Waters of LifeBiblical Studies in Multiple Languages |
|
Home Bible Treasures Afrikaans |
Home -- Indonesian -- Colossians -- 039 (How Can the Unity of a Church Grow?) This page in: -- Arabic -- Chinese -- English -- French -- German -- INDONESIAN -- Portuguese -- Spanish -- Turkish
Previous Lesson -- Next Lesson KOLOSE - Kristus di tengah-tengah kamu, pengharapan akan kemuliaan!
Pelajaran dari surat Paulus kepada jemaat di Kolose
BAGIAN 3 - Seperti Apakah Kehidupan Kebangkitan Anda? (Kolose 3:1-17)
17. Bagaimana Kesatuan Sebuah Gereja Dapat Bertumbuh? (Kolose 3:11-15)Paulus memberikan beberapa sebutan yang luar biasa kepada kelompok orang percaya yang bersatu di dalam Yesus: Ia menyebut mereka sebagai orang-orang pilihan, yang memahami diri mereka sebagai orang-orang yang dipanggil keluar (ekklesia) dari antara kaum dan bangsa mereka. Mereka memahami bahwa mereka telah ditempatkan ke dalam pelayanan bagi mereka yang menderita kematian di dalam dosa. Segala bentuk “gereja rakyat” yang tidak dapat didefinisikan, yang biasa terjadi di Eropa, pada akhirnya adalah sebuah ilusi. Kawanan murid yang berkumpul di sekitar Yesus terdiri dari mereka yang “dipanggil” dan “dipilih” dari kelompok-kelompok masyarakat mereka sendiri. Akan tetapi, mayoritas dari setiap bangsa dan suku ini tetap menentang Kristus dan para pengikut-Nya. Demi iman mereka, mereka telah menjadi orang asing dan ditolak oleh bangsa mereka sendiri. Hal yang sama menanti banyak orang Kristen di berbagai negara ketika mereka mulai sungguh-sungguh mengikut Tuhan Yesus. Paulus menyebut jemaat yang bersatu di Kolose sebagai “orang-orang kudus”, karena mereka telah dibenarkan dan disucikan melalui darah Kristus: “Sebab, oleh satu kurban saja Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang dikuduskan” (Ibrani 10:14). Lebih jauh lagi, Roh Kudus telah mempersatukan para pengikut Kristus, di kota pegunungan Anatolia ini, dan menjadikan mereka sebagai bagian dari bait-Nya yang kudus, tempat Allah berdiam. Mereka masih terjerat dalam banyak kesalahan dan masalah, tetapi iman mereka kepada Anak Domba Allah terus menyingkirkan tumpukan kesalahan. Paulus berani menyapa jemaat, yang duduk di tengah-tengah kesunyian dataran tinggi Anatolia, sebagai “yang dikasihi Allah”, suatu sebutan yang ditolak dan dikutuk dengan keras oleh Al-Qur'an sebagai kesombongan (Surah al-Ma'idah 5:97). Akan tetapi, orang yang membuka diri kepada Anak Allah, yang mengasihi Dia dan percaya kepada-Nya, juga dikasihi oleh Allah (Yohanes 14:21; 16:27; Efesus 2:4). Kesukaan Allah ada pada mereka yang telah disucikan dan dikuduskan melalui darah Kristus dan Roh-Nya. PERTANYAAN:
|