Home
Links
Bible Versions
Contact
About us
Impressum
Site Map


WoL AUDIO
WoL CHILDREN


Bible Treasures
Doctrines of Bible
Key Bible Verses


Afrikaans
አማርኛ
عربي
Azərbaycanca
Bahasa Indones.
Basa Jawa
Basa Sunda
Baoulé
বাংলা
Български
Cebuano
Dagbani
Dan
Dioula
Deutsch
Ελληνικά
English
Ewe
Español
فارسی
Français
Gjuha shqipe
հայերեն
한국어
Hausa/هَوُسَا
עברית
हिन्दी
Igbo
ქართული
Kirundi
Kiswahili
Кыргызча
Lingála
മലയാളം
Mëranaw
မြန်မာဘာသာ
नेपाली
日本語
O‘zbek
Peul
Polski
Português
Русский
Srpski/Српски
Soomaaliga
தமிழ்
తెలుగు
ไทย
Tiếng Việt
Türkçe
Twi
Українська
اردو
Uyghur/ئۇيغۇرچه
Wolof
ייִדיש
Yorùbá
中文


ગુજરાતી
Latina
Magyar
Norsk

Home -- Indonesian -- Ephesians -- 037 (The self-sacrifice of Jesus Christ for all sinners)

This page in: -- Arabic -- English -- German -- INDONESIAN -- Turkish

Previous Lesson -- Next Lesson

EFESUS - Hendaklah Kamu Penuh dengan Roh
Meditasi, Renungan, Doa dan Pertanyaan Seputar Surat-surat kepada Gereja di Efesus

Bagian 3 - Pendahuluan Kepada Etika Menurut Sang Rasul (Efesus 4:1 – 6:20)

Pengorbanan Yesus Kristus untuk semua orang berdosa (Efesus 5:1-2)


Efesus 5:01-02
“Sebab itu jadilah penurut-penurut Allah, seperti anak-anak yang kekasih dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah.”

Paulus merasakan tuntutan untuk budaya yang baru dari Yesus Kristus yang melampaui pemahaman dan kemampuan manusia biasa. Untuk selalu bisa mengatakan kebenaran, mengasihi musuh dan terus rendah hati adalah melampaui kemampuan “kemanusiaan” dan sudah masuk ke dalam dimensi kerohanian. Semua ini bisa dilakukan hanya kalau kita sudah dicangkokkan ke dalam kasih Allah.

Berkaitan dengan hal itu sang rasul menuliskan sebuah kalimat yang melampaui pemahaman kita : jadilah penurut Allah, sebagai anak-anak-Nya, menjadikan Dia sebagai teladan kita, jadilah kudus sebagaimana Bapa di surga adalah kudus (Matius 5:48). Orang yang sungguh-sungguh memahami tuntutan itu akan merasa hancur dan luluh. Siapakah kita dan siapakah Allah? Kita hanyalah makhluk fana yang tak berdaya, manusia lemah yang menuju kematian, sementara Allah adalah kekal, kudus, penuh kuasa dan kasih di dalam kemuliaan-Nya. Bagaimana kita bisa menjadi penurut Yang Mahakuasa dan menjadi kudus, sebagaimana Ia kudus? Itu bukan kekuatan kemanusiaan, tetapi kerohanian yang Ilahi! Kasih Allah berkehendak mengangkat manusia untuk mendekat kepada Bapa di surga, termasuk kita yang penuh dengan kesalahan dan kegagalan.

Kalau bukan karena Yesus, kita tidak akan bisa memahami rancangan keselamatan dari Allah ini. Yesus mengasihi manusia, meski manusia sudah menyalibkan Dia. Ia berdoa untuk mereka yang terlibat di dalam tindakan itu: “Bapa ampunilah mereka, karena mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan” (Lukas 23:34). Kasih-Nya itu besar dan tak berkesudahan. Kasih itu melingkupi kehidupan anda, saya dan semua orang yang anda kenal—baik sahabat maupun musuh-musuh anda. Anak Maria itu sudah menanggung segala dosa dunia ke atas diri-Nya dan memikul hukuman Allah menggantikan orang-orang berdosa. Ia memperdamaikan mereka dengan Allah yang kudus. Ia bukan hanya berbicara tentang kasih-Nya yang kudus, tetapi juga menjadi manusia untuk menyatakan kasih itu, termasuk menanggung akibat dari kasih itu. Barangsiapa percaya kepada-Nya akan dibenarkan secara cuma-cuma dan menerima kuasa kasih Allah melalui Roh Kudus-Nya, dan dengan itu masuk ke dalam rancangan keselamatan Bapa-Nya. Ia membawa kita masuk ke dalam sebuah budaya yang baru, sehingga kita terus berada di dalam keputus-asaan. Namun, kita menjadi serupa dengan Yesus di dalam kemuliaan-Nya. Kalau anda tidak berada di dekat Yesus, maka anda jauh dari-Nya. Kalau anda dekat dengan-Nya, anda hidup di dalam Dia, tetapi kalau anda jauh dari-Nya maka anda masih mati di dalam dosa-dosa anda. Anda bisa menjadi anak Allah, atau anda tetap menjadi anak-anak neraka. Keselamatan sudah disempurnakan bagi anda (Ibrani 10:14). Sudahkah anda menerima dan mengucap syukur atasnya? Sudahkah pujian dan penyembahan anda naik ke hadiran Bapa Surgawi bagaikan aroma yang harum bagi-Nya? Kalau sudah, mulaila hidup di dalam kasih-Nya. Ia tidak ingin apapun yang lain dari anda, selain dari kehidupan anda yang di dalam kasih-Nya itu!

Doa: Bapa surgawi, kami menyembah Engkau melalui Anak-Mu Yesus Kristus, karena melalui kematian pengorbanan-Nya, Ia sudah memperdamaikan orang-orang berdosa dengan-Mu. Lebih dari itu, ia memberikan kepada kami hak untuk mengambil bagian di dalam keberadaan-Nya sebagai sang Anak. Kami sama sekali tidak berarti, namun dengan Anak-Mu Yesus Kristus kehidupan kami dimulai kembali menjadi baru, sehingga kami menjadi anak-anak-Mu dan mencapai tujuan penciptaan kami—bahkan untuk menjadi serupa dengan Putra-Mu. Amin.

Pertanyaan:

  1. Bagaimana mungkin manusia menjadi penurut Allah?
  2. Apa arti kematian pengorbanan Kristus bagi anda?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on March 08, 2018, at 01:01 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)