Home
Links
Bible Versions
Contact
About us
Impressum
Site Map


WoL AUDIO
WoL CHILDREN


Bible Treasures
Doctrines of Bible
Key Bible Verses


Afrikaans
አማርኛ
عربي
Azərbaycanca
Bahasa Indones.
Basa Jawa
Basa Sunda
Baoulé
বাংলা
Български
Cebuano
Dagbani
Dan
Dioula
Deutsch
Ελληνικά
English
Ewe
Español
فارسی
Français
Gjuha shqipe
հայերեն
한국어
Hausa/هَوُسَا
עברית
हिन्दी
Igbo
ქართული
Kirundi
Kiswahili
Кыргызча
Lingála
മലയാളം
Mëranaw
မြန်မာဘာသာ
नेपाली
日本語
O‘zbek
Peul
Polski
Português
Русский
Srpski/Српски
Soomaaliga
தமிழ்
తెలుగు
ไทย
Tiếng Việt
Türkçe
Twi
Українська
اردو
Uyghur/ئۇيغۇرچه
Wolof
ייִדיש
Yorùbá
中文


ગુજરાતી
Latina
Magyar
Norsk

Home -- Indonesian -- Colossians -- 021 (Christ, Image of His Father and Creator of the Universe)

This page in: -- Arabic -- Chinese -- English -- French -- German -- INDONESIAN -- Portuguese -- Spanish -- Turkish

Previous Lesson -- Next Lesson

KOLOSE - Kristus di tengah-tengah kamu, pengharapan akan kemuliaan!
Pelajaran dari surat Paulus kepada jemaat di Kolose
BAGIAN 1 - Dasar-dasar Iman Kristen (Kolose 1:1-29)

5. Kristus, Gambar Bapa-Nya dan Pencipta Alam Semesta (Kolose 1:15-17)


KOLOSE 1:15-17
15 Dialah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan, 16 karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di surga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan melalui Dia dan untuk Dia. 17 Ia ada terlebih dahulu daripada segala sesuatu dan segala sesuatu menyatu di dalam Dia.

Kristus - Cermin-Gambar Allah

Paulus telah melihat Kristus dalam kemuliaan dan kuasa-Nya dalam perjalanan ke Damsyik. Sejak perjumpaan itu, pemikiran dan teologinya telah diubahkan secara menyeluruh oleh pancaran cahaya dari Tuhannya di surga. Yesus sebelumnya tinggal di bumi sebagai manusia dalam keagungan yang terselubung. Namun, di depan gerbang Damsyik, sang misionaris bagi bangsa-bangsa ini dihadapkan pada kemuliaan-Nya yang luar biasa, yang merupakan penyingkapan kekekalan ke dalam waktu dan zaman kita. Paulus memahami pancaran kemuliaan ini sebagai gambaran dari Yang Mahakuasa yang agung.

Allah sendiri, dalam kemuliaan-Nya yang agung, tetap tersembunyi. Dosa umat manusia telah memisahkan Dia dari ciptaan-Nya. Manifestasi-Nya yang bercahaya seharusnya dapat menembus dan memusnahkan semua orang. Akan tetapi, keagungan dan kuasa-Nya yang mendasar menjadi nyata di dalam diri Yesus yang telah bangkit.

Yesus sendiri telah meyakinkan para murid-Nya: “Siapa yang telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa!” (Yohanes 14:9). Kesaksian diri-Nya, di atas segalanya, didasarkan pada kasih Bapa yang kudus, pada kebenaran-Nya yang penuh belas kasihan, dan pada kerendahan hati-Nya yang sabar. Di dalam Yesus, penciptaan manusia mencapai tujuan dan makna sepenuhnya (Kej. 1:27). Bapa telah menjadi nyata di dalam Dia.

