Home
Links
Bible Versions
Contact
About us
Impressum
Site Map


WoL AUDIO
WoL CHILDREN


Bible Treasures
Doctrines of Bible
Key Bible Verses


Afrikaans
አማርኛ
عربي
Azərbaycanca
Bahasa Indones.
Basa Jawa
Basa Sunda
Baoulé
বাংলা
Български
Cebuano
Dagbani
Dan
Dioula
Deutsch
Ελληνικά
English
Ewe
Español
فارسی
Français
Gjuha shqipe
հայերեն
한국어
Hausa/هَوُسَا
עברית
हिन्दी
Igbo
ქართული
Kirundi
Kiswahili
Кыргызча
Lingála
മലയാളം
Mëranaw
မြန်မာဘာသာ
नेपाली
日本語
O‘zbek
Peul
Polski
Português
Русский
Srpski/Српски
Soomaaliga
தமிழ்
తెలుగు
ไทย
Tiếng Việt
Türkçe
Twi
Українська
اردو
Uyghur/ئۇيغۇرچه
Wolof
ייִדיש
Yorùbá
中文


ગુજરાતી
Latina
Magyar
Norsk

Home -- Indonesian -- Lukas -- 141 (Kata-kata Perpisahan Yesus kepada Para Murid-Nya)

This page in: -- Arabic -- English -- INDONESIAN -- Russian

Previous Lesson -- Next Lesson

LUKAS - Kristus, Juruselamat Dunia
Pelajaran-pelajaran dari Injil Kristus Menurut Lukas

BAGIAN 6 - Catatan Mengenai Penderitaan, Kematian dan Kebangkitan Kristus (Lukas 22 - 24)

16. Kata-kata Perpisahan Yesus kepada Para Murid-Nya (Lukas 24:44-49)


LUKAS 24:48-49
48 “Kamu adalah saksi dari semuanya ini. 49 Dan Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku. Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi.”

Sebuah kisah nyata hanya bisa dijelaskan dengan tepat olrh orang-orang yang melihat dan menyaksikannya sendiri. Inilah sebabnya Kristus memerintahkan para pengikut-Nya untuk bersaksi kepada seluruh dunia tentang kehidupan-Nya, bagaimana Dia menjalani kehidupan, menderita, mati dan bangkit dari kematian. Hak istimewa ini hanya milik orang-orang Kristen generasi pertama, karena merekalah saksi mata dari kehidupan Yesus. Hari ini, kita memberikan kesaksian yang menyatakan bahwa para saksi yang memberitakan kabar baik itu memberikan kesaksian mereka dengan kesetiaan, kasih, kuasa, sukacita dan pengorbanan kepada generasi selanjutnya. Kita berterima kasih kepada mereka atas pelayanan mereka, karena tanpa Injil dan surat-surat mereka maka kita tidak akan bisa menerima pengampunan dosa, atau kehidupan kekal. Kita bersyukur kepada Tuhan Yesus bahwa Ia mempercayakan Injil-Nya yang kudus menggunakan kata-kata yang sederhana dari para murid-Nya. Namun, firman Ilahi-Nya, yang dibicarakan oleh para rasul-Nya, tidak kehilangan kuasa di dalam mulut mereka, dan tetap berkuasa seperti sejak awal mulanya.

Yesus tahu bahwa tidak seorangpun dari antara para murid-n yang bisa menyampaikan kabar baik kepada dunia tanpa pertolongan. Petrus menyangkali Dia, Yudas mengkhianati Dia, dan murid-murid yang lain melarikan diri serta bersembunyi. Mereka tidak percaya kepada kebangkitan-Nya. Karena itu Ia memerintahkan mereka untuk tetap tinggal di Yerusalem sampai Yang Dijanjikan oleh Bapa digenapi dalam pencurahan Roh Kudus ke dalam hati mereka. Yerusalem adalah tempat dimana keselamatan melalui salib digenapi, dan pada saat yang sama dimana tubuh yang dibaharui dari Dia yang Bangkit dari kematian menampakkan diri sebagai lambang dari kebangkitan kita juga. Allah memilih kota itu agar kota itu mengalami, sebelum semua tempat yang lain di dunia ini, kuasa Roh Kudus yang penuh dengan kasih, sukacita, dan damai sejahtera. Kota ini, yang disebut sebagai “kota damai” akan menjadi tempat dimana Yesus datang kembali. Ketika hari itu tiba kaki-Nya akan berdiri di Bukit Zaitun. Tidak heran bahwa sebelum kedatangan-Nya itu, akan muncul banyak mesias-mesias palsu yang duduk di bait suci yang akan dibangun kembali agar manusia bisa memujanya. Namun dengan kedatangan Kristus maka rancangan penebusan Allah akan bisa digenapi di kota damai itu. Gelombang penebusan itu akan berkembang menjangkau semua bangsa dan kemudian akan kembali ke kota itu dengan pujian dan ucapan syukur. Kristus mengatakan bahwa Ia akan menggenapi janji Bapa dan mengutus Roh Kudus. Roh yang penuh anugerah ini setara dengan Bapa dan Anak, karena Ia adalah Roh Bapa dan sekaligus juga Roh Anak. Kalau anda mau mengenal hakekat dari Roh ini yang memang asing bagi roh manusia, lihatlah kepada Kristus dan kemudian anda akan bisa memahami dari perkataan dan perilaku-Nya tentang hakekat dan karya Roh Kudus ini.

