Waters of LifeBiblical Studies in Multiple Languages |
|
Home Bible Treasures Afrikaans |
Home -- Indonesian -- Colossians -- 041 (How Can the Unity of a Church Grow?) This page in: -- Arabic -- Chinese -- English -- French -- German -- INDONESIAN -- Portuguese -- Spanish -- Turkish
Previous Lesson -- Next Lesson KOLOSE - Kristus di tengah-tengah kamu, pengharapan akan kemuliaan!
Pelajaran dari surat Paulus kepada jemaat di Kolose
BAGIAN 3 - Seperti Apakah Kehidupan Kebangkitan Anda? (Kolose 3:1-17)
17. Bagaimana Kesatuan Sebuah Gereja Dapat Bertumbuh? (Kolose 3:11-15)Untuk memenuhi panggilan ini, Paulus menulis: KOLOSE 3:14 Yesus Kristus adalah dan tetap merupakan inkarnasi dari kasih Allah. Sebagaimana Dia hidup, mengasihi dan melayani dengan penuh kesabaran dan berbicara dengan kejelasan yang menembus hati, demikian pula para pengikut-Nya harus belajar untuk mengasihi dan menghormati satu sama lain, dan meneladani Yesus. Semua praktik di dalam diri kita yang bertentangan dengan Roh-Nya harus mati. Yesus telah menetapkan hukum yang jelas bagi Perjanjian-Nya yang Baru: “34 Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi. Sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. 35 Dengan demikian semua orang akan tahu bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, jikalau kamu saling mengasihi” (Yohanes 13:34-35). Hukum ini bukanlah perintah yang tidak dapat direalisasikan, karena Tuhan yang telah bangkit menganugerahkan kepada kita kuasa yang besar dan tak terbatas untuk memampukan kita menggenapi perintah yang mendasar ini. Paulus bersaksi: “kasih Allah telah dicurahkan ke dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita” (Roma 5:5). Roh yang penuh belas kasihan di dalam gereja adalah kuasa dan kekuatan pendorong yang memungkinkan kasih Allah yang melekat pada diri kita untuk mengalahkan ego kita yang mementingkan diri sendiri dan dinyatakan di dalam diri kita. Kebenaran ini adalah realitas yang menakjubkan. Siapa pun yang percaya dan mengalami kasih ini, sambil mengucap syukur atasnya, mulai mengenakan ikatan kesempurnaan. Kasih ilahi ini bukanlah sekadar demi keuntungan pribadi kita, melainkan bertujuan untuk membentuk ikatan rohani dengan sesama anggota jemaat—dalam hati dan pikiran. Count Zinzendorf pernah berkata: “ Aku tidak dapat membayangkan kekristenan tanpa persekutuan!” PERTANYAAN:
|