Home
Links
Bible Versions
Contact
About us
Impressum
Site Map


WoL AUDIO
WoL CHILDREN


Bible Treasures
Doctrines of Bible
Key Bible Verses


Afrikaans
አማርኛ
عربي
Azərbaycanca
Bahasa Indones.
Basa Jawa
Basa Sunda
Baoulé
বাংলা
Български
Cebuano
Dagbani
Dan
Dioula
Deutsch
Ελληνικά
English
Ewe
Español
فارسی
Français
Gjuha shqipe
հայերեն
한국어
Hausa/هَوُسَا
עברית
हिन्दी
Igbo
ქართული
Kirundi
Kiswahili
Кыргызча
Lingála
മലയാളം
Mëranaw
မြန်မာဘာသာ
नेपाली
日本語
O‘zbek
Peul
Polski
Português
Русский
Srpski/Српски
Soomaaliga
தமிழ்
తెలుగు
ไทย
Tiếng Việt
Türkçe
Twi
Українська
اردو
Uyghur/ئۇيغۇرچه
Wolof
ייִדיש
Yorùbá
中文


ગુજરાતી
Latina
Magyar
Norsk

Home -- Indonesian -- Lukas -- 051 (Yesus Diurapi Oleh Perempuan Berdosa)

This page in: -- Arabic -- English -- INDONESIAN -- Russian

Previous Lesson -- Next Lesson

LUKAS - Kristus, Juruselamat Dunia
Pelajaran-pelajaran dari Injil Kristus Menurut Lukas

BAGIAN 3 - PELAYANAN YESUS DI GALILEA (Lukas 4:14 - 9:50)

11. Yesus Diurapi Oleh Perempuan Berdosa (Lukas 7:36-50)


LUKAS 7:36-50
36 Seorang Farisi mengundang Yesus untuk datang makan di rumahnya. Yesus datang ke rumah orang Farisi itu, lalu duduk makan. 37 Di kota itu ada seorang perempuan yang terkenal sebagai seorang berdosa. Ketika perempuan itu mendengar, bahwa Yesus sedang makan di rumah orang Farisi itu, datanglah ia membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi. 38 Sambil menangis ia pergi berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki-Nya itu dengan air matanya dan menyekanya dengan rambutnya, kemudian ia mencium kaki-Nya dan meminyakinya dengan minyak wangi itu. 39 Ketika orang Farisi yang mengundang Yesus melihat hal itu, ia berkata dalam hatinya: "Jika Ia ini nabi, tentu Ia tahu, siapakah dan orang apakah perempuan yang menjamah-Nya ini; tentu Ia tahu, bahwa perempuan itu adalah seorang berdosa." 40 Lalu Yesus berkata kepadanya: "Simon, ada yang hendak Kukatakan kepadamu." Sahut Simon: "Katakanlah, Guru." 41 "Ada dua orang yang berhutang kepada seorang pelepas uang. Yang seorang berhutang lima ratus dinar, yang lain lima puluh. 42 Karena mereka tidak sanggup membayar, maka ia menghapuskan hutang kedua orang itu. Siapakah di antara mereka yang akan terlebih mengasihi dia?" 43 Jawab Simon: "Aku kira dia yang paling banyak dihapuskan hutangnya." Kata Yesus kepadanya: "Betul pendapatmu itu." 44 Dan sambil berpaling kepada perempuan itu, Ia berkata kepada Simon: "Engkau lihat perempuan ini? Aku masuk ke rumahmu, namun engkau tidak memberikan Aku air untuk membasuh kaki-Ku, tetapi dia membasahi kaki-Ku dengan air mata dan menyekanya dengan rambutnya. 45 Engkau tidak mencium Aku, tetapi sejak Aku masuk ia tiada henti-hentinya mencium kaki-Ku. 46 Engkau tidak meminyaki kepala-Ku dengan minyak, tetapi dia meminyaki kaki-Ku dengan minyak wangi. 47 Sebab itu Aku berkata kepadamu: Dosanya yang banyak itu telah diampuni, sebab ia telah banyak berbuat kasih. Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia berbuat kasih." 48 Lalu Ia berkata kepada perempuan itu: "Dosamu telah diampuni." 49 Dan mereka, yang duduk makan bersama Dia, berpikir dalam hati mereka: "Siapakah Ia ini, sehingga Ia dapat mengampuni dosa?" 50 Tetapi Yesus berkata kepada perempuan itu: "Imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat!”

Yesus mengasihi musuh-musuh-Nya, dan tidak menolak undangan dari orang Farisi sombong yang suka menghakimi, meski Ia tahu bahwa perjamuan itu diadakan dengan maksud jahat terhadap-Nya.