Kristus menyaksikan bahwa pencurahan Roh Kudus ke atas para pengikut-Nya menjadi tanda penggenapan janji Bapa. Pernyataan yang paling penting di sini adalah “Bapa,” karena hal itu menyaksikan bahwa Allah adalah Bapa yang menghendaki agar melalui pencurahan Roh Kudus ini akan ada banyak anak-anak rohani yang dilahirkan bagi-Nya. Tidak ada seorangpun yang bisa datang kepada Bapa atau melihat Dia kecuali orang yang sudah dilahirkan kembali melalui Roh Kudus. Kita memuliakan nama Bapa surgawi ketikakita memberikan tempat bagi Roh Kudus di dalam kehidupan kita, agar Ia bisa memimpin tubuh kita yang dapat binasa ini dengan kasih yang tulus, sehingga kita bisa dibaharui di dalam kuasa Roh Kudus.

Dari semula, tujuan penciptaan adalah dicurahkannya Roh Kudus, yang adalah Allah sendiri. Allah menghembuskan nafas hidup ke dalam hidung manusia, dan membentuk dia serupa dengan gambaran kemuliaan-Nya. Tetapi dosa memisahkan kita dari sang Pencipta, dan merusak gambaran kasih-Nya di dalam kita. Karena itu kita menjadi mementingkan diri sendiri, pembunuh, dan penuh kebencian. Inilah sebabnya Yesus datang ke dunia untuk mengalahkan dosa kedagingan, untuk melenyapkan kesalahan kita, dan menyucikan kita sepenuhnya, sehingga semua keterpisahan antara kita dengan Allah bisa diakhiri. Roh Kudus tidak bisa datang ke dunia sebelum Yesus menggenapkan pendamain bagi dosa-dosa kita di kayu salib.

Tidak ada sesuatupun yang bisa menghambat kuasa Roh Allah setelah pendamaian itu terjadi, karena Kristus sudah membenarkan kita, dan Roh Kudus sendiri yang sudah menyucikan kita. Kematian Yesus bukanlah akhir dari rancangan keselamatan dari Allah, tetapi justru menjadi pintu yang membawa ke surga. Kristus mati di kayu salib agar kita bisa menerima kehidupan kekal, hidup dalam kesatuan di dalam gereja yang diberkati-Nya, dan menantikan kedatangan-Nya yang kedua kali.

Yesus menjelaskan tentang kuasa dan kedaulatan Roh Kudus. Kuasa ini berdiam di dalam kehidupan orang-orang yang percaya kepada Kristus, yang sebelumnya sama sekali tidak berguna. Namun kuasa Ilahi sudah membuat mereka yang semula pengecut menjadi pemberani, yang tadinya mementingkan diri sendiri menjadi penuh kasih kepada sesama, dan yang tadinya penuh dosa menjadi kudus. Roh Kudus ini bukan hanya menciptakan ciptaan baru di dalam diri kita, tetapi juga membuat kita dilahirkan kembali ke dalam kehidupan kekal. Dalam pencurahan Roh Kudus kepada orang-orang percaya, Allah menunjukkan kuasa penciptaan-Nya dan datang kepada kita dengan kedaulatan-Nya, karena Roh ini adalah Allah sendiri yang berdiam di dalam kehidupan anak-anak-Nya yang sudah dilahirkan kembali.

DOA: Oh Bapa surgawi, kami bersykur kepada-Mu karena melalui Yesus Kristus, Anak-Mu, Engkau sudah memberikan Roh Kudus kepada kami, dan menaruh Roh itu di dalam hati kami. Bukalah pikiran dan hati kami sepenuhnya kepada kuasa surgawi itu sehingga kami bisa dilahirkan kembali, dibaharui, dan dikuduskan di dalam perkataan dan perbuatan sehingga kebenaranMu menjadi nyata di dalam kami, dan kami bisa memuliakan kematian Anak-Mu, yang memberikan hak istimewa itu kepada kami.

PERTANYAAN 149: Apakah makna dari janji Bapa?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on May 10, 2017, at 11:35 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)