Home
Links
Bible Versions
Contact
About us
Impressum
Site Map


WoL AUDIO
WoL CHILDREN


Bible Treasures
Doctrines of Bible
Key Bible Verses


Afrikaans
አማርኛ
عربي
Azərbaycanca
Bahasa Indones.
Basa Jawa
Basa Sunda
Baoulé
বাংলা
Български
Cebuano
Dagbani
Dan
Dioula
Deutsch
Ελληνικά
English
Ewe
Español
فارسی
Français
Gjuha shqipe
հայերեն
한국어
Hausa/هَوُسَا
עברית
हिन्दी
Igbo
ქართული
Kirundi
Kiswahili
Кыргызча
Lingála
മലയാളം
Mëranaw
မြန်မာဘာသာ
नेपाली
日本語
O‘zbek
Peul
Polski
Português
Русский
Srpski/Српски
Soomaaliga
தமிழ்
తెలుగు
ไทย
Tiếng Việt
Türkçe
Twi
Українська
اردو
Uyghur/ئۇيغۇرچه
Wolof
ייִדיש
Yorùbá
中文


ગુજરાતી
Latina
Magyar
Norsk

Home -- Indonesian -- Lukas -- 048 (Yesus Membangkitkan Anak Janda Dari Nain)

This page in: -- Arabic -- English -- INDONESIAN -- Russian

Previous Lesson -- Next Lesson

LUKAS - Kristus, Juruselamat Dunia
Pelajaran-pelajaran dari Injil Kristus Menurut Lukas

BAGIAN 3 - PELAYANAN YESUS DI GALILEA (Lukas 4:14 - 9:50)

9. Yesus Membangkitkan Anak Janda Dari Nain (Lukas 7:11-17)


LUKAS 7:11-17
11 Kemudian Yesus pergi ke suatu kota yang bernama Nain. Murid-murid-Nya pergi bersama-sama dengan Dia, dan juga orang banyak menyertai-Nya berbondong-bondong. 12 Setelah Ia dekat pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar, anak laki-laki, anak tunggal ibunya yang sudah janda, dan banyak orang dari kota itu menyertai janda itu. 13 Dan ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya: "Jangan menangis!" 14 Sambil menghampiri usungan itu Ia menyentuhnya, dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata: "Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!" 15 Maka bangunlah orang itu dan duduk dan mulai berkata-kata, dan Yesus menyerahkannya kepada ibunya. 16 Semua orang itu ketakutan dan mereka memuliakan Allah, sambil berkata: "Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita," dan "Allah telah melawat umat-Nya." 17 Maka tersiarlah kabar tentang Yesus di seluruh Yudea dan di seluruh daerah sekitarnya.

Dengan tuntunan Roh Kudus, Yesus pergi ke kota Nain, 50 kilometer dari Kapernaum. Kata Nain berarti “menyenangkan” tetapi maut menyerang kota menyenangkan ini bagaiman seekor monster, merenggut nyawa seorang anak muda. Bagi orang-orang Yahudi, kematian seorang pemuda di masa-masa puncak kemudaannya dianggap sebagai penghakiman Ilahi (Mazmur 55:24; 102:24). Meskipun anak laki-laki itu adalah anak tunggal dari seorang janda, dan bahwa ia adalah harapan bagi ibunya untuk melanjutkan keturunan, namun kematiannya dianggap sebagai hukuman untuk seluruh keluarganya. Ibunya sudah sangat menderita karena kematian suaminya, dan kemudian pukulan berat kedua menghantamnya. Ia melihat di dalam kedua peristiwa itu penegasan akan hukuman Allah atasnya, dan ia menjadi sangat terpuruk, meskipun ia tetap setia dan takut akan Allah. Banyak orang dari kotanya menyertai dia untuk memakamkan anak tunggalnya. Sang ibu menangis, meratap, dan mengusutkan rambutnya. Proses kematian itu terus berbaris menuju ke tempat pemakaman yang akan menjadi persemayaman jasad dari anak laki-laki itu.

Dari arah yang berlawanan datanglah prosesi kehidupan yang dipimpin oleh sang Raja Kehidupan. Yesus melihat janda itu yang menunjukkan hati yang penuh pertobatan, yang tidak pernah mengeluh ataupun menghujat Allah, tetapi hanya menunjukkan kesedihan luar biasa dari seorang ibu yang menangis dan meratap dengan sepenuh hati. Tangisan janda yang penuh pertobatan itu menggerakkan hati Allah. Kristus mengatakan dengan penuh penghiburan, “Jangan menangis.” Anak Manusia mengucapkan perkataan yang penuh kebaikan, kelemah-lembutan, dan penuh kuasa kepada semua orang yang menangis kalau mereka bertobat, karena Ia akan datang kepada mereka dengan membawa penghiburan dari kuasa Allah yang akan diberikan kepada orang itu.