Sang tuan rumah mungkin menunggu saatnya untuk melihat mujizat yang dilakukan oleh Yesus di dalam rumahnya. Mungkin ia juga mau menguji Yesus: siapakah Dia sebenarnya? Atau mungkin ia mau menjadi penghubung antara Yesus dengan kaum fanatik di antara bangsanya. Namun, orang Farisi ini tidak memperlakukan Yesus sebagai seorang sahabat, dan tidak menawarkan air untuk membasuh kaki Yesus dari kotornya debu jalanan. Dan ketika Yesus masuk ke dalam rumahnya, ia tidak menyambut Yesus dan mencium pipi-Nya seperti selayaknya seseorang menyambut seorang saudara, dan juga tidak mengurapi kepala-Nya dengan minyak wangi sebagai tanda penghargaan kepada Yesus; tetapi orang Farisi itu tetap menempatkan dirinya sebagai seorang pengantara. Ketika para tamu sudah duduk dan makan, Roh Kudus memimpin seorang perempuan yang cemar karena dosanya dan dianggap hina oleh orang-orang sekotanya. Perempuan itu masuk ke dalam rumah untuk mendekat kepada sang Juruselamat, karena ia sudah pernah mendengar pengajaran-Nya, dan menerima pengampunan dosa melalui imannya. Hatinya melimpah dengan syukur dan kasih, dan ia dengan tanpa malu dan dengan penuh pertobatan mencucurkan air mata di kaki Yesus, kemudian menyeka kaki Yesus dengan rambutnya yang terurai dan mencium kaki-Nya sebagai tanda penyembahannya kepada Tuhan Yang Mahakudus. Perempuan itu juga memecahkan botol minyak wangi sebagai tanda persembahan syukur dan pujian kepada Allah, karena ia tahu bahwa Tuhan sajalah yang sudah menghibur hatinya dengan Injil yang mulia itu. Pemilik rumah, Simon yang merasa suci, sangat terganggu ketika ia melihat bagaimana perempuan berdosa itu diijinkan untuk menyentuh kaki Yesus, karena ia menganggap Yesus akan menjadi tercemar karena sentuhan itu, dan kemudian akan mempengaruhi persekutuan ilahi-Nya. Itulah pandangan gaya Farisi terhadap Yesus yang ada di dalam benak oleh Simon yang berpikir bahwa orang Nazaret itu pasti bukanlah seorang nabi, karena ia berpikir bahwa Yesus tidak memahami keadaan manusia yang sebenarnya. Tetapi Kristus membaca pemikiran congkak Simon, dan kemudian menghantamnya dengan perkataan yang sangat menembus hati berupa celaan terhadap orang yang congkak dan penghiburan bagi orang yang bertobat.

Yesus mengajak orang Farisii itu untuk menilainya hatinya sendiri, karena ia berpikir bahwa dosa-dosa di dalam hatinya kecil dan bahwa ia tidak membutuhkan seorang Juruselamat. Karena itu ia tidak menyukai Yesus. Namun, perempuan yang berdosa besar yang sudah dimerdekakan oleh Yesus dari belenggu dosanya itu bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hatinya. Apakah anda mengasihi Yesus? Jangkauan kasih anda akan nampak di dalam cara anda bersyukur atas pengampunan dosa yang anda terima. Hati anda mungkin masih keras, dan anda tidak mengetahui bahwa anda sebenarnya hanyalah seorang penjahat yang cemar dan najis.

Kristus mengajar ahli Taurat itu untuk melihat alasan mengapa perempuan itu memiliki kasih yang tulus. Ia sudah menerima pengampunan dosanya bukan melalui perbuatan kebaikannya yang sudah dilakukannya, tetapi karena kasihnya kepada sang Juruselamat yang sudah membebaskannya dari kenajisannya. Tidak perlu melakukan kejahatan yang serius dan kemudian baru setelah itu mengasihi Allah yang sudah mengampuni dosa itu. Anda justru harus meminta kepada Tuhan untuk membuka mata anda sehingga anda bisa mengenal isi hati anda sendiri, bahwa anda adalah pezinah, pencuri, mementingkan diri sendiri, tidak taat, melawan Allah, dan layak untuk dibinasakan. Kita semua adalah orang-orang berdosa yang melakukan dosa-dosa yang keji. Berbahagialah anda kalau anda sudah menerima pembenaran anda di dalam Kristus, dan dikuduskan melalui iman anda, mengasihi Kristus dengan sukacita, dan melayani Dia dengan senang hati.

Yesus dengan jelas mengajar ahli Taurat itu prinsip-prinsip tentang Roh Kudus. Anak Allah mengampuni dosa ketika manusia kembali kepada-Nya karena tergerak oleh pengajaran-Nya. Ia tidak bisa mengatakan kepada ahli Taurat yang mementingkan diri sendiri itu, “Dosamu sudah diampuni,” karena ia memang tidak bertobat. Tetapi Yesus memberikan kepenuhan keselamatan secara cuma-cuma kepada perempuan berdosa yang bertobat itu, karena imannya sudah menyelamatkan dirinya. Yesus menegaskan iman dan kebaikan yang dilakukan perempuan itu melebihi apa yang dimiliki oleh pemilik rumah yang tidak bertobat itu. Dan perempuan itu pulang dengan penuh sukacita dan dibenarkan, sementara ahli Taurat yang menganggap diri saleh itu menjadi sangat marah, dan tetap tidak bisa menerima penghiburan Ilahi. Bagaimana dengan anda dalam hal pengenalan akan keselamatan dari Kristus? Apakah anda bersyukur kepada-Nya karena mengampuni dosa-dosa anda? Apa yang anda tunjukkan sebagai tanda kasi anda kepada-Nya?

DOA: Oh Tuhan, Engkau penuh kasih. Engkau tidak pernah merendahkan aku, tetapi terus mengangkat aku. Aku malu akan dosa-dosaku. Ampunilah dosa-dosaku, merdekakanlah aku dan kuduskanlah aku, sehingga aku bisa bersaksi tentang keselamatan yang dari-Mu, tunduk di hadapan-Mu ketika Engkau datang kepadaku. Engka sajalah Tuhan dan Allahku.

PERTANYAAN 60: Mengapa Kristus mengatakan kepada perempuan yang sangat mengasihi-Nya itu, “Imanmu sudah menyelamatkan engkau”?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on April 21, 2017, at 07:33 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)