Kematian dan Kebangkitan Kristus (Lukas 22 - 24)

17. Kenaikan Yesus (Lukas 24:50-53)


LUKAS 24:50-53
50 Lalu Yesus membawa mereka ke luar kota sampai dekat Betania. Di situ Ia mengangkat tangan-Nya dan memberkati mereka. 51 Dan ketika Ia sedang memberkati mereka, Ia berpisah dari mereka dan terangkat ke sorga. 52 Mereka sujud menyembah kepada-Nya, lalu mereka pulang ke Yerusalem dengan sangat bersukacita. 53 Mereka senantiasa berada di dalam Bait Allah dan memuliakan Allah. Amin.

Perpisahan seringkali terasa sangat pahit dan penuh air mata. Namun perpisahan Yesus dengan para murid-Nya berlangsung dalam suasana sukacita, karena para murid memahami bahwa Ia hidup dan tidak akan pernah mati. Dia adalah Alfa dan juga Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Tujuan dari alam semesta bukanlah kematian, tetapi Kristus, yang adalah sama kemarin, hari ini dan sampai selamanya.

Yesus membawa para murid-Nya ke Lembah Kidron, dimana para murid tertidur ketika Ia berdoa beberapa hari sebelumnya. Ia naik ke Bukit Zaitun ke arah Betania. Yesus tidak berhenti dan menoleh ke kota yang sudah menolaknya, tetapi Ia mengangkat tangan-Nya, sebagaimana seorang imam besar yang sedang memberkati umatnya, dan kemudian memberkati para murid-Nya. Ia memberkati sebagai Seorang yang memiliki kuasa, memerintahkan berkat yang sudah menjadi milik-Nya. Kita membaca hanya satu kali tulisan di dalam Perjanjian Baru mengenai Yesus memberkati. Saat itu, tindakan memberkati merupakan hak istimewa dari seorang imam besar, yang memintakan berkat Allah kepada umat yang sudah bertobat yang berdiri di hadapan Yang Mahakudus di bawah percikan darah binatang kurban. Jadi, di dalam berkat yang diberikan oleh Yesus, Ia menyatakan bahwa diri-Nya adalah seorang Imam Besar dengan segala kuasa dan kemuliaan, yang memimpin umat-Nya (gereja-Nya) kepada pertobatan, memercikan darah-Nya yang mahal, dan meletakkan kuasa Bapa-Nya di sana. Sebagaimana di masa itu berkat merupakan tanda dicurahkannya kuasa Ilahi kepada orang-orang percaya, demikianlah Yesus meletakkan kuasa-Nya sendiri ke atas diri para murid-Nya, dan memberikan kepada mereka kehidupan, kasih damai sejahtera dan sukacita-Nya. Bahkan sampai hari ini, Yesus masih menjadi Imam Besar yang memberkati, karena Ia duduk di sebelah kanan Bapa, menjadi pengganti dan pengantara bagi kita, dan menguduskan kita.

Setelah menyelesaikan berkat-Nya, Yesus menyelesaikan karya-Nya di bumi in. Kemudian Allah mengangkat Dia untuk kembali bersama dalam kemuliaan yang ada sebelum Ia datang ke dunia untuk menebus kita. Yesus tidak lenyap begitu saja ketika Ia naik dari Bukit Zaitun ke surga, seperti yang terjadi ketika Ia menampakkan diri kepada para murid-Nya, yaitu ketika Ia masih ada di dunia selama empat puluh hari di antara kebanghkitan dengan kenaikan-Nya, tetapi saat itu Yesus terangkat secara kasat mata ke surga di hadapan para murid-Nya, sebagai lambang dari kembalinya Yesus kepada Allah, Bapa-Nya. Hari ini Yesus duduk bersama dengan Bapa, dan terus memberikan berkat kepada gereja-Nya, karena Ia hidup dan memerintah bersama dengan Bapa dan Roh Kudus, Allah yang esa sampai selamanya.

Para murid bisa merasakan bagian dari sukacita surgawi, yang menjadi semakin terasa ketika sang Anak mendekat kepada Bapa dan disambut oleh-Nya. Seluruh makhluk menyembah, dan malaikat memuji Allah yang esa dalam Tritunggal yang Kudus. Para murid di bumi mengambil bagian di dalam sukacita surgawi ini, karena seluruh Kekristenan diteguhkan di atas dasar sukacita yang kudus ini. Apakah anda tahu bahwa sukacita Allah adalah kekuatan yang menopang kita, dan perkenanan-Nya adalah penghiburan kita?

