Waters of LifeBiblical Studies in Multiple Languages |
|
Home Bible Treasures Afrikaans |
Home -- Indonesian -- Ephesians -- 048 (Part 4 - The end of the letter) EFESUS - Hendaklah Kamu Penuh dengan Roh
Meditasi, Renungan, Doa dan Pertanyaan Seputar Surat-surat kepada Gereja di Efesus
Part 4 - Bagian Akhir Surat (Ephesians 6:21-24)Efesus 6:21-24 Setelah Paulus menyelesaikan doanya setia dan berani, pendahuluan akan pengajarannya tentang iman dan juga penjelasannya tentang kehidupan Kristen yang praktis, ia menambahkan sebuah petunjuk administratif. Dalam menutup suratnya kepada jemaat di Efesus, ia juga menambahkan kesimpulan terakhir. Tikhikus, penulis surat ini, adalah utusan dari sang rasul, dan juga ada dalam posisi yang tepat untuk memberikan laporan yang bisa dipercaya tentang latar belakang dan kenyataan dari pemenjaraan Paulus. Karena itu, Paulus menghargai utusannya ini dan memanggilnya sebagai saudara yang kekasih. Ia tidak hanya seorang saudara di dalam Roh Kudus dan Bapa di surga, tetapi ia adalah seorang saudara “yang kekasih” karena kasih Allah yang sudah dicurahkan ke dalam hati orang-orang yang sudah dilahirkan kembali (Roma 5:5). Meski demikian, ia juga tetap menjadi pelayan dari sang rasul, yang dengan setia mengangkat makna dari nama Semitis ini dalam bahasa Yunani. Dengan demikian, Tikhikus bukan hanya seorang saudara di dalam Roh Kudus, tetapi juga seorang pelayan di dalam pelayanan bersama dengan Paulus. Lebih lagi, ia juga sudah menjadi bagian dari tubuh rohani Yesus Kristus. Jadi jelas sekali bahwa surat kepada jemaat di Efesus pada dasarnya adalah surat dari Yesus Kristus, yang, sebagai Kepala dari tubuh rohani-Nya, memberikan inspirasi kepada dua orang anggota-Nya yang aktif. Setelah penjelasan tentang semua keberadaan yang sangat indah itu, Paulus menyaksikan kepada jemaat bahwa mereka bisa bertanya kepada Tikhikus tentang detail mengenai pemenjaraannya—sebagai penghiburan rohani dalam keadaan mereka yang sulit. Mereka adalah jemaat-jemaat yang aktif dalam pelayanan Paulus selama dua setengah tahun melayani di propinsi Romawi yang bernama Asia itu. Akan tetapi, mereka menghadapi bahaya yang sangat besar berupa penganiayaan dan pelarangan, sampai para pemimpin mereka bisa saja ditangkap dan dpenjara karena tuduhan politis. Karena itu, Tikhikus bukan hanya datang untuk menguatkan jemaat, tetapi juga memenuhi hati mereka dengan Roh Penghibur, yang memberikan damai sejahtera dan ketenangan meski mereka berada di tengah bahaya yang sangat besar. "Damai sejahtera dan kasih dengan iman dari Allah, Bapa dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai sekalian saudara. Kasih karunia menyertai semua orang, yang mengasihi Tuhan kita Yesus Kristus dengan kasih yang tidak binasa” (Efesus 6:23-24). Di bagian penutup Paulus melanjutkan penghiburannya kepada jemaat yang sedang teraniaya dengan mengingatkan mengenai tiga janji besar di dalam Injil, “Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus” (Filipi. 