Rasul Yohanes, bersama dengan Petrus dan Yakobus, telah melihat Yesus dalam kemuliaan ilahi-Nya di Bukit Transfigurasi. Namun, ia tidak pernah melaporkannya secara mendetail, tetapi hanya menyinggungnya: “... dan kita telah melihat kemuliaan-Nya” (Yohanes 1:14). Di usia tua, ketika diasingkan di pulau Patmos, Ia memandang Dia yang telah Bangkit sebagai Tuhan dan Hakim atas umat manusia: “Lalu aku berpaling untuk melihat ... Seorang serupa Anak Manusia, berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki, dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas. Kepala dan rambut-Nya putih seperti bulu domba, seputih salju, dan mata-Nya bagaikan nyala api. Kaki-Nya berkilap bagaikan tembaga membara di dalam perapian. Suara-Nya bagaikan desau air bah. Di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik. Ketika aku melihat Dia, sujudlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati. Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata, “Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, dan yang hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut” (Wahyu 1:12-18).

Yang sulung dari segala ciptaan

Allah adalah kasih, dan siapa yang tetap tinggal di dalam kasih, ia tetap tinggal di dalam Allah dan Allah di dalam dia” (1 Yohanes 4:16). Orang yang mengasihi mengenal dengan baik orang yang dikasihinya. Karena Allah adalah kasih, Dia tidak pernah sendirian, tetapi selalu memiliki Pasangan yang setara, yang Dia kasihi sejak semula. Kristus adalah Anak sulung Allah. Dia ada sebelum segala ciptaan sebagai Dia yang kekal. Ia bukanlah ciptaan, tetapi keluar dari Allah sebelum segala waktu. Kelahiran-Nya di Betlehem bukanlah awal dari keberadaan-Nya, tetapi awal dari Dia menjadi manusia (inkarnasi). Semua karakteristik kekal dari Bapa-Nya, Roh dan kemuliaan-Nya, ada di dalam diri-Nya. Dia hidup dan tinggal bersama Bapa-Nya dalam keharmonisan yang tenteram, kelemah-lembutan dan kerendahan hati.

Dia berkata: “Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya” (Yohanes 4:34).

Semua gereja mengakui dengan Pengakuan Iman Nicea bahwa Kristus adalah: “Allah dari Allah, Terang dari Terang, Allah sejati dari Allah sejati, diperanakkan, bukan diciptakan, satu Hakikat dengan Bapa”.

Akan tetapi, Islam mengakui bahwa Kristus adalah ciptaan, dan tidak pernah dilahirkan dari Allah! Dengan mengklaim hal ini, Islam menjadi sebuah kekuatan antikristen, bersama dengan penatua gereja mula-mula, Arius, dan para pengikutnya. Semua orang yang mengatakan “Kristus diciptakan oleh Allah” bukanlah orang Kristen sejati, karena jika demikian, Yesus hanya akan menjadi hamba Allah. Akan tetapi, Kristus adalah Anak Tunggal Allah, dan bukan ciptaan Allah. Dia yang Kekal adalah Bapa-Nya. Ia adalah gambar-Nya. Jika Kristus adalah ciptaan, maka semua pengikut-Nya hanya akan menjadi hamba-hamba Allah. Tetapi karena Yesus adalah Anak Allah, maka semua pengikut-Nya juga dipanggil untuk menjadi anak-anak Allah. Bagi mereka, Allah bukanlah seorang lalim yang tidak konsisten, tetapi Bapa mereka melalui Yesus Kristus, sang Putra sulung.

DOA: Bapa yang kudus, kami bersyukur kepada-Mu karena Anak-Mu Yesus menampakkan diri kepada Paulus di Damsyik dalam kemuliaan-Mu dan kemuliaan-Nya, dan murid-Nya Yohanes dapat bersaksi: Dan kita telah melihat kemuliaan-Nya!” Kami menyembah Putra Maria, karena Ia adalah gambar-Mu dan telah hidup di dunia ini dalam kasih-Mu yang kudus sebagai teladan bagi kami. Kami bersukacita karena Engkau tetap tinggal di dalam Dia, Dia tetap tinggal di dalam kami. Amin.

PERTANYAAN:

  1. Apa arti dari perkataan Yesus: “Siapa yang melihat Aku, ia melihat Bapa”?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on January 07, 2025, at 03:44 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)