Yesus Kristus dengan pelahan mendatangi usungan pembawa jenazah dan menjamahnya. Iring-iringan kematian itu berhenti. Kemudian Kristus melanjutkan perkataan yang penuh penghiburan dan kasih itu dengan melakukan karya keselamatan yang penuh kuasa. Kristus tidak meminta kepada Allah untuk menolong dan mendukung-Nya, tetapi Ia langsung memberikan perintah di dalam nama dan kuasa-Nya sendiri, “Aku berkata kepadamu, bangkitlah.” Perkataan ini menembus kerajaan maut, dan anak muda yang sudah mati itu mendengar panggilan Tuhan. Perkataan sang Pencipta menghembuskan kuasa kehidupan ke dalam jasad itu, dan anak itu kemudian duduk tanpa membutuhkan pertolongan dari siapapun. Roh dan jiwanya kembali kepadanya, dan ia berbicara serta bernafas seolah-olah ia tidak pernah mati sebelumnya. Kristus membangkitkan anak laki-laki itu dengan cepat dari kerandanya, bagaikan seorang ayah yang membangkitkan anaknya dari tempat tidurnya. Kuasa Kristus itu sangat besar.

Orang banyak yang mengikuti Kristus menjadi ketakutan, dan pandangan orang-orang yang datang untuk menghadiri pemakaman terpaku kepada Kristus ketika mereka mendengar apa yang dikatakan-Nya dan melihat anak laki-laki itu bangkit dari kerandanya. Mereka semua merasakan kehadiran Allah di antara mereka, gemetar, dan memuliakan Yang Mahakudus dengan mengatakan, “Seorang nabi besar yang dijanjikan oleh Musa sudah datang di antara kita. (Ulangan 18:15,18). Ia akan mengadakan perjanjian yang baru dengan Allah kita, dan akan menuntun umat-Nya yang tersesat untuk kembali kepada keselamatan.” Mereka yakin bahwa Yesus adalah Mesias sendiri, karena semua orang Yahudi di sana tahu bahwa membangkitkan orang mati adalah salah satu tanda mujizat dari sang Mesias; karena itu beberapa di antara mereka berani mengatakan, “Allah sendiri melawat kita di dalam diri Yesus ini, karena Ia sudah melawat umat-Nya yang hina.” Dengan segera, kabar tentang bangkitnya orang mati ini menyebar kesegala penjuru, dan menarik hati serta pikiran dari semua orang yang mendengarnya.

Saudara yang kekasih, apakah anda memahami makna dari peristiwa dibangkitkannya orang mati itu oleh tangan Kristus? Barangsiapa memahami dan mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan atas maut juga, harus berbicara dengan berani dan bersaksi bahwa Dia memang adalah Allah yang benar dan Anak dari Yang Mahatinggi, penuh dengan Roh Kudus, karena hanya Allah sendiri yang bisa membangkitkan orang mati.

Apakah anda memahami makna dari dibangkitkannya anak muda di luar tembok kota Nain itu dalam hubungannya dengan diri anda sendiri? Anda adalah seperti anak laki-laki itu yang sudah ada di atas keranda, penuh dengan pikiran jahat dan dosa yang keji, dan benih maut ada di dalam diri anda. Sekarang, Yesus Kristus sendiri berdiri di dekat anda, menghalangi perjalanan anda ke alam kubur, menjamah anda dan mengatakan, “Hai anak-Ku, aku mengatakan kepadamu, bangkitlah.” Dan anda bangkit dan hidup dengan kepenuhan kuasa Allah, melayani Tuhan dan Juruselamat anda dengan penuh syukur, dan hidup selamanya.

DOA: kami mempermuliakan Engkau, Oh Tuhan, dengan penuh sukacita dan kegembiraan karena ketika Engkau sudah membangkitkan anak laki-laki di Nain itu, Engkau juga membangkitkan kami dari kematian dosa, dan memberikan kehidupan kekal kepada kami. Kami menyembah Engkau sebagai Pemenang. Kami mau minum air kehidupan yang Engkau tawarkan kepada kami. Panggillah juga ribuan orang muda dari antara bangsa kami untuk ikut dalam prosesi kemenangan-Mu. Amin.

PERTANYAAN 57: Bagaimana Yesus bisa membangkitkan anak laki-laki yang sudah mati itu?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on April 18, 2017, at 01:42 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)