4:7; lihat juga also Yohanes 14:27; Roma 5:1). “Karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus” (Roma 5:5b; lihat juga Yohanes 13:34-35; Galatia 5:22). Iman yang benar adalah buah dari Roh Kudus, namun perlu terus dinyatakan (Roma 1:17). Tiga hal yang diberikan oleh Roh Kebenaran yang memberikan kehidupan itu tidak terjadi karena atifitas jemaat, tetapi diberikan secara langsung dari Allah Bapa dan Putra-Nya, Yesus Kristus Tuhan kita. Jadi, Paulus di akhir suratnya sekali lagi memberikan kesaksian tentang Tritunggal yang Kudus sebagai sumber dan asal dari keselamatan kita. Lalu siapa manusia yang au bersyukur kepada-Nya? Sebagaimana sang rasul kepada bangsa-bangsa itu memulai suratnya dengan berkat rasuli, demikian juga ia mengakhirinya dengan kata-kata berkat! Semua yang datang kepada kita dari Allah Tritunggal adalah berkat yang tak pantas kita dapatkan. Bukan ketekunan, keaktifan, atau semua “perbuatan baik” kita yang membuat kita menerima anugerah, tetapi semata-mata perkenanan Allah. Dan semua itu tersambung dengan Tuhan Yesus Kristus, karena tanpa Dia tidak akan ada kasih karunia. Pembenaran kita yang sah dan kita bisa menerima kuasa Allah tidaklah secara langsung datang dari Bapa, tetapi dari sang Anak, yang sudah menerima segala kuasa di langit dan di bumi. Apakah kita sungguh-sungguh mengasihi Yesus? Kalau ya, bagaimana kasih itu bisa dilihat? Orang yang mengasihi Yesus mendapatkan bagian di dalam kekekalan-Nya dan kerendahan hati-Nya. Doa: Bapa Surgawi, kami menyembah Engkau melalui Anak-Mu Yesus Kristus, karena Engkaulah Bapa kami, dan Ia adalah Tuhan dan Juruselamat kami yang penuh kasih karunia. Kami bersyukur atas anugerah-Mu, damai sejahtera-Mu, kasih-Mu dan iman yang benar dari Roh Kudus beserta dengan penyelamatan dan kasih karunia penghiburan-Mu. Tolonglah kami untuk tetap tinggal di dalam Yesus Kristus, sehingga kehidupan kami bisa menjadi persembahan syukur kepada-Mu atas anugerah-Mu yang ajaib. Amin. Pertanyaan:
Ujian Ketiga: Ujilah pengetahuan anda Tentang renungan dari surat Efesus dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini: 1. Apakah rahasia dari Tritunggal yang Kudus menurut surat kepada jemaat di Efesus? 2. Bagaimana kita bisa mempraktekkan kelemah-lembutan, kerendahan hati dan kesabaran? 3. Karunia dan jabatan yang mana yang dikembangkan dan dipelihara di dalam gereja kita, dan yang mana yang tidak? 4. Bagaimanakah kepenuhan Kristus menghidupi, membangun dan mempersatukan gereja kita? 5. Apakah lima pandangan atau falsafah dunia yang banyak menyesatkan manusia di jaman sekarang ini? 6. Bagaimana kita bisa belajar menyampaikan kebenaran di dalam kasih? 7. Apa yang menurut anda aneh ketika kehidupan orang-orang di Efesus? Apa bedanya dengan kehidupan orang-orang di tempat dimana anda berada? 8. Mengapa Paulus menuntut sebuah jalan kehidupan yang sama sekali baru bagi anggota-anggota gereja? 9. Model kehidupan yang mana yang harus diikuti oleh budaya Kristen yang baru? 10. Bagaimana seseorang bisa secara praktis mendekat kepada Yesus dan hidup serta mengasihi sebagaimana yang dilakukan-Nya? 11. Bagaimana supaya kita selalu menyampaikan kebenaran dan menghindarkan diri dari dusta? 12. Mengapa kita tidak suka mengembalikan barang asing yang ada pada kita kepada pemiliknya yang sebenarnya? 13. Apa yang mendukakan Roh Kudus? Apa yang dilakukan Roh Kudus di dalam kehidupan anda? 14. Mengapa kita harus selalu mengampuni dan melupakan apa yang dilakukan orang-orang lain kepada kita? 15. Bagaimana mungkin manusia menjadi penurut Allah? 16. Apa arti kematian pengorbanan Kristus bagi anda? 17. Mengapa kita harus dengan terbuka dan bijaksana berbicara dengan anak-anak kita tentang anugerah berupa dorongan seksualitas? 18. Mengapa kerajaan Allah tidak berkenan terhadap perkataan sia-sia atau lelucon kotor? 