Home
Links
Bible Versions
Contact
About us
Impressum
Site Map


WoL AUDIO
WoL CHILDREN


Bible Treasures
Doctrines of Bible
Key Bible Verses


Afrikaans
አማርኛ
عربي
Azərbaycanca
Bahasa Indones.
Basa Jawa
Basa Sunda
Baoulé
বাংলা
Български
Cebuano
Dagbani
Dan
Dioula
Deutsch
Ελληνικά
English
Ewe
Español
فارسی
Français
Gjuha shqipe
հայերեն
한국어
Hausa/هَوُسَا
עברית
हिन्दी
Igbo
ქართული
Kirundi
Kiswahili
Кыргызча
Lingála
മലയാളം
Mëranaw
မြန်မာဘာသာ
नेपाली
日本語
O‘zbek
Peul
Polski
Português
Русский
Srpski/Српски
Soomaaliga
தமிழ்
తెలుగు
ไทย
Tiếng Việt
Türkçe
Twi
Українська
اردو
Uyghur/ئۇيغۇرچه
Wolof
ייִדיש
Yorùbá
中文


ગુજરાતી
Latina
Magyar
Norsk

Home -- Indonesian -- John - 017 (The first six disciples)
This page in: -- Albanian -- Arabic -- Armenian -- Bengali -- Burmese -- Cebuano -- Chinese -- Dioula -- English -- Farsi? -- French -- Georgian -- Greek -- Hausa -- Hindi -- Igbo -- INDONESIAN -- Javanese -- Kiswahili -- Kyrgyz -- Malayalam -- Peul -- Portuguese -- Russian -- Serbian -- Somali -- Spanish -- Tamil -- Telugu -- Thai -- Turkish -- Twi -- Urdu -- Uyghur? -- Uzbek -- Vietnamese -- Yiddish -- Yoruba

Previous Lesson -- Next Lesson

YOHANES - Terang bersinar di dalam kegelapan
Pelajaran di dalam Injil Kristus menurut Yohanes

BAGIAN 1 - Cahaya dari terang ilahi (Yohanes 1:1 - 4:54)
B - Kristus memimpin murid-murid-Nya dari pertobatan kepada sukacita perjamuan kawin (Yohanes 1:19 - 2:12)

3. Keenam murid yang pertama (Yohanes 1:35-51)


YOHANES 1:40-42
40 Salah seorang dari keduanya yang mendengar perkataan Yohanes lalu mengikut Yesus adalah Andreas, saudara Simon Petrus. 41 Andreas mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Mesias (artinya: Kristus)." 42 Ia membawanya kepada Yesus. Yesus memandang dia dan berkata: "Engkau Simon, anak Yohanes, engkau akan dinamakan Kefas (artinya: Petrus).

Andreas, saudara Petrus, adalah seorang nelayan dari Betsaida di tepi Danau Tiberias. Ia sudah datang kepada Yohanes Pembaptis untuk bertobat dari dosa, dan untuk menantikan kedatangan Mesias. Andreas menerima kesaksian dari Yohanes Pembaptis, dan mengikuti Yesus. Hatinya dipenuhi dengan sukacita; ia tidak bisa menyimpan penemuannya itu untuk dirinya sendiri, tetapi langsung mencari saudaranya, sebelum mencari orang-orang lainnya. Karena itu Andreas, sang kakak, kemudian menemui saudaranya yang sangat penuh semangat untuk menyampaikan kabar baik itu dan mengatakan, “Kami sudah menemukan janji Kristus dan Juruselamat, Tuhan, Anak Domba Allah.” Petrus mungkin memiliki keraguannya sendiri. Tetapi Andreas kemudian meyakinkannya. Akhirnya, Petrus mau mengikutinya dan pergi kepada Yesus meskipun ia masih belum merasa tenang.

Ketika Petrus masuk ke dalam rumah itu, Yesus memanggilnya dengan menyebut namanya. Yesus masuk ke dalam pikirannya, dan memberikan kepadanya sebuah nama panggilan baru—“Batu karang.” Yesus tahu semua tentang masa lalu Petrus, masa kini dan masa depannya, yang memang sering cenderung untuk bertindak sembrono. Yesus tahu isi hati yang memang terbuka bagi-Nya. Petrus memahami dan menyerah seketika pada pandangan Yesus. Yesus dengan sabar mulai mengubah nelayan yang cepat goyah itu menjadi batu karang yang kokoh. Ia di dalam Kristus menjadi pondasi untuk Gereja. Jadi dalam satu segi Andreas menjadi murid perintis.

Murid yang lain yang juga menjadi alat untuk membawa saudara kandungnya. Yohanes membawa Yakobus, saudaranya, kepada Yesus, meski ia menyembunyikan namanya di dalam Injilnya, sebagai tanda kerendahan hati. Bahkan Andreas dan Yohanes adalah dua murid yang pertama kalau dilihat dari waktunya.

Keindahan dari ayat-ayat pendahuluan ini bisa dibandingkan dengan peristiwa matahari terbit—fajar dari sebuah masa baru. Orang-orang percaya itu sama sekali tidak mementingkan diri sendiri, tetapi membawa orang-orang lain kepada Kristus. Pada tahap ini mereka tidak pergi kejalan raya atau jalanan kecil untuk melakukan penginjilan, tetapi memusatkan perhatian mereka kepada saudara-saudara mereka dan membawa mereka kepada Kristus. Mereka tidak mengejar orang-orang yang skeptis atau para politikus, tetapi mencari orang-orang yang merasa lapar akan Allah, yang hancur hati dan yang menyesali dosanya.

Mereka belajar untuk memberitakan kabar baik tentang kasih karunia itu, bukan dengan semangat membabi buta, tetapi dengan sukacita yang bersumber dari kontak mereka dengan Yesus. Murid-murid yang awal itu tidak mendirikan sekolah-sekolah teologi, atau menuliskan sendiri biografi mereka sendiri, tetapi menyaksikan dengan mulut mereka mengenai pengalaman mereka sendiri. Ia sudah melihat Yesus dan mendengar Dia, menyentuh tangan-Nya dan percaya kepada-Nya. Persekutuan yang sangat erat itu adalah sumber dari otoritas mereka. Sudahkah ada bertemu dengan Yesus di dalam Injil-Nya? Sudahkah anda menuntun sahabat-sahabat anda dengan penuh kesabaran dan dengan cara yang meyakinkan.

DOA: Tuhan Yesus, kami bersyukur kepada-Mu untuk sukacita di dalam hati kami. Gerakkan kami dengan keindahan persekutuan dengan Engkau. Karuniakan kepada kami kerinduan hati untuk mengabarkan Injil dengan kasih. Ampunilah semua sikap pengecut dan malu kami, sehingga kami bisa bersaksi di dalam nama-Mu dengan penuh keberanian.

PERTANYAAN:

  1. Bagaimanakah murid-murid yang pertama menyiarkan nama Yesus?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on January 15, 2024, at 04:08 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)