Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":

Home -- Indonesian -- Lukas -- 053 (Rahasia Keluarga Allah)

This page in: -- Arabic -- English -- INDONESIAN -- Russian

Previous Lesson -- Next Lesson

LUKAS - Kristus, Juruselamat Dunia
Pelajaran-pelajaran dari Injil Kristus Menurut Lukas

BAGIAN 3 - PELAYANAN YESUS DI GALILEA (Lukas 4:14 - 9:50)

14. Rahasia Keluarga Allah (Lukas 8:16-21)


LUKAS 8:16-18
16 “Tidak ada orang yang menyalakan pelita lalu menutupinya dengan tempayan atau menempatkannya di bawah tempat tidur, tetapi ia menempatkannya di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk ke dalam rumah dapat melihat cahayanya. 17 Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan diketahui dan diumumkan. 18 Karena itu, perhatikanlah cara kamu mendengar. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ia anggap ada padanya.”

Kristus mencerahkan pemikiran para murid-Nya dengan Injil agar mereka juga bisa menjadi terang yang bersinar di kegelapan dunia, dengan perkataan, perbuatan, dan perilaku. Para pengikut Kristus memiliiki panggilan bahwa mereka bukan hidup bagi diri mereka sendiri, tetapi untuk bersiap menyebarkan kekayaan pengetahuan akan Kristus, dan kuasa Roh Kudus kepada orang-orang lain.

Namun, pemberitaan di sudut jalanan atau di lapangan seringkali terhambat oleh berbagai aturan. Kristus memberikan gambaran tentang keluarga yang bertemu di dalam rumah di sekitar sebuah lampu penerang yaitu Injil. Ini menunjukkan bahwa kalau seseorang datang ke rumah anda, biarlah ia juga bisa ikut merasakan bahwa kenyamanan terang Injil adalah kemuliaan di dalam keluarga anda.

Kristus menyebut para pengikut-Nya sebagai terang dunia, garam dunia, dan ragi pada donan. Mustahil bagi anda untuk menyembunyikan iman anda dari tetangga-tetangga anda. Mereka akan merasakan kasih, damai sejahtera dan sukacita anda. Kalau tidak demikian, maka iman anda sebenarnya sudah mati dan anda hanya mengikuti tradisi saja. Jangan pernah memaksa lingkungan anda untuk menerima iman anda, tetapi persiapkan diri anda setiap saat untuk bisa memberikan jawaban yang benar, dengan hikmat dan kerendahan hati setiap kali anda yang menanyakan kepada anda tentang iman anda, karena agama kita bukanlah sebuah persekutuan rahasia dan tersembunyi, tetapi terbuka bagi semua yang mau percaya.

Setiap orang diundang ke dalam rahasia kerajaan Allah, tetapi tidak setiap orang memahaminya. Kristus mengundang semuanya, tetapi hanya sedikit yang datang. Pencerahan yang sejati terhadap manusia terjadi karena intervensi langsung dari Allah. Namun orang-orang yang hatinya dibukakan oleh Allah terhadap makna firman-Nya bukanlah orang-orang yang pintar atau yang congkak, atau yang terpelajar dan yang berpegang teguh kepada tradisi, tetapi mereka adalah orang-orang yang mendengar dengan penuh kelemah-lembutan dan haus akan kebenaran. Kristus dengan tegas mengatakan, “Perhatikan apa yang kamu dengarkan.” Barangsiapa mendengar Firman Allah dengan sungguh-sungguh akan memikirkannya, memasukkannya ke dalam hatinya, mendiskusikannya dengan orang-orang lain, dan mendapatkan pencerahan dari kuasa Allah. Kalau ia berdoa sesuai dengan makna yang dinyatakan kepadanya, ia akan menerima kuasa Ilahi, dan hidup di dalam persekutuan dengan Allah, karena manusia tidak hidup dari roti saja, melainkan dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah. Barangsiapa mendengar perkataan Kristus dengan seksama akan menjadi semakin diperkaya, karena, di dalam kerajaan Allah, ada prinsip pertumbuhan rohani yang spontan di dalam pengenalan akan Allah dan di dalam kuasa Roh Kudus. Perkembangan positif di dalam kehidupan orang-orang percaya ini bergantung kepada bagaimana ia mendengar Injil dan tanggapannya atas Injil itu.