19. Siapa yang disebut oleh Injil sebagai “terang dunia”? Mengapa? 20. Bagaimana kita bisa membuktikan dan memperingatkan orang-orang lain, dan juga membangun opini mereka, tanpa menonjolkan rasa bersalah? 21. Bagaimana kita bisa mengisi hari-hari yang jahat ini dengan pandangan yang benar kepada kekekalan? 22. Mengapa kita memiliki hak istimewa untuk meminta kepada Allah agar ia memenuhi kita dengan Roh Kudus? 23. Mengapa kita tidak ingin untuk saling menundukkan diri? 24. Mandat apa yang secara khusus kita perlukan berkaitan dengan keluarga kita? 25. Apa artinya suami memberikan diri mereka kepada isteri mereka, seperti Yesus memberikan diri-Nya untuk jemaat-Nya? 26. Mengapa kita harus bersyukur atas kemampuan seksual kita? 27. Mengapa membesarkan anak menjadi sangat sulit di masa dan jaman kita ini? 28. Apa beberapa cara yang baik untuk membawa anak-anak dan pemuda kepada Yesus? 29. Bagaimana pandangan anda tentang nasehat Paulus terhadap para budak dan hamba di wilayah Mediterania pada jamannya? 30. Apa makna nasehat Paulus kepada para majikan yang ada di jaman ini? 31. Bagaimana kita bisa menjadi kuat di dalam kuasa Tuhan? 32. Sebagai orang-orang Kristen, mengapa kita tidak perlu takut kepada setan-setan dan roh-roh jahat di dunia ini? 33. Dari ketujuh perlengkapan rohani yang ada, yang mana yang paling anda perlukan? 34. Apakah rahasia dan tujuan dari perelengkapan senjata Allah? 35. Apa yang anda pahami tentang permintaan pribadi Paulus ini? 36. Ayat yang mana dari surat Efesus yang paling menolong bagi anda? Barangsiapa bisa menjawab 28 dari pertanyaan di atas dengan benar akan menerima secara cuma-cuma buku-buku kami yang lain yang dituliskan untuk penguatan rohani anda. Untuk anda yang berada di Eropa silahkan menulis ke alamat berikut ini: EUSEBIA – Missionsdienste, Postfach 15 01 03, D-70 075 Stuttgart Germany Waters of Life, Postfach 60 05 13, D-70 305 Stuttgart Germany Buku-Buku Kami I - Renungan dan Doa Penuhlah dengan Roh Kudus Kristus di dalam kamu—Pengharapan Kemuliaan Wahyu Yesus Kristus kepada Rasul Yohanes Volume 1: Lihatlah, Aku segera datang kembali! (ps. 1:1 – 3:22) Volume 2: Layaklah Anak Domba yang sudah Disembelih (ps. 4:1 – 6:17) Volume 3: Engkau akan Menggenapkan Karya Mulia (ps. 7:1 – 9:21) Volume 4: Datanglah Kerajaan-Mu (ps. 10:1 – 12:17) Volume 5: Antikristus dan Anak Domba Allah (ps. 12:18 – 16:22) Volume 6: Perempuan Sundal Babel dan Penyembahan kepada Allah (ps. 17:1 – 19:10) Volume 7: Sungguh, Aku akan segera datang! (ps. 19:11-22:21) II - Tema-Tema Alkitabiah Apakah anda mengenal Roh Kudus? Semua buku di atas bisa dipesan dari: Eusebia – Missionsdienste, atau Waters of life, (cover belakang) Penulis dari renungan dan doa ini menjalani kehidupan selama lebih dari 30 tahun di wilayah Mediterania, dimana ia berusaha untuk menyatukan pemahaman yang berbeda di antara pandangan Semitis dan pola pikir yang sangat menonjol di kalangan gereja-gereja dan sekolah-sekolah Alkitab di Barat. Buku ini bisa menolong orang-orang Israel dan Arab di satu sisi, dan orang-orang Eropa dan Amerika di sisi lain, untuk bisa lebih memahami dan mengakui kesatuan mereka bersama di bawah kenyataan Allah Tritunggal. Dalam pemahaman tentang iman Kristen kita bersama, dan juga etika Kristen, yang muncul karena kuasa dan kemuliaan dari Kristus yang sudah bangkit, di tengah-tengah semua ketegangan yang mewarnai latar belakang dari kedua budaya itu. |