Waters of LifeBiblical Studies in Multiple Languages |
|
Home Bible Treasures Afrikaans |
Home -- Indonesian -- Lukas -- 051 (Yesus Diurapi Oleh Perempuan Berdosa) Previous Lesson -- Next Lesson LUKAS - Kristus, Juruselamat Dunia BAGIAN 3 - PELAYANAN YESUS DI GALILEA (Lukas 4:14 - 9:50)
11. Yesus Diurapi Oleh Perempuan Berdosa (Lukas 7:36-50)LUKAS 7:36-50 Yesus mengasihi musuh-musuh-Nya, dan tidak menolak undangan dari orang Farisi sombong yang suka menghakimi, meski Ia tahu bahwa perjamuan itu diadakan dengan maksud jahat terhadap-Nya. Sang tuan rumah mungkin menunggu saatnya untuk melihat mujizat yang dilakukan oleh Yesus di dalam rumahnya. Mungkin ia juga mau menguji Yesus: siapakah Dia sebenarnya? Atau mungkin ia mau menjadi penghubung antara Yesus dengan kaum fanatik di antara bangsanya. Namun, orang Farisi ini tidak memperlakukan Yesus sebagai seorang sahabat, dan tidak menawarkan air untuk membasuh kaki Yesus dari kotornya debu jalanan. Dan ketika Yesus masuk ke dalam rumahnya, ia tidak menyambut Yesus dan mencium pipi-Nya seperti selayaknya seseorang menyambut seorang saudara, dan juga tidak mengurapi kepala-Nya dengan minyak wangi sebagai tanda penghargaan kepada Yesus; tetapi orang Farisi itu tetap menempatkan dirinya sebagai seorang pengantara. Ketika para tamu sudah duduk dan makan, Roh Kudus memimpin seorang perempuan yang cemar karena dosanya dan dianggap hina oleh orang-orang sekotanya. Perempuan itu masuk ke dalam rumah untuk mendekat kepada sang Juruselamat, karena ia sudah pernah mendengar pengajaran-Nya, dan menerima pengampunan dosa melalui imannya. Hatinya melimpah dengan syukur dan kasih, dan ia dengan tanpa malu dan dengan penuh pertobatan mencucurkan air mata di kaki Yesus, kemudian menyeka kaki Yesus dengan rambutnya yang terurai dan mencium kaki-Nya sebagai tanda penyembahannya kepada Tuhan Yang Mahakudus. Perempuan itu juga memecahkan botol minyak wangi sebagai tanda persembahan syukur dan pujian kepada Allah, karena ia tahu bahwa Tuhan sajalah yang sudah menghibur hatinya dengan Injil yang mulia itu. Pemilik rumah, Simon yang merasa suci, sangat terganggu ketika ia melihat bagaimana perempuan berdosa itu diijinkan untuk menyentuh kaki Yesus, karena ia menganggap Yesus akan menjadi tercemar karena sentuhan itu, dan kemudian akan mempengaruhi persekutuan ilahi-Nya. Itulah pandangan gaya Farisi terhadap Yesus yang ada di dalam benak oleh Simon yang berpikir bahwa orang Nazaret itu pasti bukanlah seorang nabi, karena ia berpikir bahwa Yesus tidak memahami keadaan manusia yang sebenarnya. Tetapi Kristus membaca pemikiran congkak Simon, dan kemudian menghantamnya dengan perkataan yang sangat menembus hati berupa celaan terhadap orang yang congkak dan penghiburan bagi orang yang bertobat. Yesus mengajak orang Farisii itu untuk menilainya hatinya sendiri, karena ia berpikir bahwa dosa-dosa di dalam hatinya kecil dan bahwa ia tidak membutuhkan seorang Juruselamat. Karena itu ia tidak menyukai Yesus. Namun, perempuan yang berdosa besar yang sudah dimerdekakan oleh Yesus dari belenggu dosanya itu bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hatinya. Apakah anda mengasihi Yesus? Jangkauan kasih anda akan nampak di dalam cara anda bersyukur atas pengampunan dosa yang anda terima. Hati anda mungkin masih keras, dan anda tidak mengetahui bahwa anda sebenarnya hanyalah seorang penjahat yang cemar dan najis. Kristus mengajar ahli Taurat itu untuk melihat alasan mengapa perempuan itu memiliki kasih yang tulus. Ia sudah menerima pengampunan dosanya bukan melalui perbuatan kebaikannya yang sudah dilakukannya, tetapi karena kasihnya kepada sang Juruselamat yang sudah membebaskannya dari kenajisannya. Tidak perlu melakukan kejahatan yang serius dan kemudian baru setelah itu mengasihi Allah yang sudah mengampuni dosa itu. Anda justru harus meminta kepada Tuhan untuk membuka mata anda sehingga anda bisa mengenal isi hati anda sendiri, bahwa anda adalah pezinah, pencuri, mementingkan diri sendiri, tidak taat, melawan Allah, dan layak untuk dibinasakan. Kita semua adalah orang-orang berdosa yang melakukan dosa-dosa yang keji. Berbahagialah anda kalau anda sudah menerima pembenaran anda di dalam Kristus, dan dikuduskan melalui iman anda, mengasihi Kristus dengan sukacita, dan melayani Dia dengan senang hati. Yesus dengan jelas mengajar ahli Taurat itu prinsip-prinsip tentang Roh Kudus. Anak Allah mengampuni dosa ketika manusia kembali kepada-Nya karena tergerak oleh pengajaran-Nya. Ia tidak bisa mengatakan kepada ahli Taurat yang mementingkan diri sendiri itu, “Dosamu sudah diampuni,” karena ia memang tidak bertobat. Tetapi Yesus memberikan kepenuhan keselamatan secara cuma-cuma kepada perempuan berdosa yang bertobat itu, karena imannya sudah menyelamatkan dirinya. Yesus menegaskan iman dan kebaikan yang dilakukan perempuan itu melebihi apa yang dimiliki oleh pemilik rumah yang tidak bertobat itu. Dan perempuan itu pulang dengan penuh sukacita dan dibenarkan, sementara ahli Taurat yang menganggap diri saleh itu menjadi sangat marah, dan tetap tidak bisa menerima penghiburan Ilahi. Bagaimana dengan anda dalam hal pengenalan akan keselamatan dari Kristus? Apakah anda bersyukur kepada-Nya karena mengampuni dosa-dosa anda? Apa yang anda tunjukkan sebagai tanda kasi anda kepada-Nya? DOA: Oh Tuhan, Engkau penuh kasih. Engkau tidak pernah merendahkan aku, tetapi terus mengangkat aku. Aku malu akan dosa-dosaku. Ampunilah dosa-dosaku, merdekakanlah aku dan kuduskanlah aku, sehingga aku bisa bersaksi tentang keselamatan yang dari-Mu, tunduk di hadapan-Mu ketika Engkau datang kepadaku. Engka sajalah Tuhan dan Allahku. PERTANYAAN 60: Mengapa Kristus mengatakan kepada perempuan yang sangat mengasihi-Nya itu, “Imanmu sudah menyelamatkan engkau”? |