Para murid kembali ke Yerusalem dengan penuh sukacita, memuji dan memuliakan Allah. Mereka kembali melalui jalan yang sama dengan jalan yang mereka pakai untuk masuk ke Yerusalem bersama dengan Yesus ketika Ia masuk dalam prosesi yang meriah ke kota itu beberapa hari sebelum Ia mati.

Dalam perjalanan ini, mereka yang menyaksikan kebangkitan dan kenaikan Kristus memuliakan Dia yang sudah bangkit, yang sudah menebus seluruh isi dunia di kayu salib. Sebuah jaman baru dimulai di Yerusalem, menyebarkan damai sejahtera kepada segala bangsa.

Para rasul tidak kembali ke rumah mereka, tetapi langsung pergi ke Bait Suci. Mereka berdoa bersama-sama dengan tenang, memuliakan Allah, memuji kasih-Nya, dan menyatakan keselamatan dari-Nya. Orang Kristen adalah orang yang berdoa, menaikkan pujian dan syukur, karena keselamatannya sudah digenapi. Apakah anda bertemu bersama dengan teman-teman anda untuk menaikkan syukur dan pujian atas kehidupan baru yang diberikan kepada anda? Apakah anda bersukacita bersama dalam pengharapan yang mulai yang disiapkan oleh Kristus bagi kita? Carilah persekutuan bersama dengan sesama orang percaya agar jiwa anda bisa terbang tinggi di dalam pujian dan penyembahan anda.

Mungkin anda bertanya, “Mengapa kita harus bersyukur kepada-Nya?” Kami mau membawa anda untuk melihat nama yang terakhir yang muncul di dalam Injil Lukas, yaitu nama “Allah.” Bersyukurlah kepada-Nya atas keadaan-Nya dan atas kehadiran-Nya, dan serahkan diri anda sekali dan selamanya kepada-Nya, karena Yesus sudah menyatakan kepada kita siapakah Allah itu. Nama itu adalah bagaikan kertas buram, yang menyembunyikan di dalamnya segala kemuliaan Bapa, Anak dan Roh Kudus. Manusia duniawi tidak mengenal siapakah Allah itu. Ia akan merasa bahwa kehadiran Allah hanya sekedar sebagai karya penciptaan yang besar dan kekuatan yang mengatur saja. Tetapi apakah anda memahami dari pembacaan Injil Lukas tentang siapakah Allah itu? Apakah anda memahami hakekat-Nya? Kristus menyatakan kasih Bapa kepada kita, memberikan kepada kita kasih karunia, dan meneguhkan kita di dalam persekutuan dengan Roh Kudus. Barangsiapa mengenal Allah akan mengakui kesatuan dari Tritunggal yang Kudus, dan menyembah Dia di sepanjang umur hidupnya.

Tahukah anda apa makna kata “Amin?” Kata itu mengandung makna bahwa semua yang anda baca, anda doakan, pahami, percayai, dan saksikan dari Injil ini adalah benar dan pasti, karena Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus menjamin penggenapan semua janji-Nya sepenuhnya. Apakah anda mengatakan “Amin” dan percaya kepada berita di dalam Injil Lukas, dan percaya bahwa anda akan hidup selamanya aman di tangan-Nya? Barangsiapa yang hidup dalam pujian kepada Tuhan Yesus, dan barangsiapa yang memuliakan Dia sambil menantikan kedatangan-Nya kembali, kiranya kerajaan Allah akan menaklukkan semua musuh yang melawan mereka. Kerajaan-Nya dimulai pada hari ini di antara orang-orang percaya yang memikul salib-Nya dan yang mengabarkan kabar baik itu kepada orang-orang lain, membawa keselamatan dan damai sejahtera, sepanjang waktu kehidupan yang singkat itu, di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, Juruselamat dunia.

DOA: Oh Bapa, kami bersyukur kepada-Mu karena Anak-Mu menyatakan nama-Mu kepada kami, dan Roh Kudus-Mu memenuhi hati kami. Kami memuliakan Engkau, dan bersukacita dengan semua orang kudus yang setia, karena Engkau sudah menebus kami dan memasukkan kami ke dalam kerajaan kasih Anak-Mu. Kami memohon kepada-Mu agar Engkau menyelamatkan banyak orang di sekitar kami sehingga mereka bisa bergabung bersama kami dalam memuji Engkau dan dalam pemberitaan kabar baik dari kerajaan Bapa. Amin.

PERTANYAAN 150: Mengapakah para murid sangat bersukacita ketika Yesus meninggalkan dunia ini?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on May 10, 2017, at 11:38 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)