Sayangnya, ada juga kemungkinan untuk secara spontat gagal ketika kemampuan untuk menerima kebenaran menjadi lemah, dan makna Injil berkurang di dalam kehidupannya. Barangsiapa mengabaikan Firman Allah mengabaikan Tuhannya, menjadi kosong karena ia kehilangan kuasa Allah, dan kehilangan harta rohani yang dimilikinya. Kalau seorang yang congkak mendengar Injil, dan kemudian menghina serta mengancam pemberitaan Injil itu dengan sikap yang kasar, ia sedang menolak Injil dengan sengaja, kehilangan kasih karunia dan kemudian dipenuhi dengan roh kejahatan. Jangan lupa bahwa Iblis memiliki satu tujuan saja: melenyapkan firman dari kehidupan anda, membuang keinginan anda untuk berdoa dan membaca Firman, dan menolong anda melupakan apa yang sudah anda dengar. Karena itu perhatikanlah apa yang anda dengar dari perkataan Yesus, karena keselamatan anda bergantung kepada pendengaran anda akan Injil itu.

Apakah anda mendengarkan, memahami dan menghidupi Injil serta memberitakannya kepada orang-orang lain?

LUKAS 8:19-21
19 Ibu dan saudara-saudara Yesus datang kepada-Nya, tetapi mereka tidak dapat mencapai Dia karena orang banyak. 20 Orang memberitahukan kepada-Nya: "Ibu-Mu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan ingin bertemu dengan Engkau." 21 Tetapi Ia menjawab mereka: "Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka, yang mendengarkan firman Allah dan melakukannya.”

Yesus hidup di dalam persektuan dengan para murid-Nya, meninggalkan ibu dan saudara-saudara-Nya. Dan ketika musuh-musuh-Nya mulai menuduh-Nya sebagai pendusta, memperingatkan orang-orang yang mengikuti Dia, dan secara resmi menolak pengajaran-Nya, keluarga-Nya datang kepada-Nya, dan mendorong agar Yesus menghentikan pengajaran-Nya, atau seluruh keluarga-Nya akan menghadapi ancaman pengucilan dari seluruh bangsa itu. Tetapi Kristus, dengan pedang Roh, mengabaikan cobaan dari orang-orang yang berhubungan darah dengan-Nya, dan kemudian menyebut orang-orang yang mendengarkan firman dari Roh Kudus itu sebagai saudara-saudara-Nya, kalau mereka melakukan apa yang mereka dengar itu. Dengan perkataan itu, sang Juruselamat menyatakan rahasia tentang keluarga Allah, karena darah dan daging tidak mewarisi kerajaan Ilahi, tetapi mereka yang dilahirkan melalui Firman Allah.

Maria mendengar perkataan ini dengan hati yang terluka, tetapi ia kemudian memahami apa maksud-Nya ketika ia sendiri dipenuhi dengan Roh Kudus pada Hari raya Pentakosta. Mungkin ia yang secara pribadi menyampaikan kepada Lukas tentang peristiwa ini, dan Lukas kemudian menuliskannya sebagai bagian dari laporannya bersama dengan beberapa laporan lain yang diterimanya dari Maria.

DOA: Tuhan kami, kami bersyukur kepada-Mu karena firman-Mu yang kudus yang menjadi makanan rohani bagi kami. Ajarkan kepada kami untuk membaca firman-Mu dengan setia dan memahaminya, sehingga kami akan bertambah rindu untuk mendengar lebih banyak lagi, dan bertumbuh di dalam damai sejahtera dan iman. Bebaskanlah kami dari ikatan dosa sehingga tidak akan ada sesuatupun yang memisahkan kami dari firman-Mu, yang ada kuasa bagi kehidupan kami.

PERTANYAAN 62: Bagaimanakah kami menjadi kaya di mata Allah?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on April 21, 2017, at 07:44 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)