Mobile device - Print - Bottom

Home -- Indonesian -- Galatians - 005 (Paul’s direct call to apostleship by Christ)

Previous Lesson -- Next Lesson

GALATIA - Aku telah Disalibkan bersama Kristus
Pelajaran dari surat Paulus kepada jemaat di Galatia

BAGIAN 2: BUKTI-BUKTI SEJARAH DARI KUASA KERASULAN PAULUS (Galatia 1:11 – 2:21)

1. Panggilan langsung Paulus untuk kerasulan oleh Kristus (Galatia 1:11-17)

---

GALATIA 1:11-12
11 Sebab aku menegaskan kepadamu, Saudara-saudaraku bahwa Injil yang kuberitakan itu bukanlah injil yang berasal dari manusia. 12 Karena aku tidak menerimanya dari manusia dan bukan manusia yang mengajarkannya kepadaku, tetapi aku menerimanya melalui penyataan Yesus Kristus.

Paulus menyebut anggota jemaat sebagai saudara di dalam keluarga Allah, meskipun mereka berada di dalam bahaya kemurtadan karena perbudakan hukum Taurat. Sang rasul berjuang untuk mendapatkan kepercayaan dari orang-orang percaya akan keilahian suratnya tentang anugerah, karena Injil bukanlah karangan pikiran manusia, bukan pula hasil dari hikmat zaman. Paulus tidak duduk di bawah kaki Petrus atau rasul-rasul lainnya, dan ia juga tidak mempelajari perkataan Yesus. Pengetahuan tentang Injilnya diperoleh dengan melihat Yesus secara langsung.

Allah tidak menunjukkan kepadanya seorang malaikat, atau cahaya yang mewakili, tetapi berbicara kepadanya melalui Anak-Nya di depan umum.

Kristus adalah Injil itu sendiri, karena manusia yang dihina dan disalibkan, Yesus, tidak diremukkan di dalam kubur, karena Dia adalah Tuhan yang hidup dalam kemuliaan. Ia tidak membinasakan musuh-Nya, yang mengintai orang-orang Kristen, tetapi Ia berbicara dengan ramah kepadanya, menyingkirkan keteguhannya dalam kebenaran hukum Taurat, dan menganugerahkan kepadanya pelayanan untuk memberitakan Injil kepada orang-orang bukan Yahudi.

Paulus melihat Dia yang Maha Pengasih, dan mendengar perkataan-Nya. Oleh karena itu, ia adalah seorang rasul sejati, dan pembawa wahyu yang asli di dalam dirinya. Tidak ada rasul lain yang mengalami apa yang ia alami. Dengan demikian, Saulus yang sombong menjadi Paulus kecil, karena ia menemukan di dalam kemuliaan Kristus yang kudus sebagai model dan teladan hidupnya, fondasi imannya, dan akhir dari pengharapannya. Paulus tidak ingin memikirkan orang lain selain Dia, dan ia tidak merindukan akhir yang lain selain Dia. Kristus telah menjadi hidup, kekuatan, dan kabar baiknya.

Pada hari ini, kami tidak membawa hukum Taurat kepadamu, tetapi Kristus, yang adalah standar hidupmu. Kami tidak memberitakan pengampunan dosa, tetapi Kristus yang mengampuni kamu. Kami memberitakan hidup yang kekal hanya di dalam Dia dan oleh Dia, karena Dialah yang Mahakuasa dan pemberi hidup. Kami tidak menakut-nakuti orang dengan penghakiman yang akan datang, tetapi kami menekankan kedatangan Kristus, yang adalah Hakim Ilahi. Karena itu, pelajarilah Injil Kristus bersama kami agar Anda dapat bertemu dengan pribadi-Nya, melihat-Nya dengan mata hati Anda, dan mendengar suara Roh-Nya yang berbicara di dalam Injil.

DOA: Ya Tuhan, kami memuliakan Engkau karena Engkau hadir dan hidup. Engkau menuntun kami untuk percaya bukan pada konsep atau doktrin belaka, tetapi pada pribadi-Mu yang nyata. Bukalah mata hati kami agar kami dapat melihat karakter dan karya-karya-Mu. Biarlah kami mendengar firman-Mu dan nama-Mu ketika kami merenungkan Injil sehingga kami dapat menjadi saksi yang setia bagi-Mu, dan mengakui di depan umum bahwa Engkaulah hidup kami.

PERTANYAAN:

7. Apakah esensi dari Injil?

Mobile device - Print - Top