Waters of LifeBiblical Studies in Multiple Languages |
|
Home Bible Treasures Afrikaans |
Home -- Indonesian -- Mark - 006 (Summary of the Title)
Previous Lesson -- Next Lesson MARKUS - Siapakah Kristus?
Belajar dari Injil Kristus Menurut Markus
BAGIAN 1 - PERSIAPAN UNTUK KEDATANGAN KRISTUS (Markus 1:1 - 1:13)
1. Judul dan Lambang dari Injil Markus (Markus 1:1)
e) Kesimpulan Mengenai Judul Injil Menurut MarkusDengan membukakan Injil ini, Markus sang Penginjil sedang membukakan surga, dan dengan kelima perkataannya yang pertama, dia menjelaskan kepada kita inti dan kesimpulan dari berita yang disampaikannya. Semua pernyataan selanjutnya di dalam Injil hanyalah penjelasan untuk inti yang dijelaskannya itu, dan laporan tentang pribadi Yesus Kristus melalui penjelasan tentang peristiwa-peristiwa yang akan membawa pembaca menyimpulkan tentang keilahian Kristus dari fakta-fakta sejarah. Mengapa Markus membuka Injilnya dengan perkataan-perkataan itu yang sangat menyinggung bagi orang-orang Yahudi dan orang-orang Romawi? Sang Penginjil ingin menyatakan kepada orang-orang Yahudi perantauan di Roma, dan kepada para penyembah berhala di Kekaisaran Romawi: Peristiwa-peristiwa sejarah yang kami alami sendiri itu bukanlah sekedar filsafat, atau dusta, tetapi kebenaran yang nyata. Aku tidak bisa menuliskan sesuatu selain dari apa yang sungguh-sungguh terjadi. Yesus memenuhi jiwa kita dengan damai sejahtera dan sukacita yang tidak terkatakan. Ia sudah menjadi pusat dari semua pemikiran kita, dasar dari iman kita, dan kuasa dari kesaksian kita. Di dalam kata-kata pembukanya, Markus memberikan jawaban kepada orang-orang Yahudi di Roma: orang tuamu tidak mengetahui bahwa Yesus dari Nazaret itu adalah Mesias yang dijanjikan, dan mereka membunuh Dia tanpa mengenal-Nya. Karena itu bertobatlah dan percaya kepada-Nya sehingga kamu bisa diselamatkan. Di dalam pandangan orang-orang Yahudi, Petrus dan Markus layak dirajam batu karena perkataan itu. Kepada kelompok penyembah berhala, sang Penginjil menuliskan di dalam pembukaannya: “Semua dewa dan berhalamu itu palsu. Semua itu hanyalah menipu diri sendiri dan khayalan palsu. Bahkan penyembahanmu kepada Kaisar sebagai ilah itu sagatlah keji. Tidak ada Anak Allah selain Yesus Kristus, atau Tuhan yang hidup yang sudah bangkit dari kematian, yang memerintah selamanya. Hal ini sangat benar dan bisa dipastikan.” Markus tidak ingin menjelaskan mengenai kebenaran Ilahi kepada para pembacanya secara bertahap, dengan perlahan-lahan, tetapi ia tahu bahwa mereka yang berasal dari kebenaran akan mendengar suara kebenaran. Pelajari kehidupan Yesus secara saksama, dan anda akan bisa merasakan kepastian bahwa Dia memang Tuhan. PERTANYAAN:
|