Waters of LifeBiblical Studies in Multiple Languages |
|
Home Bible Treasures Afrikaans |
Home -- Indonesian -- Lukas -- 006 (Pemberitahuan Tentang Kelahiran Kristus) Previous Lesson -- Next Lesson LUKAS - Kristus, Juruselamat Dunia BAGIAN 1 - PERISTIWA-PERISTIWA SEJARAH YANG BERKAITAN DENGAN KELAHIRAN KRISTUS (Lukas 1:5 - 2:52) 2. Pemberitahuan Tentang Kelahiran Kristus (Lukas 1:26-38)LUKAS 1:26-33 Nama kota Nazaret tidak muncul sama sekali di dalam Perjanjian Lama, karena kemenangan Allah memang menjadi jelas hanya di dalam Perjanjian Baru. Orang-orang Yahudi yang saleh menyebut daerah Galilea dengan sikap merendahkan sebagai “wilayah lingkaran orang-orang asing yang kampungan” (Yesaya 8:28). Namun, Allah, di dalam rancangan-Nya, bermaksud untuk menyatakan kemuliaan-Nya di dalam kegelapan yang pekat itu. Kedatangan Kristus tidak terjadi di Bait Suci dengan semua gemerlapnya, tetapi di sebuah rumah sederhana di pinggiran kota. Hari ini, malaikat Tuhan tidak menyatakan rancangan Yang Mahakudus hanya di kota besar atau di gereja-gereja, tetapi juga di gua-gua pedesaan dan tenda-tenda kaum nomaden. Allah sering menemukan ketaatan iman di antara orang-orang yang sederhana dan dianggap rendah dibandingkan dengan di antara orang-orang yang pandai, kaya dan taat beragama. Maria adalah seorang anak dara keturunan raja Daud. Kita tidak tahu masa lalu kehidupannya. Namun, namanya di dalam bahasa Ibrani mengandung makna “kepahitan” atau “kesedihan.” Ayahnya mungkin memberi nama demikian karena ia tidak memiliki anak laki-laki. Ia tidak memahami bahwa janji Allah dinyatakan dari sejak awal penciptaan dan bahwa Mesias yang lama dinantikan akan dilahirkan dari seorang perempuan dan bukan dari laki-laki (Kejadian 3:16). Maria adalah seorang wanita sejati yang mewakili masalah dan kesedihan kita. Kita semua telah tersesat. Tidak seorangpun yang berbuat baik, tidak ada seorangpun. Kristus mengatakan, “Tak seorang pun yang baik selain dari pada Allah saja” (Lukas 18:19). Namun, ada perbedaan yang besar antara Maria dengan kita. Hati kita keras, sementara hati Maria siap untuk menjadi percaya kepada Firman Allah dan taat kepada Roh-Nya. Maria mendapatkan kekuatan dari Kitab Suci dan terus hidup sebagai seorang perawan yang suci dengan mengharapkan tuntunan Allah. Ia setuju untuk bertunangan di kota Nazaret dengan seseorang yang bernama Yusuf, tukang kayu yang juga seorang keturunan dari raja Daud sebagaimana Maria juga. Keduanya layak mengambil bagian di dalam penggenapan janji Allah kepada keturunan ini (2 Samuel 7:12, 14). Malaikat Allah masuk ke dalam rumah Maria dan mempersiapkannya untuk menerima anugerah yang terbesar, untuk mendengar firman Tuhan, percaya dan menerimanya, karena Kristus dilahirkan hanya oleh Firman Allah yang dipercaya oleh Sang Anak Dara itu. Dua kata pertama yang diucapkan oleh malaikat itu terdengar seperti pintu surga yang seolah-olah terbuka lebar, karena utusan Allah itu bersaksi tentang damai sejahtera dan kasih karunia bagi dunia yang menjadi dasar dari Perjanjian Baru sebagaimana yang dilakukan oleh semua penulis Injil di awal tulisan mereka. Maria sangat dikenan Allah dan dipilih oleh-Nya di antara semua wanita fana agar ia mengandung Dia yang Kekal di dalam hatinya. Semua berkat surgawi dan kepenuhan keilahian berpusat dan berdiam di dalam Bayi yang ada di kandungan Maria itu. Kristus bukan baru dipenuhi oleh Roh Kudus pada waktu Ia dikandung oleh ibu-Nya sebagaimana Yohanes Pembaptis, tetapi Dia sendiri adalah Allah sendiri di dalam kandungan Maria. Sampai sekarang, Allah dekat dengan manusia, tetapi tersembunyi. Namun, Maria memulai persekutuannya dengan Allah, yang melambangkan Allah berdiam di dalam hati kita melalui iman kita. Maria tidak sempurna di dalam dirinya sendiri, berbeda dengan Kristus yang berbicara melalui para malaikat sebagai utusan-Nya, dan Maria menjadi takut dan gelisah, karena terang Allah menyingkapkan semua kemanusiaannya. Namun ia tidak tergesa-gesa berbicara, dan berdiam diri serta berpikir secepat kilat mengenai apa arti salam yang sangat indah itu. Kiranya semua manusia akan segera mendengar panggilan Allah dan menanggapinya dengan penuh doa sehingga mereka bisa menerima dari Yang Mahakudus jawaban yang lebih nyata dan jelas daripada yang mereka dengar pertama kali. Malaikat itu memahami pemikiran sang Anak Dara dan menegaskan kepadanya bahwa ia diperkenan oleh Yang Mahakudus. Maria bukanlah sumber dari semua perkenanan, tetapi perkenanan Allah yang menjadi manusia di dalam diri Anaknya. Inilah sebabnya malaikat mengatakan agar ia tidak usah takut kepada malaikat yang kuat itu, dan bahwa ia harus membuang semua ketakutan dan menyambut anugerah dan kasih Allah. Maria mencari Allah yang hidup di sepanjang kehidupannya sampai ia menerima buah-buah dari doa dan kerinduannya. Maria menyempurnakan kepercayaannya kepada Allah dan menetapkan pengharapannya sepenuhnya kepada anugerah dengan beriman kepada kasih dan perlindungan yang kudus dari Allah. Karena kepastian imannya, malaikat menyatakan kepadanya tujuh rahasia mengenai Anak yang akan dilahirkannya: DOA: Tuhan Yesus, Engkaulah Rajaku dan aku hanyalah hamba-Mu yang tidak berguna. Ampunilah semua ketidakpercayaan kami dan ajarkanlah kami untuk memiliki iman yang benar kepada keilahian, kelahiran, dan kemanusiaan-Mu sehingga kami bisa memahami firman-Mu dan menerima firman itu ketika kami mendengarnya dan kuasa-Mu menjadi lebih besar di dalam kelemahan kami. PERTANYAAN 12: Apakah makna dari salam malaikat kepada Maria? PERTANYAAN 13: Apakah perbedaan antara Yesus dengan Yohanes? |