Waters of LifeBiblical Studies in Multiple Languages |
|
Home Bible Treasures Afrikaans |
Home -- Indonesian -- Galatians - 031 (A final statement about the members of the grace of Christ) Previous Lesson -- Next Lesson GALATIA - Aku telah Disalibkan bersama Kristus BAGIAN 4: KEBEBASAN DARI HUKUM MUSA ADALAH DASAR DARI PERILAKU DI DALAM ROH KUDUS (Galatia 5:1 – 6:18) 6. Pernyataan terakhir mengenai para anggota kasih karunia Kristus (Galatia 6:11-14)GALATIA 6:11-14 Banyak nabi di beberapa bangsa tidak dapat membaca atau menulis. Namun, Paulus menguasai dua bahasa dan mungkin lebih. Terlepas dari kemampuannya, ia mendiktekan sebagian besar surat-suratnya kepada saudara-saudara yang setia, karena ia tidak bekerja sendirian, tetapi dalam persekutuan yang saling bekerja sama. Ia biasa menulis di akhir surat-suratnya, dengan tangannya sendiri, sebuah ringkasan singkat tentang pandangan-pandangan prinsipilnya, sebagai tanda tangan terakhir agar tidak ada orang yang menulis surat atas namanya dan menyebarkan pemikiran-pemikiran yang menyesatkan di antara jemaat-jemaat. Apakah ringkasan dari pesan rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Galatia? Ia memperingatkan para pembacanya tentang orang-orang yang mencari kemuliaan mereka sendiri, yang siap untuk berkompromi dengan hukum Taurat dan Injil untuk menyingkirkan penganiayaan. Orang-orang Yahudi yang fanatik tidak akan menganiaya orang-orang Kristen berlatar belakang Yahudi selama mereka menaati hukum Taurat, tetapi mereka hanya akan mengejek para pengikut yang malang dari Dia yang Tersalib itu. Namun, jika mereka yang setia pada hukum Taurat mengizinkan orang-orang najis masuk ke dalam perjanjian dengan Allah tanpa sunat dan ketundukan pada hukum Taurat, orang-orang Yahudi akan menganggap tindakan mereka sebagai ketidaksetiaan dan penghujatan. Oleh karena itu, beberapa orang Yahudi Kristen berpaling untuk menyunat orang-orang percaya yang berasal dari bangsa-bangsa lain agar gereja di Yerusalem dapat merasa diyakinkan dan tidak menjadi korban dari gelombang penganiayaan. Mereka tidak tertarik pada kebenaran Injil, tetapi pada kemuliaan mereka sendiri karena telah memenangkan beberapa orang bukan Yahudi dan menjadikan mereka orang Yahudi. Namun, Paulus menyingkapkan kemunafikan ini, dan bersaksi kepada mereka dari pengalamannya sendiri bahwa tidak ada seorang pun yang dapat menaati hukum Taurat secara sempurna. Semua ahli Taurat menanggung duri keluhan terhadap pelanggaran mereka di dalam hati nurani mereka, dan mereka mengecilkan suara ini dalam kefanatikan dan keangkuhan mereka yang terdalam sehubungan dengan keberhasilan mereka dalam bidang khotbah Yahudi. Paulus menolak segala kemuliaan, kebanggaan, atau kehormatan untuk dirinya sendiri. Ia tidak ingin menghasilkan buah-buah dari dirinya sendiri, baik dalam perilakunya, maupun dalam pertobatan orang lain; tetapi ia menyerahkan semua kemuliaan itu ke kayu salib. Yesus telah mengampuni dosa-dosanya, dan sebagai akibatnya ia menjadi benar, dibenarkan, dan berkenan kepada Allah. Kemuliaannya tidak lain kecuali salib, karena di dalam salib itu ia memperoleh penutup bagi segala kesalahannya. Ia menganggap semua kesombongan dunia, dan semua kehormatan di dalam agama-agama sebagai tipu daya, karena Ia tahu bahwa semua orang sudah dihukum, mati di dalam dosa-dosa mereka, dan akan binasa di dalam hukuman. Semua niat mereka, yang tampak sebagai perbuatan baik sebenarnya najis, tidak berbuah, dan ditolak. Kebenaran dan kehidupan datang kepada kita hanya dari Kristus yang dengannya kita layak untuk hidup. Ciptaan baru dari tangan-Nya tidak berasal dari manusia, tetapi merupakan anugerah, dan pemberian dari Allah. Sang rasul memperingatkan jemaatnya akan semua penyesat yang sombong; dan ia memberikan, di bagian akhir suratnya, semua kemegahan, kehormatan dan kemuliaan kepada Dia yang Tersalib itu. DOA: Oh Tuhan Yesus, Engkau telah menyediakan pendamaian bagi pelanggaran-pelanggaranku, dan Engkau telah membasuh segala dosaku. Aku bersyukur kepada-Mu karena Engkau telah menguduskan aku bersama dengan semua orang percaya. Kami tidak memiliki kehormatan, atau martabat, kecuali salib-Mu. Engkaulah kemuliaan kami. Kami menanggung beban yang berat, tetapi kami mengenakan kekudusan-Mu, yang membuat kami kudus, dan tanpa cela di hadapan-Mu di dalam kasih. Amin. PERTANYAAN:
|